IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi tajam -1.67% ke level 7,036 pada perdagangan Jumat (26/4). Total transaksi IHSG mencapai 14.72 triliun, Jumlah saham diperdagangkan mencapai 16.98 miliar, dan aktif ditransaksikan sebanyak 1,104,184 kali. Sebanyak 153 saham menguat, 422 saham melemah, dan 203 saham ditutup flat. Bursa Regional juga ditutup variatif pada Jumat (26/4), dimana Bursa Hong Kong dan Shanghai ditutup menguat, sedangkan Singapura ditutup melemah. Pelemahan IHSG masih didukung oleh kenaikan suku bunga 25 basis poin dan kekhawatiran Investor memasuki bulan Mei.

Secara teknikal, IHSG masih berada dalam fase downtrend jauh dibawah EMA7 MA20 masing-masing di level 7,214 dan 7,121. IHSG masih berpotensi melemah menyentuh level psikologis 7,000 ditengah ketidakpastian geopolitik timur tengah. Disamping itu, inflasi RI pada April 2024 juga disinyalir masih berada di atas level 3%. Investor kami himbau untuk wait and see terhadap posisi IHSG yang masih berpotensi melanjutkan pelemahan.

Sektoral Indeks

Semua sektoral Indeks ditutup koreksi pada perdagangan Jumat (27/4). Sektor dengan penurunan terburuk diperoleh oleh IDXCYCLIC dengan penurunan -2.8% ke level 756.20. Sedangakan sektor yang alami penurunan paling minimum adalah sektor infrastruktur dengan penurunan -0.44% saja ke level 1,596.06. Penurunan IDXCYCLIC ditekan oleh amblesnya saham MAPA (-9.63% ke 845), ACES (-6.67% ke 910), dan MAPI (-4.89% ke 1,555). Sedangkan IDXINFRA ditopang oleh kenaikan BREN (+4.23% ke level 8,625) dan diimbangi oleh pelemahan TLKM (-0.33% ke 3,030), TOWR (-2.45% ke 795), dan saham konstruksi BUMN yang terkoreksi.

Saham Top Gainer

Saham Top Loser

Saham Top Volume Shares

Saham Top Frequency

Saham Top Turnover

Saham Top Net Foreign Buy

Saham Top Net Foreign Sell

Berita Global

Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi di AS kemungkinan naik 0,3% bulan ke bulan di bulan Maret 2024, sama seperti di bulan Februari. Selain itu, indeks inti, yang tidak termasuk makanan dan energi, diperkirakan naik 0,3%, menyamai kenaikan bulan sebelumnya. Sementara itu, tingkat PCE tahunan terlihat meningkat selama dua bulan berturut-turut menjadi 2,6% dari 2,5% sementara inflasi PCE inti tahunan kemungkinan turun menjadi 2,6%, terendah dalam tiga tahun terakhir, dari 2,8%. The Fed memperkirakan inflasi PCE tahunan akan mencapai 2,4% tahun ini, dengan tingkat suku bunga inti sebesar 2,6%. Sumber : TradingEconomics.com

Berita Domestik

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Syarah Indonesia Tbk (BRIS) akan mengumumkan laporan keuangan kuartal I 2024 Selasa (30/4/2024). Rencananya paparan kinerja tiga bulan pertama tahun ini akan dilakukan pada pukul 11.00 WIB hingga 12.00 WIB. Sebagai informasi, pada kuartal I 2024 BSI mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 47,6% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 1,45 triliun.

BUKA AKUN MNC SEKURITAS DENGAN KODE M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY SELAMA 2 BULAN DAN TAMBAHAN SALDO RDN 25%

Mengutip laporan keuangannya, hingga kuartal I-2023, capaian laba bersih tersebut berasal dari pendapatan jual beli Rp 2,98 triliun, pendapatan dari bagi hasil Rp 1,39 triliun, pendapatan dari ijarah – bersih Rp 56,18 miliar, dan pendapatan usaha utama lainnya Rp 964,73 miliar. Sementara itu, sepanjang 2023, BSI membukukan laba bersih Rp 5,70 triliun sepanjang 2023, tumbuh 33,82% yoy.

Sepanjang tahun lalu, BSI mencatat pembiayaan Rp240,31 triliun, naik 15,7% yoy. Mayoritas pembiayaan BSI disalurkan untuk segmen konsumer dan wholesale. Pendapatan dari penyaluran dana tumbuh 13,13% yoy menjadi Rp 23,15 triliun pada 2023. Alhasil, pendapatan setelah distribusi bagi hasil juga terkerek menjadi Rp 17,16 triliun, naik 4,41% yoy.

Adapun ekuitas sebesar Rp 34,99 triliun, naik dari akhir 2022 sebesar Rp 33,50 triliun. Kemudian, jumlah liabilitas Rp 70,85 triliun, atau turun dari akhir tahun lalu Rp 73,65 triliun. Sementara total aset Rp 313,25 triliun, naik dari akhir tahun lalu sebesar Rp 305,72 triliun. Sumber : CNBC Indonesia

3 Saham Bersinyal Buy

1. DOID (Delta Dunia Makmur)

DOID (Delta Dunia Makmur) ditutup menguat +1.69% ke level 482 pada perdagangan Jumat (26/4). Sinyal Sahamology merekomendasikan Buy untuk DOID dengan target kenaikan ke level 500-515. Secara teknikal, DOID berada dalam fase uptrend diatas EMA7 dan MA20 serta indikator stochastic yang menguat. Batasi risiko jika DOID berada dibawah level EMA7 <462.

2. HILL (Hillcon)

HILL (Hillcon) ditutup menguat +8.88% ke level 1,700 pada perdagangan Jumat (27/4). Sinyal Sahamology merekomendasikan Buy untuk HILL dengan target kenaikan ke angka psikologis 2,000. Secara teknikal, HILL berada dalam fase konsolidasi area EMA7 MA20. Stochastic mulai mengarah keatas dan menjauhi area oversold. Batasi risiko jika HILL berada dibawah <1,615.

3. PTRO (Petrosea)

PTRO (Petrosea) ditutup menguat signifikan +10.13% ke level 5,275 pada perdagangan Jumat (27/4). Sinyal Sahamology merekomendasikan Buy untuk PTRO dengan target kenaikan ke 5,725-6,200. Secara teknikal, PTRO berada dalam fase uptrend karena berhasil cross up EMA7 MA20 pada perdagangan Rabu (24/4). Stochastic juga mengarah ke area overbought didukung volume perdagangan yang menguat. Batasi risiko jika PTRO berada dibawah 5,000.

Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable