IHSG bergerak terbatas area 7,101-7,185. Ditutup -0.27% ke 7,155.
- 25 April 2024
- 0
IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah -0.27% ke level 7,155 pada perdagangan Kamis (25/4). Total transaksi IHSG mencapai 14.92 triliun, jumlah saham beredar sebesar 26.71 miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak 1,111,129 kali. Sebanyak 208 saham menguat, 338 saham melemah, dan 235 saham ditutup flat. Beberapa sentimen yang mempengaruhi IHSG diantaranya BI rate menaikkan 25 basis poin untuk suku bunga menjadi 6.25%.
BBRI mencatatkan kenaikan laba bersih 2.7% menjadi 15.9 triliun pada Q1 2024. Bursa Regional juga ditutup variatif imbas ketidakpastian kondisi geopolitik timur tengah. Secara teknikal, IHSG berada dalam fase konsolidasi area EMA7 dan MA20 masing-masing di level 7,148 sampai 7,228. IHSG diproyeksikan menguat pada Jumat (26/4) dengan rentang pergerakan 7,140-7,210. Investor perlu mewaspadai potensi penurunan IHSG lebih dalam jika tembus dibawah 7,100.
Sektoral Indeks
Sektoral Indeks | Harga Indeks | Perubahan | Persentase |
IDXBASIC | 1,325.64 | -13.95 | -1.04% |
IDXCYCLIC | 777.99 | -5.76 | -0.73% |
IDXENERGY | 2,167.15 | -24.13 | -1.10% |
IDXFINANCE | 1,428.64 | -16.28 | -1.13% |
IDXHEALTH | 1,349.48 | +11.86 | +0.89% |
IDXINDUST | 1,055.24 | -2.68 | -0.25% |
IDXINFRA | 1,603.19 | +11.27 | +0.71% |
IDXNONCYC | 696.97 | +10.62 | +1.55% |
IDXPROPERT | 619.58 | -1.37 | -0.22% |
IDXTECHNO | 3,322.67 | -22.26 | -0.67% |
IDXTRANS | 1,321.36 | -15.21 | -1.14% |
Sektoral Indeks mayoritas ditutup melemah seiring dengan koreksi IHSG -0.27% ke level 7,155 pada perdagangan Kamis (25/4). Sebanyak 8 sektor melemah dan 3 sektor menguat. Sektor yang menguat paling signifikan adalah sektor konsumer non siklikal (IDXNONCYC) dengan kenaikan +1.55% ke level 696.97. Kenaikan IDXNONCYC didorong oleh menguatnya saham UNVR (+10.46% ke level 2,640), MYOR (+5.6% ke level 2,450), dan ICBP (+5.16% ke level 10,700). Sedangkan sektor yang melemah paling dalam adalah sektor transportasi (IDXTRANS) dengan koreksi -1.14% ke level 1,321.36. Saham BIRD menjadi pemberat dengan pelemahan -2.48% ke level 1,570, ASSA (-1.33% ke level 740). Investor dapat memperhatikan saham terkait perbankan seperti BBRI dan BMRI dengan skenario buy on weakness.
Saham Top Gainer
Saham | Top Gainer |
NASI | +33.33% |
ATLA | +24.32% |
KOKA | +22.86% |
HILL | +19.17% |
MHKI | +16.23% |
Saham Top Loser
Saham | Top Loser |
PYFA | -34.57% |
PTMP | -15% |
TINS | -14.72% |
SMIL | -10.42% |
BFIN | -10.36% |
Saham Top Turnover
Saham | Top Turnover |
BBRI | 2,456,624 |
TLKM | 1,119,661 |
BBCA | 1,027,735 |
BMRI | 780,730 |
AMMN | 551,835 |
Saham Top Frequency
Saham | Top Frequency |
BBRI | 80,771 |
WIFI | 32,778 |
TLKM | 25,975 |
BBCA | 25,140 |
MHKI | 19,694 |
Saham Top Volume Shares
Saham | Top Volume Shares |
BUMI | 20,870,787 |
GOTO | 13,950,798 |
MHKI | 5,210,506 |
BBRI | 4,791,709 |
ATLA | 4,737,785 |
Saham Top Net Foreign Buy
Saham | Top Net Foreign Buy |
BMRI | 112,196 |
BREN | 53,602 |
UNVR | 40,177 |
SMGR | 22,599 |
SIDO | 17,076 |
Saham Top Net Foreign Sell
Saham | Top Net Foreign Sell |
BBRI | 881,813 |
AMMN | 194,860 |
TLKM | 137,054 |
ICBP | 35,998 |
BBCA | 33,232 |
Berita Global
Perekonomian AS kemungkinan tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 2,5% pada kuartal pertama tahun 2024, menandai perlambatan selama dua kuartal berturut-turut dari pertumbuhan 3,4% yang terlihat pada tiga bulan sebelumnya. Meskipun terjadi moderasi ini, perkiraan awal dari Biro Analisis Ekonomi diperkirakan akan menyoroti ketahanan perekonomian AS, di tengah tingkat produktivitas yang kuat, lapangan kerja yang kuat, dan permintaan dalam negeri yang tinggi, bahkan ketika biaya pinjaman tetap tinggi dan tekanan inflasi terus berlanjut. Pertumbuhan belanja konsumen dan investasi domestik swasta diperkirakan sekitar 3% sementara investasi perumahan kemungkinan meningkat dengan kecepatan dua digit, menurut Estimasi GDPNow Fed Atlanta. Namun, perdagangan bersih mungkin memberikan kontribusi negatif terhadap angka pertumbuhan secara keseluruhan. Sumber : TradingEconomics.com
Berita Emiten
EmitenNews.com – PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) melaporkan laba bersih sebesar Rp361,46 miliar pada kuartal I 2024, mengalami penurunan 28,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023, di mana laba bersih mencapai Rp508,81 miliar. Akibat penurunan ini, laba per saham dasar juga turun dari Rp34 per lembar pada kuartal I 2023 menjadi Rp24 per lembar pada akhir kuartal I 2024.
Dalam laporan keuangan BFIN kuartal I 2024 tanpa audit yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 25 April 2024 disebutkan bahwa pendapatan pada kuartal I 2024 sebesar Rp1,551 triliun, turun 5,5 persen dibandingkan kuartal I 2023 yang mencapai Rp1,643 triliun. Penurunan pendapatan ini disebabkan oleh piutang pembiayaan yang menciut 6,8 persen secara tahunan menjadi Rp1,448 triliun pada akhir Maret 2024.
Namun, ada beberapa kenaikan dalam pendapatan lainnya. Pendapatan dari sumber lain tumbuh 8,2 persen secara tahunan menjadi Rp55,449 miliar pada akhir Maret 2024. Pendapatan syariah juga mengalami peningkatan signifikan, naik 38,8 persen secara tahunan menjadi Rp33,695 miliar. Meskipun ada peningkatan di beberapa sektor, beban operasi mengalami kenaikan 8,9 persen secara tahunan menjadi Rp1,107 triliun pada akhir Maret 2024. Dampaknya, laba sebelum pajak berkurang 29,1 persen secara tahunan menjadi Rp444,3 miliar.
Di sisi lain, piutang pembiayaan menunjukkan sedikit peningkatan, naik 1,9 persen dibandingkan akhir tahun 2023 menjadi Rp21,113 triliun pada akhir Maret 2024. Total ekuitas juga bertambah 3,4 persen dibandingkan akhir tahun 2023 menjadi Rp9,822 triliun pada akhir kuartal I 2024. Sumber : Emitennews.com
3 Saham Bersinyal Fresh Buy
1. UNVR (Unilever Indonesia)
UNVR (Unilever Indonesia) ditutup menguat signifikan +10.46% ke level 2,640 pada perdagangan Kamis (25/4). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk UNVR dengan target kenaikan ke 2,800. Secara teknikal, UNVR berada dalam fase konsolidasi antara EMA7 dan MA20 masing-masing di level 2,480 dan 2,600. Indikator stochastic menguat dan keluar dari zona oversold. Batasi risiko jika UNVR berada dibawah <2,500.
2. ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur)
ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur) ditutup menguat signifikan +5.16% ke level 10,700 pada perdagangan Kamis (25/4). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk ICBP dengan target kenaikan ke level 11,500-11,700. Secara teknikal, ICBP berada dalam fase konsolidasi area EMA7 MA20 dengan rentang 10,275 dan 10,700. Indikator stochastic mulai menguat dan keluar dari zona oversold. Batasi risiko jika ICBP berada dibawah <10,200.
3. CPIN (Charoen Pokphand Indonesia)
CPN (Charoen Pokphand Indonesia) ditutup menguat +1.52% ke level 5,025 pada perdagangan Kamis (25/4). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy dengan target kenaikan ke MA20 di level 5,150-5,200. Secara teknikal, CPIN masih berada dalam fase downtrend dan sudah ditutup diatas EMA7 >5,015. Indikator stochastic mulai menguat menjauhi area oversold. Batasi risiko jika CPIN berada dibawah 4,900.
Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable