IHSG resmi alami downtrend setelah 9 sektor yang menjadi komponen serempak terjun bebas. Market yang turun tajam timbulkan mixed psikologi investor trader.

Ternyata bukan hanya IHSG yang turun dramatis di perdagangan kemarin. Bursa lokal tersengat dengan rencana penerapan kembali PSBB di wilayah Jakarta. Bursa regional dan global terkoreksi karena berlanjutnya aksi jual saham saham teknologi yang sudah naik kencang pasca bearish di Maret. IHSG  resmi alami downtrend setelah 9 sektor yang menjadi komponen secara serempak terjun bebas.

Dalam perdagangan kemarin index alami halting jelang penutupan sesi 1 setelah turun capai batas bawah -5%. Index yang turun di bawah level 5000 ini terpangkas -257 point setelah mayoritas saham merah : 444 saham turun vs 50 yang naik. 3 sektor menjadi penekan utama : FINANCE -5.94% MISC-IND -5.9% dan BASIC-IND -5.61%. Tak cuma itu dari 10 market mover di IHSG semua ditutup merah tebal dengan beberapa sentuh level ARB. Saham utama seperti BBCA BBRI  ASII BRMI HMSP BBNI tidak ada yang kebal terhadap hantaman shock market saat terjadi panic selling akibat kabar penerapan kembali PSBB di DKI. Saham saham utama itu terjun sentuh level ARB dekati -7% sebagai batas bawah.

Sektor Movement Kamis 10 September 2020

Investor asing menambah kepanikan market setelah lakukan aksi net sell hingga -668 milyar di pasar regular. Tak heran bila biasanya transaksi berada di kisaran 6-7 trilyun lompat menjadi 10.29 trilyun dengan 99.43 juta lot saham dipertukarkan. BBCA dan BBRI menjadi yang paling banyak dilepas asing kemarin hingga dekati level -600 milyar. BCA -396 milyar dan BBRI -198 milyar. Tak heran sekuat apapun pertahanannya pasti jebol dihantam aksi jual yang besar. Yang menarik asing masih lakukan aksi beli terbatas di saham TOWR UNTR ASII dan TLKM dengan value antara 15 sampai 45 milyar.

Dalam posisi sekarang sektor yang alami downtrend : Consumer, Agri, Trade, Infrastructure, Basic-Ind, Misc-Ind, Mining. Sedangkan yang sedang sideways pada saat dowtrend adalah Finance dan Property

Detail Market Summary Kamis 10 September 2020

Cut Loss Adalah Solusi Pertama Untuk Amankan Modal Saat Saham Break Down Support

Posisi market yang turun tajam kemarin menimbulkan mixed psikologi di kalangan investor trader. Trader cenderung untuk melakukan cut loss sedangkan investor mulai berpikir untuk melakukan pembelian. Banyak yang alami kondisi kebakaran portofolio sehingga melakukan jual rugi guna menghindari loss yang lebih dalam.

Cut loss sebenarnya merupakan solusi awal dan bukan pilihan terakhir bagi trader. Saat market bergerak turun dan berlawanan dengan skenario naik awal maka tugas seorang trader adalah melakukan proteksi modal. Sedangkan untuk mereka yang sudah running profit maka mereka harus konsisten mengamankan profitnya sehingga tidak tergerus terjunnya harga harga saham seperti sekarang.

Cut Loss Fast Untuk Proteksi Modal

Ambil skenario berikut : Imran membeli BBRI 100 lot  tanggal 8 September 2020 di harga 3520 dengan plan akan menjual saham ini di resisten target 3690. Ketika harga bergerak tidak sesuai dengan skenario maka area 3480 dapat dipergunakan sebagai CL level nya. Dengan cara seperti ini maka kerugiannya hanya akan terbatas  Rp 40/lembar atau Rp 400ribu rupiah. Bandingkan bila dia harus menunggu cut loss nya kemarin, kerugiannya akan capai Rp 3,400,000  Dengan melakukan disiplin cut loss maka Imran sudah mengamankan potensi penurunan modalnya hingga 3 juta.

Kapan Kita Bisa Membeli Kembali Saham Yang Sama Di Harga Low ?

Bila kita ambil keputusan ini lalu apakah kita kapan kita akan lakukan pembelian kembali ? Pastikan lakukan pembelian saat harga saham untuk ada potensi reversal. Kapan kita tahu ada potensi reversal ? Ada 2 pendekatan. Pendekatan  pertama pola candlestick misakan engulfing, hammer atau harami. Pendekatan kedua adalah candle contemporer dimana harga sudah diatas ½ dari candle bear/black sebelumnya. Jangan pernah membeli sebelum terjadi pola reversal seperti itu karena bisa saja harga masih akan berlanjut turun

Ambil contoh skenario saat BBRI alami koreksi di bulan Mei. Setelah kita melakukan cut loss di level harga 3000 setelah secara khilaf di level harga 3200 maka kita harus bersabar menunggu sampai bearish nya betul betul telah selesai. Penurunan harga BBRI terhenti di level 2160 dan memantul di tanggal 19 Mei. Nah pada saat itu lah diputuskan untuk melakukan pembelian kembali di harga rendah sekitar 2300-2400 dengan target jual di retracement fibo 50 2915.

Untuk menerapkan strategi ini perlu skill  fibonacci retracement atau minimal dengan approach trend moving average yang lebih sederhana

Cut Loss dan Buy Low Kembali

Belum Punya Saham, Bisakah Mulai Lakukan Pembelian Saat Downtrend ??

Banyak juga investor dalam kondisi sekarang mulai kembali melakukan pembelian dengan 2 pertimbangan : spekulasi dan undervalue

Disebut spekulasi karena beranggapan bahwa koreksinya mungkin sudah selesai dan harga akan mulai memantul alias rebound.  Sebagai contoh ada yang membeli saham BBCA kemarin di harga ARB dengan spekulasi bahwa harga sudah bergerak dibawah level lower bollinger  30100 sehingga hari ini atau senin akan memantul. Spekulasi ini bisa terjadi karena sahamnya dianggap konsisten punya trend naik dan ini merupakan koreksi yang extraordinary atau di luar batas kewajaran.   Mereka berspekulasi saat terjadi pantulan saham akan bergerak dengan target 30200-30750-31200.

Analisis Daily Chart BBCA

Pendekatan kedua yaitu harga terkoreksi artinya valuasi perusahaan lebih menarik. Rontoknya BMTR ke level 258 terjun dari level support EMA7 278 membuat PBV nya menjadi 0.36x. Artinya di harga kemarin harga sudah terdiskon 64% dari nilai bukunya Rp 711/saham. Orang seperti ini akan terus melakukan pembelian sepanjang koreksi harga tidak akan bawa perubahan fundamental terhadap nilai buku perusahaannya.

Analisis Daily Chart BMTR
Valuasi BMTR (sumber RTI Analytics)

Apakah sahamnya nanti akan uptrend lagi ? Tidak ada yang bisa menjamin sekarang

Apakah sahamnya bisa lanjut downtrend ? Sama jawabannya tidak ada jaminan

Pastikan untuk menggunakan dana investasi atau trading dengan cara terbaik. Seorang trader akan cenderung menggunakan modal yang tetap. Sedangkan seorang investor agak cenderung mengakumulasi aset.

Investasi Ilmu adalah Investasi Anti Downtrend

Dapatkan video video edukasi terbaik SAHAMOLOGY di situs www.tetrasaham.com/vod  Ketinggalan workshop mini class ? Bisa beli videonya dengan skema rental 30 hari

Ikut workshop tapi lupa beli paket dengan playback ? Bisa juga beli Video On Demand nya. Murah banget. Cuma Rp 100.000 dengan rata rata durasi 2 jam edukasi

Topiknya mulai dari Scalping, Psikologi Trading, Investasi dan Fast Trading.

Download dan install update terbaru ini dari link http://onelink.to/tetrasaham