IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat signifikan +1.7% ke level 7,155.78 pada perdagangan Senin (29/4). Hal tersebut didukung oleh menguatnya 10 sektoral indeks dan hanya sektor transportasi (IDXTRANS) yang melemah. Sektor kesehatan (IDXHEALTH) memimpin kenaikan IHSG hari ini dengan kenaikan +4.3%. Beberapa sentimen yang menggerakan IHSG diantaranya adalah laporan Q1 2024 dari beberapa saham di sektor kesehatan, harga minyak yang melemah ke level 82.65, dan yield obligasi US tenor 10 tahun melemah menjadi 4.65%. Sebanyak 304 saham menguat, 257 saham melemah, dan 221 saham ditutup flat. Jumlah transaksi IHSG mencapai 13.75 triliun, jumlah saham beredar sebesar 18.14 miliar, dan aktif ditransaksikan sebanyak 1,051,852 kali.

Secara teknikal, IHSG berada dalam fase downtrend dibawah MA20 (7,204) tetapi berhasil ditutup diatas EMA7 (7,129). Stochastic juga masih berada di area oversold. Berdasarkan analisa candlestick, penutupan IHSG hari ini membentuk candle bullish engulfing dengan potensi kenaikan IHSG ke level 7,200 dalam waktu dekat. Investor dapat mencermati saham saham perbankan yang sedang terdiskon untuk trading jangka pendek. Di sisi lain, investor juga harus mencermati angka psikologis 7,000 jika IHSG masih belum mampu melanjutkan kenaikan.

Sektoral Indeks

Sektoral Indeks ditutup mayoritas di zona hijau pada perdagangan Senin (29/4). Sebanyak 10 sektor menguat dan hanya ada 1 sektor yang ditutup melemah. Satu-satunya sektor yang melemah yaitu sektor transportasi (IDXTRANS) dengan koreksi -0.76% ke level 1,302.51 ditekan oleh melemahnya saham BIRD (-3.5% ke 1,515), ASSA (-2.01% ke 730). Sedangkan sektor yang menguat signifikan adalah sektor kesehatan (IDXHEALTH) dengan kenaikan +4.3% ke level 1,375. Saham IDXHEALTH yang menguat diantaranya adalah HEAL (+17.89% ke 1,285) didukung kenaikan laba bersih 75% pada Q1 2024 dibandingkan kinerja Q1 2023. Disamping HEAL, SIDO juga menguat +2.84% ke level 725 dan SILO yang naik +2.62% ke 2,350. Investor baiknya hindari saham terkait Transportasi (IDXTRANS) yang sudah melemah selama lebih 10 hari berturut-turut.

Saham Top Gainer

Saham Top Loser

Saham Top Turnover

Saham Top Volume Shares

Saham Top Frequency

Saham Top Net Foreign Buy

Saham Top Net Foreign Sell

Berita Global

Minyak mentah berjangka WTI turun menjadi sekitar $83 per barel pada hari Senin, memberikan kembali beberapa keuntungan dari minggu lalu karena inflasi AS yang kaku semakin menambah sentimen penurunan suku bunga, sehingga merugikan permintaan prospek. Data menunjukkan bahwa inflasi AS naik 2,7% pada bulan Maret dibandingkan tahun lalu, melampaui ekspektasi sebesar 2,6% dan masih jauh di atas target Federal Reserve sebesar 2%.

Investor kini menantikan keputusan kebijakan moneter bank sentral AS pada minggu ini, yang diperkirakan akan mempertahankan biaya pinjaman pada tingkat tinggi saat ini. Angka inflasi AS terbaru mendorong dolar, semakin menekan harga minyak karena komoditas dalam mata uang dolar menjadi lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya. Di tempat lain, pasar menunggu angka PMI Tiongkok minggu ini sebagai petunjuk permintaan pada importir minyak mentah utama dunia. Di sisi penawaran, para pedagang mengabaikan potensi gangguan yang berasal dari serangan drone Ukraina terhadap kilang minyak Ilsky dan Slavyansk di Rusia pada akhir pekan. Sumber : TradingEconomics.com

Berita Domestik

Investasi asing langsung (FDI) ke Indonesia, tidak termasuk investasi di sektor perbankan dan minyak & gas, meningkat sebesar 15,5 persen dari tahun sebelumnya ke rekor tertinggi sebesar Rp 204,4 triliun ($12,59 miliar) pada kuartal pertama tahun 2024, meningkat tajam dari angka 5,3 triliun. persen kenaikan pada kuartal sebelumnya, yang merupakan kenaikan terendah dalam tiga tahun terakhir, setelah pemilihan umum pada bulan Februari 2024.

Penerima manfaat terbesar dari FDI adalah industri logam dasar, diikuti oleh pertambangan, transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi. Singapura, Hong Kong, dan Tiongkok merupakan sumber FDI terbesar. Secara total, Indonesia mencatat investasi asing dan dalam negeri sebesar IDR 401,5 triliun selama kuartal pertama, naik 22,1 persen dari tahun sebelumnya, dan menciptakan 540 ribu lapangan kerja. Sumber : TradingEconomics.com

Berita Emiten

EmitenNews.com – Cisarua Mountain Dairy alias Cimory (CMRY) per 31 Maret 2024 membukukan laba bersih Rp386,34 miliar. Melejit 29 persen dari episode sama tahun lalu Rp297,19 miliar. Dengan demikian, laba per saham dasar menanjak menjadi Rp48,69 dari posisi sebelumnya Rp37. Penjualan bersih Rp2,16 triliun, mengalami lonjakan 18 persen dari periode sama tahun lalu Rp1,83 triliun. Beban pokok penjualan Rp1,19 triliun, bengkak dari posisi sama tahun lalu Rp1,09 triliun. Laba kotor terkumpul Rp970,08 miliar, mengalami lompatan dari Rp731,05 miliar. 

BUKA AKUN MNC SEKURITAS DENGAN KODE M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY SELAMA 2 BULAN DAN TAMBAHAN SALDO RDN 25%

Beban penjualan dan pemasaran Rp482,58 miliar, bengkak dari sebelumnya Rp342,21 miliar. Beban umum dan administrasi Rp59,20 miliar, bengkak dari Rp47,85 miliar. Beban lain-lain Rp370 juta, bengkak dari Rp337 juta. Laba usaha terkumpul Rp427,92 miliar, melesat dari fase sama tahun lalu Rp340,65 miliar.  Bagian atas laba bersih entitas asosiasi Rp3,20 miliar, naik dari Rp2,80 miliar. Laba atas selisih kurs Rp361 juta, melonjak dari tekor Rp1,67 miliar. Pendapatan keuangan Rp57,38 miliar, melejit dari periode sama tahun lalu Rp31,03 miliar. Laba sebelum pajak penghasilan Rp488,87 miliar, melejit dari Rp372,82 miliar. 

Total ekuitas terakumulasi sebesar Rp6,32 triliun, melesat dari akhir 2023 senilai Rp5,94 triliun. Jumlah liabilitas Rp1,18 triliun, bengkak dari periode akhir tahun lalu senilai Rp1,10 triliun. Total aset terkumpul Rp7,51 triliun, melesat dari posisi akhir 2023 dengan tabulasi Rp7,04 triliun. (*) Sumber : EmitenNews.com

3 Saham Bersinyal Fresh Buy

1. HRUM (Harum Energy)

HRUM (Harum Energy) ditutup menguat +6.92% ke level 1,390 pada perdagangan Senin (29/4). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk HRUM dengan target kenaikan ke 1,445-1,470. Secara teknikal, HRUM berada dalam fase konsolidasi diatas EMA7 (1,350) tetapi masih belum mampu menembus MA20 (1,387). Stochastic masih berada di area oversold. Batasi risiko jika HRUM dibawah 1,350.

2. TLKM (Telekomunikasi Indonesia)

TLKM (Telekomunikasi Indonesia) ditutup menguat +1.65% ke level 3,080 pada perdagangan Senin (29/4). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy dengan target kenaikan tutup gap di level 3,400. Secara teknikal, TLKM masih bergerak downtrend dibawah MA20 dan masih belum menembus level EMA7. Stochastic masih berada di area oversold. Batasi risiko jika TLKM berada dibawah 3,000.

3. PTMP (Mitra Pack)

PTMP (Mitra Pack) berhasil menguat +7.38% ke level 131 pada perdagangan Senin (29/4). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk PTMP dengan target kenaikan ke level 150-155 yang menjadi titik MA20. Secara teknikal, PTMP masih berada dalam fase downtrend dibawah EMA7 MA20. Stochastic mulai keluar dari area oversold. Batasi risiko jika PTMP berada dibawah 125.

Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable