IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat +0.97% ke level 7,325 pada perdagangan Kamis (1/8). Sebanyak 296 saham menguat, 262 saham melemah dan 229 saham lainnya ditutup flat. Total transaksi IHSG mencapai triliun, jumlah saham yang diperdagangkan mencapai miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak kali.

Beberapa Sentimen yang menggerakan IHSG adalah rilisnya data Inflasi RI yang melemah menjadi 2.13% pada Juli-24 (Vs 2.53% pada Jun-24). Investor lokal juga sedang menunggu rilisnya data laporan keuangan dari saham berfundamental solid yang belum rilis. Federal Reserve disinyalir akan mulai memangkas suku bunga pada FOMC September 2024 mendatang.

Secara Teknikal, IHSG berada dalam fase konsolidasi sedikit diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 7,278-7,281. Indikator stochastic mencoba bertahan di area middle 50, IHSG berpotensi untuk menguji kembali resistance yang terbentuk di level 7,300-7,350. Apabila IHSG mampu menembus level 7,350 maka IHSG berpotensi untuk melanjutkan kenaikan ke all time high 7,454.

Sektoral Indeks

Sektoral IndeksHarga IndeksPerubahanPersentase
IDXBASIC1,371.22+7.60+0.56%
IDXCYCLIC759.81+0.53+0.07%
IDXENERGY2,459.64+8.23+0.34%
IDXFINANCE1,417.15+15.28+1.09%
IDXHEALTH1,448.34-1.06-0.07%
IDXINDUST1,036.57-4.16-0.4%
IDXINFRA1,568.46-6.94-0.44%
IDXNONCYC705.02+0.29+0.04%
IDXPROPERT649.23+8.24+1.28%
IDXTECHNO3,284.22-3.28-0.1%
IDXTRANS1,391.58+10.89+0.79%

Sektoral Indeks mayoritas berada di zona hijau pada perdagangan Kamis (1/8). Sebanyak 7 sektor menguat dan 4 sektor lainnya melemah ditengah kenaikan IHSG +0.97% ke level 7,325. Sektor yang menguat paling signifikan adalah sektor properti (IDXPROPERT) dengan kenaikan +1.28% ke level 649.23. Beberapa saham IDXPROPERT yang menguat diantaranya adalah PWON (+3.76% ke 442), SMRA (+3.57% ke 580). Sedangkan sektor yang melemah paling dalam adalah sektor infrastruktur (IDXINFRA) dengan penurunan -0.44% ke level 1,568.46. Beberapa saham dari sektor IDXINFRA yang melemah diantaranya adalah ISAT (-3.6% ke 10,700), JSMR (-2.7% ke 5,400), MTEL (-1.44% ke 685).

Saham Top Gainer

SahamTop Gainer
RICY+34.25%
MBTO+29.35%
HELI+25%
WIKA+13.99%
PRDA+10%

Saham Top Loser

SahamTop Loser
SLIS-10.34%
LABS-9.42%
MNCN-7.78%
MSKY-6.02%
ISEA-5.84%

Saham Top Turnover

SahamTop Turnover
BMRI1,075,750
BBRI801,610
BBCA631,110
TLKM351,180
BBNI272,583

Saham Top Volume Shares

SahamTop Volume Shares
GOTO14,250,576
NICL3,626,011
WIKA3,147,874
MNCN2,341,935
BOGA1,801,529

Saham Top Frequency

SahamTop Frequency
NICL43,904
BMRI25,414
BBRI24,999
TLKM24,042
JPFA17,801

Saham Top Net Foreign Buy

SahamTop Net Foreign Buy
BMRI733,332
BBCA105,757
KLBF48,604
TPIA44,006
INDF39,179

Saham Top Net Foreign Sell

SahamTop Net Foreign Sell
BBRI104,969
BBNI85,547
TOWR50,415
MAPI35,306
GOTO33,786

Berita Global

Federal Reserve mempertahankan suku bunga dana federal pada level tertinggi dalam 23 tahun sebesar 5,25%-5,50% untuk pertemuan ke-8 berturut-turut pada bulan Juli 2024, sesuai dengan ekspektasi. Para pembuat kebijakan mencatat bahwa telah terjadi beberapa kemajuan lebih lanjut menuju sasaran inflasi 2% meskipun masih agak tinggi. Selain itu, indikator terkini menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi terus berkembang dengan kecepatan yang solid. Pertambahan lapangan kerja telah melambat, dan tingkat pengangguran telah meningkat tetapi tetap rendah.

Bank sentral menilai bahwa risiko untuk mencapai sasaran ketenagakerjaan dan inflasi terus bergerak ke keseimbangan yang lebih baik. Namun, Fed tidak memperkirakan akan tepat untuk menurunkan suku bunga sampai memperoleh keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi bergerak berkelanjutan menuju 2%. Selama konferensi pers reguler, Ketua Powell mengatakan pemotongan September dapat menjadi pilihan jika inflasi bergerak turun sesuai dengan ekspektasi dan bahwa ia dapat membayangkan skenario di mana Fed dapat memangkas suku bunga beberapa kali tahun ini atau tidak sama sekali. sumber: TradingEconomics.com

Berita Emiten

EmitenNews.com – PT Timah (TINS) semester pertama 2024 mencatat laba bersih Rp434,46 miliar. Melambung 2.571 persen dari episode sama tahun lalu hanya senilai Rp16,26 miliar. Oleh sebab itu, laba bersih per saham meroket menjadi Rp58 dari sebelumnya Rp2.

Pendapatan tercatat Rp5,21 triliun, surplus 14 persen dari posisi sama tahun lalu Rp4,56 triliun. Beban pokok pendapatan Rp3,99 triliun, susut dari periode sama tahun lalu sejumlah Rp4,16 triliun. Laba kotor tercatat Rp1,21 triliun, melangit 202 persen dari fase sama tahun lalu Rp407,15 miliar. 

Beban umum dan administrasi Rp472,67 miliar, naik dari Rp440,59 miliar. Beban penjualan Rp53,87 miliar, naik dari Rp53,06 miliar. Beban keuangan Rp111,77 miliar, bengkak dari Rp96,88 miliar. Pendapatan keuangan Rp14,66 miliar, melejit dari Rp9,04 miliar. Pendapatan lain-lain Rp42,52 miliar, susut dari Rp210,8 miliar. 

BUKA AKUN MNC SEKURITAS DENGAN KODE M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY SELAMA 2 BULAN DAN TAMBAHAN SALDO RDN 25%

Bagian atas laba bersih entitas asosiasi Rp7,44 miliar, melesat dari Rp6,05 miliar. Laba sebelum pajak penghasilan Rp640,36 miliar, meroket dari Rp42,52 miliar. Beban pajak penghasilan Rp205,88 miliar, bengkak dari Rp26,24 miliar. Laba periode berjalan Rp434,48 miliar, melonjak dari Rp16,27 miliar. 

Jumlah ekuitas tercatat Rp6,77 triliun, naik dari posisi akhir 2023 senilai Rp6,24 triliun. Total liabilitas Rp6,47 triliun, mengalami penyusutan dari akhir tahun sebelumnya Rp6,61 triliun. Jumlah aset terkumpul Rp13,25 triliun, menanjak dari edisi akhir tahun lalu Rp12,85 triliun. (*) Sumber : EmitenNews.com

Berita Domestik

Laju inflasi tahunan di Indonesia turun menjadi 2,13% pada Juli 2024 dari 2,51% pada Juni, di bawah ekspektasi pasar sebesar 2,40%. Angka tersebut merupakan angka terendah sejak Februari 2022, tetap dalam kisaran target bank sentral sebesar 1,5 hingga 3,5%, karena harga pangan mengalami kenaikan paling rendah dalam sebelas bulan (3,66% vs 4,95% pada Juni). Selain itu, inflasi melambat untuk kesehatan (1,77% vs 1,89%), akomodasi/restoran (2,28% vs 2,31%), sandang (0,99% vs 1,09%), dan rekreasi & budaya (1,49% vs 1,50%).

Di sisi lain, harga meningkat untuk transportasi (1,22% vs 1,61%), perumahan (0,50% vs 0,47%), pendidikan (1,90% vs 1,69%), dan perabotan (1,05% vs 0,95%). Pada saat yang sama, harga terus turun untuk komunikasi & keuangan (-0,16% vs -0,18%). Sementara itu, inflasi inti sedikit meningkat ke level tertinggi dalam sepuluh bulan terakhir sebesar 1,95% dari 1,90% pada bulan Juni, dibandingkan dengan perkiraan kenaikan sebesar 1,90%. Secara bulanan, IHK secara tak terduga turun 0,18%, menyusul penurunan 0,08% pada bulan Juni dan meleset dari perkiraan pasar sebesar 0,1%. sumber: TradingEconomics.com

3 Saham Bersinyal Fresh Buy

1. BBRI (Bank Rakyat Indonesia)

BBRI (Bank Rakyat Indonesia) ditutup menguat +1.71% ke level 4,750 pada perdagangan Kamis (1/8). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk BBRI dengan target kenaikan ke 4,950-5,000. Secara teknikal, BBRI berada dalam fase konsolidasi diantara kombinasi MA7&20 dengan rentang area 4,736-4,790. Indikator stochastic masih melemah dan berada di area oversold. Batasi risiko jika BBRI diperdagangkan dibawah 4,650.

2. BRPT (Barito Pacific)

BRPT (Barito Pacific) ditutup menguat +2.75% ke level 1,120 pada perdagangan Kamis (1/8). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk BRPT dengan target kenaikan ke 1,150-1,175. Secara teknikal, BRPT berada dalam fase bullish setelah cross up dari kombinasi MA7&20 dengan rentang area 1,087-1,093. Indikator stochastic menguat dan menjauh dari area oversold. Batasi risiko jika BRPT diperdagangkan dibawah 1,070.

3. ANTM (Aneka Tambang)

ANTM (Aneka Tambang) ditutup menguat +2.28% ke level 1,345 pada perdagangan Kamis (1/8). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk ANTM dengan target kenaikan ke 1,400-1,420. Secara teknikal, ANTM berada dalam fase konsolidasi cenderung uptrend dan ditutup diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang area 1,320-1,335. Indikator stochastic menguat dan menjauhi area oversold. Batasi risiko jika ANTM diperdagangkan dibawah 1,285

Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable