IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah -0.24% ke level 7,308.12 pada perdagangan Jumat (2/8). Sebanyak 240 saham ditutup menguat, 295 saham ditutup melemah, dan 255 saham lainnya ditutup flat. Jumlah transaksi IHSG mencapai 9.73 triliun, jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 14.27 miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak 900,660 kali.

Beberapa Sentimen yang menggerakan IHSG adalah jatuhnya ISM Manufacturing US yang menyebabkan runtuhnya bursa global termasuk Asia yang kompak memerah. Non Farm Payroll AS diproyeksikan melemah dibawah 200,000 pada Juli-24. Investor lokal masih menantikan data laporan keuangan Q2 dari saham saham berfundamental solid yang belum dipublikasi.

Secara Teknikal, IHSG masih bergerak terkonsolidasi sejak 12 Juli dengan rentang Support 7,207 – Resistance 7,350. IHSG masih berpotensi untuk menanjak ke level 7,350 pada perdagangan minggu depan jika NFP AS sesuai konsensus pasar. Apabila IHSG mampu menembus level 7,350 maka IHSG berpotensi menguat ke level all time high 7,454. Sebaliknya, jika IHSG melemah dibawah level 7,207, maka IHSG berpotensi membentuk pattern inverted head and shoulder dengan demand area di 7,023-7,026.

Sektoral Indeks

Sektoral IndeksHarga IndeksPerubahanPersentase
IDXBASIC1,360.74-10.47-0.76%
IDXCYCLIC764.18+4.37+0.57%
IDXENERGY2,479.49+19.85+0.81%
IDXFINANCE1,412.80-4.35-0.31%
IDXHEALTH1,441.80-6.55-0.45%
IDXINDUST1,036.58+0.01+0%
IDXINFRA1,557.37-11.09-0.71%
IDXNONCYC701-4.02-0.57%
IDXPROPERT652.32+3.09+0.48%
IDXTECHNO3,272.03-12.19-0.37%
IDXTRANS1,377.07-14.51-1.04%

Sektoral Indeks mayoritas ditutup di zona merah pada perdagangan Jumat (2/8). Sebanyak sektor 4 menguat dan 7 sektor lainnya melemah ditengah penurunan IHSG -0.24% ke level 7,308. Sektor yang menguat paling signifikan adalah sektor energi (IDXENERGY) dengan kenaikan +0.81% ke level 2,479.49. Beberapa saham dari sektor IDX yang menguat diantaranya adalah INDY (+2.26% ke 1,360), ADRO (+2.15% ke 3,320), PTBA (+1.87% ke 2,720). Sedangkan sektor yang melemah paling dalam adalah sektor transportasi (IDXTRANS) dengan koreksi -1.04% ke level 1,377.07. Beberapa saham dari sektor IDX yang melemah adalah HATM (-4.72% ke 242), SMDR (-1.83% ke 322), BIRD (-1.72% ke 1,710).

Saham Top Gainer

SahamTop Gainer
DART+34.29%
TGUK+19.64%
HALO+10%
RAAM+6.38%
DSSA+5.88%

Saham Top Loser

SahamTop Loser
CAMP-21.52%
HELI-18.67%
URBN-14.01%
MBTO-11.76%
IOTF-11.34%

Saham Top Turnover

SahamTop Turnover
BMRI1,141,310
BBCA572,054
BBRI534,117
BBNI387,609
TLKM301,925

Saham Top Volume Shares

SahamTop Volume Shares
GOTO21,962,733
DOOH4,826,564
TGUK4,675,498
BSBK3,401,233
BUMI3,278,207

Saham Top Frequency

SahamTop Frequency
NICL35,166
TLKM26,563
TGUK26,113
BBRI23,886
BMRI18,466

Saham Top Net Foreign Buy

SahamTop Net Foreign Buy
BMRI408,813
TPIA67,589
BBCA61,233
ASII51,299
BBNI50,279

Saham Top Net Foreign Sell

SahamTop Net Foreign Sell
BBRI184,005
TLKM37,392
ISAT35,333
TOWR34,363
MDKA30,451

Berita Global

Ekonomi AS diproyeksikan menambah 175 ribu pekerjaan pada Juli 2024, turun dari 206 ribu pada Juni dan tingkat pengangguran diperkirakan akan tetap stabil di 4,1%, tertinggi sejak November 2021. Selain itu, upah kemungkinan naik 0,3% dari bulan ke bulan, sama seperti pada Juni, tetapi mendorong kenaikan tahunan turun menjadi 3,7%, terendah sejak Mei 2021, dibandingkan dengan 3,9% pada bulan sebelumnya.

Angka Juli diperkirakan akan terus menunjukkan pasar tenaga kerja yang kuat, meskipun mendingin. Dalam pertemuannya di Juli, Fed mengakui bahwa penambahan pekerjaan telah melambat, dan tingkat pengangguran telah meningkat tetapi tetap rendah, menandakan penilaian pasar tenaga kerja telah melambat. Pertumbuhan gaji bulanan rata-rata untuk tahun ini adalah 222 ribu, dibandingkan dengan 251 ribu pada 2023 dan 377 ribu pada 2022. Sumber : TradingEconomics.com

Berita Emiten

EmitenNews.com – Japfa Comfeed (JPFA) per 30 Juni 2024 mencatat Laba bersih Rp1,47 triliun. Melangit 1.704 persen dari episode sama tahun lalu hanya Rp81,97 miliar. Oleh sebab itu, laba per saham dasar meroket menjadi Rp127 dari edisi sebelumnya Rp7. Penjualan bersih Rp27,64 triliun, melonjak 14 persen dari fase sama tahun lalu Rp24,15 triliun. Beban pokok penjualan Rp22,29 triliun, bengkak dari posisi sama tahun lalu Rp20,79 triliun. Laba kotor tercatat Rp5,35 triliun, terbang signifikan dari periode sama tahun lalu Rp3,35 triliun. 

Beban penjualan dan pemasaran susut menjadi Rp1,02 triliun dari Rp1,06 triliun. Beban umum dan administrasi Rp1,67 triliun, naik tipis dari Rp1,61 triliun. Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar aset biologis Rp5,98 miliar, melesat dari Rp133 juta. Pendapatan lainnya Rp112,37 miliar, naik dari sebelumnya Rp66,94 miliar. 

Beban lainnya Rp170,90 miliar, bengkak dari Rp94,53 miliar. Laba usaha melangit menjadi Rp2,59 triliun dari Rp656,01 miliar. Pendapatan keuangan Rp23,21 miliar, naik dari Rp21,35 miliar. Biaya keuangan Rp443,14 miliar, susut dari Rp500,68 miliar. Bagian rugi bersih pada ventura bersama Rp1,08 miliar, bengkak dari laba Rp2,39 miliar. Laba sebelum pajak penghasilan Rp2,17 triliun, meroket tajam dari hanya Rp179,08 miliar. Beban pajak penghasilan Rp586,31 miliar, bengkak dari Rp66,72 miliar. Laba periode berjalan senilai Rp1,58 triliun, mengalam lompatan secara signifikan dari episode sama tahun lalu Rp112,35 miliar. 

BUKA AKUN MNC SEKURITAS DENGAN KODE M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY SELAMA 2 TAHUN DAN TAMBAHAN SALDO RDN 25%

Ekuitas bersih Rp15,63 triliun, melonjak dari akhir tahun lalu Rp14,16 triliun. Total liabilitas Rp20,46 triliun, membengkak dari posisi akhir tahun sebelumnya senilai Rp19,94 triliun. Total aset melejit signifikan menjadi Rp36,10 triliun dari fase akhir tahun lalu Rp34,10 triliun. (*) Sumber : EmitenNews.com

Berita Domestik

EmitenNews.com – Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juli 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1%. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, IHK Juli 2024 tercatat deflasi sebesar 0,18% (mtm), sehingga secara tahunan inflasi IHK menurun menjadi 2,13% (yoy) dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 2,51% (yoy).


Inflasi yang terjaga ini merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah. Inflasi inti tetap terjaga. Inflasi inti pada Juli 2024 tercatat sebesar 0,18% (mtm). Lebih tinggi dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,10% (mtm).


Bank Indonesia (BI) melalui Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025. Realisasi inflasi inti tersebut disumbang terutama oleh inflasi komoditas emas perhiasan, kopi bubuk, dan biaya sekolah, seiring dengan berlanjutnya peningkatan harga komoditas global khususnya emas dan dimulainya tahun ajaran baru, di tengah ekspektasi inflasi yang tetap terjangkar dalam sasaran.


Secara tahunan, inflasi inti Juli 2024 tercatat sebesar 1,95% (yoy), meningkat dari inflasi inti bulan sebelumnya sebesar 1,90% (yoy). Kelompok volatile food melanjutkan deflasi. Kelompok volatile food pada Juli 2024 mengalami deflasi sebesar 1,92% (mtm), lebih dalam dari deflasi bulan sebelumnya sebesar 0,98% (mtm). Deflasi kelompok volatile food disumbang terutama oleh komoditas bawang merah, cabai merah, dan tomat. Sedangkan penurunan harga komoditas pangan didukung oleh peningkatan pasokan seiring masih berlangsungnya musim panen komoditas hortikultura.


Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 3,63% (yoy), menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 5,96% (yoy). “Ke depan, inflasi volatile food diprakirakan tetap akan terkendali didukung oleh sinergi pengendalian inflasi TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah,” tambah Erwin. Kelompok administered prices mengalami inflasi. Kelompok administered prices pada Juli 2024 mengalami inflasi sebesar 0,11% (mtm), relatif stabil dibandingkan realisasi inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,12% (mtm).


Inflasi kelompok administered prices disumbang terutama oleh inflasi komoditas sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret kretek tangan (SKT) seiring dengan berlanjutnya transmisi kenaikan cukai hasil tembakau. Secara tahunan, inflasi kelompok administered prices tercatat sebesar 1,47% (yoy), menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,68% (yoy).(*) Sumber : EmitenNews.com

3 Saham Bersinyal Fresh Buy

1. BTPS (BTPN Syariah)

BTPS (BTPN Syariah) ditutup menguat +1.71% ke level 1,190 pada perdagangan Jumat (2/8). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk BTPS dengan target kenaikan ke 1,245-1,290. Secara teknikal, BTPS berada dalam fase konsolidasi cenderung uptrend diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 1,160-1,177. Indikator stochastic menguat dan mendekati level middle 50. Batasi risiko jika BTPS diperdagangkan dibawah 1,140.

2. ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur)

ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur) ditutup menguat +1.59% ke level 11,175 pada perdagangan Jumat (2/8). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk ICBP dengan target kenaikan ke 11,475-11,600. Secara teknikal, ICBP berada dalam fase bullish dan diperdagangkan diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 10,700-10,956. Indikator stochastic stabil menguat dan berada di area overbought. Batasi risiko jika ICBP diperdagangkan dibawah 10,650.

3. BBNI (Bank Negara Indonesia)

BBNI (Bank Negara Indonesia) ditutup menguat tipis +0.49% ke level 5,100 pada perdagangan Jumat (2/8). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk BBNI dengan target kenaikan ke 5,275-5,425. Secara teknikal, BBNI berada dalam fase konsolidasi cenderung bullish dan diperdagangkan diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 4,991-5,039. Indikator stochastic mencoba bertahan dari level middle 50. Batasi risiko jika BBNI diperdagangkan dibawah 4,920.

Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable