IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah -0.58% ke level 6,804 pada perdagangan Rabu (8/11). Sentimen utama dari pelemahan IHSG adalah kurs rupiah yang kembali melemah ke level 15,650 pada Rabu (8/11). Secara teknikal IHSG bergerak sideways karena berada di dalam area Exponential Moving Average 7 hari (EMA7) di level 6,801 dan Moving Average 20 hari (MA20) 6,818. Ada kemungkinan IHSG menguji kembali level resistance minor di 6,880. Investor dapat memanfaatkan momentum rebound singkat untuk membeli saham saham pilihan. Apabila level 6,880 dibreak maka IHSG berpotensi untuk melanjutkan penguatan ke resistance 2023 di 6,960.

Sectoral Index

Sectoral IndexIndex ScoreMovementPercentage
IDXBASIC1,192.42-18.72-1.55%
IDXCYCLIC797.37-0.13-0.02%
IDXENERGY1,947.70-28.57-1.45%
IDXFINANCE1,373.31-3.65-0.27%
IDXHEALTH1,372.78+9.44+0.69%
IDXINDUST1,099.37-10.12-0.91%
IDXINFRA1,245.59-2.67-0.21%
IDXNONCYC741.26-0.69-0.09%
IDXPROPERT709.15-1.8-0.25%
IDXTECHNO4,106.74-4.46-0.11%
IDXTRANS1,650.32-9.19-0.55%

Hanya sektor kesehatan (IDXHEALTH) yang berhasil menguat sendirian pada perdagangan Rabu (8/11) sedangkan 10 sektor lainnya terkoreksi. Saham kesehatan yang berhasil menguat pada hari ini diantaranya adalah MIKA yang menguat +3.01% ke level 2,740, SILO yang menguat +1.66% ke level 2,450, dan KLBF yang menguat +0.62% ke level 1,615. Sedangkan sektor yang terkoreksi paling tajam adalah sektor industri dasar (IDXBASIC) yang melemah -1.55% ke level 1,192.42 dan ditekan oleh saham AGII, MDKA, AVIA, BRPT.

Berita Global

Harga batu bara bervariasi pada Selasa (7/11/2023). Gara-gara beragam sentimen dari China, India dan kenaikan harga gas Eropa. Pada Selasa (7/11/2023), harga batu bara Newcastle untuk kontrak berjangka November 2023 naik US$ 1,10 menjadi US$ 120,10 per ton. Sedangkan kontrak berjangka Desember 2023 melemah US$ 3,70 menjadi US$ 118,55 per ton. Sedangkan kontrak berjangka Januari 2024 terkerek US$ 0,60 menjadi US$ 127,10 per ton. Sentimen negatif datang dari data impor China pada Oktober 2023. China mengalami penurunan impor batu bara sebesar 14,6% bulanan, turun menjadi 35,99 mnt dari 42,14 mnt pada bulan September 23. Penurunan ini disebabkan oleh rendahnya harga dalam negeri, peningkatan tingkat persediaan, dan cuaca hangat yang tidak sesuai musim. Sedangkan sentimen positif datang dari India yang akan akan menambah sekitar 12 GW kapasitas pembangkit listrik berbasis batu bara pada akhir tahun keuangan ini di tengah lonjakan permintaan listrik, kata Menteri Tenaga Listrik RK Singh pada hari Senin.

3 Saham yang Bersinyal Fresh Buy

1. MTEL (Dayamitra Telekomunikasi)

MTEL (Dayamitra Telekomunikasi) bersinyal Fresh Buy dan berhasil menguat +1.64% ke level 620 pada perdagangan Rabu (8/11). Secara teknikal MTEL berada di area Exponential Moving Average 7 Hari (EMA7) di level 619 dengan potensi kenaikan ke MA20 di 635 target akselerasi 650. Batasi risiko jika MTEL diperdagangkan dibawah angka psikologis 600.

2. TRIM (Trimegah Sekuritas Indonesia)

TRIM (Trimegah Sekuritas Indonesia) bersinyal Fresh Buy dan berhasil ditutup menguat +1.63% ke level 250 pada perdagangan Rabu (8/11) dengan volume yang cukup signifikan jika dibandingkan hari hari sebelumnya. Secara teknikal TRIM berada dalam fase sideways di area EMA7 dan MA20 dengan potensi penguatan ke 280. Batasi risiko jika TRIM berada dibawah 236.

3. IPCM (Jasa Armada Indonesia)

IPCM (Jasa Armada Indonesia) bersinyal Fresh Buy dan diperdagangkan menguat tipis +0.72% ke level 280 pada Rabu (8/11). Secara teknikal IPCM berada di area EMA7 di level 279 dan berpotensi untuk menguat ke 292 akselerasi angka psikologis 300. Batasi risiko jika IPCM diperdagangkan dibawah 270.

Dapatkan Fresh Buy dan Fresh Sell saham pilihanmu dengan download Sahamology