IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah -0.51% ke level 6,843.79 pada perdagangan Selasa (7/11). IHSG diliat dari teknikal membentuk candlestick tweezer top dengan high 6,878 dan berpotensi untuk kembali melanjutkan penurunan singkat ke level 6,790 untuk menutup gap intraday IHSG pada Senin (6/11). Dari sudut pandang indikator modern IHSG masih berada dalam zona positif karena masih ditutup diatas Moving Average 20 hari (MA20) di level 6,824.23. Investor kami himbau untuk wait and see terhadap fluktuasi pasar karena IHSG berpotensi untuk melanjutkan penurunan apabila gagal bertahan dari angka psikologis 6,800.

Sectoral Movers

Mayoritas index sektoral bergerak melemah berdampingan dengan terkoreksinya IHSG (-0.51%) ke level 6,843. Hanya ada 3 sektor yang berhasil menahan pelemahan IHSG, sedangkan 8 sektor lainnya ikut terkoreksi. Indeks sektoral yang menguat paling signifikan adalah sektor infrastruktur (IDXINFRA) yang menguat +0.38% ke level 1,247.95 dan didukung oleh kenaikan saham BREN (+2.33% ke level 4,390) yang belum menunjukkan adanya tanda tanda koreksi. Sektor yang mengalami kelongsoran paling dalam adalah sektor konsumer siklikal (IDXCYCLIC) yang melemah -1.81% ke level 796.85 dan ditekan oleh saham ERAA, GJTL, IMAS, LPPF.

Berita Emiten

1. MEDC (PT Medco Energi International Tbk) berencana akan membagikan dividen interim sebesar Rp15 per lembar saham dari perolehan laba tahun buku 2023. Tanggal akan menyesuaikan dari pihak manajemen
2. Emiten milik Grup Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) telah disuspend oleh BEI terhitung Selasa (7/11) disebabkan oleh peningkatan volume dan kenaikan harga yang signifikan selama beberapa hari terakhir.
3. 3 Direktur PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) kompak memborong saham BMRI pada saat market terkoreksi.

BACA JUGA : AGII (SAMATOR INDO GAS) BUKUKAN LABA BERSIH 110 MILIAR PADA Q3 2023

Berita Global

Impor ke Tiongkok secara tak terduga meningkat sebesar 3,0% tahun-ke-tahun menjadi USD 218,3 miliar pada bulan Oktober 2023, mengalahkan konsensus pasar yang mencatat penurunan sebesar 4,8% dan berayun dari penurunan sebesar 6,2% pada bulan September. Ini merupakan pertumbuhan pembelian pertama sejak bulan Februari menyusul upaya Beijing untuk merangsang permintaan domestik dan tanda-tanda penimbunan.

Peningkatan pembelian terjadi pada minyak mentah (13,51%), produk olahan (63,24%), gas alam (15,51%), tembaga mentah (23,68%), bijih & konsentrat tembaga (23,60%), kedelai (24,6%), dan minyak nabati ( 27,19%). Sebaliknya, impor terkontraksi pada produk baja (-12.99%), karet (-2.02%), dan daging (-12.70%). Pembelian meningkat dari UE (5,8%), Australia (12,0%), dan ASEAN (10,2%); sedangkan penurunan terjadi di Amerika (-3.7%), Jepang (-8.3%), Korea Selatan (-8.9%), dan Taiwan (-2.8%). Untuk periode Januari hingga Oktober, impor menyusut 6,5% dibandingkan periode yang sama tahun 2022.

3 Saham yang dapat direkomendasikan

1. POWR (Cikarang Listrindo)

POWR (Cikarang Listrindo) diperdagangkan menguat tipis 1.42% ke level 715 ditengah penurunan IHSG pada Selasa (7/11). POWR juga termasuk ke dalam sektor infrastruktur (IDXINFRA) yang juga menguat hari ini. Secara teknikal POWR berhasil reject dan bertahan dari support psikologis 700 dengan target terdekat ke 730 akselerasi 750. Batasi risiko jika POWR diperdagangkan dibawah 700. Sahamology juga merekomendasikan Fresh Buy untuk saham POWR

2. KETR (Ketrosden Triasmitra)

KETR (Ketrosden Triasmitra) diperdagangkan menguat cukup signifikan dengan kenaikan +6.48% ke level 230 pada Selasa (7/11). KETR berhasil breakout dari downtrend line IPO dan berpotensi untuk melanjutkan kenaikan ke level 250. Apabila level 250 dibreakout, KETR berpotensi melanjutkan level fibonacci retracement 0.618 di 292. Batasi risiko jika KETR diperdagangkan dibawah 210.

3. ISSP (Steel Pipe Industry of Indonesia)

ISSP (Steel Pipe Industry of Indonesia) diperdagangkan flat 0% di level 292 pada perdagangan Selasa (7/11). Secara teknikal ISSP masih berada stabil diatas EMA7 x MA20 dengan potensi melanjutkan penguatan ke 302 target akselerasi 314-320. Batasi risiko jika ISSP diperdagangkan dibawah level 280. Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk ISSP

Dapatkan Video Pembelajaran Saham Lengkap dari Pemula di Apps Sahamology