Menguat Selama 2 Sesi, IHSG Ditutup koreksi -0.1% ke level 7,219
- 11 January 2024
- 0
IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat ke level 7,227.84 dan sempat menyentuh level tertingginya di 7,277.50 sebelum ditutup terkoreksi tipis -0.1% ke level 7,219 pada perdagangan Kamis (11/1). Total Transaksi IHSG hari ini mencapai 9.6 triliun, jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23.21 miliar, dan aktif ditransaksikan sebanyak 1,328,676 kali. Sebanyak saham alami kenaikan, saham alami penurunan, dan saham ditutup flat. Dari sisi teknikal, IHSG sudah cross down EMA7 dan MA20 pada hari ini karena 2 level Moving Average tersebut masing masing berada di level 7,252 dan 7,230. Outlook untuk IHSG berpotensi untuk melanjutkan penurunan karena IHSG sudah sentuh level resistance All Time High pada beberapa hari yang lalu. Investor dihimbau untuk wait and see dan jaga cash dalam jumlah yang besar seiring dengan potensi koreksi IHSG ke level support terdekat 7,110.
Sektoral Indeks
Sektoral Indeks | Harga Indeks | Perubahan | Persentase |
IDXBASIC | 1,240.16 | -6.97 | -0.56% |
IDXCYCLIC | 860.88 | +7.42 | +0.87% |
IDXENERGY | 2,160.56 | -7.75 | -0.36% |
IDXFINANCE | 1,522.49 | +13.78 | +0.91% |
IDXHEALTH | 1,349.14 | +2.29 | +0.17% |
IDXINDUST | 1,106.62 | +0.9 | +0.08% |
IDXINFRA | 1,549.81 | -4.15 | -0.27% |
IDXNONCYC | 705.40 | -5.32 | -0.75% |
IDXPROPERT | 720.36 | +2.88 | +0.4% |
IDXTECHNO | 4,343.84 | +11.6 | +0.27% |
IDXTRANS | 1,679.28 | +21.31 | +1.29% |
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi tipis pada akhir sesi perdagangan Kamis (11/1). Dari 11 sektor IDX, 7 sektor bergerak menguat, dan 4 sektor lainnya menurun berdampingan dengan turunnya IHSG. Sektor yang menguat paling signifikan dan melawan penurunan IHSG adalah sektor transportasi (IDXTRANS) yang naik +1.29% ke level 1,679.28. Penguatan sektor transportasi masih didorong oleh isu agresifnya Houthi di Laut Merah. Saham TMAS dan SMDR masih menjadi penopang kenaikan IDXTRANS dengan kenaikan masing masing +3.8% dan +2.91%. Sedangkan sektor yang terkoreksi paling dalam adalah sektor konsumer non siklikal (IDXNONCYC) yang ambles -0.75% ke level 705.40 ditekan oleh penurunan saham CPIN, ICBP, CMRY masing masing terkoreksi -2.31%, -1.98%, dan -1.96%.
5 Saham Dengan Net Foreign Inflow Asing Terbanyak
Saham | Harga Sebelumnya | Harga Sekarang | Persentase | Net Foreign Inflow (Juta) |
BBRI | 5,700 | 5,750 | +0.88% | 300,181 |
BBCA | 9,550 | 9,575 | +0.26% | 166,151 |
FILM | 4,800 | 5,025 | +4.69% | 86,123 |
ASII | 5,525 | 5,550 | +0.45% | 68,627 |
AMMN | 6,900 | 7,300 | +5.8% | 67,314 |
5 Saham Dengan Net Foreign Outflow Asing Terbanyak
Saham | Harga Sebelumnya | Harga Sekarang | Persentase | Net Foreign Outflow (Juta) |
MDKA | 2,470 | 2,430 | -1.62% | -33,179 |
INCO | 4,160 | 4,100 | -1.44% | -32,987 |
KLBF | 1,580 | 1,595 | +0.95% | -26,818 |
BREN | 5,675 | 5,050 | -11.01% | -23,510 |
BRPT | 1,115 | 1,060 | -4.93% | -18,665 |
Berita Global
Tingkat inflasi tahunan di AS kemungkinan naik tipis menjadi 3,2% pada bulan Desember 2023 dari level terendah dalam lima bulan sebesar 3,1% pada bulan November, terutama disebabkan oleh penurunan harga energi yang lebih kecil. Dibandingkan bulan November, harga konsumen diperkirakan naik 0,2%, terbesar dalam tiga bulan, dan sedikit di atas 0,1% pada periode sebelumnya. Di sisi lain, inflasi inti tahunan diperkirakan akan melambat menjadi 3,8%, yang merupakan angka terendah sejak Mei 2021, dibandingkan dengan 4% pada dua bulan sebelumnya. Suku bunga bulanan kemungkinan akan tetap stabil di 0,3%. Inflasi berada dalam tren menurun setelah mencapai puncaknya sebesar 9,1% pada Juni 2022 dan merupakan level tertinggi sejak awal tahun 1980-an. Sumber : TradingEconomics.com
Berita Domestik
Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjelang rilisnya data AS soal inflasi dan data ketenagakerjaan. Dilansir dariĀ Refinitiv, rupiah ditutup menguat di angka Rp15.545/US$ atau terapresiasi 0,13%. Penguatan ini berbanding terbalik dengan pelemahan yang terjadi kemarin (10/1/2024) sebesar 0,32%. Sementara DXY pada pukul 14.47 WIB turun 0,14% menjadi 102,22. Angka ini lebih rendah dibandingkan penutupan perdagangan Rabu (10/1/2024) yang berada di angka 102,36.
Positifnya penutupan rupiah hari ini terjadi di tengah sikap menunggu pelaku pasar perihal data ekonomi AS yang berdampak cukup signifikan jika hasilnya tidak sesuai ekspektasi pasar. Inflasi konsumen (Consumer Price Index/CPI) AS Desember 2023 akan dirilis. CPI AS pada akhir 2023 diproyeksi akan ada peningkatan tipis akibat seasonality natal dan tahun baru. Dalam basis tahunan (year-on-year/yoy), konsensus pasar menargetkan inflasi akan tumbuh sebesar 3,2% yoy, lebih rendah dibandingkan November 2023 yang tumbuh 3,1%.
Sementara itu, untuk inflasi inti AS diperkirakan tumbuh melandai sebesar 3,8% yoy, dibandingkan sebulan sebelumnya yang tumbuh 4% yoy. Tidak sampai disitu, kondisi laut merah yang semakin memanas pun berpotensi memberikan dampak negatif terhadap inflasi. Semakin lamanya transportasi logistik dan barang, maka scarcity akan berpotensi terjadi di beberapa negara dan inflasi dapat mengalami kenaikan. Hal ini menjadi penting mengingat jika inflasi AS berada lebih rendah di bandingkan ekspektasi pasar, maka probabilitas pemangkasan suku bunga akan menjadi lebih besar. Hal ini akan menjadi kabar baik bagi pasar keuangan global dan domestik.
Di lain sisi, AS juga akan merilis data ketenagakerjaan yakni klaim pengangguran mingguan untuk pekan yang berakhir 6 Januari 2024 juga akan dirilis malam hari ini waktu Indonesia. Diproyeksikan, klaim pengangguran per 6 Januari 2023 meningkat ke 210.000, dibandingkan pekan sebelumnya sebanyak 202.000 klaim. Proyeksi peningkatan klaim pengangguran ini memang berdampak buruk bagi pasar tenaga kerja, akan tetapi bagi keseluruhan ekonomi AS dan prospek inflasi ini berdampak positif lantaran semakin mendukung kondisi pasar tenaga mendingin yang memicu inflasi melandai.
Tentunya, data klaim pengangguran juga ditunggu-tunggu oleh pelaku pasar di global, karena dapat juga menentukan arah kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) berikutnya. Sumber : CNBC Indonesia
Kalendar Emiten (Jumat, 12 Januari 2024)
- AKSI – RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa)
- HKMU (HK Metals Utama) – RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa)
- MYOH (Samindo Resources) – Tender Offer – Rp281
- TIFA (KDB Tifa Finance) – RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa)
- WIKA (Wijaya Karya) – RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa)
3 Saham Dengan Sinyal Fresh Buy
1. GIAA (Garuda Indonesia)
GIAA (Garuda Indonesia) ditutup menguat tipis +1.37% ke level 74 pada perdagangan Kamis (11/1). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk saham GIAA dengan target kenaikan ke 78-80 dengan skenario breakout MA20 >75. Batasi risiko ketika GIAA diperdagangkan dibawah level 72.
2. KLBF (Kalbe Farma)
KLBF (Kalbe Farma) juga ditutup menguat tipis +0.95% ke level 1,595 pada perdagangan Kamis (11/1). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk saham KLBF dengan target kenaikan ke bollinger upper bands di level 1,640 dengan skenario breakout MA20 >1,605. Batasi risiko ketika KLBF diperdagangkan dibawah titik low 1,550.
3. DRMA (Dharma Polimetal)
DRMA (Dharma Polimetal) berhasil ditutup menguat signifikan +4.36% ke level 1,435 pada perdagangan Kamis (11/1). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy dengan target kenaikan singkat ke bollinger upper bands di level 1,470. Batasi risiko ketika DRMA kembali cross down MA20 dibawah level 1,395.
Dapatkan Sinyal Fresh Buy, Fresh Sell, Reduce, Buy dengan mendownload Apps Sahamology