PR IHSG Reversal Masih Panjang, Badai Belum Berlalu
- 11 March 2020
- 0
PR IHSG masih banyak. Pekerjaan rumah yang harus diselesaikan cukup panjang dan sulit. Jadi jangan buru buru happy dengan rebound +1.63%
PR IHSG masih banyak. Pekerjaan rumah yang harus diselesaikan cukup panjang dan sulit. Jadi jangan buru buru happy dengan rebound +1.63%
Setelah dihantam oleh koreksi tajam -6.57 Black Monday pada tanggal 9 Maret 2020 bursa alami rebound +84.017 point kemarin. Sama seperti halnya bursa global dan regional lainnya yang alami rebound setelah dikejutkan oleh pemangkasan harga minyak oleh Saudi. Kenaikan +1.63% membuat IHSG sedikit di bawah level resisten 5288 tertahan di harga 5220.82. Masih banyaknya saham yang turun hingga 145 emiten tandakan market masih belum sepenuhnya pulih. Hanya 254 saham yang naik dan sisanya 143 tidak alami perubahan harga sama sekali.
Saham BUMN Dominasi Bursa Imbas Arahan Buyback
Penguatan index banyak dimotori oleh saham saham sektor FINANCE +2.37% dan CONSUMER +2.18%. Apalagi setelah saham utamanya alami lonjakan harga yang signifikan. BBRI +4.26%, BMRI +4.26%, BBCA +2.42%, HMSP +2.89% dan ICBP +3.85%. Dari 10 Top Mover IHSG hanya TLKM yang terkoreksi -10 point walaupun sempat menguat ke 3620 harus tutup di harga 3480. Dari semua sektor yang ada sisakan AGRI yang terkoreksi tipis -0.03%.
Guna antisipasi makin turunnya IHSG, KemenBUMN arahkan BUMN untuk lakukan buyback sahamnya. Ada sekitar 12 BUMN yang mendapatkan perintah untuk melakukan buyback saham hingga RP 8 Trilyun. BUMN yang berasal dari 3 sektor menyatakan komitmen untuk membeli kembali sahamnya di publik senilai 7 – 8 trilyun. Dari perbankan ada BBRI BMRI dan BBTN. Sektor Konstruksi WIKA, ADHI, WSKT dan JSMR. Sedangkan untuk pertambangan ada ANTM, PTBA dan TINS.
Seruan ini dimanfaatkan oleh banyak investor berspekulasi untuk ambil posisi beli terlebih dahulu sehingga membuat index IDXBUMN20 naik tajam +2.87%. Kenaikan ini lebih tinggi dari kenaikan IHSG atau LQ45 yang hanya +2.30% . Beberapa saham BUMN pun langsung melonjak termasuk yang belum berencana lakukan buyback. BBRI BMRI WIKA PTBA naik diatas +4.00%, WSKT dan JSMR naik diatas +2.0%, TINS, BBTN dan ANTM naik diatas +3.0%. Hanya ADHI yang naik lebih rendah dari 2% di level +1.49%. Anak anak usaha BUMN juga kecipratan seperti WTON WSBP WEGE yang naik pada rentang +2.27% sampai +5.31% .
Index Naik Asingnya Santai Jual Barang
Kenaikan kemarin belum banyak ditopang oleh aksi beli investor asing. Alih alih borong saham saat ada rebound, investor asing malah berjualan. Di pasar regular asing catatkan outflow -857 milyar yang sebagian besar terjadi di sektor FINANCE -485 milyar dan MISC-IND -164 milyar. Rebound ini digunakan untuk lakukan sell on strength guna antisipasi risiko yang masih uncharted karena imbas COVID19 dan perang harga oil. Saham saham unggulan tetap menjadi sasaran utama profit taking seperti BBCA -175 milyar, ASII -167 milyar, BMRI -139 milyar, dan BBNI -127 milyar. Bahkan TLKM pun yang tidak lakukan buyback dan sempat menguat intraday di-net sell hingga -52 milyar.
Saat ini bursa dalam kondisi battle dan buruk. Sentimen global yang terus menghantam ditambah lagi masih bertambahnya kasus baru di Indonesia menjadi 27 membuat perlu ekstra waspada.
Eropa Masih Terbakar, Amerika Mulai Rebound
Pasar Eropa masih terbakar setelah makin merebaknya penyebaran COVID19 di benua biru. Tidak ada satupun negara di Eropa yang terbebas dari virus Corona dengan Italy menjadi yang paling dominan. Roma mulai melakukan lockdown darurat untuk seluruh negeri. Bahkan KBRI di Roma mulai stop kegiatan guna hindari penyebaran. Index gabungan STOXX600 terkoreksi -1.14%. Hal yang sama juga terjadi di Prancis dan Jerman terkoreksi tajam setelah jumlah pasien positif lampaui 1500 jiwa.
Di New York market berhasil naik lebih +1100 point setelah Presiden Trump merencanakan berikan stimulus tambahan berupa pemotongan pajak atas upah. Bergerak volatile kemarin bahkan sempat sentuh level 23750 sebelum akhirnya ditutup naik ke level 25018 atau melejit +4.89% . Kenaikan ini sepertinya tidak akan bertahan lama mengingat penambahan kasus baru di USA naik lebih dari 25% kemarin menjadi 975. Negara Bagian Seattle dan Massachusetts menjadi yang paling tinggi kenaikan kasus COVID19 : 74 kasus baru dan 54 pasien positif baru di dua negara bagian tadi.
Saham saham energi mulai rebound setelah harga minyak kembali naik +10%. Hal yang sama diikuti oleh saham perbankan pasca yield treasury memantul dari level terendahnya. Rencana China untuk restart kegiatan aktivitas manufaktur dan kunjungan Presiden Xi ke Wuhan jadi signal bagus reboundnya saham saham teknologi utama.
PR IHSG Untuk Reversal Masih Jauh
Secara teknikal kemarin IHSG gagal break area resisten 5288 dan sisakan long wick atas tandakan pressure jual masih tinggi. Bila berhasil maka challenge berikut keluar dari area black 5133-5364. Keluar dari area black harus tutup gap 5364-5489 dan masuk ke support EMA7. Selanjutnya menutup ghap 5577 – 5613 untuk kembali ke support MA20 nya. Panjang banget kan ?
Bursa dan OJK yang siapkan protokol protokol darurat ini tandakan bahwa masalah baru saja mulai. Bukan protokol rilis berarti masalah selesai. Begitu biasanya penanganan sebuah krisis. Aturan buyback diperlonggar, ARB dibuat asimetris dan halt trading bila turun -5% hingga -15% adalah mempersiapkan the worst to come.
Makanya jangan merasa happy dengan kondisi kemarin. Apalagi asing masih catatkan net sell. Walaupun ada beberapa saham bisa diperhatikan seperti yang sudah disebutkan di atas, namun tidak serta merta dapat diartikan badai sudah berlalu.
Hari ini index masih akan bergerak dalam rentang konsolidasi black candle 5133 – 5364 dengan target bisa breakout 5288 yang kemarin gagak dibreak. Support 5133 dan Resisten 5288.
Tone dan Manner IHSG : PR IHSG Reversal Masih Panjang, Badai Belum Berlalu
Potensi Pergerakan : 5133 – 5288
Kami telah melakukan banyak update mengenai istilah istilah yang sering dipergunakan dalam perdagangan saham di menu KAMUS SAHAM. Akses segera di TETRA X CHANGE yang segera akan alami make over sebentar lagi.