Marketnya sepi banget. Begitu komentar yang muncul di banyak tempat menyaksikan pergerakan pasar saham kemarin. Index yang awalnya sempat kencang alami penguatan hingga level 5979 berangsur kehilangan tenaga karena sepinya transaksi hingga jelang penutupan sesi 1.

Marketnya sepi banget. Begitu komentar yang muncul di banyak tempat menyaksikan pergerakan pasar saham kemarin. Index yang awalnya sempat kencang alami penguatan hingga level 5979 berangsur kehilangan tenaga karena sepinya transaksi hingga jelang penutupan sesi 1. Pada sesi 2 index berfluktuasi dan sidewasy disekitar level 5952 dan naik turun dengan rentang yang pendek bahkan sempat ke level 5945 sebelum akhirnya ditutup menguat super tipis +2.314 point ke level 5954.

Masih mixed nya sektoral dan berimbangnya tarik ulur market mover membuat index masih terkonsolidasi di rentang 5937 – 5996. Ada 183 saham naik dan 210 saham yang turun, dimana ada 7 saham Top 10 yang terkoreksi dan sisakan 3 saham yang menguat BBRI +10 BMRI +50  dan TPIA +100.  Masih tertekannya saham ASII hingga -1.6% membuat sektor MISC-IND menjadi yang paling berat menekan IHSG -1.2%. Padahal sektor sektor lain seperti FINANCE MINING dan PROPERTY masih ada kekuatan untuk bertahan di zona hijau.

Transaksi perdagangan yang sepi hanya 55.38 juta lot diperdagangkan membuat nilai perdagangan anjlok di bawah 5 trilyun. Bersyukur investor asing masih lakukan pembelian bersih senilai +228 milyar yang didominasi oleh inflow pada sektor FINANCE hingga +310 milyar. Asing mengkontribusi 37.93% value transaksi kemarin dan berfokus kepada saham saham berkapitalisasi besar. Saham saham yang menjadi incaran investor asing diantaranya BMRI +203 milyar, TLKM +63 milyar, BBRI +62 milyar dan BBCA +56 milyar. Menarik mencermati saham BBRI yang sudah dua pekan ditekan oleh aksi jual asing dan kemarin mulai ada inflow yang lumayan besar. Hal ini membuat BBRI tertahan di area support Fibo 38 4430 dan belum menuju angka target penurunan 4330 yang berpeluang tidak akan disentuh dalam waktu dekat.

Seperti biasa saat market galau maka yang aktif adalah saham saham lapis kedua dan ketiga yang “cheap & cheerful” . Saham saham dengan harga dibawah 500 kemarin mendominasi transaksi seperti PURA WOWS HOTL dan FREN. Selain itu top gainer diisi oleh saham WOWS RAJA CENT BOSS ITIC BTPS dan FILM. Beberapa saham ulasn untuk saham saham yang kemarin aktif bisa dijadikan bahan acuan untuk transaksi hari ini :

  1. WOWS : setelah sentuh level terendah 96 semenjak IPO saham ini ARA dan melejit naik +34.95%.  Transaksi kemarin menjadi volume terbesar harian semenjak IPO-nya. Saham sudah memiliki support EMA7 sebagai trailing di 120 sehingga bisa dijadikan level proteksi bila terjadi pembalikan arah. Bila break 144 MA20 bisa diikuti dengan target penguatan ke level 200 – 206-256.
  2. FREN : setelah sempat terkonsolidasi di area 96-114 akhirnya saham ini break disertai dengan vlolume diatas rata rata 25 harinya. Posisi saat ini berada diatas support EMA7 dan MA20 sebagai tanda awal peluang trend following. Stoch sudah berada di area mid overbought 50-80 dengan MACD telah golden cross. Target 138 dengan trailing dinamis gunakan MA-nya
  3. BTPS : saham ini kembali berada diatas EMA7 dan MA20 sebagai support dengan target 4900. Hold dan add bila break 4900 dengan target lanjutan ke 5150-5300

Saham saham PROPERTY konstruksi juga mulai terimbas oleh potensi penyerapan anggaran untuk antisipasi pelambatan ekonomi akibat coronavirus. Saham saham BUMN Karya sudah tidak lagi membentuk lower low kembali sehingga layak diperhatikan dengan area support stop loss terdekat sebagai berikut : WIKA 1910 dengan target 2030; PTPP 1400 dengan target 1490 dan WSKT 1130 dengan target 1240.

Bentukan candle stick spinning top kemarin yang gagal break area EMA7 resisten membuat index rentan hari ini. Apalagi candle lebih panjang wick atas ketimbang bagian bawah tandakan kekuatan jual masih dominan. Walaupun MACD masih mengarah positif namun kondisi stochastic yang makin merapat disekitar border area 20 menjadi sesuatu yang perlu diperhatikan bahwa masih ada tarik ulur dari kekuatan buyer dan seller. Rentang konsolidasi yang panjang 5877 – 6013 masih menjadi tanda tanya apakah index akan membentuk pola uptrend atau malah lanjutkan downtrend. Penting bagi index hari ini untuk bisa minimal break diatas 5996-6000 agar potensi pembalikan arahnya jelas. Namun bila IHSG break 5937 maka potensi downtrend lanjutan bisa terjadi. Yuk sama sama kita pantau hari ini. Potensi area gerak IHSG : 5925 – 5994

Tone dan Manner perdagangan hari ini : Market Sepi Tapi Asing Net Buy Lebih dari 225 Milyar. Index Masih Cari Arah Apakah Naik atau Turun.

Potensi Pergerakan :  5925 – 5994

Banyak yang gak sadar.  Beli saham, naik lalu turun dan kemudian malah jadi merah. Ada lagi yang pas baru beli dan berharap harga naik ke atas malah langsung drop.

Nah biar bisa menjaga level resiko dan juga mempertahankan profit supaya gak tergerus harus baca artikel ini.  https://sahamology.id/2020/02/10/pahami-perbedaan-trailing-stop-dan-stop-loss-biar-gak-salah-dalam-eksekusinya/