Market Konsolidasi, Issue Merger Bank Syariah BUMN Gerakkan BRIS
- 29 July 2020
- 0
Minim sentimen index masih konsolidasi. Naiknya BRIS diuntungkan oleh rencana merger bank BUMN syariah dalam satu entitas
Index kemarin terkonsolidasi karena minim sentimen dalam dan luar negeri. IHSG ditutup flat -0.07% setelah sempat sentuh level high intraday hingga 5143 saat coba untuk dekati level resisten 5149. 6 sektor yang terkoreksi tekan 3 sektor lain yang naik. Kembali digaungkan rencana merger bank syariah milik BUMN membuat saham BRIS melejit. Bagaimana kelanjutannya hari ini? Apakabar BRPT yang akan keluar dari Index LQ45 ?
Index Konsolidasi di Support EMA7, 4 Saham Milik 2 Konglomerat Serempak Melemah
Walaupun kemarin turun IHSG masih tertahan diatas level support EMA7 5103. Ada 239 saham yang turun dan menekan 166 saham yang naik. Bahkan kenaikan sektor MISC-IND dan FINANCE tak mampu redam koreksi dari sektor BASIC-IND dan INFRA kemarin. Berlanjutnya koreksi duo TPIA dan BRPT kini ditambah dengan duo INKP dan TKIM sehingga dorong industri dasar anjlok -1.44%. Kenaikan saham industri poultry dan semen tak mampu redam koreksi dari 4 raksasa milik taipan Prajogo Pangestu dan keluarga Widjaja.
Investor asing pun masih terus lanjutkan aksi jualnyahingga -235 milyar di pasar regular.Sektor INFRA dan TRADE menjadi yang paling banyak terjadi outflow : -170 dan -94 milyar. Saham saham unggulan yang paling banyak dilepas asing : TLKM BBRI MNCN TOWR KLBF dan HMSP. Sedangkan yang masih diburu beli oleh asing : UNVR MDKA BBCA INCO CPIN ICBP dan ASII.
Detail Market Summary Selasa 28 Juli 2020
Keluar dari LQ45 dan IDX30, Bagaimana Nasib Saham BRPT Milik Prajogo Pangestu ?
Setelah dikabarkan keluar dari 2 index yang banyak dijadikan acuan, saham Barito Pacific (BRPT) milik taipan Prajogo Pangestu terus terkoreksi. Sahamnya telah turun dari level 1310 hingga kemarin ke level 1020 sejak tanggal 15 Juli 2020. Bahkan koreksi ini telah membuat saham BRPT keluar dari jajaran elit Top10 Index Mover dan posisi market cap nya kini dibawah 100 trilyun
Terkoreksinya BRPT yang alami 2x ARB membuatnya kini sudah keluar dari lower bolinger band dan menjadi tanda downtrend. Secara teknikal saham ini sudah berada di dekat level support 1000 yang merupakan level retracement 161.8. Ada potensi saham ini akan segera mencapai bottomnya dalam 1-2 hari dan kemudian memantul.
Yang menarik adalah selama kondisi ARB dua kali saham ini malah diakumulasi oleh investor asing. Kemarin ada inflow sebanyak 12.1 milyar dan pada tanggal 27 Juli sebanyak 4,9 milyar. Ini menandakan bahwa ada yang sedang menampung di harga koreksi untuk potensi rebound nantinya.
Untuk yang sudah punya saham ini di level harga 1310 nanti dapat melakukan averaging pada saat sahamnya sudah memantul dan membentuk reversal dengan target fibo50 (dari retracement turunnya). Sedangkan yang belum punya saham ini ada baiknya mulai bersiap siap untuk membeli saat sudah tidak membentuk candle low (mungkin pada hari Kamis atau Senin pekan depan)
Gema Konsolidasi Bank Syariah Bawa Saham BRIS Melesat
Rencana pemerintah untuk mengkonsolidasikan perbankan syariah milik BUMN dalam satu wadah menjadi katalis positif buat saham BRIS. Kenapa ? Karena BRI Syariah adalah satu satunya bank syariah yang sudah go public. Walaupun saat ini masih ada bank syariah lain yang lebih besar Bank Syariah Mandiri (asset 114 trilyun di posisi akhir Maret 2020) namun public expect BRIS yang akan menjadi surviving banknya.
Kabar ini sontak membuat BRIS kemarin naik tinggi +22.9% dan bahkan sempat sentuh level ARA di 600. Apalagi bersamaan dengan bumbu berita peningkatan laba BRIS selama 1 semester yang tumbuh 226% dibandingkan tahun sebelumnya. Bila tahun lalu BRIS hanya cetak laba 35 milyar maka tahun ini menjadi 116 milyar. Hal ini sering dengan pertumbuhan aset dari 37.9 trilyun menjadi 49.5 trilyun.
Saham BRIS kemarin breakout level resisten kunci 545, sehingga target penguatan berikut bila menggunakan pivot pada rentang 635-680 untuk area profit takingnya. Trailing stop di 510
Market Wait And See Major Event Pekan Ini Terkait Stimulus Amerika dan The FED
Pasar global cenderung menunggu adanya dua major event pekan ini. Keputusan dan arah ekonomi Amerika dari hasil meeting 2 hari The FED yang akan selesai hari Rabu. Salah satu petunjuk adalah Fed Reserve akan mengextend program bond buying yang awalnya selesai di September 2020 hingga Desember 2020. Event kedua adalah tercapainya agreement di Congress untuk program stimulus lanjutan yang dinamakan HEAL Program. Salah satu point terpenting adalah pemberian bantuan tunai USD 1200 untuk meningkatkan konsumsi masyarakat.
Semalam Wall Street meradang setelah saham saham teknologi raksasa terkoreksi. Facebook, Amazon, Google kini menjadi sasaran pembuat kebijakan terkait anti monopoli. Bahkan ada suara suara yang menginginkan agar raksasa online ini mulai di-break. Turunnya saham saham seperti Apple -1.8%, Netflix -1.5%, Facebook -1.5% dan Google -1.7% membuat NASDAQ anjlok -1.3% ke level 10.402. Saham McDonald semalam menjadi pemberat di DJIA sehingga bawa DOW30 turun -205 point. S&P overall terkoreski -0.6% ke level 3218.
IHSG hari ini masih akan tetap bergerak dalam rentang konsolidasi 5047-5162. Beberapa saham yang bisa dimasukkan dalam watchlist hari ini : BRIS AGRO BRPT KRAS NIKL SMBR ACES POWR TINS UNVR SMSM BBCA UNTR PTRO DMAS GJTL
Tone dan Manner Hari Ini : Gaung Merger Bank Syariah Untungkan BRIS, Index Cenderung Terkonsolidasi
Support – Resisten : 5047 – 5170
******
Dapatkan video video edukasi terbaik SAHAMOLOGY di aplikasi TETRA SAHAM. Ketinggalan workshop mini class ? Bisa beli videonya dengan skema rental 30 hari
Ikut workshop tapi lupa beli paket dengan playback ? Bisa juga beli Video On Demand nya. Murah banget. Cuma Rp 100.000 dengan rata rata durasi 2 jam edukasi
Topiknya mulai dari Scalping, Psikologi Trading, Investasi dan Fast Trading.
Download dan install update terbaru ini dari link http://onelink.to/tetrasaham
*********************************