IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil membalikan keadaan dengan ditutup menguat +0.63% ke level 7,080 pada hari terakhir November 2023 (30/11) setelah pada perdagangan Rabu (29/11) ditutup melemah -0.07% ke level 7,036. Penguatan IHSG hari ini didukung oleh kenaikan saham saham berkapitalisasi besar seperti BREN dan AMMN. Dari sisi teknikal, IHSG masih berada dalam trend positif dan sudah menyentuh target selanjutnya di 7,080-7,100. Outlook untuk IHSG berpotensi untuk menguji kembali resistance all time high di level 7,355-7,377 apabila level 7,100 berhasil dibreakout. Hal tersebut didukung oleh kecenderungan IHSG yang menguat pada Bulan Desember dimana fund manager umumnya melakukan mark up terhadap portofolio aset atau biasa dikenal Window Dressing.

Index Sectoral

Index SectoralIndex ScoreMovementPercentage
IDXBASIC1,226.31-5.29-0.43%
IDXCYCLIC828.05+6.44+0.78%
IDXENERGY2,019.10+4.55+0.23%
IDXFINANCE1,439.85+6.13+0.43%
IDXHEALTH1,384.55+30.85+2.28%
IDXINDUST1,075.49-12.37-1.14%
IDXINFRA1,515.48+80.56+5.61%
IDXNONCYC738.08+11.29+1.55%
IDXPROPERT711.32-5.85-0.82%
IDXTECHNO4,645.62+79.08+1.73%
IDXTRANS1,691.64+2.86+0.17%

Sebanyak 8 sektor berhasil menguat dan 3 sektor melemah ditengah kenaikan IHSG pada perdagangan Kamis (29/11). Sektor yang berhasil menguat paling tinggi adalah sektor infrastruktur (IDXINFRA) yang menguat +5.61% ke level 1,515.48. Kenaikan sektor infrastruktur lagi-lagi didorong oleh terapresiasinya saham Barito Renewables Energy (BREN) yang menguat 12.24% ke level 6,875. Adapun sektor yang melemah paling dalam adalah sektor industrial manufaktur (IDXINDUST) yang terkoreksi -1.14% ke level 1,075.49. Pelemahan sektor industrial ditekan oleh melemahnya saham Astra Group yaitu Astra International (ASII) dan United Tractors (UNTR).

Buka MNC Sekuritas dan dapatkan free apps Sahamology selama 2 Bulan

Berita Global

PMI Manufaktur NBS resmi di Tiongkok turun tipis menjadi 49,4 pada bulan November 2023 dari 49,5 pada bulan Oktober, meleset dari perkiraan pasar sebesar 49,7, dan menunjukkan angka terendah sejak bulan Juni, yang menyoroti bahwa perekonomian membutuhkan lebih banyak dukungan dari pemerintah di tengah lemahnya permintaan dan penurunan properti. Pesanan baru menyusut lebih cepat (49,4 vs 49,5 di bulan Oktober), dengan penjualan luar negeri mengalami penurunan terbesar dalam empat bulan (46,3 vs 46,8), dan output meningkat paling sedikit sejak bulan Juli (50,7 vs 50,9), sementara lapangan kerja terus menurun (48,1 vs 48,0) . Sementara itu, tingkat pembelian mengalami penurunan terbesar dalam tiga bulan (49.6 vs 49.8). Waktu pengiriman sedikit dipersingkat (50,3 vs 50,2). Di sisi biaya, inflasi harga input turun ke level terendah dalam lima bulan (50,7 vs 52,6), sementara harga output turun selama dua bulan berturut-turut meskipun berada pada tingkat yang lebih rendah (48,2 vs 47,7). Terakhir, sentimen bisnis menguat ke level tertinggi sejak Februari (55,8 vs 55,6).

Berita Emiten

  1. BBCA (Bank Central Asia) siap membagikan dividen interim sebesar Rp42.5 Per Lembar Saham. Cum Date Dividen Pasar Reguler pada tanggal 1 Desember 2023, Ex Date Dividen pada tanggal 4 Desember 2023, Pembayaran Dividen tanggal 20 Desember 2023
  2. Selain BBCA, POWR (Cikarang Listrindo) juga membagikan dividen interim sebesar Rp29.47 per lembar saham. Cum Date Dividen Pasar Reguler pada tanggal 7 Desember 2023, Ex Date Dividen Pasar Reguler pada tanggal 8 Desember. Pembayaran Dividen tanggal 20 Desember 2023

3 Saham Yang Bersinyal Fresh Buy pada penutupan Bulan November

1. POWR (Cikarang Listrindo)

POWR (Cikarang Listrindo) berhasil ditutup menguat +1.4% ke level 725 pada perdagangan Kamis (30/11). POWR juga diberitakan akan memberikan dividen interim sebesar Rp29.47 per lembar saham atau setara yield 4% jika menggunakan harga sekarang. Dari sisi teknikal, POWR berhasil cross up MA20 dan berpotensi untuk melanjutkan kenaikan dengan target terdekat 750. Sinyal Sahamology juga merekomendasi Fresh buy dengan batasan risiko jika POWR berada dibawah 700.

2. AVIA (Avia Avian)

AVIA (Avia Avian) berhasil ditutup menguat +1.67% ke level 486 pada perdagangan Kamis (30/11). Dari sisi teknikalnya, AVIA berhasil cross up EMA7 dan berpotensi untuk menguat terbatas ke MA20 di level 492. Apabila 492 ditembus maka AVIA berpotensi untuk kembali melanjutkan penguatan ke angka psikologis 500. Sahamology merekomendasikan Fresh Buy dengan batasan risiko jika AVIA berada dibawah 480.

3. SMGR (Semen Indonesia)

SMGR (Semen Indonesia) berhasil ditutup menguat +1.56% ke level 6,500 pada perdagangan Kamis (30/11). Dari sisi teknikalnya, SMGR berhasil cross up EMA7 dan MA20 dan berpotensi untuk menguat ke level bollinger upper bandsnya di 6,675-6,700. SMGR direkomendasikan Fresh Buy dengan batasan resiko di 6,300.

Dapatkan fitur Fresh Buy dan Fresh Sell dengan download Sahamology