IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat +0.5% ke level 7,166 pada perdagangan Kamis (18/4). Sebanyak 240 saham menguat, 335 saham melemah, dan 208 saham lainnya ditutup flat. Total transaksi IHSG mencapai 13.79 triliun, jumlah saham beredar mencapai 17,64 miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak 1,337,993 kali. Secara teknikal, IHSG masih bergerak terbatas di rentang 7,130-7,200. Investor kami himbau untuk wait and see ditengah fluktuasi IHSG yang tak menentu arahnya. Jika IHSG berhasil tembus diatas 7,200 maka Investor dapat melakukan pembelian spekulatif di saham saham yang terkoreksi cukup dalam selama beberapa hari terakhir. Jika IHSG kembali melemah dan tembus dibawah 7,130, maka IHSG berpotensi untuk melanjutkan pelemahan ke level 7,066-7,100.

Sektoral Indeks

Sektoral IndeksHarga IndeksPerubahanPersentase
IDXBASIC1,354.28-3.28-0.24%
IDXCYCLIC792.37+0.33+0.04%
IDXENERGY2,185.58-11.81-0.54%
IDXFINANCE1,445.94+11.76+0.82%
IDXHEALTH1,315.65-14.05-1.06%
IDXINDUST1,079.54-0.52-0.05%
IDXINFRA1,587.57+3.09+0.19%
IDXNONCYC685.10-0.39-0.06%
IDXPROPERT621.76-4.73-0.75%
IDXTECHNO3,322.51-8.22-0.25%
IDXTRANS1,389.73-9.87-0.71%

Sektoral Indeks ditutup mayoritas terkoreksi ditengah kenaikan IHSG +0.5% ke level 7,166 pada perdagangan Kamis (18/4). Sebanyak 8 sektor terkoreksi dan 3 sektor menguat. Kenaikan sektor paling signifikan diraih oleh sektor keuangan (IDXFINANCE) dengan kenaikan +0.82% ke level 1,445.94 didukung oleh kenaikan saham Big 4 Banks seperti BBCA (-0.52% ke level 9,475), BBRI (+3.3% ke level 5,475), BBNI (+0.95% ke level 5,300), BMRI (+2.64% ke 6,800). Sedangkan sektor yang terkoreksi paling dalam adalah IDXHEALTH dengan koreksi -1.06% ke 1,315 ditekan oleh saham KLBF (-2.75% ke level 1,415), SILO (-2.04% ke level 2,400), dan HEAL (-0.8% ke level 1,140). Investor dapat memperhatikan saham dari sektor konsumer siklikal (IDXCYCLIC) dengan memanfaatkan momentum buy on weakness.

Saham Top Gainer

SahamTop Gainer
ATLA+34.07%
MHKI+24.44%
AREA+18.02%
RSCH+17%
WIFI+13.01%

Saham Top Loser

SahamTop Loser
IOTF-16.49%
HRUM-12.46%
PYFA-11.61%
FWCT-7.69%
PTPS-6.42%

Saham Top Frequency

SahamTop Frequency
WIFI46,858
TLKM42,157
BBRI37,760
ATLA31,968
BBCA31,196

Saham Top Volume Shares

SahamTop Volume Shares
GOTO19,023,571
WIFI5,686,500
ATLA5,015,982
AREA3,382,728
TLKM3,374,901

Saham Top Turnover

SahamTop Turnover
BBRI1,339,501
BBCA1,206,948
TLKM1,082,969
BMRI727,540
ASII415,433

Saham Top Net Foreign Buy

SahamTop Net Foreign Buy
BREN144,572
BMRI117,139
AKRA56,754
FILM30,251
TPIA29,671

Saham Top Net Foreign Sell

SahamTop Net Foreign Sell
BBCA278,773
TLKM275,277
BBRI90,957
ASII35,973
ISAT34,014

Berita Global

Gas alam berjangka Eropa turun 4% menjadi di bawah €31/MWh pada hari Kamis, melanjutkan tren penurunan dari puncaknya baru-baru ini di hampir €34 dan menyusul penurunan 5% di sesi sebelumnya. Pasar global untuk gas alam cair mengalami peningkatan volatilitas akibat potensi gangguan pasokan di Timur Tengah, khususnya di sekitar Selat Hormuz.

BUKA AKUN MNC SEKURITAS DENGAN KODE M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY SELAMA 2 BULAN DAN TAMBAHAN SALDO RDN 25%

Meningkatnya ketegangan di kawasan, termasuk insiden baru-baru ini yang melibatkan Iran, menimbulkan kekhawatiran mengenai jalur aman kapal tanker LNG melalui jalur penting ini. Selat Hormuz sangat penting untuk pengiriman LNG dari Qatar dan Uni Emirat Arab ke Eropa dan Asia. Tindakan Iran baru-baru ini, termasuk penyitaan kapal kontainer dan ancaman penutupan selat, telah meningkatkan kekhawatiran pasar. Selain itu, harga gas global juga dipengaruhi oleh peningkatan permintaan dari Jepang, gangguan pasokan di Amerika Serikat, dan beberapa masalah pipa di Norwegia. Sumber : TradingEconomics.com

Berita Emiten

EmitenNews.com – PT Aneka Tambang Tbk alias Antam mencatatkan penurunan kinerja keuangan sepanjang 2023. Emiten berkode saham ANTM ini membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 3,07 triliun pada 2023, turun 19,45% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 3,82 triliun di 2022. 

Dalam laporan keuangan yang diteerbitkan hari ini Rabu (17/4) disebutkan terkoreksinya laba bersih itu sejalan dengan penurunan pendapatan Antam selama 2023. Dari sisi top line, ANTM mengantongi penjualan sebesar Rp 41,04 triliun, atau turun 10,63% YoY dari Rp 45,93 triliun. Rinciannya penjualan emas melemah 17,40% YoY menjadi Rp 26,12 triliun. Penjualan bijih nikel naik 60,89% YoY menjadi Rp 8,31 triliun. Kemudian penjualan feronikel berkontribusi Rp 4,55 triliun. 

Berikutnya penjualan alumina menyumbang Rp 1,22 triliun terhadap total pendapatan ANTM. Penjualan bijih bauksit, perak dan logam mulia lainnya masing-masing berkontribusi Rp 466,96 miliar, Rp 105,08 miliar dan Rp 41 juta. Dari segmen jasa, emiten pelat merah ini memperoleh Rp 255,34 miliar dari pemurnian logam mulia selama 2023. Raihan itu meningkat 11,46% secara tahunan dari Rp 229,04 miliar. 

Di sisi lain, beban pokok penjualan Antam juga ikut turun 7,92% secara tahunan menjadi Rp 34,73 triliun. Sebagai pembanding, pada 2022 beban pokok penjualan ANTM berada di posisi Rp 37,71 triliun.  Hasilnya, laba usaha produsen logam mulia ini ambles 33,61% YoY menjadi Rp 2,61 triliun di 2023. Padahal pada tahun sebelumnya, laba usaha Aneka Tambang mencapai Rp 3,94 triliun. Sumber : EmitenNews.com

3 Saham Bersinyal Fresh Buy atau Buy

1. PGEO (Pertamina Geothermal Energy)

PGEO (Pertamina Geothermal Energy) ditutup menguat +1.65% ke level 1,230 pada perdagangan Kamis (18/4). Sinyal Sahamology merekomendasikan Buy untuk PGEO dengan target kenaikan ke 1,280-1,300. Secara teknikal, PGEO berada dalam trend konsolidasi cenderung uptrend karena berhasil cross up dan bertahan diatas EMA7 dan MA20. Stochastic di area overbought. Batasi risiko jika PGEO berada dibawah 1,180.

2. AKRA (AKR Corporindo)

AKRA (AKR Corporindo) ditutup menguat signifikan +3.06% ke level 1,850 pada perdagangan Kamis (18/4). Sinyal Sahamology merekomendasikan Buy untuk saham AKRA dengan target kenaikan ke 1,950-2,000. Secara teknikal, AKRA berada dalam fase uptrend karena stabil diatas EMA7 dan MA20. Stochastic juga mengarah keatas dan mendekati area overbought. Batasi risiko jika AKRA berada dibawah 1,760.

3. IMAS (Indomobil Sukses Internasional)

IMAS (Indomobil Sukses Internasional) ditutup menguat +1.83% ke level 1,380 pada perdagangan Kamis (18/4). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk saham IMAS dengan target kenaikan ke 1,460-1,480 area bollinger upper bands. Secara teknikal, IMAS masih berada dalam fase downtrend dibaawh EMA7 dan MA20. Stochastic juga mulai mengarah keatas. Batasi risiko jika IMAS dibawah 1,350.

Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable