IHSG Sentuh 7,000. Menguat +0.25% Ke Level 6,994.89
- 20 November 2023
- 0
IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menyentuh level tertingginya di 7,011.05 dan diperdagangkan di level terendahnya di level 6,964.70 dan ditutup menguat +0.25% ke level 6,994.88 pada perdagangan Senin (20/10). Dari sisi teknikal, IHSG masih diperdagangkan menguat tajam dan diatas Exponential Moving Average 7 Hari (EMA7) di level 6,929.93 dan Moving Average 20 Hari (MA20) di level 6,827.42. Meskipun IHSG sedang dalam fase bullish, Investor tetap dihimbau untuk tetap waspada karena ada gap intraday 14 November di level 6,862-6,906 yang belum tertutup sempurna. Jumat terakhir bulan November juga dikenal sebagai Black Friday dimana indeks domestik dan global memiliki kecenderungan untuk terkoreksi.
Index Sectoral
Index Sectoral | Index Score | Movement | Percentage |
IDXBASIC | 1,210.31 | -14.58 | -1.19% |
IDXCYCLIC | 815.98 | +7.38 | +0.91% |
IDXENERGY | 1,982.30 | +8.79 | +0.45% |
IDXFINANCE | 1,399.38 | +1.25 | +0.09% |
IDXHEALTH | 1,374.10 | +0.82 | +0.06% |
IDXINDUST | 1,105.25 | +5.47 | +0.5% |
IDXINFRA | 1,504.95 | +48.08 | +3.30% |
IDXNONCYC | 735.35 | -1.82 | -0.25% |
IDXPROPERT | 709.78 | -2.80 | -0.39% |
IDXTECHNO | 4,270.45 | +37.47 | +0.89% |
IDXTRANS | 1,685.83 | +2.49 | +0.15% |
3 Sektor ditutup melemah, dan 8 sektor ditutup menguat ditengah penguatan IHSG sebesar +0.25% ke level 6,994 pada Senin (20/11). Sektor yang menguat signifikan adalah sektor infrastruktur (+3.30%) dan masih ditopang oleh saham BREN. Sedangkan sektor yang melemah adalah sektor industri dasar (IDXBASIC). Saham IDXBASIC yang terkoreksi dalam adalah TPIA, BRPT, BRMS, TKIM.
Berita Emiten
- Jimmy Halim mengurangi kepemilikan saham WIR Asia (WIRG) sebanyak 35 juta lembar saham dengan harga pelaksanaan Rp85 per lembar. Transaksi divestasi tersebut, telah dituntaskan pada 15 November 2023.
- Emiten menara milik Grup Saratoga, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan melakukan penawaran umum berkelanjutan melalui Obligasi Berkelanjutan VI Tower Tahap II Tahun 2023 dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp1.513.100.000.000. Obligasi ini bagian dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan VI dengan target dana yang akan dihimpun Rp20 triliun.
Buka Rekening MNC Sekuritas dengan Kode M01 untuk Dapatkan Fitur Affiliate Sahamology
Berita Global
Indeks dolar melemah menjadi sekitar 103,6 pada hari Senin, berada pada level terendah dalam 11 minggu karena menurunnya inflasi AS memperkuat spekulasi bahwa Federal Reserve telah mencapai akhir dari siklus pengetatan, sementara para pedagang mengalihkan fokus mereka pada potensi penurunan suku bunga tahun depan. Bank sentral secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah lagi pada bulan Desember, sementara pasar melihat peluang 30% bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada awal bulan Maret 2024. Para investor kini menunggu risalah FOMC terbaru dan serangkaian data ekonomi di AS. untuk panduan lebih lanjut. Sementara itu, bank sentral Tiongkok mempertahankan suku bunga utama pinjaman satu dan lima tahun stabil masing-masing di 3,45% dan 4,2%, sesuai dengan ekspektasi. Dolar melemah secara keseluruhan, dengan aktivitas penjualan paling menonjol terhadap mata uang antipodean dan yuan.
Imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun AS berada di atas 4,45%, setelah turun 19bps pada minggu sebelumnya. Para pedagang terus menilai prospek kebijakan moneter. Sebagian besar investor mengantisipasi The Fed telah selesai menaikkan suku bunganya dan risalah FOMC yang dijadwalkan pada hari Selasa akan diawasi dengan ketat untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai rencana The Fed untuk tahun depan. Data yang dirilis baru-baru ini menunjukkan perlambatan ekonomi AS. Klaim pengangguran awal berada jauh di atas ekspektasi, yaitu angka tertinggi dalam tiga bulan terakhir, sementara klaim lanjutan melonjak ke level tertingginya dalam dua tahun terakhir, menunjukkan bahwa para penganggur mengalami kesulitan yang lebih besar dalam mendapatkan pekerjaan yang tersedia. Melihat lebih jauh, indikator CPI, PPI, dan harga impor menunjukkan bahwa inflasi terus melambat.
3 Saham Yang Bersinyal Fresh Buy
1. ITIC (Indonesian Tobacco)
ITIC (Indonesian Tobacco) berhasil menguat tipis 0.66% ke level 306 pada perdagangan Senin (20/11). ITIC juga membuat candle rejection from support MA20 dan membentuk hammer. Sinyal Sahamology juga merekomendasikan Fresh Buy untuk saham ITIC dengan target penguatan ke Bollinger Upper Bands di 332 dengan catatan Buy On Breakout MA20. Batas resiko jika ITIC kembali diperdagangkan dibawah MA20.
2. SMGR (Semen Indonesia)
SMGR (Semen Indonesia) berhasil melanjutkan penguatan sebesar 1.13% ke level 6,700 pada perdagangan Senin (20/11). Pada hari perdagangan sebelumnya ditutup menguat signifikan +5.58% pada perdagangan Jumat (17/11). Secara teknikal SMGR berada dalam fase bullish karena diperdagangkan diatas EMA7 dan MA20 serta berada di area bollinger upper bandsnya. Batasi risiko jika SMGR diperdagangkan dibawah MA20.
3. ERAA (Erajaya Swasembada)
ERAA (Erajaya Swasembada) diperdagangkan menguat tipis +1.19% ke level 340 pada perdagangan Senin (20/11). Sinyal Sahamology juga merekomendasikan Fresh Buy untuk saham ERAA dengan target kenaikan ke MA20. Batasi risiko jika ERAA diperdagangkan dibawah level 328.
Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable