IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tajam +0.9% ke level 6,967 pada perdagangan Kamis (27/6). Sebanyak 306 saham ditutup menguat, 239 saham ditutup di zona merah, dan 239 saham lainnya ditutup flat. Jumlah transaksi IHSG mencapai 15.11 triliun, jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 24.33 miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak 677,575 kali.

Beberapa Sentimen yang menggerakan kenaikan IHSG adalah menguatnya rupiah dibawah level 16,400 pada perdagangan Kamis (27/6). Disamping itu, China merilis data ekonomi terkait laba sektor perindustrian sebesar CNY 2,754,38 miliar dalam lima bulan pertama tahun 2024. Harga komoditas seperti minyak, gas dan batubara sedang stabil sembari menunggu data Personal Consumption Expenditure (PCE) AS.

Secara teknikal, IHSG mulai berada dalam fase uptrend karena berhasil ditutup diatas MA20 level 6,918. Indikator stochastic menguat dan mendekati level middle 50. IHSG berpotensi melanjutkan kenaikan ke level psikolgis 7,000 setelah rilis data PCE AS dan inflasi RI yang akan dirilis dalam waktu dekat. Jika data ekonomi membaik dan Q2-2024 bertumbuh maka tidak menutup kemungkinan IHSG melanjutkan kenaikan ke level all time high 7,454-7,500.

Sektoral Indeks

Sektoral IndeksHarga IndeksPerubahanPersentase
IDXBASIC1,328.81+3.8+0.29%
IDXCYCLIC714.87+7.47+1.06%
IDXENERGY2,286.07+8.91+0.39%
IDXFINANCE1,346.32+15.21+1.14%
IDXHEALTH1,443.61+12.52+0.88%
IDXINDUST922.82-0.57-0.06%
IDXINFRA1,533.78+8.91+0.58%
IDXNONCYC689.76+2.63+0.38%
IDXPROPERT588.76+0.36+0.06%
IDXTECHNO3,149.92+28.64+0.92%
IDXTRANS1,219.29-0.23-0.02%

Sektoral Indeks bergerak di zona hijau berdampingan dengan kenaikan IHSG pada perdagangan Kamis (27/6). Sebanyak 9 sektor menguat dan hanya 2 sektor yang ditutup di zona merah. Kenaikan sektoral dipimpin oleh menguatnya sektor keuangan (IDXFINANCE) dengan apresiasi +1.14% ke level 1,346. Big 4 Banks kompak menguat seperti BBCA (+2.63% ke 9,750), BMRI (+2.56% ke 6,000), BBNI (+3.62% ke 4,580), BBRI (+2.06% ke 4,460). Sedangkan sektor yang melemah paling dalam adalah sektor industrial (IDXINDUST) dengan koreksi -0.06% ke level 922.82. Beberapa saham IDXINDUST yang ditutup merah diantaranya MARK (-1.14% ke 870), MLIA (-1.09% ke 364), ARNA (-0.86% ke 575)

Saham Top Gainer

SahamTop Gainer
TAYS+34.33%
FWCT+17.43%
WIIM+10.1%
KKGI+9.88%
MHKI+8.39%

Saham Top Loser

SahamTop Loser
INOV-11.7%
JARR-11.63%
SMLE-8.47%
SURI-6.98%
CGAS-5.48%

Saham Top Turnover

SahamTop Turnover
BBRI1,334,195
BBCA863,010
BMRI704,216
BBNI387,955
AMMN300,344

Saham Top Volume Shares

SahamTop Volume Shares
GOTO8,669,203
BUKA4,099,256
BBRI2,994,306
BULL2,903,989
DOOH2,890,884

Saham Top Frequency

SahamTop Frequency
BBRI32,514
BBCA21,566
PSAB14,181
BBNI13,895
AMMN12,499

Saham Top Net Foreign Buy

SahamTop Net Foreign Buy
BBCA382,585
BBNI73,346
TLKM59,782
BUKA41,088
BRIS33,322

Saham Top Net Foreign Sell

SahamTop Net Foreign Sell
BBRI156,462
BMRI98,042
AMMN26,466
ASII20,313
GOTO14,509

Berita Global

Laba yang diperoleh perusahaan industri Tiongkok naik 3,4% yoy menjadi CNY 2,754,38 miliar dalam lima bulan pertama tahun 2024, lebih lemah dibandingkan pertumbuhan 4,3% pada periode sebelumnya. Dampak terbaru ini terjadi di tengah rapuhnya pemulihan ekonomi akibat lemahnya permintaan domestik, risiko deflasi, dan penurunan properti. Laba perusahaan-perusahaan milik negara semakin merosot (-2.4% vs -2.8% di bulan Januari-April) meskipun laba di sektor swasta meningkat (7.6% vs 6.4%).

Keuntungan tumbuh pada peleburan logam non-besi (80,6%), komputer, komunikasi (56,8%), produksi panas (35,0%), tekstil (23,2%), mobil (17,9%), pertanian, pengolahan makanan (17,1%), minyak dan gas alam (5,3%), peralatan umum (1,8%), dan bahan kimia (2,7%). Sebaliknya, laba turun pada sektor mineral non-logam (-52.9%), pertambangan batu bara (-31.8%), manufaktur peralatan khusus (-8.8%), dan mesin & peralatan (-6.0%). Sementara itu, minyak bumi dan bahan bakar lainnya berubah dari keuntungan menjadi kerugian. Keuntungan industri tumbuh 0,7% di bulan Mei, jauh lebih lambat dibandingkan kenaikan 4,0% di bulan April. sumber: TradingEconomics.com

Berita Emiten

EmitenNews.com – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) merespons surat dari PT Bursa Efek Indonesia terkait permintaan penjelasan bursa dengan memberikan klarifikasi mengenai berbagai aspek yang berkaitan dengan kinerja dan kondisi anak perusahaannya, PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi (WIKAIKON). 

Dalam surat bernomor SE.01.01/A.CORSEC.00441/2024 yang ditujukan kepada Kepala Divisi Perusahaan Publik 2 PT Bursa Efek Indonesia yang ditandatangani oleh Corporate Secretary PT Wijaya Karya Tbk,  Mahendra Vijaya, WIKA menguraikan beberapa hal. Seperti kontribusi pendapatan WIKAIKON, nilai gugatan yang dihadapi, serta dampaknya terhadap kinerja keuangan dan operasional perseroan.

Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya menjelaskan bahwa kontribusi pendapatan dari WIKAIKON terhadap perseroan mencapai Rp204,42 miliar pada 31 Desember 2023, dan Rp20,89 miliar pada 31 Maret 2024. Gugatan yang diajukan terhadap WIKAIKON sebesar Rp1,599 miliar. Namun, gugatan ini tidak material jika dibandingkan dengan ekuitas WIKAIKON per 31 Desember 2023 yang mencapai Rp600 miliar. 

Gugatan diajukan oleh PT Delta Niaga Sinergi, supplier ban dan sparepart alat berat untuk WIKAIKON. Pemohon memiliki tagihan atas material yang telah disuplai kepada WIKAIKON. Hingga saat ini, WIKAIKON terus melakukan pembayaran hutang secara bertahap dan berkomunikasi dengan pihak pemohon.

“Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) tidak memiliki dampak terhadap kinerja keuangan maupun operasional perseroan”, tulis Mahendra dalam keterangan tertulisnya yang disampaikan ke BEI Kamis (27/6). Sidang pertama terkait gugatan PKPU telah dilaksanakan pada 20 Juni 2024, namun ditunda untuk memberikan waktu tambahan bagi WIKAIKON mempersiapkan legalitas yang diperlukan. 

Sidang selanjutnya dijadwalkan pada 27 Juni 2024. WIKAIKON berkomitmen untuk menjalankan proses hukum sesuai aturan yang berlaku dan terus membuka jalur komunikasi dengan PT Delta Niaga Sinergi sebagai upaya penyelesaian kewajiban. Sumber : EmitenNews.com

Berita Domestik

EmitenNews.com – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Juda Agung, menyampaikan peran strategis Indonesia dalam mendorong kemajuan eksyar terutama penguatan ekosistem halal menuju Indonesia sebagai pusat industri halal dunia sudah mendapatkan pengakuan. Hal ini tecermin dari rilis State of Global Islamic Report 2023 yang menempatkan Indonesia pada peringkat ke 3 dalam Global Islamic Economy Score 2023.

“Ekspansi eksyar dari sisi pembiayaan juga ditunjukkan oleh pertumbuhan pembiayaan syariah pada Mei 2024 yang tumbuh tinggi mencapai 14,07% (yoy), lebih tinggi dari pembiayaan konvensional yang tumbuh 12,15% (yoy),” paparnya pada gelaran Bulan Pembiayaan Syariah (BPS) 2024 dengan tema “Akselerasi Pembiayaan Syariah untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan” pada Selasa (25/06).


Untuk meningkatkan porsi pembiayaan syariah ke depan diperlukan dukungan strategi yang difokuskan pada: pertama, peningkatan inklusi melalui Project Charter, berbagai Business Matching akan dilakukan yang menyasar sektor ekonomi kreatif dan Pesantren (Islamic ecosystem). Kedua, peningkatan inovasi salah satunya melalui digitalisasi business matching menggunakan platform Pembiayaan/Pendanaan Syariah Terintegrasi untuk pembiayaan komersial syariah dan platform SatuWakaf Indonesia Marketplace untuk pembiayaan sosial syariah.


Ketiga, peningkatan inisiatif bersama melalui sinergi antarlembaga dan industri jasa keuangan syariah agar dampak yang dihasilkan dapat semakin besar bagi pengembangan keuangan syariah ke depan. Deputi Komisioner Pengawasan Bank Pemerintah dan Syariah OJK, Defri Andri mengapresiasi kolaborasi penyelenggaraan Bulan Pembiayaan Syariah yang diharapkan dapat mendorong peningkatan skala usaha dan pertumbuhan porsi pembiayaan syariah.Ia menyebut pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia terus meningkat menjadi 7,38%, dengan pertumbuhan aset mencapai 9,71% atau Rp892,97 triliun pada Maret 2024.

BUKA AKUN MNC SEKURITAS DENGAN KODE M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY SELAMA 2 BULAN DAN TAMBAHAN SALDO RDN 25%

OJK telah menerbitkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perbankan Syariah Indonesia 2023-2027 (RP3SI) dengan tema “Bank Syariah yang Unggul untuk Masyarakat yang Sejahtera”. Adapun penguatan diferensiasi produk dan layanan perbankan syariah didorong dengan strategi Pengembangan Keunikan Produk Syariah. Salah satu produk yang dikembangkan adalah Cash Waqf Link Deposit (CWLD) yang berbasis wakaf uang temporer melalui sinergi perbankan syariah dengan keuangan sosial syariah.(*) Sumber : EmitenNews.com

3 Saham bersinyal Fresh Buy

1. ERAA (Erajaya Swasembada)

ERAA (Erajaya Swasembada) ditutup menguat +1.55% ke level 392 pada perdagangan Kamis (27/6). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk ERAA dengan target kenaikan ke 420-426. Secara teknikal, ERAA berada dalam fase konsolidasi diantara kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 389-397. Indikator stochastic masih berada dibawah level middle 50. Batasi risiko jika ERAA diperdagangkan dibawah 380.

2. HEAL (Medikaloka Hermina)

HEAL (Medikaloka Hermina) ditutup menguat +0.73% ke level 1,375 pada perdagangan Kamis (27/6). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk HEAL dengan target kenaikan ke 1,500-1,540. Secara teknikal, HEAL bergerak stabil dalam fase uptrend diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 1,326-1,359. Indikator stochastic berada di area overbought. Batasi risiko jika HEAL diperdagangkan dibawah 1,320.

3. ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur)

ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur) ditutup menguat +1.2% ke level 10,500 pada perdagangan Kamis (27/6). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk ICBP dengan target kenaikan ke 10,750-11,150. Secara teknikal, ICBP berada dalam fase uptrend diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 10,360. Indikator stochastic rebound dari level middle 50. Batasi risiko jika ICBP diperdagangkan dibawah 10,150.

Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable