IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan kenaikan pada perdagangan Selasa (30/1). Kali ini IHSG berhasil menguat +0.49% ke level 7,192 meskipun sempat berada di zona merah di level 7,133 dan mencatatkan titik tertingginya di level 7,213. Sebanyak 253 saham menguat, 276 saham melemah, dan 239 saham lainnya ditutup flat. Total Turnover IHSG mencapai 10.59 Triliun, jumlah saham yang diperdagangkan sebesar 20.92 miliar, dan aktif ditransaksikan sebanyak 1,107,924 kali. Dari sisi teknikal, IHSG berhasil menguat dan ditutup tipis diatas EMA7 pada level 7,191. Apabila esok hari IHSG mengalami penguatan, maka target berikutnya di level MA20 level 7,235. Apabila IHSG masih belum mampu terkonfirmasi breakout level EMA7 >7,191, maka investor kami himbau untuk wait and see terhadap fluktuasi IHSG. Pelaku pasar juga sedang wait and see terhadap FOMC meeting oleh Federal Reserve yang akan diselenggarakan pada 30-31 Januari 2024.

BUKA AKUN SUCOR SEKURITAS UNTUK MEMULAI PERJALANAN INVESTASI KALIAN

Sektoral Indeks

Sektoral IndeksHarga IndeksPerubahanPersentase
IDXBASIC1,284.55-5.74-0.44%
IDXCYCLIC859.07+7.6+0.89%
IDXENERGY2,097.94-7.3-0.35%
IDXFINANCE1,497.23-13.74-0.91%
IDXHEALTH1,318.21+8.41+0.64%
IDXINDUST1,087.21+2.42+0.22%
IDXINFRA1,515.04-7.75-0.51%
IDXNONCYC693.75-3.14-0.45%
IDXPROPERT698.07-2.25-0.32%
IDXTECHNO4,103.92+118.31+2.97%
IDXTRANS1,585.09-18.74-1.17%

Sektor teknologi berhasil bertahan sebagai pendorong IHSG pada perdagangan Selasa (30/1). IDXTECHNO menguat signifikan +2.97% ke level 4,103 didukung oleh kenaikan saham Gojek Tokopedia (IDX : GOTO) yang menjulang +11.54% ke level 87 dan ada saham Metrodata Electronics (IDX : MTDL) yang menguat tipis +1.92% ke level 530. Sedangkan sektor yang melemah paling dalam adalah sektor transportasi (IDXTRANS) yang ambles -1.17% ke level 1,585.09 ditekan oleh melemahnya saham Garuda Indonesia (IDX : GIAA) yang melemah -6.85% ke level 68 dan saham Blue Bird (IDX : BIRD) yang juga terkoreksi -0.9% ke level 1,645. Untuk 9 sektornya bergerak mixed dengan rentang kenaikan dan penurunan di level 0.2 – 0.8%

Saham Top Gainers

SahamTop Gainers
SMGA+34.29%
MSKY+31.51%
GOTO+11.54%
RGAS+9.35%
ADMR+7.61%

Saham Top Losers

SahamTop Losers
CGAS-18.44%
SMLE-16.30%
BPTR-12.20%
SRAJ-9.91%
WIDI-8.7%

Saham Top Frequency

SahamTop Frequency (x)
SMGA98,327
CGAS40,390
LMAX39,678
MSKY31,991
GOTO29,972

Saham Top Volume Shares

SahamTop Volume Shares
GOTO60,328,781
SMGA21,404,727
NATO4,524,814
CARE4,069,369
CGAS3,300,341

Saham Top Turnover

SahamTop Turnover (Juta)
BBRI842,718
ASII839,639
BMRI814,896
BBCA702,023
GOTO503,969

Saham Top Net Foreign Buy

SahamTop Net Foreign Buy (Juta)
BMRI197,529
BBCA195,216
BBNI96,545
GOTO84,549
TLKM40,752

Saham Top Net Foreign Sell

SahamTop Net Foreign Sell
BBRI89,208
ASII78,466
UNTR23,204
MDKA17,056
AKRA16,359

Berita Global

Shanghai Composite merosot 1,83% menjadi ditutup pada 2.831 sementara Komponen Shenzhen anjlok 2,4% menjadi 8.376 pada hari Selasa, memperpanjang kerugian dari sesi sebelumnya karena investor terus bergulat dengan dampak dari perintah likuidasi raksasa properti Tiongkok Evergrande. Perusahaan ini pernah dianggap sebagai salah satu perusahaan real estat terbesar di negara tersebut, yang mencerminkan kelemahan yang terus-menerus di sektor ini yang dapat menyeret perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut.

Saham Tiongkok juga masih berada di bawah tekanan dari risiko larangan AS yang lebih luas terhadap entitas yang diduga memiliki hubungan dekat dengan PLA, dengan perusahaan bioteknologi, semikonduktor, dan kecerdasan buatan menjadi sasarannya. Penurunan tajam terlihat pada saham-saham properti seperti China Enterprise (-9.9%), Shanghai Jinqiao (-10%) dan Poly Developments (-2.2%). Perusahaan-perusahaan kelas berat lainnya juga jatuh, termasuk Wuxi Apptec (-4.2%), Kweichow Moutai (-2.1%) dan Contemporary Amperex (-4.2%). Sumber : Tradingeconomics.com

Berita Domestik

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) akan menyampaikan laporan keuangan periode yang berakhir Desember 2023 besok, Rabu (31/1/2024). BBRI menjadi bank pelat merah kedua yang melaporkan kinerja tahun 2024, usai sebelumnya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) pada Jumat lalu. Diperkirakan, BRI akan kembali mencetak rekor laba di industri perbankan. Direktur Utama BRI Sunarso pada bulan September lalu, mengatakan bahwa target laba tahun 2023 senilai Rp 58 triliun. “Kalau meleset kira-kira Rp 60-an triliun,” katanya di Jakarta, Selasa (12/9/2023) lalu.

Sunarso menjelaskan bahwa pada tahun sebelumnya, BRI membidik laba Rp 40 triliun hingga Rp 45 triliun. Adapun realisasi laba tahun 2022 senilai Rp 51,4 triliun. Pada tiga bulan pertama tahun 2023, BRI mencatat laba bersih secara konsolidasian pada kuartal I tahun ini sebesar Rp 15,56 triliun. Angka tersebut naik 27,4% dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yang sebesar Rp 12,21 triliun.

Tiga bulan kemudian, tepatnya semester I-2023, BRI tercatat mengantongi laba Rp 29,56 triliun, naik 18,8% secara tahunan (yoy). Dengan demikian capaian laba paruh pertama tahun ini telah mencapai lebih dari 50% dari target full year. Pada kuartal III-2023, BRI membukukan laba bersih periode berjalan sebesar Rp44,21 triliun, naik 12,46% secara tahunan.

“Kami optimistis target laba Rp 58 triliun bisa kita capai. Itu komitmen kita untuk leverage capital kami yang tinggi,” kata Sunarso di bulan September lalu. Sementara itu, saham BBRI menembus rekor harga tertinggi di Rp5.900 per saham secara intraday pada 15 Januari lalu. Sumber : CNBC Indonesia

3 Saham Dengan Sinyal Buy

1. PSAB (J Resources Asia Pasifik)

PSAB (J Resources Asia Pasifik) ditutup menguat +3.42% ke level 121 pada perdagangan Selasa (30/1). Sinyal Sahamology merekomendasikan Buy untuk saham PSAB dengan target kenaikan ke level 127. PSAB berada dalam fase uptrend karena berada diatas EMA7 dan MA20. Batasi risiko jika PSAB diperdagangkan dibawah level 115.

2. BBCA (Bank Central Asia)

BBCA (Bank Central Asia) berhasil ditutup menguat +1.05% ke level 9,650 pada perdagangan Selasa (30/1). Sinyal Sahamology merekomendasikan Buy untuk saham BBCA dengan target kenaikan ke level All Time High 9,725. BBCA berada dalam fase uptrend karena berhasil breakout dari level EMA7 dan MA20 masing masing di level 9,550 dan 9,575. Batasi risiko jika BBCA berada dibawah <9,550.

3. ADMR (Adaro Minerals Indonesia)

ADMR (Adaro Minerals Indonesia) berhasil menguat +7.61% ke level 1,485 dengan volume yang signifikan pada perdagangan Selasa (30/1). Sinyal Sahamology merekomendasikan Buy untuk saham ADMR dengan target kenaikan ke 1,570. ADMR berada dalam fase uptrend karena diperdagangkan diatas level EMA7 dan MA20 masing masing di level 1,345 dan 1,380. Batasi risiko jika ADMR diperdagangkan dibawah bollinger lower bands <1,440.

Download Sahamology untuk dapatkan fitur Fresh Buy, Fresh Sell, Reduce, dan Buy untuk mempermudah trading plan kamu.