IHSG ditutup -0.22% ke 7,083. Minyak Stabil Menjelang OPEC+
- 14 May 2024
- 0
IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi -0.22% ke level 7,083 pada perdagangan Selasa (14/5). Total transaksi IHSG mencapai 13.38 triliun, jumlah saham yang diperdagangkan sebesar 18.29 miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak 1,096,353 kali. Beberapa sentimen yang menggerakan IHSG diantaranya adalah Investor sedang menantikan data Inflasi US yang akan dirilis pada Rabu (15/4). Astra Internasional juga sudah Ex-Date dividen Jumbo Rp421 per lembar dengan penurunan -9.75% ke level 4,580. Sebanyak 273 saham menguat, 267 saham melemah, dan 236 saham ditutup flat.
Secara Teknikal, IHSG masih berada dalam fase downtrend karena tidak mampu bertahan diatas EMA7 dan gagal menyentuh level MA20. Level EMA7 berada di 7,109 dan MA20 berada di level 7,140. Indikator stochastic juga melemah dan menuju area oversold. Investor perlu mewaspadai potensi penurunan IHSG ke level 7,000-7,023 jika tidak ada sentimen positif dan stigma negatif Sell in May and Go Away masih melekat.
Sektoral Indeks
Sektoral Indeks | Harga Indeks | Perubahan | Persentase |
IDXBASIC | 1,339.06 | -5.72 | -0.43% |
IDXCYCLIC | 750.16 | -1.92 | -0.16% |
IDXENERGY | 2,216.07 | -21.81 | -0.97% |
IDXFINANCE | 1,376.97 | -1.04 | -0.08% |
IDXHEALTH | 1,416.08 | +7.14 | +0.51% |
IDXINDUST | 1,023.48 | -14.68 | -1.41% |
IDXINFRA | 1,609.65 | -2.71 | -0.17% |
IDXNONCYC | 694.51 | +5.05 | +0.73% |
IDXPROPERT | 625.58 | +4.4 | +0.71% |
IDXTECHNO | 3,392.55 | -39.28 | -1.14% |
IDXTRANS | 1,290.16 | -6.46 | -0.5% |
Sektoral Indeks mayoritas ditutup terkoreksi beriringan dengan penurunan IHSG -0.22% ke level 7,089 pada perdagangan Selasa (14/5). Sebanyak 8 sektor melemah dan hanya 3 sektor yang berhasil menguat. Sektor yang menguat paling signifikan adalah sektor IDXNONCYC dengan kenaikan +0.73% ke level 694.51. Kenaikan IDXNONCYC didorong oleh menguatnya saham JPFA (+3.4% ke 1,370), CMRY (+3.15% ke 5,075), CPIN (+1.93% ke 5,275). Sedangkan sektor yang melemah paling dalam adalah sektor IDXINDUST dengan penurunan -1.41% ke 1,023.48. Penurunan IDXINDUST ditekan oleh saham ASII yang exdate dividen jumbo dengan penurunan -9.75% ke 4,580.
Saham Top Gainer
Saham | Top Gainer |
CHEM | +35% |
SOLA | +29.66% |
KICI | +28.37% |
PSDN | +23.38% |
NASI | +14.81% |
Saham Top Loser
Saham | Top Loser |
MPXL | -17.24% |
IBOS | -9.88% |
ASII | -9.75% |
IDEA | -8.33% |
MEJA | -7.28% |
Saham Top Frequency
Saham | Top Frequency |
ASII | 68,743 |
ATLA | 55,698 |
SOLA | 46,206 |
BBRI | 42,487 |
WIFI | 31,005 |
Saham Top Turnover
Saham | Top Turnover |
BBRI | 1,621,648 |
ASII | 1,221,677 |
BBCA | 914,749 |
BMRI | 584,212 |
TPIA | 431,605 |
Saham Top Volume Shares
Saham | Top Volume Shares |
GOTO | 12,863,993 |
BUMI | 11,876,623 |
SOLA | 8,408,678 |
ATLA | 4,691,067 |
WIFI | 3,531,001 |
Saham Top Net Foreign Buy
Saham | Top Net Foreign Buy |
TPIA | 114,189 |
BBCA | 94,470 |
TLKM | 56,603 |
BBNI | 41,803 |
UNTR | 27,703 |
Saham Top Net Foreign Sell
Saham | Top Net Foreign Sell |
ASII | 567,717 |
BBRI | 231,390 |
BMRI | 207,317 |
BRIS | 59,162 |
CTRA | 25,932 |
Berita Global
Minyak mentah berjangka Brent bertahan di dekat $83,5 per barel pada hari Selasa setelah naik sekitar 0,7% di sesi sebelumnya, didukung oleh kekhawatiran atas potensi gangguan pasokan di Kanada. Pasar khawatir bahwa musim kebakaran hutan di Kanada dapat mempengaruhi kapasitas produksi negara tersebut sebesar 3,3 juta barel per hari.
Di Timur Tengah, Menteri Perminyakan Irak Hayyan Abdul Ghani mengatakan pada akhir pekan bahwa mereka akan mematuhi kebijakan OPEC+ mengenai pengurangan produksi yang akan dibuat pada pertemuan mendatang pada tanggal 1 Juni, membalikkan pernyataan sebelumnya bahwa Irak tidak akan menyetujui pengurangan produksi baru. . Investor kini menantikan laporan pasar bulanan dari OPEC+ dan Badan Energi Internasional minggu ini untuk mendapatkan wawasan baru mengenai faktor penawaran dan permintaan di pasar minyak. Sumber : TradingEconomics.com
Berita Domestik
Penjualan ritel di Indonesia meningkat sebesar 9,3 persen tahun-ke-tahun pada bulan Maret 2024, meningkat tajam dari kenaikan 6,4 persen pada bulan sebelumnya. Hal ini menandai ekspansi perdagangan ritel selama sepuluh bulan berturut-turut dan laju tercepat sejak Maret 2022, seiring dengan percepatan belanja selama bulan puasa Ramadhan dan menjelang perayaan Idul Fitri. Ada pertumbuhan yang kuat dalam penjualan makanan (10,4% vs 9,1% di bulan Februari), suku cadang & aksesoris otomotif (17,3% vs 9,0%), pakaian (20,6% vs 0,3%), bahan bakar (7,1% vs 10,7%).
Sementara perdagangan tetap stabil. solid untuk peralatan rumah tangga (2,9% vs 0,5%). Pada saat yang sama, penjualan turun lebih lambat pada produk budaya & rekreasi (-5.4% vs -7.1%) dan informasi & komunikasi (-5.9% vs -21.9%). Secara bulanan, penjualan ritel melonjak 9,9% di bulan Maret, terbesar dalam 11 bulan, setelah kenaikan 1,7% di bulan Februari. Pertumbuhan penjualan ritel untuk bulan April diperkirakan melambat tajam menjadi 0,1%. Sumber : Bank Indonesia
Berita Emiten
EmitenNews.com – PT Astra International Tbk (ASII), menyampaikan bahwa penjualan mobil produksi Astra per April 2024 kembali menurun. Per April 2024, jumlahnya hanya mencapai 26.908 unit. Berdasarkan data yang dirilis Astra, Selasa (14/5/), menurunnya angka penjualan tersebut dari bulan-bulan sebelumnya. yaitu Februari 41.240 unit, dan Maret 40.438 unit.
Meski begitu, pangsa pasar mobil Astra mencapai 55% terhadap penjualan mobil nasional. Dengan catatan itu, total penjualan mobil secara akumulasi dalam empat bulan menjadi 146.570 unit. Menanggapi realisasi itu, Head of Corporate Communications Astra, Boy Kelana Soebroto berharap, industri otomotif tetap dapat bertumbuh sepanjang tahun ini di tengah beragam tantangan ekonomi yang dihadapi.
“Astra akan senantiasa mendukung industri otomotif tanah air dengan mengembangkan ragam pilihan kendaraan yang dapat berkontribusi positif bagi penjualan mobil nasional,” ujar Boy. Sebagai tambahan informasi, total penjualan mobil nasional mencapai 48.637 unit pada April 2024. Sehingga akumulasinya menjadi 263.706 unit. Sumber : EmitenNews.com
3 Saham Bersinyal Fresh Buy
1. MPMX (Mitra Pinasthika Mustika)
MPMX (Mitra Pinasthika Mustika) ditutup menguat tipis +1% ke level 1,025 pada perdagangan Selasa (14/5). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk MPMX dengan target kenaikan ke 1,070-1,100. Secara teknikal, MPMX mulai berada dalam fase uptrend karena berhasil ditutup diatas EMA7 MA20 masing masing di 1,012 dan 1,016. Stochastic stabil diatas level 50. Batasi risiko jika MPMX diperdagangkan dibawah 1,000.
2. BDMN (Bank Danamon Indonesia)
BDMN (Bank Danamon Indonesia) ditutup menguat +1.52% ke level 2,680 pada perdagangan Selasa (14/5). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk BDMN dengan target kenaikan ke level 2,740-2,800. Secara teknikal, BDMN mulai cross up EMA7 dan ditutup diatas 2,670. Indikator stochastic juga menunjukkan tanda tanda kenaikan. Batasi risiko jika BDMN diperdagangkan dibawah 2,600.
3. BBNI (Bank Negara Indonesia)
BBNI (Bank Negara Indonesia) ditutup menguat signifikan 3.14% ke level 4,930 pada perdagangan Selasa (14/5). Sinyal sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk BBNI dengan target terdekat ke 5,200-5,300. Secara teknikal, BBNI sudah berhasil ditutup diatas EMA7 >4,870. Indikator Stochastic juga sudah menguat dan keluar dari area oversold. Batasi risiko jika BBNI diperdagangkan dibawah <4,730.
Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable