IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan kembali melanjutkan koreksi -1.49% ke level 7,034 pada perdagangan Kamis (30/5). Jumlah transaksi IHSG mencapai 14.18 triliun, jumlah saham beredar sebesar 19.49 miliar dan aktif di transaksikan sebanyak 1,164,727 kali. Sebanyak 185 saham menguat, 349 saham melemah, dan 242 saham lainnya ditutup flat.

Beberapa sentimen yang menurunkan IHSG adalah menguatnya Yield Obligasi AS tenor 10 tahun ke level 4.62% diakibatkan hasil Bond Auction yang buruk. Menguatnya Yield Obligasi beriringan dengan kenaikan Indeks Dollar ke 105 dan menyebabkan rupiah melemah ke level 16,225 per dollar. Disamping itu, Saham BREN (Barito Renewables Energy) masih diberlakukan Full Call Auction pada hari ke-2 dan ditutup Auto Reject Bawah -9.88%. Investor juga mengkhawatirkan adanya bentrok susulan antara Israel dan Mesir karena wilayah Rafah yang terus digencar.

Secara teknikal, penurunan IHSG sudah mencapai target penurunan 7,000-7,023. Investor kami himbau untuk berhati hati untuk pembelian saham karena kondisi market yang tak menentu. Karena IHSG berada dalam fase uptrend dibawah kombinasi Moving Average 7 & 20 rentang 7,155-7,161. Jika IHSG mampu bertahan diatas 7,000, maka IHSG berpotensi untuk melanjutkan kenaikan ke level 7,150-7,183 pada perdagangan Bulan Juni 2024.

Sektoral Indeks

Sektoral IndeksHarga IndeksPerubahanPersentase
IDXBASIC1,422.67-30.46-2.1%
IDXCYCLIC719.14-3.83-0.53%
IDXENERGY2,317.22-0.6-0.03%
IDXFINANCE1,347.30-9.97-0.73%
IDXHEALTH1,407.76+3.52+0.25%
IDXINDUST998.90-7.96-0.79%
IDXINFRA1,552.71-29.49-1.86%
IDXNONCYC699.20-2.25-0.32%
IDXPROPERT617.87-0.11-0.02%
IDXTECHNO3,424.28-52.83-1.52%
IDXTRANS1,275.41-16.26-1.26%

10 sektoral indeks ditutup di zona merah seiring dengan pelemahan IHSG -1.49% ke level 7,304 pada perdagangan Kamis (30/5). Hanya ada 1 sektor yang berhasil menguat yaitu sektor kesehatan (IDXHEALTH) dengan kenaikan +0.25% ke level 1,407.76. Saham kesehatan yang berhasil menguat adalah HEAL (+2.36% ke 1,300), SILO (+0.4% ke 2,490), dan KLBF (+0.33% ke 1,520). Sedangkan sektor yang melemah paling signifikan adalah sektor industri dasar (IDXBASIC) dengan koreksi -2.1% ke level 1,422.67. Saham industri dasar yang melemah paling dalam adalah INCO (-4.23% ke 4,980), MDKA (-3.45% ke 2,800), ANTM (-2.3% ke 1,490).

Saham Top Gainer

SahamTop Gainer
NICE+11.81%
MARK+10.06%
CYBR+9.85%
MSJA+5.16%
TRIS+4.91%

Saham Top Loser

SahamTop Loser
MHKI-24.79%
MKAP-24.68%
PTPS-21.62%
SMLE-10.45%
ATLA-7.35%

Saham Top Turnover

SahamTop Turnover
BBRI2,213,342
BBCA1,873,961
BMRI1,366,316
AMMN714,227
TPIA709,404

Saham Top Volume Shares

SahamTop Volume Shares
GOTO44,593,717
ATLA20,799,844
BUKA5,582,210
DOOH5,265,727
BBRI5,029,278

Saham Top Turnover

SahamTop Frequency
BBRI98,561
ATLA85,686
BBCA54,262
BMRI35,649
GOTO35,455

Saham Top Net Foreign Buy

SahamTop Net Foreign Buy
AMMN134,948
TPIA105,319
TLKM37,539
ADRO26,621
MIKA17,541

Saham Top Net Foreign Sell

SahamTop Net Foreign Sell
BBCA476,772
BBRI341,494
ASII154,043
BMRI93,386
BBNI66,991

Berita Global

Minyak mentah berjangka Brent bertahan di kisaran $83,5 per barel pada hari Kamis setelah turun hampir 1% di sesi sebelumnya, terbebani oleh meningkatnya ekspektasi bahwa biaya pinjaman akan tetap lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, sehingga merugikan prospek permintaan. Komoditas dan aset berisiko lainnya dijual sementara imbal hasil obligasi melonjak pada hari Rabu karena para pedagang berspekulasi bahwa Federal Reserve AS dapat menunda dimulainya siklus pelonggaran, atau bahkan memutuskan untuk tidak menurunkan suku bunga sama sekali pada tahun ini.

Sementara itu, data industri menunjukkan persediaan minyak mentah dan bensin AS masing-masing turun sebesar 6,49 juta dan 452.000 barel pada minggu lalu, sementara stok sulingan meningkat sebesar 2,045 juta barel. Di tempat lain, investor bersiap untuk pertemuan OPEC+ pada hari Minggu di mana kelompok tersebut diperkirakan akan mempertahankan pengurangan pasokan. Namun, kurangnya keputusan tersebut dapat menekan pasar minyak. Sumber : TradingEconomics.com

Berita Emiten

EmitenNews.com – PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari ini, Kamis (30/5). Adapun salah satu mata acara RUPST hari ini adalah membahas mengenai pembagian dividen tunai yang hasilnya telah disetujui oleh para pemegang saham.

DOWNLOAD MNC SEKURITAS DENGAN KODE M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY SELAMA 2 BULAN DAN DAPTKAN TAMBAHAN SALDO RDN 25%

Hasilnya, Tower Bersama Infrastructure membagikan 80 persen laba tahun buku 2023 sebagai dividen atau senilai Rp 1,25 triliun. Termasuk dividen interim sebesar Rp 565,9 miliar yang telah didistribusikan sebagai dividen interim pada 27 Desember 2023. “Dividen tunai final yang akan dibagikan sebesar Rp 683,6 miliar, atau Rp30,20 per saham,” kata Direktur dan Chief Financial Officer, Helmy Yusman Santoso dalam keterangannya, Kamis (30/5/2024).

Adapun dividen tersebut akan didistribusikan kepada pemangku saham yang namanya tercatat di Daftar Pemegang Saham (DPS) perseroan pada 3 Juli 2024. Tanggal recording date adalah 11 Juni 2024, dan tanggal cum dividen atau akhir periode perdagangan saham dengan hak atas dividen pada 7 Juni 2024. Sumber : EmitenNews.com

3 Saham Bersinyal Fresh Buy

1. BMRI (Bank Mandiri)

BMRI (Bank Mandiri) ditutup menguat +2.16% ke level 5,925 pada perdagangan Kamis (30/5). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk BMRI dengan target kenaikan ke 6,200-6,350. Secara teknikal, BMRI bergerak di zona downtrend karena berada di bawah kombinasi Moving Average 7 & 20 rentang harga 5,991-6,274. BMRI berhasil menyentuh level support 5,625 yang terbentuk pada tahun 2023 silam. Batasi risiko jika BMRI diperdagangkan dibawah 5,700.

2. ITMG (Indo TambangRaya Megah)

ITMG (Indo Tambangraya Megah) ditutup menguat +2.36% ke level 24,950 pada perdagangan Kamis (30/5). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk ITMG dengan target kenaikan ke 26,250-27,350. Secara teknikal, ITMG berhasil keluar dari fase konsolidasi area kombinasi Moving Average 7 & 20 rentang harga 24,494-24,570. Indikator Stochastic juga menguat menjauhi area oversold. Batasi risiko jika ITMG diperdagangkan dibawa 24,400.

3. MLIA (Mulia Industrindo)

MLIA (Mulia Industrindo) ditutup menguat tipis +1.08% ke level 374 pada perdagangan Kamis (30/5). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk MLIA dengan target kenaikan ke 390-400. Secara teknikal, MLIA masih bergerak dalam fase downtrend karena berada dibawah kombinasi Moving Average 7 & 20 (373-376). Batasi risiko jika MLIA diperdagangkan dibawah 364.

Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable