IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah -0.9% ke level 6,970 pada perdagangan akhir Bulan Mei 2024 (31/5). Sebanyak 199 saham menguat, 372 saham melemah dan 209 saham ditutup flat. Total transaksi IHSG mencapai 35.33 Triliun, jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 30.05 miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak 1,016,156 kali.

Beberapa sentimen yang menggerakan IHSG diantaranya adalah investor sedang mengkhawatirkan data Inflasi RI yang berpotensi masih tinggi ditengah melemahnya harga rupiah sampai menyentuh 16,250 per dollar. Disamping itu, data ekonomi AS yang dirilis pada Jumat (31/5) yaitu Personal Consumption Expenditure juga menguat 0.2% dari April 2024. Dengan data tersebut, Inflasi AS masih terjaga di level 3%. Saham BREN kembali ditutup ARB -10% setelah menjalani Full Call Auction pada hari ke-3.

Secara teknikal, IHSG berada dalam fase downtrend dibawah kombinasi Moving Average 7 dan 20 dalam rentang (7,109-7,158). Indikator stochastic juga menukik kebawah dan mendekati area oversold. Demand Area terdekat IHSG berada di level 6,950. Jika level 6,950 masih dibreakdown kebawah, maka IHSG berpotensi melanjutkan penurunan ke level 6,864. Investor perlu mewaspadai potensi fluktuasi penurunan IHSG kedepannya dan belum ada sentimen positif serta rupiah yang masih di atas angka psikologis 16,000.

Sektoral Indeks

Sektoral IndeksHarga IndeksPerubahanPersentase
IDXBASIC1,407.36-15.30-1.08%
IDXCYCLIC717.77-1.37-0.19%
IDXENERGY2,306.60-10.62-0.46%
IDXFINANCE1,353.12+5.81+0.43%
IDXHEALTH1,372.73-35.03-2.49%
IDXINDUST977.72-21.18-2.12%
IDXINFRA1,503.49-49.22-3.17%
IDXNONCYC690.55-8.65-1.24%
IDXPROPERT614.33-3.54-0.57%
IDXTECHNO3,391.52-32.76-0.96%
IDXTRANS1,268.34-7.07-0.55%

Sektoral Indeks mayoritas ditutup melemah seiring dengan koreksinya IHSG -0.9% ke level 6,970 pada perdagangan Jumat (31/5). Sebanyak 10 sektor ditutup melemah dan hanya ada 1 sektor yang berhasil ditutup menguat. Satu-satunya sektor yang berhasil menguat adalah IDXFINANCE dengan kenaikan +0.43% ke level 1,353.12. Saham perbankan yang berhasil menguat diantaranya adalah ARTO (+6.17% ke 2,410), BBCA (+2.78% ke 9,250), BTPS (+4.95% ke 1,165), ADMF (+1.86% ke 12,300). Sedangkan sektor yang melemah paling dalam adalah IDXINFRA dengan penurunan -3.17% ke 1,503.49. Saham IDXINFRA yang ditutup terkoreksi diantaranya adalah BREN (-9.86% ke 8,225), EXCL (-4.94% ke 2,310), TOWR (-4.17% ke 690).

Saham Top Gainer

SahamTop Gainer
UNIQ+14.86%
SCMA+11.11%
NASI+9.63%
INDY+9.58%
MKAP+8.62%

Saham Top Loser

SahamTop Loser
MHKI-28.98%
AREA-25%
BIPI-21.52%
SMLE-16.67%
KPIG-15%

Saham Top Volume Shares

SahamTop Volume Shares
GOTO85,795,921
TOWR19,459,680
BIPI8,514,619
BBCA7,564,316
TPIA6,986,862

Saham Top Frequency

SahamTop Frequency
BBRI78,824
ATLA55,373
GOTO38,961
BBCA34,353
BBNI19,596

Saham Top Turnover

SahamTop Turnover
BBCA6,979,013
TPIA6,380,615
BBRI2,856,587
AMMN1,572,403
TOWR1,346,453

Saham Top Net Foreign Buy

SahamTop Net Foreign Buy
TPIA2,218,666
AMMN195,822
BBCA97,010
BRPT44,709
BMRI44,642

Saham Top Net Foreign Sell

SahamTop Net Foreign Sell
BBRI870,597
TOWR578,240
TLKM210,203
GOTO188,960
SMGR160,657

Berita Global

Tingkat inflasi tahunan di Kawasan Euro naik untuk pertama kalinya dalam lima bulan menjadi 2,6% pada Mei 2024 dari 2,4% pada dua bulan sebelumnya, dan di atas perkiraan sebesar 2,5%, perkiraan awal menunjukkan. Harga energi naik kembali (0,3% vs -0,6%) dan naik lebih cepat untuk jasa (4,1% vs 3,7%) namun harga makanan, alkohol dan tembakau (2,6% vs 2,8%) dan barang-barang industri non-energi (0,8% vs 0,9%) naik lebih cepat. %). Suku bunga inti yang tidak termasuk harga energi, makanan, alkohol dan tembakau juga meningkat menjadi 2,9% dari 2,7%, lebih tinggi dari ekspektasi sebesar 2,8%. Di antara negara-negara besar, inflasi meningkat lebih cepat dari perkiraan di Jerman (2,8%), Perancis (2,7%), Spanyol (3,8%) dan Italia (0,8%). Sumber : TradingEconomics.com

Berita Emiten

EmitenNews.com – Mitra Pinasthika (MPMX) akan menebar dividen senilai Rp513,24 miliar. Alokasi dividen itu, diambil sekitar 97,5 persen dari koleksi laba bersih tahun buku 2023 senilai Rp525,62 miliar. Dengan demikian, para investor akan mendapat suntikan dividen Rp115 per lembar. Selanjutnya, sebesar Rp10 miliar ditetapkan sebagai cadangan wajib. Dan, sisa laba bersih sekitar Rp2,38 miliar ditetapkan menjadi cadangan lain perseroan sesuai ketentuan dalam anggaran dasar, dan peraturan berlaku. Rencana pembagian dividen itu, sesuai dengan hasil rapat umum pemegang saham tahunan pada 29 Mei 2024. Dan, rincian jadwal pembagian dividen perseroan menjadi sebagai berikut.

Cum dividen pasar reguler dan negosiasi pada 6 Juni 2024. Ex dividen pasar reguler dan pasar negosiasi pada 7 Juni 2024. Cum dividen pasar tunai pada 10 Juni 2024. Ex dividen pasar tunai pada 11 Juni 2024. Daftar pemegang saham berhak atas dividen tunai alias recording date pada Senin, 10 Juni 2024 pukul 16.00 WIB.  Pembayaran dividen akan dilakukan pada Jumat, 28 Juni 2024. Pembayaran dividen itu, berdasar data keuangan per 31 Desember 2023. Sepanjang tahun lalu, emiten besutan Sandiaga Uno itu, meraup laba bersih Rp525,62 miliar. Total ekuitas Rp6,11 triliun. (*) Sumber : EmitenNews.com

3 Saham Bersinyal Fresh Buy

1. BBCA (Bank Central Asia)

BBCA (Bank Central Asia) ditutup menguat +2.78% ke level 9,250 pada perdagangan Jumat (31/5). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk BBCA dengan target kenaikan ke 9,800-10,400. Secara teknikal, BBCA masih berada dalam fase downtrend dibawah kombinasi MA 7 dan 20 rentang harga 9,259-9,504. Indikator stochastic masih berada di area oversold. Batasi risiko jika BBCA berada dibawah 9,000.

2. TLKM (Telekomunikasi Indonesia)

TLKM (Telekomunikasi Indonesia) ditutup menguat +3.2% ke level 2,900 pada perdagangan Jumat (31/5). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk TLKM dengan target kenaikan ke 3,300-3,430. Secara teknikal, TLKM berada dalam fase konsolidasi diantara EMA7 dan MA20 dengan rentang harga 2,882-3,007. Indikator stochastic masih berada di area oversold. Batasi risiko jika TLKM diperdagangkan dibawah 2,720.

3. TCPI (Transcoal Pacific)

TCPI (Transcoal Pacific) ditutup menguat +2.1% ke level 7,300 pada perdagangan Jumat (31/5). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk TCPI dengan target kenaikan ke MA20 di 7,850-7,900. Secara teknikal, TCPI masih berada di fase downtrend dibawah kombinasi MA 7 & 20 dibawah area harga 7,358-7,860. Indikator stochastic berada di area oversold. Batasi risiko jika TCPI diperdagangkan dibawah 7,025.

Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable