IHSG -1.42% Ke 6,734 imbas Rupiah melemah ke level 16,400
- 17 June 2024
- 0
IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi tajam -1.42% ke 6,734 pada perdagangan Jumat (14/6). Hanya 140 saham yang berhasil ditutup di zona hijau, 451 saham di zona merah dan 180 saham ditutup flat. Total transaksi IHSG mencapai 9.8 triliun, jumlah saham beredar mencapai 21.76 saham dan aktif ditransaksikan sebanyak 888,123 kali.
Beberapa Sentimen yang mempengaruhi gerak IHSG diantaranya adalah amblesnya rupiah ke level 16,400 pada perdagangan Jumat (14/6). Dollar menguat imbas The Fed disinyalir menahan suku bunga untuk “higher for longer”. Yield obligasi US juga menguat dari level 4.27% pada perdagangan Kamis ((13/6). Disamping itu, Investor asing juga masih melakukan distribusi masif dari saham Big Caps dengan total distribusi mencapai x.xx triliun
Secara teknikal IHSG masih berada dalam fase bearish dibawah kombinasi MA 7 & 20 dengan rentang harga 6,860-7,048. Indikator stochastic juga masih berada dalam area oversold. IHSG masih berpotensi melanjutkan koreksi lebih dalam ke area support 2022-2023 di rentang harga 6,550-6,630 ditengah pelemahan rupiah.
Sektoral Indeks
Sektoral Indeks | Harga Indeks | Perubahan | Persentase |
IDXBASIC | 1,300.16 | -22.99 | -1.74% |
IDXCYCLIC | 705.02 | -8.62 | -1.21% |
IDXENERGY | 2,207.37 | -43.36 | -1.93% |
IDXFINANCE | 1,302.65 | -21.65 | -1.63% |
IDXHEALTH | 1,421.83 | -3.76 | -0.26% |
IDXINDUST | 897.71 | -9.77 | -1.08% |
IDXINFRA | 1,437.56 | -29.76 | -2.03% |
IDXNONCYC | 687.22 | -4.79 | -0.69% |
IDXPROPERT | 602.53 | -2.48 | -0.41% |
IDXTECHNO | 3,102.40 | -70.84 | -2.23% |
IDXTRANS | 1,217.61 | -16.14 | -1.31% |
Semua sektoral indeks ditutup di zona merah pada perdagangan Jumat (14/6) beriringan dengan terkoreksinya IHSG -1.42% ke level 6,734. Sektor yang melemah paling dalam adalah sektor IDXTECHNO dengan koreksi -2.23% ke level 3,102.40. Sektor yang melemah paling minim datang dari sektor IDXHEALTH dengan koreksi -0.26% ke level 1,421.83. Saham IDXHEALTH yang masih ditutup positif adalah MIKA dengan kenaikan +1.69% ke 3,000 dan TSPC dengan kenaikan +0.5% ke 1,980. Sedangkan saham dari sektor IDXTECHNO yang melemah paling dalam adalah BUKA (-4.84% ke 118), DMMX (-4.48% ke 128), EMTK (-3.68% ke 366). Sektor IDXINDUST mencetak all time low baru ke level 897 setelah penurunan Saham UNTR (-3.63% ke 21,225) dan ASII (-0.9% ke 4,420).
Saham Top Gainer
Saham | Top Gainer |
CGAS | +34.23% |
GTRA | +31.31% |
CAMP | +24.82% |
DATA | +11.04% |
BHIT | +10% |
Saham Top Loser
Saham | Top Loser |
TRON | -34.54% |
SGER | -13.73% |
BATR | -12.75% |
PAMG | -11.63% |
BFIN | -7.95% |
Saham Top Turnover
Saham | Top Turnover |
BBRI | 1,517,313 |
BMRI | 1,167,812 |
TLKM | 559,756 |
BBCA | 486,466 |
AMMN | 369,548 |
Saham Top Volume Shares
Saham | Top Volume Shares |
GOTO | 37,813,410 |
PAMG | 11,989,400 |
BULL | 4,698,963 |
BBRI | 3,588,932 |
BUMI | 3,078,011 |
Saham Top Frequency
Saham | Top Frequency |
PAMG | 87,714 |
BBRI | 74,573 |
TLKM | 26,106 |
BMRI | 24,693 |
BBNI | 19,042 |
Saham Top Net Foreign Buy
Saham | Top Net Foreign Buy |
AMMN | 137,423 |
ASII | 76,891 |
FILM | 17,798 |
ICBP | 17,236 |
ACES | 17,206 |
Saham Top Net Foreign Sell
Saham | Top Net Foreign Sell |
BBRI | -506,588 |
BMRI | -225,988 |
TLKM | -137,863 |
BBCA | -129,277 |
BBNI | -66,664 |
Berita Global
Minyak mentah berjangka Brent turun menuju $82 per barel pada hari Jumat yang kemungkinan merupakan koreksi teknis, namun masih berada di jalur kenaikan lebih dari 3% pada minggu ini karena prospek permintaan global yang kuat melebihi ketidakpastian pasar mengenai waktu dan skala penurunan suku bunga AS. Awal pekan ini, EIA AS menaikkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global menjadi 1,1 juta barel per hari pada tahun 2024 dari perkiraan sebelumnya sebesar 900.000 barel per hari, dengan permintaan direvisi lebih tinggi untuk negara-negara Asia kecuali Jepang.
OPEC juga mempertahankan prospek pertumbuhan permintaan minyak global yang solid pada tahun ini, didorong oleh ekspektasi peningkatan perjalanan dan pariwisata pada paruh kedua. Di sisi pasokan, Rusia berjanji untuk mematuhi kewajiban produksinya berdasarkan perjanjian OPEC+ setelah mengungkapkan bahwa mereka melebihi kuota pada bulan Mei. Sementara itu, data resmi menunjukkan stok minyak mentah, bensin, dan sulingan AS meningkat lebih dari yang diperkirakan pada minggu lalu. Sumber : TradingEconomics.com
Berita Domestik
EmitenNews.com – Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada April 2024 mengalami penurunan signifikan. ULN Indonesia tercatat sebesar USD398,3 miliar, turun 1,6% dibandingkan posisi pada Maret 2024 yang mencapai USD404,8 miliar. Dalam siaran pers yang disampaikan oleh Departemen Komunikasi BI pada Jumat (14/6), Erwin Haryono mengungkapkan bahwa secara tahunan, ULN Indonesia mengalami kontraksi sebesar 1,5% (year-on-year/yoy), setelah pada Maret 2024 mencatat pertumbuhan sebesar 0,2% (yoy). Penurunan ini bersumber dari ULN sektor publik dan swasta.
ULN pemerintah menunjukkan tren penurunan dengan posisi pada April 2024 sebesar US$189,1 miliar, turun dari US$192,2 miliar pada Maret 2024. Secara tahunan, ULN pemerintah mengalami kontraksi sebesar 2,6% (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi 0,9% (yoy) pada bulan sebelumnya. Penurunan ULN pemerintah terutama dipengaruhi oleh penyesuaian penempatan dana investor nonresiden pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik ke instrumen investasi lain, seiring dengan peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global.
Pemerintah berkomitmen untuk tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara fleksibel dan oportunistik dalam aspek waktu, tenor, mata uang, dan instrumen untuk mendapatkan pembiayaan yang paling efisien dan optimal. Sebagai salah satu komponen dalam instrumen pembiayaan APBN, pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk mendukung pembiayaan sektor prioritas.
Sektor-sektor ini mencakup jasa kesehatan dan kegiatan sosial (20,9% dari total ULN pemerintah); administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (18,6%); jasa pendidikan (16,8%); konstruksi (13,6%); serta jasa keuangan dan asuransi (9,6%). Erwin menambahkan bahwa posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali, mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98% dari total ULN pemerintah. Sumber : EmitenNews.com
Berita Emiten
EmitenNews.com – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) akan melakukan pembayaran dividen tunai pada 20 Juni 2024, menyusul keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang menetapkan dividen sebesar Rp18,55 per lembar saham. Total dividen yang dibagikan mencapai Rp855,56 miliar, setara dengan 15% dari total laba bersih BSI tahun buku 2023. Nominal dividen yang dibagikan BSI naik 100% dibandingkan dengan tahun buku 2022 yang senilai Rp9,24 per lembar saham. Para penerima dividen ini termasuk pemegang saham besar seperti Bank Mandiri, BNI, dan BRI, dengan masing-masing kepemilikan sebesar 51,47%, 23,24%, dan 15,38%, serta publik sebesar 9,91%.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menyatakan bahwa peningkatan dividen ini mengindikasikan kinerja solid yang dibukukan perseroan pada tahun buku 2023. Selain dividen, 20% dari laba disisihkan sebagai cadangan wajib, sementara sisanya dialokasikan sebagai laba ditahan. “Laba bersih perseroan pada tahun 2023 sebesar Rp5,7 triliun, dan RUPST menetapkan penggunaan laba bersih sebesar 15% atau sekitar Rp855,56 miliar untuk dibagikan sebagai dividen,” kata Hery dalam keterangan resmi Kamis (13/6).
Dividen tunai akan dibagikan kepada pemegang saham yang tercantum dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal 31 Mei 2024 dan/atau pemilik saham pada rekening efek PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia pada tanggal 31 Mei 2024. Saham BSI telah menunjukkan pergerakan yang impresif sepanjang tahun 2024. Hingga menjelang penutupan perdagangan Rabu (12/6/2024), saham BRIS mengalami kenaikan year to date (YtD) sebesar 23,56%. Saham BSI disebut sebagai salah satu penggerak IHSG pada paruh pertama tahun ini, dengan rentang harga di kisaran Rp1.740-Rp2.850. Sumber : EmitenNews.com
3 Saham Bersinyal Fresh Buy atau Buy
1. UNVR (Unilever Indonesia)
UNVR (Unilever Indonesia) ditutup menguat signifikan +4.58% ke level 3,200 pada perdagangan Jumat (14/6). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk UNVR dengan target kenaikan ke 3,350-3,380. Secara teknikal, UNVR berada dalam fase uptrend karena berada diatas kombinasi MA 7&20 dengan rentang 3,034-3,096. Indikator stochastic cenderung melandai dibawah level 50. Batasi risiko jika UNVR diperdagangkan dibawah 3,070.
2. MIKA (Mitra Keluarga Karyasehat)
MIKA (Mitra Keluarga Karyasehat) ditutup menguat +1.7% ke level 3,000 pada perdagangan Jumat (14/6). Sinyal Sahamology merekomendasikan Buy untuk MIKA dengan target kenaikan ke 3,200-3,400. Secara teknikal, MIKA berada dalam fase konsolidasi diantara MA 7&20 dengan rentang harga 2,995-3,024. Indikator stochastic masih berada di atas level middle 50 yang menunjukkan pergerakan cenderung uptrend. Batasi risiko jika MIKA diperdagangkan dibawah 2,850.
3. MYOR (Mayora Indah)
MYOR (Mayora Indah) ditutup menguat tipis +0.42% ke level 2,380 pada perdagangan Jumat (14/6). Sinyal Sahamology merekomendasikan Buy untuk MYOR dengan target kenaikan ke 2,500-2,530. Secara teknikal, MYOR berada dalam fase uptrend diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 2,322-2,370. Indikator stochastic masih berada di area overbought. Batasi risiko jika MYOR diperdagangkan dibawah 2,300.
Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable