IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat +1.37% ke level 6,819 pada perdagangan Kamis (20/6). Total transaksi IHSG mencapai 17 triliun, jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 24.62 miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak 813,658 kali. Sebanyak 354 saham menguat, 216 saham melemah, dan 211 saham lainnya ditutup mendatar.

Beberapa Sentimen yang terjadi ditengah pergerakan IHSG adalah suku bunga RI yang stabil di level 6.25% untuk periode Jun-24. Disamping itu, harga rupiah yang kembali tertekan ke level 16,425 dan semakin mendekati level all time high di 16,800. Inflasi UK yang melanjutkan soft landing menjadi 2% pada Mei-24 jika dibandingkan pada periode Apr-24 sebesar 2.3%. Investor optimis akan kinerja laporan keuangan emiten berfundamental solid pada Q2-2024

Secara teknikal, IHSG masih berada dalam zona bearish karena diperdagangkan dibawah kombinasi MA 7&20 masing-masing di level 6,824-6,997. Indikator stochastic juga masih berada di area oversold. Jika IHSG tidak mampu menembus level 6,824 dalam waktu dekat, maka dikhawatirkan IHSG akan melanjutkan koreksi menuju demand area 2022-2023 di level 6,550-6,630. Apabila IHSG berhasil tembus diatas level 6,824 maka IHSG berpotensi melanjutkan kenaikan setidaknya ke angka psikologis 7,000.

Sektoral Indeks

Sektoral IndeksHarga IndeksPerubahanPersentase
IDXBASIC1,301.30+3.16+0.24%
IDXCYCLIC697.04+5.71+0.83%
IDXENERGY2,255.42+30.32+1.36%
IDXFINANCE1,314.66+18.5+1.43%
IDXHEALTH1,410.64+8.06+0.57%
IDXINDUST909.73+11.42+1.27%
IDXINFRA1,471.49+21.86+1.51%
IDXNONCYC679.76-0.63-0.09%
IDXPROPERT592.35-1.04-0.18%
IDXTECHNO3,096.22+35.27+1.15%
IDXTRANS1,216.74+18.61+1.55%

Sektoral Indeks mayoritas ditutup di zona hijau seiring dengan kenaikan IHSG +1.37% ke level 6,819 pada perdagangan Kamis (20/6). Sebanyak 9 sektor ditutup menguat dan hanya ada 2 sektor yang ditutup melemah. Sektor yang menguat paling signifikan adalah sektor transportasi (IDXTRANS) dengan kenaikan +1.55% ke level 1,216.74 didukung oleh kenaikan saham TMAS (+4.73% ke 148) dan ASSA (+2.31% ke 665). Sektor yang melemah paling dalam adalah sektor properti (IDXPROPERT) dengan penurunan -0.18% ke level 592.35. Penurunan IDXPROPERT ditekan oleh suku bunga yang masih tinggi di level 6.25%. Saham IDXPROPERT yang terkoreksi diantaranya adalah PWON (-0.51% ke 388) dan SMRA (-0.4% ke 498).

Saham Top Gainer

SahamTop Gainer
SGER+22.55%
PTPS+20.59%
BATR+10.71%
DATA+10.34%
WIFI+8.33%

Saham Top Loser

SahamTop Loser
GPSO-18.08%
SNLK-12%
TAYS-9.88%
IBOS-9.3%
PAMG-7.79%

Saham Top Volume Shares

SahamTop Volume Shares
GOTO36,929,441
PAMG9,233,816
DOOH5,109,265
PTPS4,185,917
TOPS4,162,723

Saham Top Frequency

SahamTop Frequency
PAMG69,781
BBRI37,883
PTPS17,992
BBCA17,957
GOTO15,802

Saham Top Turnover

SahamTop Turnover
BBRI1,634,474
BBCA759,584
BMRI486,972
AMMN317,404
BBNI221,278

Saham Top Net Foreign Buy

SahamTop Net Foreign Buy
BBCA242,450
BRIS29,229
UNTR18,035
BMRI15,420
ISAT12,903

Saham Top Net Foreign Sell

SahamTop Net Foreign Sell
BBRI212,431
BBNI42,671
BREN32,614
TOWR27,932
BRPT23,854

Berita Global

Bank of England diperkirakan akan mempertahankan suku bunga bank utama pada level tertinggi dalam enam belas tahun sebesar 5,25% selama pertemuan bulan Juni 2024, namun investor akan mencari petunjuk mengenai rencana masa depan bank sentral tersebut, karena tidak ada pembuat kebijakan yang berbicara sehubungan dengan kampanye pemilu. Pada bulan Mei, inflasi mencapai target 2% untuk pertama kalinya dalam hampir tiga tahun, namun inflasi jasa, yang sangat penting bagi bank sentral, melebihi ekspektasi.

Analis akan mengamati dengan cermat pembagian suara untuk mengukur kemungkinan pelonggaran kebijakan di masa depan. Pada bulan Mei, dua anggota komite memilih untuk menurunkan suku bunga sebesar 25bps, dibandingkan dengan hanya satu anggota pada pertemuan bulan Maret. Pergeseran kebijakan yang signifikan diperkirakan belum akan terjadi hingga bulan Agustus, dengan penurunan suku bunga tunggal diperkirakan terjadi sebelum bulan November. Namun, ketidakpastian masih membayangi kemungkinan pemotongan kedua. sumber: TradingEconomics.com

Berita Domestik

Bank Indonesia mempertahankan suku bunga tidak berubah pada angka 6,25% pada pertemuan bulan Juni 2024, sejalan dengan ekspektasi pasar, dan menjaga biaya pinjaman pada level tertinggi sejak acuan tersebut diperkenalkan pada tahun 2016. Keputusan ini diambil untuk memastikan bahwa inflasi tetap terkendali dalam batas-batas yang ditentukan. target sebesar 2,5±1% pada tahun 2024 dan 2025, serta memperkuat efektivitas stabilisasi nilai tukar Rupiah dan masuknya modal asing.

BUKA AKUN MNC SEKURITAS DENGAN KODE M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY SELAMA 2 BULAN DAN TAMBAHAN SALDO RDN 25%

Mata uang ini kembali mengalami tekanan sejak akhir Mei karena arus keluar modal yang dipengaruhi oleh perubahan prospek kebijakan moneter AS. Sementara itu, inflasi umum turun menjadi 2,84% di bulan Mei dari 3,00% di bulan April, sesuai target 2,5 ± 1%, didorong oleh rendahnya inflasi inti sebesar 1,93% dan harga-harga yang diatur pemerintah sebesar 1,52%. Suku bunga fasilitas simpanan semalam dan fasilitas pinjaman dipertahankan masing-masing pada 5,5% dan 7%. sumber: TradingEconomics.com

Berita Emiten

EmitenNews.com – PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. (ULTJ) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 19 Juni 2024. Rapat ini dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 7.514.066.227 saham atau 72,26% dari seluruh saham dengan hak suara yang sah, sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundangan yang berlaku.

Corporate Secretary ULTJ, Helina Widayani, dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (20/6) menyampaikan bahwa agenda kedua RUPST menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp415.927.008.000 atau Rp40 per saham. Cum dan Ex Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi akan dilakukan pada tanggal 27 Juni dan 28 Juni 2024, sedangkan Cum dan Ex Dividen di Pasar Tunai pada 1 Juli dan 2 Juli 2024. Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai akan ditetapkan pada 1 Juli 2024, dan pembayaran dividen tunai akan dilakukan pada 19 Juli 2024. Sumber : EmitenNews.com

3 Saham Bersinyal Fresh Buy

1. BMRI (Bank Mandiri)

BMRI (Bank Mandiri) ditutup menguat +3.48% ke level 5,950 pada perdagangan Kamis (20/6). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk BMRI dengan target kenaikan ke level 6,300-6,500. Secara teknikal, BMRI berada dalam fase konsolidasi diantara MA 7&20 dengan rentang harga 5,921-6,005. Indikator stochastic masih berada di bawah level middle 50. Batasi risiko jika BMRI diperdagangkan dibawah 5,775.

2. BBCA (Bank Central Asia)

BBCA (Bank Central Asia) ditutup menguat +4.14% ke level 9,425 pada perdagangan Kamis (20/6). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk BBCA dengan target kenaikan ke 9,800-10,000. Secara teknikal, BBCA berada dalam fase uptrend karena berhasil ditutup diatas kombinasi MA7&20 rentang harga 9,273-9,305. Indikator stochastic berhasil bertahan diatas level middle 50. Batasi risiko jika BBCA diperdagangkan dibawah 9,200.

3. BBNI (Bank Negara Indonesia)

BBNI (Bank Negara Indonesia) ditutup menguat +2.33% ke level 4,400 pada perdagangan Kamis (20/6). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk BBNI dengan target kenaikan ke level 4,940-5,000. Secara teknikal, BBNI berada dalam fase downtrend karena berada dibawah kombinasi MA 7&20 di level 4,429-4,583. Indikator stochastic juga masih cenderung berada di zona oversold. Batasi risiko jika BBNI diperdagangkan dibawah 4,260.

Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable