IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat signifikan +% ke level 7,xxx.xx pada perdagangan Kamis (18/7). Sebanyak 338 saham menguat, 208 saham melemah dan 249 saham lainnya ditutup flat. Jumlah transaksi IHSG mencapai 9.9 triliun, volume saham yang diperdagangkan mencapai 15.82 miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak 1,098,745 kali

Beberapa Sentimen yang menggerakan IHSG adalah menguatnya saham saham blue chip terutama big banks seperti BBCA, BBRI, BMRI, BBNI. Investor asing mencatatkan akumulasi sebesar 1.16 triliun kedalam Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Kamis (18/7). Disamping itu, trend rupiah yang berada dalam jalur positif dan mendekati angka psikologis 16,000 menjadi salah satu sentimen positif untuk IHSG. Investor optimis terkait pemangakan suku bunga oleh Federal Reserve pada FOMC September 2024 mendatang.

Secara Teknikal, IHSG mulai berbalik uptrend setelah ditutup diatas EMA7 dengan level 7,265 pada perdagangan Kamis (18/7). Pergerakan IHSG masih bertahan diatas MA20 diatas level 7,150 dengan Indikator Stochastic stabil menguat diatas area overbought. IHSG berpotensi menguat terbatas ke level 7,350-7,374 dalam waktu dekat untuk menguji kembali level resistance yang terbentuk beberapa hari lalu. Sentimen positif berupa pemangkasan suku bunga The Fed, trend positif rupiah, dan rilisnya laporan keuangan Q2 membuat IHSG berpotensi menguji kembali level all time high di 7,454 dengan target atas di angka psikologis 7,500.

Sektoral Indeks

Sektoral IndeksHarga IndeksPerubahanPersentase
IDXBASIC1,383.37-0.07-0%
IDXCYCLIC749.93-2.79-0.37%
IDXENERGY2,457.70+41.2+1.7%
IDXFINANCE1,404.85+12.32+0.88%
IDXHEALTH1,419.34-1.18-0.08%
IDXINDUST1,022.87+4.79+0.47%
IDXINFRA1,601.43+18.24+1.15%
IDXNONCYC718.81+3.96+0.55%
IDXPROPERT640.38-2.6-0.4%
IDXTECHNO3,296.12-26.79-0.81%
IDXTRANS1,365.09+1.52+0.11%

Sektoral Indeks bergerak variatif ditengah kenaikan tajam IHSG pada perdagangan Kamis (18/7). Sebanyak 6 sektor menguat dan 5 sektor lainnya ditutup melemah. Sektor yang memimpin kenaikan IHSG didukung oleh sektor energi (IDXENERGY) dengan apresiasi +1.7% ke level 2,457.70. Sedangkan sektor yang melemah paling dalam adalah sektor teknologi (IDXTECHNO) dengan depresiasi -0.81% ke level 3,296.12. Beberapa saham IDXENERGY yang menguat diantaranya adalah ELSA (+6.93% ke 540), PTRO (+5.81% ke 8,650), INDY (+4.6% ke 1,365), ADRO (+4.48% ke 3,030). Sedangkan saham dari sektor teknologi (IDXTECHNO) yang melemah adalah EMTK (-3.59% ke 430), MTDL (-2.26% ke 650), BUKA (-0.77% ke 129).

Saham Top Gainer

SahamTop Gainer
PART+28.46%
RICY+17.98%
ISEA+16.82%
BREN+11.90%
AHAP+10.38%

Saham Top Loser

SahamTop Loser
BSBK-28.72%
WIFI-7.41%
KPIG-6.9%
CAMP-6.38%
SSMS-6%

Saham Top Turnover

SahamTop Turnover
BBRI1,438,607
BMRI870,404
BBCA655,641
BBNI436,968
BREN426,626

Saham Top Volume Shares

SahamTop Volume Shares
GOTO24,003,672
BSBK22,278,768
KPIG4,012,743
ISEA2,994,855
BBRI2,966,149

Saham Top Frequency

SahamTop Frequency
BSBK132,071
BBRI39,401
BDKR31,420
PART29,065
BREN27,067

Saham Top Net Foreign Buy

SahamTop Net Foreign Buy
BBRI409,602
BMRI339,145
BBCA329,438
ASII80,000
ADRO79,027

Saham Top Net Foreign Sell

SahamTop Net Foreign Sell
BBNI160,987
BRPT36,195
AMRT31,704
ANTM23,021
BREN20,906

Berita Global

ECB diperkirakan akan mempertahankan suku bunga stabil selama pertemuan bulan Juli 2024, setelah memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Juni, penurunan pertama sejak tahun 2016. Suku bunga operasi refinancing utama diperkirakan akan tetap pada 4,25%, dan fasilitas simpanan. suku bunga sebesar 3,75%, dan suku bunga pinjaman marjinal sebesar 4,5%. Para pedagang akan memantau dengan cermat setiap petunjuk mengenai penurunan suku bunga lebih lanjut, meskipun para pengambil kebijakan kemungkinan tidak akan memberikan panduan yang jelas.

Bank sentral telah mengambil pendekatan yang hati-hati, ragu-ragu untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut sampai mereka lebih yakin bahwa inflasi akan mencapai target 2% pada tahun 2025. Inflasi di Kawasan Euro turun tipis menjadi 2,5% di bulan Juni dari 2,6% di bulan Mei. Sebagian besar investor terus bertaruh pada penurunan suku bunga dua perempat poin lagi pada akhir tahun ini, mungkin pada bulan September dan Desember. sumber: TradingEconomics.com

Berita Domestik

EmitenNews.com – Nilai tukar Rupiah menguat dipengaruhi bauran kebijakan moneter yang ditempuh Bank Indonesia dalam memitigasi dampak rambatan global. Nilai tukar Rupiah pada Juli 2024 (hingga 16 Juli 2024) menguat 1,21% dibandingkan dengan posisi akhir Juni 2024. Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo penguatan nilai tukar rupiah tersebut dipengaruhi oleh komitmen Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dan fundamental perekonomian Indonesia yang kuat.


“Dengan perkembangan tersebut, nilai tukar Rupiah melemah 4,84% (ytd) dari level akhir Desember 2023, lebih rendah dibandingkan dengan pelemahan Peso Filipina, Baht Thailand, dan Won Korea masing-masing sebesar 5,14%, 5,44%, dan 7,03%,” katanya usai memimpin Rapat Dewan Gubernur BI, Rabu (17/7).

BUKA AKUN MNC SEKURITAS DENGAN KODE M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY SELAMA 2 BULAN DAN TAMBAHAN SALDO RDN SEBESAR 25%


BI memperkirakan ke depan nilai tukar rupiah akan bergerak stabil cenderung menguat sejalan dengan menariknya imbal hasil, rendahnya inflasi, dan tetap baiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia, serta komitmen Bank Indonesia untuk terus menstabilkan nilai tukar Rupiah yang kemudian mendorong berlanjutnya aliran masuk modal asing.


“Bank Indonesia terus mengoptimalkan seluruh instrumen moneter, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI. Bank Indonesia memperkuat koordinasi dengan Pemerintah, perbankan, dan dunia usaha untuk mendukung implementasi instrumen penempatan valas Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) sejalan dengan PP Nomor 36 Tahun 2023,” tambah Perry.(*) Sumber : EmitenNews.com

Berita Emiten

EmitenNews.com – PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) menyampaikan bahwa telah mengakuisisi 65% saham PT Bahtera Energi Samudra Tuah (BEST) senilai USD32,500,000 atau sekitar Rp510,250,000,000. Hal ini diumumkan oleh manajemen TPMA dalam keterangan tertulis pada yang dikutip pada Kamis (18/7/2024). Saham yang diakuisisi sebelumnya dimiliki oleh PT Patin Resources (PR), yang terafiliasi dengan TPMA melalui PT Dwitunggal Perkasa Mandiri, pemegang saham pengendali Perseroan. 

Ini menjadikan akuisisi tersebut sebagai transaksi afiliasi sesuai dengan regulasi OJK dalam POJK No.42/POJK.04/2020. Manajemen TPMA menjelaskan bahwa akuisisi ini bertujuan untuk memberikan nilai tambah dan dampak positif bagi keberlangsungan bisnis TPMA, memperkuat pertumbuhan, dan meningkatkan daya saing perusahaan. Sebelum akuisisi, TPMA hanya mengandalkan aset perseroan sendiri. Dengan aset baru ini, bisnis TPMA diharapkan berkembang dan pangsa pasar semakin luas.

Akuisisi ini juga diharapkan menghasilkan sinergi antara TPMA dan BEST untuk meningkatkan pendapatan dan kinerja, yang pada akhirnya diharapkan berdampak positif pada laba bersih dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham. Kegiatan usaha BEST meliputi bidang Angkutan Laut, dengan kantor pusat di Equity Tower Lt.43 F-G, Jl. Jend Sudirman Kav 52-53 SCBD Lot 9, Senayan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.

TPMA sering bekerja sama dengan BEST, yang mempermudah penyesuaian operasional dan koordinasi antar pemegang saham, memungkinkan pelaksanaan transaksi secara efisien, termasuk dalam proses due diligence. Sebagai perusahaan terbuka, TPMA menekankan bahwa prinsip-prinsip kewajaran diterapkan dalam transaksi ini, mirip dengan transaksi dengan pihak ketiga. Sumber : EmitenNews.com

3 Saham Bersinyal Fresh Buy

1. ADRO (Adaro Energy)

ADRO (Adaro Energy) ditutup menguat +4.48% ke level 3,030 pada perdagangan Kamis (18/7). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk ADRO dengan target kenaikan ke 3,130-3,180. Secara teknikal, ADRO bergerak uptrend diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 2,841-2,913. Indikator Stochastic bergerak menguat dan di area overbought serta volume perdagangan yang cukup signifikan. Batasi risiko jika ADRO diperdagangkan dibawah 2,900.

2. ASII (Astra International)

ASII (Astra International) ditutup menguat +1.79% ke level 4,540 pada perdagangan Kamis (18/7). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk ASII dengan target kenaikan ke 4,800-5,075. Secara teknikal, ASII bergerak konsolidasi cenderung uptrend dengan berhasil ditutup diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 4,491-4,505. Indikator Stochastic mulai golden cross di area oversold. Batasi risiko jika ASII diperdagangkan dibawah 4,290.

3. KEEN (Kencana Energi Lestari)

KEEN (Kencana Energi Lestari) ditutup menguat +4.41% ke level 710 pada perdagangan Kamis (18/7). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk KEEN dengan target kenaikan ke 730-750. Secara teknikal, KEEN bergerak konsolidasi cenderung uptrend dengan close diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 690. Indikator Stochastic bergerak menguat dan keluar dari area oversold. Batasi risiko jika KEEN diperdagangkan dibawah 690.

Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable