IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah -0.36% ke level 7,294.49 pada perdagangan Jumat (19/7). Sebanyak 225 saham menguat, 320 saham ditutup di zona merah, dan 247 saham sisanya ditutup flat. Jumlah transaksi IHSG mencapai 9.51 triliun, jumlah saham yang diperdagangkan sebesar 14.62 miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak 1.011.199 kali.

Beberapa sentimen yang menggerakan IHSG adalah menguatnya sektor energi yang ditopang oleh kenaikan harga batubara. Disamping itu, investor global masih optimis terhadap potensi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve yang akan diselenggarakan pada FOMC September 2024 mendatang. Investor dalam negeri masih menunggu rilisnya laporan keuangan Kuartal-2 2024.

Secara teknikal, IHSG berada dalam fase kenaikan terbatas karena sempat diperdagangkan dibawah level EMA7 <7,264. Pergerakan IHSG masih berada diatas level MA20 di angka. Indikator stochastic melemah dan mulai keluar dari area overbought. Waspada potensi penurunan IHSG ke level MA20 di angka 7,170. Jika IHSG masih menembus dibawah level 7,170, maka IHSG berpotensi melanjutkan penurunan ke area demand 7,026. Investor kami himbau untuk wait and see terhadap potensi penurunan pasar dalam beberapa waktu ke depan.

Sektoral Indeks

Sektoral IndeksNilai IndeksPerubahanPersentase
IDXBASIC1,364.42-18.94-1.37%
IDXCYCLIC748.73-1.2-0.16%
IDXENERGY2,455.72-1.99-0.08%
IDXFINANCE1,400.34-4.51-0.32%
IDXHEALTH1,429.56+10.22+0.72%
IDXINDUST1,018.75-4.12-0.4%
IDXINFRA1,593.69-7.74-0.48%
IDXNONCYC717.07-1.74-0.24%
IDXPROPERT639.77-0.61-0.1%
IDXTECHNO3,265.59-30.53-0.93%
IDXTRANS1,356.94-8.15-0.6%

Sektoral Indeks bergerak mayoritas di zona merah pada perdagangan Jumat (19/7). Sebanyak 10 sektor melemah dan hanya 1 sektor yang berhasil menguat ditengah penurunan IHSG -0.36% ke level 7,294. Satu-satunya sektor yang berhasil menguat adalah sektor kesehatan (IDXHEALTH) dengan kenaikan +0.72% ke leevl 1,429.56. Saham sektor IDXHEALTH yang menguat diantaranya adalah HEAL (+3.09% ke 1,335), SIDO (+2.76% ke 745), KLBF (+0.32% ke 1,575). Sedangkan sektor yang melemah paling dalam adalah sektor industri dasar (IDXBASIC) dengan koreksi -1.37% ke level 1,364.42. Penurunan IDXBASIC disebabkan oleh jatuhnya harga global emas ke level $2,420/oz. Beberapa saham IDXBASIC yang terkoreksi dalam adalah NICL (-4.46% ke 214), MDKA (-3.31% ke 2,340), TINS (-2.9% ke 1,005), BRPT (-2.31% ke 1,055).

Saham Top Gainer

SahamTop Gainer
BDKR+21.43%
GUNA+19.08%
GTBO+17.14%
EMDE+17.09%
NASI+11.45%

Saham Top Loser

SahamTop Loser
PTMP-34.43%
ISEA-24.8%
PSAB-8.16%
VKTR-5.59%
PART-5.39%

Saham Top Turnover

SahamTop Turnover
BREN858,969
BBRI659,467
BBCA542,174
TLKM434,428
BMRI409,992

Saham Top Volume Shares

SahamTop Volume Shares
GOTO18,973,391
BSBK9.336.253
PTMP3,940,030
SMIL2,725,827
BUKA2,425,277

Saham Top Frequency

SahamTop Frequency
BSBK80,597
BDKR43,173
TLKM25,915
PTMP23,236
BBRI22,299

Saham Top Net Foreign Buy

SahamTop Net Foreign Buy
BBRI121,555
BBCA98,465
ADRO74,659
KLBF40,312
ISAT24,544

Saham Top Net Foreign Sell

SahamTop Net Foreign Sell
BREN153,174
TLKM89,066
TPIA52,610
BMRI51,923
ICBP21,827

Berita Global

Kontrak berjangka minyak sawit Malaysia sedikit berubah, dengan kontrak minyak kedelai Dalian dan Chicago yang lebih kuat mengimbangi melemahnya harga minyak mentah. Harga mencapai sekitar MYR 3,935 per ton setelah merosot ke level MYR 3,900 pada sesi sebelumnya, karena para pedagang mempelajari data Southern Peninsular Palm Oil Millers Association yang menunjukkan produksi minyak sawit tumbuh sebesar 8,7% dalam sebulan selama 1-15 Juli. Sementara itu, Asosiasi Minyak Sawit Malaysia memproyeksikan harga minyak sawit berjangka akan berada pada kisaran MYR 3.850 hingga MYR 4.000 pada tahun ini, sedikit meningkat dibandingkan tahun 2023.

Namun, kontrak-kontrak tersebut masih mengarah pada kenaikan moderat pada minggu ini, dibantu oleh melemahnya ringgit. Sementara itu, tanda-tanda ekspor yang kuat tumbuh pada bulan Juli, menjelang festival mendatang di India, negara pembeli utama. Pembelian minyak sawit negara ini bisa mencapai 850.000 metrik ton, dibandingkan dengan 788.000 ton di bulan Juni. Sementara itu, surveyor kargo menunjukkan pengiriman produk minyak sawit Malaysia melonjak antara 65,9% dan 75,6% pada paruh pertama bulan Juli seiring dengan meredanya masalah pengiriman. Sumber : EmitenNews.com

Berita Emiten

EmitenNews.com – Mitra Keluarga (MIKA) per 30 Juni 2024 mentabulasi laba bersih Rp600,56 miliar. Melesat 32 persen dari episode sama tahun lalu Rp453,10 miliar. Akibatnya, laba bersih per saham dasar dan dilusian Rp43,18 melejit dari sebelumnya Rp32,19. Pendapatan bersih Rp2,45 triliun, menanjak 20 persen dari edisi sama tahun lalu Rp2,04 triliun. Beban pokok pendapatan Rp1,13 triliun, bengkak dari periode sama tahun sebelumnya Rp1,03 triliun. Laba kotor tercatat Rp1,31 triliun, menanjak dari posisi sama tahun lalu Rp1,01 triliun. 

Beban usaha Rp562,99 miliar, bengkak dari sebelumnya Rp455,61 miliar. Pendapatan lain-lain Rp23,18 miliar, menanjak dari periode sama tahun lalu Rp20,19 miliar. Beban lain-lain Rp445,91 juta, bengkak dari hanya Rp18,50 juta. Laba usaha Rp777,91 miliar, melambung dari Rp580,66 miliar. Pendapatan keuangan Rp45,13 miliar, melejit dari edisi sama tahun lalu Rp36,06 miliar. Beban keuangan Rp8,8 miliar, bengkak dari Rp6,58 miliar. Laba sebelum pajak penghasilan Rp814,34 miliar, melonjak dari posisi sama tahun lalu Rp610,14 miliar. Beban pajak penghasilan Rp169,30 miliar, bengkak dari Rp122,52 miliar.

Laba bersih tahun berjalan Rp645,04 miliar, surplus dari Rp487,62 miliar. Total ekuitas Rp6,77 triliun, naik dari Rp6,59 triliun. Jumlah liabilitas Rp1,28 triliun, bengkak dari akhir 2023 senilai Rp741,05 miliar. Total aset Rp8,05 triliun, menanjak dari akhir tahun sebelumnya Rp7,34 triliun. (*) Sumber : EmitenNews.com

Berita Domestik

EmitenNews.com – Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik didukung oleh konsumsi rumah tangga dan investasi. Ekspor barang juga meningkat didorong kenaikan ekspor produk manufaktur dan pertambangan, terutama logam dan bijih logam, serta besi baja, ke negara mitra dagang utama, seperti India dan Tiongkok. Hal itu diungkapkan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur di Jakarta, Rabu (17/7/2024).

BUKA AKUN MNC SEKURITAS DENGAN KODE M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY SELAMA 2 BULAN DAN TAMBAHAN SALDO RDN 25%


Perry menjelaskan, berdasarkan lapangan usaha (LU), pertumbuhan ekonomi terutama ditopang oleh LU Industri Pengolahan, Konstruksi, serta Perdagangan Besar dan Eceran. Sementara itu, secara spasial, pertumbuhan ekonomi yang kuat diprakirakan terjadi di mayoritas wilayah, dengan pertumbuhan tertinggi di Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), dan Kalimantan.


Menurut Perry, pertumbuhan ekonomi pada triwulan III dan triwulan IV 2024 diprakirakan akan tetap baik, dengan rencana peningkatan stimulus fiskal dari 2,3 persen menjadi 2,7 persen dari PDB serta kinerja ekspor yang meningkat dengan kenaikan permintaan dari mitra dagang utama.


“Dengan berbagai perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2024 diprakirakan berada dalam kisaran 4,7-5,5 persen. Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergitas antara stimulus fiskal Pemerintah dengan stimulus makroprudensial Bank Indonesia untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, khususnya dari sisi permintaan,” pungkas Perry.(*) Sumber : EmitenNews.com

3 Saham Bersinyal Fresh Buy

1. UNTR (United Tractors)

UNTR (United Tractors) ditutup menguat +1.23% ke level 24,650 pada perdagangan Jumat (19/7). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk UNTR dengan target kenaikan ke level 25,000-25,200. Secara teknikal, UNTR berada dalam fase uptrend diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 23,136-24,026. Indikator stochastic bergerak menguat dan stabil di area overbought. Batasi risiko jika UNTR diperdagangkan dibawah 23,750.

2. BNGA (Bank CIMB Niaga)

BNGA (Bank CIMB Niaga) ditutup menguat +0.56% ke level 1,805 pada perdagangan Jumat (19/7). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk BNGA dengan target kenaikan ke level 1,930-1,985. Secara teknikal, BNGA berada dalam fase uptrend diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 1,767-1,793. Indikator stochastic bergerak melemah dan keluar dari area overbought. Batasi risiko jika BNGA diperdagangkan dibawah 1,740.

3. JSMR (Jasa Marga)

JSMR (Jasa Marga) ditutup menguat +4.39% ke level 5,350 pada perdagangan Jumat (19/7). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk JSMR dengan target kenaikan ke level 5,600-5,750. Secara teknikal, JSMR berada dalam fase uptrend diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 5,168-5,256. Indikator stochastic bergerak diatas level middle 50. Batasi risiko jika JSMR diperdagangkan dibawah 5,100.

Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable