IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan pelemahan -1.1% ke level 6,897.95 pada perdagangan Jumat (7/6). Sebanyak 232 saham menguat, 309 saham melemah dan 240 saham lainnya ditutup flat. Jumlah transaksi IHSG mencapai 8.45 triliun, jumlah saham beredar mencapai 12.77 miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak 815,069 kali.

Beberapa Sentimen yang menggerakan IHSG diantaranya pelemahan saham Barito Renewables Energy (BREN) yang kembali alami ARB -9.7% ke 6,050. Spot rupiah berhasil menguat dibawah level 16,200 per dollar imbas data NFP yang diproyeksikan menurun. Disamping itu, cadangan devisa RI yang mengalami kenaikan dan membuat rupiah menguat. FOMC meeting akan diselenggarakan pada tanggal 11-12 Juni 2024 dengan harapan suku bunga akan segera dipangkas.

Secara Teknikal IHSG berada dalam fase bearish dibawah kombinasi MA7&20 di rentang area 7,001-7,117. Indikator stochastic IHSG juga berada dalam area oversold. Investor perlu mewaspadai potensi penurunan IHSG lebih dalam jika BREN masih diberlakukan sistem full call auction. Penurunan IHSG terdekat menutup gap yang terbentuk pada tanggal 15 November 2023 di level 6,850. Apabila 6,850 ditembus, maka tidak menutup kemungkinan IHSG kembali melanjutkan penurunan ke support kuat 6,650.

Sektoral Indeks

Sektoral IndeksHarga IndeksPerubahanPersentase
IDXBASIC1,347.27-2.71-0.2%
IDXCYCLIC733.18-3.85-0.52%
IDXENERGY2,262.65+0.3+0.01%
IDXFINANCE1,351.84-18.47-1.35%
IDXHEALTH1,431.16+16.96+1.2%
IDXINDUST943.90-5.91-0.62%
IDXINFRA1,439.25-16.33-1.12%
IDXNONCYC698.28-1.30-0.19%
IDXPROPERT615.96+2.02+0.33%
IDXTECHNO3,276.82-43.51-1.31%
IDXTRANS1,265.25+7.58+0.6%

Sektoral Indeks mayoritas ditutup di zona merah pada perdagangan Jumat (7/6). Sebanyak 7 sektor melemah dan hanya 4 sektor yang berhasil menguat beriringan dengan pelemahan IHSG -1.1% ke 6,897. Sektor yang menguat signifikan adalah sektor kesehatan (IDXHEALTH) dengan kenaikan +1.2% ke level 1,431.16. Beberapa saham kesehatan yang menguat diantaranya adalah SIDO (+3.4% ke level 760), MIKA (+3.05% ke 3,040), KLBF (+1.59% ke 1,600). Sedangkan sektor yang melemah paling dalam adalah sektor perbankan (IDXFINANCE) dengan koreksi -1.35% ke level 1,351.84. Beberapa saham perbankan yang terkoreksi dalam adalah BBRI (-3.33% ke 4,350), BBTN (-3.49% ke 1,245), BBCA (-1.58% ke 9,325), BBNI (-1.47% ke 4,700).

Saham Top Gainer

SahamTop Gainer
PEGE+34.07%
NASI+14.89%
IDEA+10%
PTPS+7.37%
SATU+6.45%

Saham Top Loser

SahamTop Loser
AKSI-20.39%
ATLA-16.67%
PEVE-12.24%
SURI-10%
FREN-9.68%

Saham Top Turnover

SahamTop Turnover
BBRI1,651,512
BMRI617,977
BBCA483,877
AMMN279,411
SMGR236,810

Saham Top Volume Shares

SahamTop Volume Shares
GOTO21,128,002
ATLA9,412,885
BBRI3,754,396
BULL3,342,651
DOOH3,195,576

Saham Top Frequency

SahamTop Frequency
BBRI74,032
ATLA40,738
GOTO24,746
ANTM17,735
BBCA14,880

Saham Top Net Foreign Buy

SahamTop Net Foreign Buy
AMMN61,791
BMRI41,715
ADRO26,390
PGAS19,037
ACES18,097

Saham Top Net Foreign Sell

SahamTop Net Foreign Sell
BBRI900,762
BBCA127,347
SMGR37,162
BBNI25,757
TPIA20,635

Berita Global

Indeks Harga Pangan FAO naik 0,9% bulan ke bulan menjadi 120,4 pada Mei 2024, mencapai level tertinggi dalam enam bulan, dibandingkan dengan revisi naik sebesar 119,3 pada bulan April. Harga sereal melonjak 6,3%, kenaikan kedua berturut-turut dan merupakan level tertinggi dalam empat bulan, karena harga ekspor global untuk semua sereal utama meningkat, dengan harga gandum meningkat paling tinggi. Selain itu, harga susu naik 1,8% mencapai level tertinggi dalam tiga belas bulan.

Di sisi lain, minyak nabati turun 2,4% karena harga minyak sawit yang lebih rendah mengimbangi kenaikan harga minyak kedelai, rapeseed, dan minyak bunga matahari. Harga daging turun tipis 0,2% karena harga unggas dan daging sapi internasional turun, sementara harga daging babi dan sapi meningkat. Selain itu, harga gula anjlok 7,5%, penurunan bulanan ketiga berturut-turut, dan merupakan level terendah sejak Januari 2023, terutama didorong oleh awal yang baik dari musim panen baru di Brasil, yang didukung oleh kondisi cuaca kondusif yang berkontribusi pada peningkatan prospek pasokan global. Sumber : Tradingeconomics.com

Berita Domestik

Jakarta, CNBC Indonesia – Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah Bank Indonesia (BI) memberikan angin segar seiring dengan cadangan devisa (cadev) yang mengalami kenaikan. Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup menguat 0,4% di angka Rp16.190/US$ pada hari ini, Jumat (7/6/2024). Apresiasi rupiah ini sejalan dengan penguatan yang telah terjadi kemarin (6/6/2024) sebesar 0,15%. Secara mingguan, rupiah juga terpantau menguat 0,34% terhadap dolar AS. Hal ini berbanding terbalik dengan pergerakan minggu sebelumnya yang melemah sebesar 1,59%.

BUKA AKUN MNC SEKURITAS DENGAN KODE M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY SELAMA 2 BULAN DAN TAMBAHAN SALDO RDN 25%

Sementara DXY pada pukul 14:57 WIB turun tipis ke angka 104,04 atau melemah 0,06%. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan penutupan kemarin yang berada di angka 104,1. Penguatan rupiah terjadi pasca BI merilis data cadev yang mengalami kenaikan sebesar US$2,8 miliar menjadi US$139 miliar pada Mei 2024. “Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa serta penerbitan global bond pemerintah,” tulis BI daam siaran pers, Jumat (7/6/2024).

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Hal ini memberikan sentimen positif bagi pelaku pasar karena dengan dana cadangan yang cukup besar ini akan memberikan bantalan bagi BI yang lebih leluasa untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Sumber : CNBC Indonesia

Berita Emiten

EmitenNews.com – Emiten distributor tunggal TOTO Jepang, PT Surya Pertiwi Tbk (SPTO) telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham yang dilaksanakan pada tanggal 05 Juni 2024, dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 2.112.595.300 saham atau 78,244% dari seluruh saham dengan hak suara yang sah. Efendy Gojali Wakil Presiden Direktur dalam keterangan resmi Jumat (7/6) menyampaikan bahwa RUPS menyetujui pembagian dividen kepada pemegang saham dengan total Rp135 miliar atau sebesar 49% dari laba bersih 2023. 

“Dividen tunai kepada para pemegang saham, yaitu sebanyak 2.700.000.000 saham, sehingga setiap saham akan memperoleh  sebesar Rp50 per lembar saham,” tulis Efendy. Dia menambahkan sebelumnya perseroan telah membagikan dividen interim sebesar Rp25 per saham, yang telah dibagikan pada  14 Desember 2023. 

 Sehingga sisa dividen tunai yang akan dibagikan kepada para pemegang saham adalah sebesar Rp25 per saham. Sedangkan sisa laba 2023 dibukukan sebagai laba ditahan, jelasnya. RUPS juga Menyetujui untuk melakukan perubahan susunan anggota Direksi Perseroan, yaitu dengan mengangkat Roys Tanudaja sebagai Direktur dan Adhi Sudargo Tasmin sebagai Direktur yang berlaku efektif terhitung sejak ditutupnya Rapat ini. Sumber : TradingEconomics.com

3 Saham Bersinyal Fresh Buy atau Buy

1. MTDL (Metrodata Electronics)

MTDL (Metrodata Electronics) ditutup menguat +1.75% ke level 580 pada perdagangan Jumat (7/6). Sinyal Sahamology merekomendasikan Buy untuk MTDL dengan target kenaikan ke 600-615. Secara teknikal, MTDL berada dalam fase uptrend diatas kombinasi MA 7&20 dengan harga 558-564. Indikator Stochastic juga berada di atas level middle 50. Batasi risiko jika MTDL diperdagangkan dibawah 550.

2. KLBF (Kalbe Farma)

KLBF (Kalbe Farma) ditutup menguat +1.59% ke level 1,600 pada perdagangan Jumat (7/6). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh buy untuk KLBF dengan target kenaikan ke level 1,675-1,735. Secara teknikal, KLBF berada dalam fase uptrend diatas kombinasi MA 7&20 dengan rentang harga 1,506-1,555. Indikator stochastic juga berada di area overbought. Batasi risiko jika KLBF diperdagangkan dibawah 1,540.

3. ULTJ (Ultrajaya Milk Industry)

ULTJ (Ultrajaya Milk Industry) ditutup menguat +1.36% ke level 1,865 pada perdagangan Jumat (7/6). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk ULTJ dengan target kenaikan ke 1,950-1,980. Secara teknikal, ULTJ berada dalam fase uptrend diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 1,807-1,850. Indikator stochastic juga berhasil rebound dari area oversold dan mendekati level middle 50. Batasi risiko jika ULTJ diperdagangkan dibawah 1,810.

Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable