IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat +0.39% ke level 6,974 pada perdagangan Kamis (6/6). Sebanyak 290 saham menguat, 265 saham melemah dan 230 saham lainnya ditutup flat. Jumlah transaksi IHSG mencapai 8.21 triliun, jumlah saham beredar mencapai 15.17 miliar, dan aktif ditransaksikan mencapai 816,303 kali.

Beberapa sentimen yang menggerakan IHSG diantaranya adalah Investor sedang menunggu data ekonomi US terkait Non Farm Payroll yang akan dirilis Jumat (7/6). Pada pekan depan, The Fed akan menyelenggarakan FOMC meeting terkait kebijakan suku bunga yang diisukan akan dipangkas 2 kali pada tahun 2024. Rupiah pun juga menguat ke level 16,244 setelah sempat terpuruk mendekati level 16,300 per dollar.

Secara teknikal, IHSG masih berada dalam fase downtrend dibawah kombinasi MA 7&20 (rentang 7,036-7,129). Stochastic masih berada dalam fase oversold. Kenaikan IHSG hari ini juga membentuk pola candlestick Bullish harami cross. IHSG masih berpotensi untuk melanjutkan kenaikan ke level 7,000-7,023 pada intraday Jumat esok (7/6).

Sektoral Indeks

Sektoral IndeksHarga IndeksPerubahanPersentase
IDXBASIC1,349.99+16.43+1.23%
IDXCYCLIC737.03+6.10+0.83%
IDXENERGY2,262.35+1.24+0.05%
IDXFINANCE1,370.31+10.33+0.76%
IDXHEALTH1,414.20+11.32+0.81%
IDXINDUST949.81-12.7-1.32%
IDXINFRA1,455.58-22.88-1.55%
IDXNONCYC699.59+3.99+0.57%
IDXPROPERT613.94+0.62+0.1%
IDXTECHNO3,320.34+31.63+0.96%
IDXTRANS1,257.67+1.66+0.13%

Sektoral Indeks bergerak menguat seiring dengan kenaikan IHSG +0.39% ke level 6,974 pada perdagangan Kamis (6/6). Sebanyak 9 sektor menguat dan 2 sektor melemah, dengan penurunan terdalam diraih oleh IDXINFRA dan kenaikan signifikan diraih oleh IDXBASIC. Penurunan sektor IDXINFRA ditekan oleh Barito Renewables Energy (BREN) yang memasuki skema perdagangan Full Call Auction hari ke-7 dengan penurunan -9.76% ke 6,700. Selain BREN, ada EXCL (-2.6% ke 2,250), ISAT (-0.73% ke 10,175) dan TLKM (-0.33% ke 3,050) yang kompak melemah. Sektor industri dasar (IDXBASIC) menguat +1.23% ditopang oleh kenaikan saham INTP (+6.18% ke 7,300), AVIA (+3.77% ke 550), INKP (+3.05% ke 9,300).

Saham Top Gainer

SahamTop Gainer
AKSI+34.51%
OKAS+11.24%
HYGN+9.8%
IBOS+9%
VKTR+7.92%

Saham Top Loser

SahamTop Loser
PPRI-14.97%
BREN-9.76%
SURI-9.68%
KAEF-9.49%
FREN-8.82%

Saham Top Turnover

SahamTop Turnover
BBRI1,254,014
BMRI526,309
BBCA427,011
TLKM329,665
BBNI326,577

Saham Top Frequency

SahamTop Frequency
ATLA64,938
BBRI39,513
ANTM21,469
GOTO18,429
BBCA16,226

Saham Top Volume Shares

SahamTop Volume Shares
GOTO36,534,485
FREN9,809,373
ATLA7,948,729
DOOH3,386,621
BULL2,900,128

Saham Top Net Foreign Buy

SahamTop Net Foreign Buy
BBCA60,109
TPIA57,312
BBNI52,842
AMMN48,086
MPMX16,206

Saham Top Net Foreign Sell

SahamTop Net Foreign Sell
BBRI346,897
TLKM83,514
ASII67,259
BMRI53,198
GOTO50,881

Berita Global

ECB diperkirakan akan menurunkan suku bunga utama sebesar 25bps pada pertemuan bulan Juni 2024, sehingga suku bunga operasi refinancing utama menjadi 4,25%, suku bunga fasilitas simpanan menjadi 3,75%, dan suku bunga pinjaman marjinal menjadi 4,5%. Hal ini akan menandai penurunan pertama dalam ketiga biaya pinjaman tersebut sejak tahun 2016, yang didorong oleh perlambatan inflasi yang signifikan hingga kurang dari setengah tingkat inflasi tahun lalu. Pada tahun 2019 lalu, hanya suku bunga deposit facility yang diturunkan.

Para pedagang juga akan memantau dengan cermat setiap petunjuk penurunan suku bunga di masa depan setelah bulan Juni, terutama setelah inflasi meningkat menjadi 2,6% pada bulan Mei dan dengan pertumbuhan ekonomi dan upah yang lebih kuat dari perkiraan. Pasar saat ini memperkirakan penurunan 25bps lagi, kemungkinan terjadi pada bulan September atau Desember. Para pembuat kebijakan juga diharapkan untuk mengungkapkan proyeksi ekonomi terkini, namun perubahan signifikan tidak diantisipasi. sumber: TradingEconomics.com

Berita Emiten

EmitenNews.com – Mitra Keluarga (MIKA) akan mendistribusikan dividen tunai Rp450 miliar. Besaran dividen itu, diambil sekitar 49 persen dari laba bersih tahun buku 2023 senilai Rp916,13 miliar. Jadi, para pemodal akan menerima jatah dividen Rp34 per lembar. Selanjutnya, sekitar Rp9,16 miliar dialokasikan dan dibukukan sebagai dana cadangan. Dan, sisa laba bersih sekitar Rp456,97 miliar dibukukan sebagai laba ditahan untuk menambah modal kerja perseroan. Rencana pembagian dividen tunai untuk periode tahun buku 2023 sesuai dengan hasil RUPS Tahunan pada 4 Juni 2024.

BUKA AKUN MNC SEKURITAS DENGAN KODE M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY SELAMA 2 BULAN DAN TAMBAHAN SALDO RDN 25%

Rincian jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 yang akan dibayar menjadi sebagai berikut. Cum dividen pasar reguler dan pasar negosiasi pada Rabu, 12 Juni 2024. Ex dividen pasar reguler dan pasar negosiasi pada Kamis, 13 Juni 2024. Cum dividen pasar tunai pada Jumat, 14 Juni 2024. Ex dividen pasar tunai pada Rabu, 19 Juni 2024. Daftar pemegang saham berhak atas dividen tunai alias recording date pada Jumat, 14 Juni 2024 pukul 16.00 WIB. Tanggal pembayaran alias pencairan dividen tunai pada Jumat, 5 Juli 2024. 

Keputusan pembagian dividen itu, berdasar pada data laporan keuangan per 31 Desember 2023. Di mana, sepanjang 2023, perseroan meraup laba bersih Rp916,13 miliar. Lalu, mengemas saldo laba ditahan dengan alokasi penggunaan tidak dibatasi Rp5 triliun. Dan, total ekuitas Rp6,59 triliun. Sumber : EmitenNews.com

3 Saham Bersinyal Fresh Buy

1. BBRI (Bank Rakyat Indonesia)

BBRI (Bank Rakyat Indonesia) ditutup menguat +2.27% ke 4,500 pada perdagangan Kamis (6/6). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk BBRI dengan target kenaikan ke 5,000-5,400. Secara teknikal, BBRI masih berada dalam fase konsolidasi diantara kombinasi EMA7 MA20 di rentang harga 4,476-4,622. Indikator stochastic juga menunjukkan BBRI masih berada dalam area oversold. Batasi risiko jika BBRI berada dibawah 4,310.

2. TOWR (Sarana Menara Nusantara)

TOWR (Sarana Menara Nusantara) ditutup menguat +2.84% ke level 725 pada perdagangan Kamis (6/6). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk TOWR dengan target kenaikan ke 750-775. Secara teknikal, TOWR berada dalam fase konsolidasi diantara EMA7 MA20 di rentang harga 715-744. Indikator stochastic juga menunjukkan rebound dari area oversold. Batasi risiko jika TOWR diperdagangkan dibawah 700.

3. BBNI (Bank Negara Indonesia)

BBNI (Bank Negara Indonesia) ditutup menguat +3.47% ke level 4,770 pada perdagangan Kamis (6/6). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk BBNI dengan target kenaikan ke 5,000-5,200. Secara teknikal, BBNI mulai berada dalam fase uptrend karena berhasil breakout dari kombinasi MA 7&20 dengan rentang harga 4,655-4,762. Indikator stochastic juga menunjukkan kenaikan dan menjauhi area oversold. Batasi risiko jika BBNI diperdagangkan dibawah 4,610.

Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable