IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah -0.75% ke level 7,224.29 pada perdagangan Selasa (16/7). Sebanyak 273 saham menguat, 270 saham melemah dan 247 saham lainnya ditutup flat. Jumlah transaksi IHSG mencapai 7.82 triliun, jumlah saham yang diperdagangkan sebesar 12.02 miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak 965,896 kali.

Beberapa sentimen yang menggerakan IHSG adalah kembali melemahnya rupiah yang sempat menyentuh level 16,200 pada Selasa (16/7). Investor sedang melakukan aksi profit taking di saham saham berfundamental solid, didukung aksi Net Foreign Sell sebesar 529.5 miliar. Harga minyak dunia (WTI) juga melemah ke mendekati level $81.1 imbas permintaan yang tidak pasti dari negara China.

Secara teknikal, IHSG sudah cross down EMA7 dibawah level 7,254 dan berpotensi untuk melanjutkan pelemahan ke area MA20 di level 7,100. Apabila IHSG kembali melemah dibawah level 7,100, maka IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan ke area fibonacci retracement 0.5 di level 7,026. Investor kami himbau untuk wait and see terhadap potensi koreksi IHSG dalam beberapa waktu kedepan.

Sektoral Indeks

Sektoral IndeksHarga IndeksPerubahanPersentase
IDXBASIC1,387.86+8.89+0.65%
IDXCYCLIC753.01+12.03+1.62%
IDXENERGY2,417.64+2.49+0.1%
IDXFINANCE1,387.19-8.55-0.61%
IDXHEALTH1,426.48+0.050%
IDXINDUST1,016.35-1.85-0.18%
IDXINFRA1,583.78-11.76-0.74%
IDXNONCYC709.45-5.57-0.78%
IDXPROPERT641.55-1.8-0.28%
IDXTECHNO3,331.16+37.96+0.45%
IDXTRANS1,355.87+6.02+0.45%

Sektoral Indeks mayoritas ditutup variatif pada perdagangan Selasa (16/7). Sebanyak 5 sektor menguat, 5 sektor melemah dan 1 sektor ditutup flat ditengah pelemahan IHSG -0.75% ke 7,224. Sektor konsumer siklikal (IDXCYCLIC) berhasil menguat signifikan dengan kenaikan +1.62% ke level 753.01. Saham dari sektor IDXCYCLIC yang menguat diantaranya adalah ACES (+3.23% ke 800), MNCN (+1.86% ke 328), MAPI (+5.62% ke level 1,410). Sedangkan sektor yang melemah paling dalam adalah sektor konsumer non siklikal (IDXNONCYC) dengan penurunan -0.78% ke level 709.45. Beberapa saham di sektor IDXNONCYC yang melemah adalah UNVR (-4.1% ke 2,810), CMRY (-2.45% ke 4,770), AMRT (-1.71% ke 2,870).

Saham Top Gainer

SahamTop Gainer
BSBK+24.19%
RICY+20.48%
LABA+13.46%
ASLC+13.25%
AHAP+12.63%

Saham Top Loser

SahamTop Loser
ERTX-11.56%
LIVE-9.7%
PPRI-7.27%
BREN-6.08%
PTRO-5.35%

Saham Top Turnover

SahamTop Turnover
BBRI903,591
BMRI410,099
BBCA370,582
ASII370,063
BBNI331,784

Saham Top Volume Shares

SahamTop Volume Shares
BSBK14,745,665
BIPI3,630,652
PSAB2,643,157
KPIG2,419,022
BUKA2,360,118

Saham Top Frequency

SahamTop Frequency
BSBK97,399
BBRI46,172
ASII27,440
SURI22,159
PSAB18,500

Saham Top Net Foreign Buy

SahamTop Net Foreign Buy
AMMN44,965
TLKM43,534
PGAS28,973
ISAT20,555
FILM16,075

Saham Top Net Foreign Sell

SahamTop Net Foreign Sell
BBRI248,101
ASII154,470
BBCA90,427
BREN67,628
BBNI20,752

Berita Global

Perekonomian Tiongkok tumbuh sebesar 4,7% yoy pada kuartal kedua tahun 2024, meleset dari perkiraan pasar sebesar 5,1% dan melambat dari pertumbuhan sebesar 5,3% pada kuartal pertama. Ini merupakan kenaikan tahunan terlemah sejak kuartal pertama tahun 2023, di tengah berlanjutnya penurunan properti, lemahnya permintaan domestik, jatuhnya yuan, dan perselisihan perdagangan dengan negara-negara Barat. Angka-angka terbaru ini muncul ketika partai komunis memulai Sidang Pleno Ketiga, sebuah acara politik penting di mana berbagai langkah reformasi kemungkinan akan diluncurkan, bersamaan dengan rekomendasi untuk tindakan dukungan yang lebih banyak guna mendorong pemulihan.

Perekonomian tumbuh sebesar 5,0% selama paruh pertama tahun ini sementara pemerintah menargetkan PDB tumbuh sekitar 5,0% tahun ini. Pada bulan Juni saja, sebagian besar indikator ekonomi menunjukkan perlambatan, dengan penjualan ritel mengalami peningkatan paling kecil dalam hampir 1-1/2 tahun dan pertumbuhan output industri berada pada titik terendah dalam 3 bulan. Sementara itu, tingkat pengangguran perkotaan tetap tidak berubah pada 5,0% untuk bulan ketiga. Di sisi perdagangan, ekspor meningkat lebih dari perkiraan pada bulan lalu namun impor secara tak terduga menyusut. sumber: TradingEconomics.com

Berita Domestik

EmitenNews.com – Rencana pemerintah untuk menaikkan rasio hutang Indonesia menjadi 50% dari Produk Domestik Bruto (PDB) mendapat kritik dari pengamat ekonomi. Mereka menilai langkah ini terlalu gegabah dan berpotensi membahayakan stabilitas ekonomi jangka panjang negara.

Edo Segara Gustanto, pegiat Koalisi Anti Utang (KAU) yang juga peneliti dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta mengingatkan bahwa peningkatan rasio hutang yang signifikan ini dapat menimbulkan berbagai risiko, termasuk meningkatnya beban pembayaran bunga hutang yang dapat menggerus anggaran negara.

“Kita harus berhati-hati dalam mengelola hutang negara. Peningkatan rasio hutang yang drastis tanpa perencanaan yang matang dapat menyebabkan krisis kepercayaan dari investor dan lembaga keuangan internasional,” tegasnya.


Edo juga mengingatkan akan potensi dampak negatif terhadap nilai tukar rupiah dan inflasi. “Dengan hutang yang semakin besar, pemerintah mungkin akan kesulitan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, yang pada gilirannya dapat memicu inflasi dan menurunkan daya beli masyarakat,” tambahnya.


Meskipun pemerintah berargumen bahwa peningkatan hutang diperlukan untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur dan program sosial yang mendesak, para pengamat menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana tersebut. Mereka mengusulkan agar pemerintah memperkuat pengawasan dan evaluasi terhadap setiap proyek yang didanai dari hutang, guna memastikan efektivitas dan efisiensinya.


“Kita harus memastikan bahwa setiap rupiah yang dipinjam digunakan dengan bijak dan tepat sasaran. Tanpa pengawasan yang ketat, kita berisiko terjebak dalam lingkaran hutang yang sulit diatasi,” tandasnya.


Rencana peningkatan rasio hutang ini masih dalam tahap wacana, dan para pengamat ekonomi berharap Pemerintah dan para legislator dapat mempertimbangkan dengan matang segala risiko yang mungkin timbul sebelum mengambil keputusan final tersebut.(*)

Berita Emiten

EmitenNews.com – Merdeka Battery (MBMA) menyedot dana initial public offering (IPO) sejumlah Rp8,02 triliun. Alokasi itu sekitar 90,4 persen dari hasil bersih dana IPO senilai Rp8,93 triliun. Jadi, sisa dana IPO belum terserap sejumlah Rp861,91 miliar. 

Rincian penggunaan dana IPO sebagai berikut. Sekitar 53 persen untuk pembayaran lebih awal seluruh pokok utang berdasar perjanjian fasilitas berjangka USD300 juta, akan dibayarkan kepada Merdeka Gold (MDKA), dan ING Bank N.V., cabang Singapura (ING Bank), masing-masing sebesar USD225 juta, dan USD75 juta, melalui ING Bank sebagai Agen. 

BUKA AKUN MNC SEKURITAS DENGAN KODE M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY SELAMA 2 BULAN DAN TAMBAHAN SALDO RDN 25%

Lalu, sekitar 6 persen untuk mengambil alih hak tagih USD30 juta atau setara Rp447,4 miliar berdasar perjanjian fasilitas dukungan induk pada 23 Agustus 2022 berikan Merdeka Gold kepada PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI). Jadi, perseroan, setelah pengalihan hak tagih dari Merdeka Gold akan memiliki hak tagih kepada MTI USD30 juta atau Rp447,4 miliar.

Selanjutnya, sekitar 2 persen sebagai modal kerja antara lain untuk biaya karyawan, biaya jasa profesional, dan biaya keuangan. Sekitar 9 persen akan dipinjamkan kepada MTI untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal pembangunan proyek AIM I, akan memulai produksi pertengahan semester kedua 2023.

Sekitar 9 persen untuk pembayaran kembali atas pokok utang telah dicairkan USD75 juta berdasar perjanjian pinjaman USD175 juta berlaku efektif pada 25 Mei 2023 akan dibayarkan kepada Merdeka Gold. Sekitar 7 persen untuk modal kerja, meliputi antara lain pembelian bahan baku utama, bahan baku pembantu, biaya listrik, dan biaya karyawan. 

Sekitar 6 persen akan dipinjamkan kepada SCM untuk modal kerja, meliputi antara lain biaya karyawan, biaya jasa profesional, pembayaran royalti ke kas negara, biaya pengangkutan, bongkar muat, biaya pemeliharaan dan perbaikan, dan biaya penambangan. 

Dan, sisa dana IPO untuk penyetoran modal kepada PT Merdeka Industri Mineral (MIN) untuk penyetoran modal dan pemberian pinjaman kepada PT Sulawesi Industri Parama (SIP) masing-masing 50 persen. SIP akan menggunakan dana itu, untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pembangunan fase pertama dari pabrik HPAL pertama berkapasitas 60 kilo ton per tahun (ktpa) (HPAL 1a) di IKIP. Proyek itu, bagian strategi usaha Grup MBM makin terlibat dalam rantai nilai bahan baku strategis, dan selanjutnya dalam rantai nilai baterai kendaraan bermotor listrik.

Selanjutnya, sisa dana IPO Rp861,91 miliar ditempatkan di Bank UOB Indonesia, dan Bank OCBC Nisp. Tepatnya, sebesar Rp605,25 miliar dalam bentuk giro rupiah, dan USD di Bank UOB dengan kupon 5 persen dengan jangka 30 Juni 2024. Dan, sebesar Rp300 miliar bersarang dalam bentuk giro rupiah dan USD di Bank OCBC NISP. Dana tersebut dibekali bunga alias bagi hasil 4,5 persen dengan durasi 30 Juni 2024. (*) Sumber : EmitenNews.com

3 Saham Bersinyal Fresh Buy

1. MBMA (Merdeka Battery Minerals)

MBMA (Merdeka Battery Minerals) ditutup menguat +2.34% ke level 655 pada perdagangan Selasa (16/7). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk saham MBMA dengan target kenaikan ke level 700-725. Secara teknikal, MBMA bergerak dan berada diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 614-637. Indikator Stochastic konsolidasi diatas level middle 50. Batasi risiko jika saham MBMA diperdagangkan dibawah level 615.

2. ASSA (Adi Sarana Armada)

ASSA (Adi Sarana Armada) ditutup menguat +6.21% ke level 770 pada perdagangan Selasa (16/7). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk saham ASSA dengan target kenaikan ke level 830-870. Secara teknikal, ASSA bergerak dan berada diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 682-726. Indikator Stochastic menguat dan berada di area overbought. Batasi risiko jika saham ASSA diperdagangkan dibawah level 720.

3. MAPA (MAP Aktif Adiperkasa)

MAPA (MAP Aktif Adiperkasa) ditutup menguat +1.36% ke level 745 pada perdagangan Selasa (16/7). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk saham MAPA dengan target kenaikan ke level 780-795. Secara teknikal, MAPA bergerak dan berada diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 735-737. Indikator Stochastic masih melandai dan dibawah level middle 50. Batasi risiko jika saham MAPA diperdagangkan dibawah level 710.

Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable