IHSG +0.56% ke 7,297. Komoditas Kompak Terapresiasi
- 12 August 2024
- 0
IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat +0.56% ke level 7,297.62 pada perdagangan Senin (12/8). Sebanyak 337 saham berada di zona hijau, 206 saham di zona merah dan 249 saham sisanya ditutup flat. Total transaksi IHSG mencapai 6.9 triliun, jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 16.7 miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak 940,683 kali.
Beberapa sentimen yang menggerakan IHSG adalah menguatnya komoditas menjelang rilisnya data Inflasi AS. Inflasi AS YoY Jul-24 diproyeksikan soft landing kembali di level 2.9%. Disamping itu, investor lokal sedang menantikan rilisnya data neraca perdagangan RI yang akan dipublikasikan pada Kamis (15/8). Harga komoditas lain seperti minyak juga menguat ditengah eskalasi perang yang terjadi di timur tengah.
Secara teknikal, IHSG berada dalam fase kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 7,237-7,253. Indikator stochastic rebound dari area middle 50 dan mendekati area overbought. IHSG diproyeksikan bergerak menuju arah selama beberapa waktu kedepan sembari menunggu keputusan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve yang diproyeksikan pada September 2024. Jika IHSG tembus diatas level 7,350 maka IHSG berpotensi retest resistance all time high 7,454 hingga berakhirnya tahun 2024.
Sektoral Indeks
Sektoral Indeks | Harga Indeks | Perubahan | Persentase |
IDXBASIC | 1,333.28 | +14.89 | +1.13% |
IDXCYCLIC | 769.15 | +9.33 | +1.23% |
IDXENERGY | 2,503.58 | +78.40 | +3.23% |
IDXFINANCE | 1,409.69 | +2.72 | +0.19% |
IDXHEALTH | 1,448.20 | -4.02 | -0.28% |
IDXINDUST | 1,036.74 | +10.77 | +1.05% |
IDXINFRA | 1,555.35 | +8.52 | +0.55% |
IDXNONCYC | 703.94 | +1.78 | +0.25% |
IDXPROPERT | 661.32 | -0.4 | -0.06% |
IDXTECHNO | 3,297.53 | +72.75 | +2.26% |
IDXTRANS | 1,354.38 | -3.01 | -0.22% |
Sektoral Indeks bergerak dominan di zona hijau pada perdagangan Senin (12/8). Sebanyak 8 sektor ditutup di zona hijau dan 3 sektor ditutup di zona merah seiring dengan menguatnya IHSG +0.56% ke 7,297. Sektor yang menguat paling signifikan adalah sektor IDXENERGY dengan kenaikan +3.23% ke level 2,503.58. Beberapa saham dari sektor IDXENERGY yang menguat adalah HRUM (+13.79% ke 1,320), INDY (+3.89% ke 1,470), PTBA (+2.71% ke 2,650). Sedangkan sektor yang melemah cukup dalam adalah sektor IDXHEALTH dengan koreksi -0.28% ke level 1,448.20. Beberapa saham dari sektor IDX yang terkoreksi adalah HEAL (-1.13% ke 1,315), MIKA (-1% ke 2,970), SIDO (-0.7% ke 705).
Saham Top Gainer
Saham | Top Gainer |
LABA | +24.77% |
DART | +24.55% |
HRUM | +13.79% |
FILM | +10.68% |
BIMA | +8.97% |
Saham Top Loser
Saham | Top Loser |
HUMI | -20% |
MANG | -9.92% |
BNBA | -7.51% |
SULI | -6.78% |
AMMN | -5.63% |
Saham Top Turnover
Saham | Top Turnover |
BBCA | 409,502 |
BBRI | 390,647 |
BMRI | 347,437 |
AMMN | 317,287 |
GOTO | 225,590 |
Saham Top Volume Shares
Saham | Top Volume Shares |
GOTO | 43,946,726 |
HUMI | 9,004,679 |
BIPI | 7,854,331 |
DOOH | 6,242,508 |
BUKA | 5,630,364 |
Saham Top Frequency
Saham | Top Frequency |
DOOH | 22,384 |
BBRI | 21,088 |
HUMI | 20,700 |
NEST | 19,433 |
AMMN | 17,702 |
Saham Top Net Foreign Buy
Saham | Top Net Foreign Buy |
BMRI | 151,473 |
BBCA | 97,169 |
FILM | 39,435 |
HRUM | 38,436 |
INCO | 33,176 |
Saham Top Net Foreign Sell
Saham | Top Net Foreign Sell |
AMMN | 88,401 |
MDKA | 23,283 |
MFIN | 20,243 |
TPIA | 16,109 |
MAPI | 14,187 |
Berita Domestik
EmitenNews.com – Kinerja penjualan eceran pada Juli 2024 diprakirakan meningkat. Hal ini tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Juli 2024 yang diprakirakan mencapai 212,0 atau secara tahunan tumbuh 4,3% (yoy). Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono, dalam siaran persnya menerangkan meningkatnya penjualan eceran didorong oleh kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, serta subkelompok Sandang.
“Secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 7,4% (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 0,4% (mtm),” katanya. Penurunan kinerja penjualan eceran tersebut diprakirakan terutama terjadi pada kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, Suku Cadang dan Aksesori, serta Peralatan Informasi dan Komunikasi sejalan dengan normalisasi permintaan pasca-Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Iduladha.
Pada Juni 2024, IPR tercatat sebesar 229,0 atau secara tahunan tumbuh 2,7% (yoy), meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Peningkatan terutama didorong oleh kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau serta kelompok Suku Cadang dan Aksesori. Secara bulanan, penjualan eceran tumbuh meningkat menjadi 0,4% (mtm) terutama ditopang oleh kelompok Barang Budaya dan Rekreasi serta kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.
Peningkatan kinerja penjualan tersebut sejalan dengan peningkatan aktivitas saat HBKN Iduladha dan periode libur sekolah, serta kenaikan permintaan dalam rangka persiapan tahun ajaran baru 2024/2025. Dari sisi harga, tekanan inflasi tiga bulan yang akan datang pada September 2024 diprakirakan menurun, sementara inflasi 6 bulan yang akan datang pada Desember 2024 diprakirakan meningkat. Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) September 2024 yang tercatat sebesar 134,5, lebih rendah dari IEH pada periode sebelumnya yang mencapai 136,4.
Sementara itu, IEH Desember tercatat sebesar 161,0, lebih tinggi dibandingkan IEH periode sebelumnya 144,8 sejalan dengan peningkatan permintaan pada periode HBKN Natal dan libur tahun baru.(*) Sumber : EmitenNews.com
Berita Emiten
EmitenNews.com – Barito Pacific (BRPT) mengurai kepemilikan saham Chandra Asri Pacific (TPIA). Itu ditunjukkan dengan mendivestasi 10,13 miliar eksemplar. Pelaksanaan transaksi itu, telah dituntaskan pada Kamis, 8 Agustus 2024. Transaksi emiten di bawah asuhan Prajogo Pangestu tersebut dibidani dua sekuritas. Broker terlibat yaitu Harita Kencana Sekuritas, dan BNI Sekuritas. Sayangnya, transaksi jumbo tersebut dilakukan dalam tradisi senyap.
Namun, kalau merujuk data saham perseroan pada penutupan Kamis, 8 Agustus 2024 di level Rp10.350 per lembar, maka transaksi tersebut bernilai tidak kurang dari Rp104,86 triliun. Yang pasti menyusul transaksi itu, timbunan saham Chandra Asri dalam genggaman Barito Pacific menciut signifikan. Tepatnya, menjadi 17,19 miliar eksemplar alias setara dengan porsi kepemilikan 19,87 persen. Mengalami reduksi 11,71 persen dari episode sebelum transaksi dengan timbunan sekitar 27,32 miliar helai selevel dengan 31,58 persen.
Per 31 Juli 2024, pemegang saham Chandra Asri antara lain Barito Pacific 29,95 miliar lembar setara 34,63 persen. SCG Chemicals 26,44 miliar helai alias 30,57 persen. Prajogo Pangestu 4,37 miliar saham selevel 5,06 persen. Marigold Resources Pte Ltd 3,38 miliar lembar atau 3,92 persen. Top Investment mengemas 12,97 miliar eksemplar alias 15 persen. Erwin Ciputra mengempit 139,09 juta lembar alias 0,16 persen. Dan, publik menguasai 9,22 miliar saham setara 10,66 persen.
Sehubungan dengan pemberitaan mengenai pelepasan saham milik Barito Pacific (BRPT) dalam Chandra Asri Pacific (TPIA), manajemen Barito Pacific menyebut sejatinya tidak ada pelepasan saham tersebut, dan tidak ada perubahan kepemilikan oleh perseroan.
”Kami sampaikan tidak terdapat transaksi pelepasan kepemilikan saham tersebut, dan tidak ada perubahan kepemilikan saham Chandra Asri oleh Barito Pacific, yaitu masih tetap 29.957.670.400 lembar saham, atau 34,63 persen. Informasi ini juga sesuai dengan data KSEI yang merupakan rujukan resmi mengenai informasi kepemilikan saham seluruh emiten di Bursa Efek Indonesia,” tegas David Kosasih, Direktur dan Corporate Secretary Barito Pacific. (*) Sumber : EmitenNews.com
Berita Global
Minyak mentah berjangka Brent naik menuju $80 per barel pada hari Senin, memperpanjang kenaikan untuk sesi kelima berturut-turut, didorong oleh kekhawatiran sisi pasokan di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Pada hari Sabtu, laporan menunjukkan bahwa serangan udara Israel terhadap sebuah sekolah yang berubah menjadi tempat penampungan di Gaza mengakibatkan kematian sedikitnya 80 orang dan melukai hampir 50 lainnya.
Selain itu, Hamas menyatakan ketidakpastian mengenai partisipasi dalam perundingan gencatan senjata baru yang ditetapkan pada hari Kamis. Harga minyak juga mendapat dukungan dari data ekonomi yang lebih baik minggu lalu, dengan data pekerjaan AS yang positif mengurangi kekhawatiran akan resesi. Selain itu, ekspektasi terhadap penurunan suku bunga AS meningkat karena beberapa pejabat Fed menyatakan pada hari Jumat bahwa inflasi tampaknya cukup mereda sehingga mempertimbangkan penurunan suku bunga pada awal bulan depan, yang dapat meningkatkan permintaan minyak. Sumber : TradingEconomics.com
3 Saham Bersinyal Fresh Buy
1. PNLF (Panin Financial)
PNLF (Panin Financial) ditutup menguat +1.84% ke level 332 pada perdagangan Senin (12/8). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk PNLF dengan target kenaikan ke level 354-368. Secara teknikal, PNLF berada dalam fase mulai uptrend dan diperdagangkan diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 322-323. Indikator stochastic menguat dan berada di area overbought. Batasi risiko jika PNLF diperdagangkan dibawah 316
2. ELSA (Elnusa)
ELSA (Elnusa) ditutup menguat +0.82% ke level 490 pada perdagangan Senin (12/8). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk ELSA dengan target kenaikan ke level 500-525. Secara teknikal, ELSA berada dalam fase downtrend terbatas dan bergerak diantara kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 488-506. Indikator stochastic rebound dari area oversold. Batasi risiko jika ELSA diperdagangkan dibawah 474.
3. LSIP (PP London Sumatra Indonesia)
LSIP (PP London Sumatra Indonesia) ditutup menguat +1.78% ke level 860 pada perdagangan Senin (12/8). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk LSIP dengan target kenaikan ke level 895-920. Secara teknikal, LSIP berada dalam fase uptrend dan rebound dari kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 839-847. Indikator stochastic berada di area middle 50. Batasi risiko jika LSIP diperdagangkan dibawah 830.
Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable