
IHSG +0.52% ke 7,559. Oil Turun Imbas Stimulus Ekonomi China
- 14 October 2024
- 0
IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat +0.52% ke level 7,559 pada perdagangan Senin (14/10). Sebanyak 295 saham ditutup di zona hijau, 265 saham ditutup di zona merah dan 238 saham lainnya ditutup flat. Total transaksi IHSG mencapai 8.9 triliun, jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 21.83 miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak 1,184,159 kali.
Heatmap Sahamology

Heatmap Sahamology menunjukkan mayoritas saham big caps ditutup menguat pada perdagangan Senin (14/10). Beberapa saham big caps yang menguat adalah AMMN (+3.28%), BBNI (+0.93%), BBCA (+1.2%), GOTO (+8.33%), BREN (+3.08%). Sedangkan saham big caps yang terkoreksi adalah BMRI (-0.36%), ASII (-2.86%), TLKM (-1.36%), BUKA (-3.68%), PANI (-0.21%).
Chart IHSG


Secara teknikal, IHSG berada dalam fase penurunan terbatas setelah berhasil crossing up EMA7 >7,537 tetapi masih dibawah MA20 <7,647. Indikator stochastic masih berada di area oversold dan belum mampu keluar dari zona tersebut. Investor kami himbau untuk membeli saham berfundamental solid memanfaatkan momentum penurunan terbatas IHSG. Pada akhir oktober atau awal november akan dirilis laporan keuangan Q3 dan berpotensi mengerek IHSG.
Sektoral Indeks
Sektoral Indeks | Harga Indeks | Perubahan | Persentase |
IDXBASIC | 1,403.42 | +6.10 | +0.44% |
IDXCYCLIC | 884.80 | +3.54 | +0.4% |
IDXENERGY | 2,754.29 | +28.24 | +1.04% |
IDXFINANCE | 1,517.49 | +6.7 | +0.44% |
IDXHEALTH | 1,584.09 | -11.46 | -0.72% |
IDXINDUST | 1,056.01 | -5.28 | -0.5% |
IDXINFRA | 1,529.06 | -12.32 | -0.8% |
IDXNONCYC | 747.07 | +6.58 | +0.89% |
IDXPROPERT | 815.35 | -1.55 | -0.19% |
IDXTECHNO | 3,821.16 | +65.24 | +1.74% |
IDXTRANS | 1,503.40 | -3.75 | -0.25% |
Sektoral Indeks ditutup variatif pada perdagangan Senin (14/10). Sebanyak 6 sektor ditutup menghijau dan 5 sektor lainnya ditutup di zona merah seiring dengan kenaikan IHSG +0.52% ke 7,559. Sektor yang menguat paling signifikan adalah sektor teknologi (IDXTECHNO) dengan kenaikan +1.74% ke level 3,821.16. Beberapa saham IDXTECHNO yang menguat adalah GOTO (+8.33% ke 65), DMMX (+8.14% ke 186), EMTK (+1.38% ke 440). Sedangkan sektor yang melemah paling dalam adalah sektor infrastruktur (IDXINFRA) dengan koreksi -0.8% ke level 1,529.06. Beberapa saham dari sektor IDXINFRA yang melemah adalah MTEL (-3.88% ke 620), TOWR (-2.98% ke 815), ISAT (-2.31% ke 2,540), TLKM (-1.36% ke 2,900).
Saham Top Gainer
Saham | Top Gainer |
AYLS | +34.67% |
CRSN | +34.31% |
WOOD | +19.69% |
WIRG | +14.29% |
CITY | +12.5% |
Saham Top Loser
Saham | Top Loser |
SPRE | -8.66% |
MARK | -7.36% |
AKSI | -6.15% |
PICO | -6.06% |
INPS | -5,41% |
Saham Top Turnover
Saham | Top Turnover |
BBRI | 614,538 |
BMRI | 387,308 |
ASII | 353,955 |
BBCA | 332,236 |
GOTO | 313,255 |
Saham Top Volume Shares
Saham | Top Volume Shares |
GOTO | 49,647,907 |
BUMI | 15,750,574 |
HUMI | 8,662,669 |
BRMS | 8,641,674 |
BUKA | 8,307,133 |
Saham Top Frequency
Saham | Top Frequency |
BSBK | 53,347 |
ASII | 29,334 |
BBRI | 28,237 |
WIFI | 25,973 |
ANTM | 23,728 |
Saham Top Net Foreign Buy
Saham | Top Net Foreign Buy |
ANTM | 84,552 |
TINS | 75,690 |
BBNI | 72,563 |
BBCA | 36,245 |
BUMI | 34,376 |
Saham Top Net Foreign Sell
Saham | Top Net Foreign Sell |
BBRI | 165,395 |
ASII | 143,566 |
SMGR | 58,574 |
BMRI | 58,249 |
BRIS | 36,977 |
Berita Domestik
EmitenNews.com – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengumumkan perpanjangan waktu pemenuhan rasio free float minimum sebesar 10% untuk evaluasi konstituen indeks IDX30, LQ45, dan IDX80. Perpanjangan ini tertuang dalam Pengumuman No. Peng-00210/BEI.POP/10-2024 yang dipublikasikan pada 11 Oktober 2024. Keputusan ini memberikan kesempatan bagi perusahaan tercatat untuk memenuhi ketentuan minimum rasio free float yang ditetapkan oleh BEI. Pengumuman ini merujuk pada penyesuaian kriteria evaluasi indeks yang pertama kali disampaikan pada 27 Maret 2024?(Free Float Peng-00210), tulis BEI
Berita Emiten
PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan penjualan mobil sebanyak 357.802 unit hingga September 2024, mengalami penurunan sebesar 15,09 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 421.409 unit. Pada bulan September 2024, penjualan mobil ASII tercatat sebanyak 40.096 unit, turun dari penjualan di bulan Agustus yang sebesar 42.195 unit. Meskipun demikian, pangsa pasar atau market share Astra tetap stagnan di angka 55 persen pada September 2024.
Head of Corporate Communications ASII, Boy Kelana Soebroto, menyampaikan bahwa Astra terus berkomitmen untuk menghadirkan produk berkualitas dan memberikan layanan terbaik bagi pelanggan, yang didukung oleh jaringan penjualan di seluruh Indonesia. “Kami berharap dapat terus berkontribusi positif bagi industri otomotif nasional,” ujarnya dalam keterangan resminya, Sabtu (12/10).
Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), merek mobil di bawah naungan Astra masih mendominasi tren penjualan mobil hingga September 2024. Merek Toyota dan Lexus memimpin dengan total penjualan sebanyak 210.349 unit, turun dari 248.145 unit pada periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, Daihatsu mencatatkan penjualan sebanyak 125.849 unit, turun dari 147.551 unit pada periode yang sama tahun sebelumnya.
BUKA AKUN MNC SEKURITAS DENGAN KODE M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY SELAMA 2 BULAN
Penjualan Isuzu mencapai 18.406 unit per September 2024, juga mengalami penurunan dari 20.076 unit tahun lalu. Merek UD Trucks mencatatkan kenaikan penjualan menjadi 1.501 unit dari 1.417 unit pada periode yang sama tahun lalu. Sementara, penjualan Peugeot hanya mencapai 27 unit, turun signifikan dari 166 unit pada periode yang sama tahun lalu. Di sisi lain, penjualan mobil non-Astra hingga September 2024 mencapai 275.416 unit, turun dari 333.764 unit yang tercatat pada Januari-September 2023.
Berita Global
Minyak mentah berjangka Brent turun di bawah $78 per barel pada hari Senin, mempercepat penurunannya dari sesi sebelumnya, terbebani oleh kekhawatiran terhadap prospek ekonomi Tiongkok, yang merupakan importir minyak mentah utama. Data dari akhir pekan menunjukkan bahwa tekanan deflasi Tiongkok meningkat pada bulan September, sementara konferensi pers gagal meredakan kekhawatiran mengenai risiko penurunan pertumbuhan, karena besarnya paket stimulus yang bertujuan untuk menghidupkan kembali perekonomian masih belum pasti.
Tekanan lebih lanjut terhadap harga adalah proyeksi surplus yang diperkirakan akan terjadi pada awal tahun 2025, didorong oleh lemahnya permintaan global dan kuatnya pertumbuhan pasokan. Di AS, data Baker Hughes mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan energi menambah rig minyak dan gas alam untuk pertama kalinya dalam empat minggu pada tanggal 11 Oktober. Sementara itu, masih ada kekhawatiran mengenai potensi respons Israel terhadap serangan rudal Iran, yang dapat menargetkan infrastruktur energi Iran.
3 Saham Bersinyal Fresh Buy
1. BBNI (Bank Negara Indonesia)

BBNI (Bank Negara Indonesia) ditutup menguat +0.93% ke level 5,425 pada perdagangan Senin (14/10). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk BBNI dengan target kenaikan ke level 5,575-5,775. Jumlah pelaku pasar yang membeli saham BBNI lebih dominan daripada jumlah pelaku pasar yang menjual saham BBNI. Batasi risiko jika BBNI diperdagangkan dibawah 5,250.
2. ASSA (Adi Sarana Armada)

ASSA (Adi Sarana Armada) ditutup menguat +1.32% ke level 765 pada perdagangan Senin (14/10). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk ASSA dengan target kenaikan ke level 800-845. Selama 5 kali transaksi ASSA, Trading Performa Sahamology selalu mencatatkan hasil yang positif dengan kenaikan tertinggi sebesar +11.64%. Batasi risiko jika ASSA diperdagangkan dibawah 725.
3. MAIN (Malindo Feedmill)

MAIN (Malindo Feedmill) ditutup menguat +3.23% ke level 800 pada perdagangan Senin (14/10). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk MAIN dengan target kenaikan ke level 830-850. Screener Sahamology menunjukkan MAIN dengan On The Move, Cross Up MA20, Big White Candle, dan Breakout High. Batasi risiko jika MAIN diperdagangkan dibawah 760.
Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable