
IHSG -0.28% ke level 7,480 Jelang Rilis data Inflasi AS.
- 10 October 2024
- 0
IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah -0.28% ke level 7,480 pada perdagangan Kamis (10/10). Sebanyak 257 saham ditutup menguat, 279 saham ditutup melemah dan 251 saham ditutup flat. Total transaksi IHSG mencapai 9.08 triliun, jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 18.54 miliar, dan aktif ditransaksikan sebanyak 1,078,430 kali.
Heatmap Sahamology

Heatmap Sahamology menunjukkan saham berkapitalisasi pasar besar ditutup variatif pada perdagangan Kamis (10/10). Beberapa saham di heatmap yang ditutup menghijau adalah BBCA (+0.72%), ASII (+0.99%), INDF (+1.44%), ISAT (2.51%). Sedangkan saham big caps yang terkoreksi adalah BBRI (-1.42%), TLKM (-0.34%), AMMN (-1.39%), UNTR (-2.63%). Adapun saham yang merah pekat adalah BUKA (-7.19%) imbas dibantahnya isu akuisisi.
Chart IHSG


Secara teknikal. IHSG berada dalam fase dan diperdagangkan kombinasi MA7&20 dengan rentang nilai 7,533-7,673. Indikator stochastic masih melemah dan berada di area oversold. Penurunan IHSG sudah menyentuh level fibonacci retracement di level 0.5 di angka 7,450. Investor kami himbau untuk mencicil beli saham saham berfundamental solid sembari menunggu rilisnya data laporan Q3-2024
Sektoral Indeks
Sektoral Indeks | Harga Indeks | Perubahan | Persentase |
IDXBASIC | 1,375.78 | -10.82 | -0.78% |
IDXCYCLIC | 878.74 | +16 | +1.85% |
IDXENERGY | 2,709.11 | -1.62 | -0.06% |
IDXFINANCE | 1,506.95 | -1.47 | -0.1% |
IDXHEALTH | 1,568.73 | -1.17 | -0.07% |
IDXINDUST | 1,055.63 | -1.45 | -0.14% |
IDXINFRA | 1,524.79 | -2.62 | -0.17% |
IDXNONCYC | 739.35 | +1.63 | +0.22% |
IDXPROPERT | 792.78 | -2.93 | -0.37% |
IDXTECHNO | 3,743.19 | -27.45 | -0.73% |
IDXTRANS | 1,499.94 | +21.16 | +1.43% |
Sektoral Indeks bergerak mayoritas terkoreksi pada perdagangan Kamis (10/10). Sebanyak 3 sektor menguat dan 8 sektor melemah ditengah penurunan IHSG % ke level 7,480. Sektor yang menguat paling signifikan adalah sektor IDXTRANS dengan kenaikan +1.43% ke level 1,499.94. Beberapa saham dari sektor IDX yang menguat adalah BIRD (6.98% ke 2,070), ASSA (+2.03% ke 755), SMDR (+0.6% ke 338). Sedangkan sektor yang melemah paling dalam adalah sektor IDXBASIC dengan koreksi -0.78% ke level 1,375.78. Beberapa saham dari sektor IDX yang terkoreksi adalah BRMS (-3.68% ke 262), TPIA (-3.38% ke 8,575), AVIA (-1.64% ke 480), INKP (-1.2% ke 8,250).
Saham Top Gainer
Saham | Top Gainer |
KOBX | +34.19% |
LIVE | +24.75% |
DMMX | +22.67% |
MSKY | +16.67% |
TMPO | +13.19% |
Saham Top Loser
Saham | Top Loser |
LEAD | -12.16% |
MANG | -9.82% |
CITY | -7.61% |
BUKA | -7.19% |
PDPP | -4.93% |
Saham Top Turnover
Saham | Top Turnover |
BBRI | 1,109,224 |
BBCA | 535,000 |
BMRI | 308,130 |
ADRO | 220,251 |
ISAT | 175,851 |
Saham Top Volume Shares
Saham | Top Volume Shares |
GOTO | 15,053,162 |
BUMI | 12,327,676 |
BUKA | 11,193,739 |
BSBK | 6,932,086 |
KPIG | 6,549,333 |
Saham Top Frequency
Saham | Top Frequency |
BSBK | 74,291 |
BBRI | 47,555 |
KPIG | 18,802 |
BDKR | 15,770 |
BUKA | 15,417 |
Saham Top Net Foreign Buy
Saham | Top Net Foreign Buy |
MYOR | 28,860 |
BUMI | 23,066 |
AKRA | 13,272 |
PGEO | 12,547 |
ERAA | 11,607 |
Saham Top Net Foreign Sell
Saham | Top Net Foreign Sell |
BBRI | 446,569 |
ADRO | 63,587 |
UNTR | 57,584 |
BBNI | 36,543 |
BUKA | 33,006 |
Berita Emiten
Elang Mahkota alias Emtek (EMTK) menambah porsi kepemilikan saham Bukalapak.com (BUKA). Itu ditunjukkan dengan menyerok 9,83 miliar eksemplar. Transaksi pembelian telah dituntaskan pada Rabu, 9 Oktober 2024. Transaksi pembelian terjadi dengan harga pelaksanaan Rp120 per saham. Nah, menyusul skema harga tersebut, Emtek dipaksa merogoh dana tidak sedikit. Yaitu, tepatnya menghabiskan dana sekitar Rp1,17 triliun.
Menyusul pelaksanaan transaksi itu, timbunan saham Bukalapak.com dalam pangkuan Emtek menanjak signifikan. Yaitu, melejit sekitar 9,54 persen menjadi 10,68 miliar eksemplar alias 10,36 persen. Jauh menanjak dari periode sebelum transaksi dilancarkan. Ya, di mana, sebelum transaksi itu, Emtek hanya mengemas saham Bukalapak.com sekitar 850 juta helai alias selevel dengan 0,82 persen. ”Transaksi untuk kepentingan investasi jangka panjang dengan status kepemilikan saham secara langsung,” tegas Titi Maria Rusli, Corporate Secretary Elang Mahkota. (*)
Berita Domestik
EmitenNews.com – Kinerja penjualan eceran diprakirakan tetap tumbuh pada September 2024. Hal ini tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) September 2024 yang diprakirakan mencapai 210,5 atau tumbuh sebesar 4,7% (yoy). Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, dalam siaran persnya menyebut kinerja penjualan eceran tersebut ditopang antara lain oleh Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Suku Cadang dan Aksesori, serta Subkelompok Sandang.
BUKA AKUN MNC SEKURITAS DENGAN KODE M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY SELAMA 2 BULAN
“Secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan terkontraksi 2,5% (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,7% (mtm), seiring dengan menurunnya permintaan masyarakat akibat berakhirnya program diskon yang diterapkan retailer pada event Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI),” katanya. Beberapa kelompok tumbuh positif dan menahan penurunan kinerja penjualan eceran yang lebih dalam yaitu Suku Cadang dan Aksesori, Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, dan Peralatan Informasi dan Komunikasi.
Pada Agustus 2024, IPR tercatat 215,9 atau tumbuh sebesar 5,8% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 4,5% (yoy) didorong terutama oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dan Bahan Bakar Kendaraan Bermotor. Secara bulanan, penjualan eceran tercatat sebesar 1,7% (mtm), meningkat setelah pada bulan sebelumnya mengalami kontraksi 7,2% (mtm). Peningkatan tersebut terutama terjadi pada Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, Peralatan Informasi dan Komunikasi, serta Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya sejalan dengan meningkatnya permintaan saat event HUT RI didukung penerapan strategi potongan harga oleh retailer.
Dari sisi harga, tekanan inflasi 3 dan 6 bulan yang akan datang, yaitu pada November 2024 dan Februari 2025 diprakirakan menurun. Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) November 2024 dan Februari 2025 yang masing-masing tercatat sebesar 134,3 dan 155,9, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat sebesar 141,3 dan 166,7 didukung oleh kelancaran distribusi dan ketersediaan barang yang mencukupi.(*)
Berita Global
Tingkat inflasi tahunan di AS kemungkinan akan melambat selama enam bulan berturut-turut menjadi 2,3% pada bulan September 2024, yang merupakan terendah sejak Februari 2021, dari 2,5% pada bulan Agustus. Dibandingkan bulan sebelumnya, CPI diproyeksi naik 0,1%, lebih rendah dari 0,2% di bulan Agustus. Harga mobil bekas diperkirakan akan meningkat setelah beberapa bulan mengalami penurunan, sementara biaya pangan diperkirakan akan sedikit meningkat.
Sebaliknya, harga bensin kemungkinan akan turun ke level terendah dalam tujuh bulan terakhir. Sementara itu, inflasi inti diperkirakan akan tetap stabil pada level terendah dalam tiga tahun terakhir sebesar 3,2% pada bulan kedua, dengan tingkat inflasi inti bulanan diperkirakan turun menjadi 0,2% dari 0,3%. sumber: Biro Statistik Tenaga Kerja AS
3 Saham Bersinyal Fresh Buy
1. BIRD (Blue Bird)

BIRD (Blue Bird) ditutup menguat +6.98% ke level 2,070 pada perdagangan Kamis (10/10). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk BIRD dengan target kenaikan ke level 2,150-2,220. Jumlah pelaku pasar yang membeli saham BIRD lebih dominan daripada jumlah pelaku pasar yang menjual saham BIRD. Batasi risiko jika BIRD diperdagangkan dibawah 1,980.
2. TKIM (Pabrik Kertas Tjiwi Kimia)

TKIM (Pabrik Kertas Tjiwi Kimia) ditutup menguat +3.03% ke level 7,650 pada perdagangan Kamis (10/10). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk TKIM dengan target kenaikan ke level 7,900-8,000. Screener Sahamology mengindikasikan TKIM dengan On The Move, Early Trend Up, Big White Candle, Breakout High dan Close High. Batasi risiko jika TKIM diperdagangkan dibawah 7,350.
3. DOID (Delta Dunia Makmur)

DOID (Delta Dunia Makmur) ditutup menguat +1.47% ke level 690 pada perdagangan Kamis (10/10). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk DOID dengan target kenaikan ke level 725-750. Trading Performa DOID menunjukkan dari 8 kali transaksi, hanya 1 kali berujung loss -3% dan sisanya membuahkan hasil positif. Batasi risiko jika DOID diperdagangkan dibawah 660.
Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable