IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan trend negatif dengan penurunan -0.49% ke level 7,088. Jumlah transaksi IHSG mencapai 13.08 triliun, jumlah saham yang aktif diperdagangkan mencapai 21.46 miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak 1,178,981 kali. Sebanyak 194 saham menguat, 367 saham melemah, dan 218 saham ditutup flat

Beberapa Sentimen yang terjadi pada IHSG di minggu ini adalah putusan pembagian dividen PTBA dengan payout ratio sebesar 75% dari perolehan laba bersih tahun 2023. Perseroan sudah memutuskan untuk bagikan dividen sebesar Rp397 per lembar saham. Disamping itu, Inflasi China pada April 2024 juga menanjak menjadi 0.3% (0.1% pada Bulan Maret 2024). Dan harga minyak (WTI) kembali terkoreksi ke level $77.7/barrel setelah investor berspekulasi bahwa The Fed akan menahan suku bunga (Higher for Longer).

Secara teknikal, IHSG berada dalam fase downtrend karena berada dibawah EMA7 dan MA20 masing masing di level 7,124 dan 7,151. Stochastic pun tidak mampu menembus level middle 50 dan mulai melemah ke area oversold. Investor kami himbau untuk mewaspadai potensi penurunan IHSG ke level psikologis 7,000 – area low 7,025. Penurunan tersebut disebabkan oleh stigma negatif Sell in May and go away dan belum ada katalis positif yang beredar.

Sektoral Indeks

Sektoral IndeksHarga IndeksPerubahanPersentase
IDXBASIC1,343.90-0.92-0.07%
IDXCYCLIC749.36-3.67-0.49%
IDXENERGY2,229.74+2.52+0.11%
IDXFINANCE1,375.64-12.89-0.93%
IDXHEALTH1,417.14-6.51-0.46%
IDXINDUST1,040.41-0.17-0.02%
IDXINFRA1,617.27-4.89-0.3%
IDXNONCYC692.54-1.52-0.22%
IDXPROPERT621.37-11.37-1.8%
IDXTECHNO3,371.24-20.35-0.6%
IDXTRANS1,292.93-10.6-0.81%

Sektoral Indeks bergerak terkoreksi ditengah penurunan IHSG -0.49% ke level 7,088. Sebanyak 10 sektor kompak terkoreksi, dan hanya 1 sektor yang berhasil ditutup hijau. Sektor yang berhasil ditutup hijau adalah sektor energi (IDXENERGY) dengan kenaikan +0.11% ke level 2,229.74. Kenaikan tersebut didukung oleh menguatnya saham batubara seperti ADRO (+2.14% ke 2,870), ITMG (+2.22% ke 25,350), PTBA (+1.74% ke 2,930). Sedangkan sektor yang melemah paling dalam adalah sektor properti (IDXPROPERT) dengan penurunan -1.8% ke 621. Saham big caps properti kompak terkoreksi seperti SMRA (-3.77% ke 510), PWON (-4% ke 384), CTRA (-0.43% ke 1,155), dan BSDE (-2.62% ke 930).

BUKA AKUN MNC SEKURITAS DENGAN KODE M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY SELAMA 2 BULAN DAN TAMBAHAN SALDO RDN 25%

Saham Top Loser

SahamTop Loser
SURI-14.29%
PSAB-13.79%
IDEA-9.09%
AUTO-6.73%
BRIS-5.93%

Saham Top Loser

SahamTop Loser
SOLA+34.55%
DATA+24.60%
HILL+16.41%
BULL+16%
INDO+14%

Saham Top Turnover

SahamTop Turnover
BBRI2,660,179
BBCA1,070,181
BMRI740,029
ASII441,455
TLKM373,451

Saham Top Frequency

SahamTop Frequency
BBRI90,313
SOLA71,968
ATLA51,669
DATA43,784
BBCA39,495

Saham Top Volume Shares

SahamTop Volume Shares
GOTO18,213,084
SOLA10,816,298
BUMI8,911,229
BBRI5,722,758
DOOH4,935,223

Saham Top Net Foreign Buy

SahamTop Net Foreign Buy
ASII113,181
BMRI74,414
TPIA54,487
BFIN47,848
EXCL42,944

Saham Top Net Foreign Sell

SahamTop Net Foreign Sell
BBRI720,078
BBCA493,873
BRIS64,572
ANTM37,906
MYOR22,921

Berita Global

Indeks dolar naik di atas 105,5 pada hari Rabu, mencapai level tertinggi satu minggu karena pernyataan hawkish dari pejabat Federal Reserve mengangkat mata uang tersebut. Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan pada hari Selasa bahwa ia memperkirakan bank sentral akan tetap bertahan untuk jangka waktu yang lama sampai ada bukti yang jelas mengenai disinflasi, dan tidak mengesampingkan kemungkinan kenaikan suku bunga jika inflasi meningkat.

Namun, pasar memperkirakan penurunan suku bunga tahun ini, dengan data ketenagakerjaan AS terbaru yang lebih lemah dari perkiraan dan sinyal dovish dari pejabat Fed lainnya memperkuat ekspektasi tersebut. Investor sekarang menantikan komentar lebih lanjut dari bank sentral dan Indeks Sentimen Konsumen Michigan pada hari Jumat untuk kejelasan lebih lanjut mengenai jalur suku bunga. Secara eksternal, dolar terus menguat terhadap yen bahkan ketika pemerintah Jepang mengulangi peringatan terhadap pergerakan mata uang yang ekstrem. Sumber : TradingEconomics.com

Berita Emiten

PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Anggota Holding Grup MIND ID, menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk Tahun Buku 2023 di Jakarta, Rabu (8/5/2024). Dalam RUPST, pemegang saham menyetujui penggunaan 75 persen laba bersih Perseroan tahun 2023 dengan total sebesar Rp 4,6 triliun sebagai dividen. RUPS juga menyetujui, 25 persen laba bersih Perseroan tahun 2023 sebesar Rp 1,5 triliun digunakan sebagai laba ditahan untuk pengembangan operasional bisnis perseroan ke depan.

Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail usai RUPST menyampaikan bahwa pencapaian kinerja operasional bisnis pada 2023 dapat dijaga pada tren positif. Tantangan ekonomi global dan nasional dapat dihadapi dengan implementasi strategi bisnis yang tepat sehingga mampu mendukung ekspansi kinerja yang lebih berkelanjutan. “Kami bersyukur perolehan kinerja tahun buku 2023 tetap pada tren yang positif sehingga kami mampu mendukung penciptaan nilai tambah yang lebih baik pada industri pertambangan Indonesia,” katanya.

Tidak ada perubahan susunan pengurus Perseroan untuk periode ini. Berikut susunan pengurus Perseroan:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Irwandi Arif

Komisaris Independen : Andi Pahril Pawi

Komisaris Independen : Kurnia Toha

Komisaris Independen : Rahmat Hidayat Pulungan

Komisaris : Edmar Piterdono Hamzah

Komisaris : Carlo Brix Tewu

Dewan Direksi

Direktur Utama : Arsal Ismail

Direktur Keuangan & Manajemen Risiko : Farida Thamrin

Direktur Pengembangan Usaha : Rafly Yandra

Direktur Operasi & Produksi : Suhedi

Direktur Sumber Daya Manusia : Suherman.

Total produksi dan pembelian batu bara PTBA pada Januari-Desember 2023 mencapai 41,9 juta ton, tumbuh 13 persen dibanding tahun 2022 yang sebesar 37,1 juta ton. Capaian produksi ini berhasil melampaui target sebesar 41,0 juta ton yang ditetapkan pada awal tahun 2023. Kenaikan produksi ini juga diikuti dengan peningkatan volume penjualan batu bara menjadi 37,0 juta ton, naik 17 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perseroan mencatat penjualan ekspor sebesar 15,6 juta ton atau naik 25 persen dibanding tahun 2022. Sementara penjualan domestik tercatat sebesar 21,4 juta ton atau tumbuh 12 persen year-on-year.

Di samping itu, total aset perusahaan per 31 Desember 2023 sebesar Rp 38,8 triliun. Hal ini menjadi modal bagi perseroan untuk terus menjalankan operasional bisnis secara berkelanjutan. Sumber : EmitenNews.com

Berita Domestik

Cadangan devisa Indonesia turun menjadi USD 136,2 miliar pada April 2024 dari USD 140,4 miliar pada bulan sebelumnya. Nilai tersebut merupakan jumlah terkecil sejak bulan Oktober lalu, yang mencerminkan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan upaya berkelanjutan untuk menstabilkan rupiah sebagai respons terhadap meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global. Angka terbaru ini setara dengan enam bulan impor dan pembayaran utang. Bank Indonesia yakin bahwa cadangan devisa dalam beberapa bulan mendatang akan tetap mencukupi, didukung oleh prospek pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan respons kebijakan yang beragam dari bank sentral dan pemerintah. Sumber : Bank Indonesia

3 Saham Bersinyal Fresh Buy

1. NCKL (Trimegah Bangun Persada)

NCKL (Trimegah Bangun Persada) ditutup menguat +1.04% ke 970 pada perdagangan Rabu (8/5). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk NCKL dengan target kenaikan ke angka psikologis 1,000. Secara teknikal, NCKL berada di fase uptrend karena rebound dari MA20 dan cross up EMA7. Stochastic mengarah keatas. Batasi risiko jika NCKL diperdagangkan dibawah 940.

2. ITMG (Indo Tambangraya Megah)

ITMG (Indo Tambangraya Megah) ditutup menguat +2.22% ke 25,350 pada perdagangan Rabu (8/5). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk ITMG dengan target kenaikan ke tutup gap 26,300-27,400. Secara teknikal, ITMG masih berada dalam fase konsolidasi antara level MA20 (25,650) dan EMA7 (25,025). Stochastic mulai menguat dan menjauhi area oversold. Batasi risiko jika ITMG diperdagangkan dibawah 24,700.

3. MBMA (Merdeka Battery Minerals)

MBMA (Merdeka Battery Minerals) ditutup menguat +4.5% ke 580 pada perdagangan Rabu (8/5). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk MBMA dengan target kenaikan ke 600-615. Secara teknikal, MBMA berada dalam fase uptrend karena berhasil ditutup diatas EMA7 dan MA20. Stochastic cenderung menguat dan rebound dari area oversold. Batasi risiko jika MBMA diperdagangkan dibawah 560.

Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable