IHSG +0.45% ke 7,286 Jelang Libur Lebaran, Asing Keluar 3.76 T
- 12 April 2024
- 0
IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat +0.45% ke level 7,286 pada perdagangan Jumat (5/4) sebelum libur lebaran. Selama 5 tahun terakhir, IHSG memiliki probabilitas 60% untuk menguat setelah libur lebaran. Sebanyak 261 saham menguat, 301 saham melemah, dan 220 saham lainnya ditutup flat. Total transaksi IHSG mencapai 12.6 Triliun, jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 16.5 miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak 815,584 kali. Secara teknikal, IHSG masih berada dalam fase downtrend karena berada dibawah MA20. Akan tetapi, IHSG sedang berada dalam fase konsolidasi area EMA7. Indikator stochastic juga masih berada di area oversold. Apabila IHSG berhasil menguat, maka IHSG berpotensi ke level 7,350-7,393 dengan skenario breakout level 7,300. Waspada jika IHSG kembali melemah dibawah 7,137 maka IHSG berpotensi retest support 7,100.
Sektoral Indeks
Sektoral Indeks | Harga Indeks | Perubahan | Persentase |
IDXBASIC | 1,359.61 | +4.67 | +0.34% |
IDXCYCLIC | 815.23 | -0.02 | -0% |
IDXENERGY | 2,155.81 | +18.4 | +0.86% |
IDXFINANCE | 1,475.65 | -4.04 | -0.27% |
IDXHEALTH | 1,371.58 | +8.47 | +0.62% |
IDXINDUST | 1,096.75 | +3.25 | +0.3% |
IDXINFRA | 1,600.91 | +26.7 | +1.7% |
IDXNONCYC | 715.36 | -3.42 | -0.48% |
IDXPROPERT | 650.14 | -2.54 | -0.39% |
IDXTECHNO | 3,513.14 | -23.27 | -0.66% |
IDXTRANS | 1,444.51 | -10.34 | -0.71% |
Sektoral Indeks bergerak mixed pada penutupan perdagangan Jumat (5/4). Ditengah kenaikan IHSG +0.45% ke level 7,286, 5 sektor ditutup menguat, 5 sektor melemah dan 1 sektor ditutup flat. Sektor yang menguat paling signifikan adalah sektor infrastruktur (IDXINFRA) dengan kenaikan +1.7% ke level 1,600.91. Saham yang menopang IDXINFRA diantaranya adalah BREN dengan kenaikan +17.87%, dan ISAT ditutup menguat tipis +1.5%. Sedangkan sektor yang terkoreksi paling dalam adalah sektor transportasi (IDXTRANS) dengan penurunan -0.71% ke level 1,444.51. Saham transportasi yang menjadi pemberat diantaranya adalah ASSA (-1.82% ke 810), BIRD (-0.85% ke 1,760), dan SMDR (-0.65% ke 306). Sektor konsumer siklikal (IDXCYCLIC) ditutup flat 0% di level 815. Investor dapat memperhatikan saham dari sektor industri dasar (IDXBASIC) khususnya emas karena harga spot emas sudah menyentuh $2,400/troy ons.
Saham Top Gainers
Saham | Top Gainer |
BAJA | +34.52% |
CGAS | +34.38% |
PYFA | +24.55% |
BREN | +17.87% |
CLEO | +10.83% |
Saham Top Losers
Saham | Top Loser |
VTNY | -12.15% |
AEGS | -10% |
PBRX | -8.33% |
SDPC | -6.79% |
CTRA | -4.69% |
Saham Top Volume Shares
Saham | Top Volume Shares |
GOTO | 11,498,774 |
DOOH | 5,490,437 |
BHAT | 3,330,047 |
SIDO | 2,511,112 |
BIPI | 2,302,108 |
Saham Top Frequency
Saham | Top Frequency |
BBRI | 35,703 |
SATU | 26,062 |
BREN | 19,182 |
SDPC | 18,347 |
TLKM | 16,899 |
Saham Top Turnover
Saham | Top Turnover (Juta) |
BBRI | 1,010,996 |
BBCA | 694,595 |
BREN | 440,638 |
TLKM | 398,680 |
BMRI | 316,167 |
Saham Top Net Foreign Buy
Saham | Top Net Foreign Buy |
BREN | 184,552 |
BBCA | 99,364 |
TPIA | 76,646 |
ASII | 56,645 |
AMMN | 23,968 |
Saham Top Net Foreign Sell
Saham | Top Net Foreign Sell |
BBRI | -208,345 |
TLKM | -99,190 |
BMRI | -61,786 |
BBNI | -49,289 |
CTRA | -20,020 |
Berita Global
Harga Tembaga Dunia
Tembaga berjangka naik lebih dari $4,33 per pon pada bulan April, menguji level yang terakhir terlihat hampir dua tahun sebelumnya di tengah kekhawatiran pasokan dan ekspektasi stimulus ekonomi di Tiongkok, mengimbangi dampak penguatan dolar AS. Data baru menunjukkan bahwa ekspor dari Tiongkok mengalami kontraksi yang jauh lebih besar dari perkiraan pada bulan Maret, sementara impor secara tak terduga menurun, sehingga menghidupkan kembali harapan bahwa Beijing akan mewajibkan lebih banyak langkah stimulus untuk mendukung perekonomian. Hal ini bertepatan dengan risiko besar terhadap pasokan.
Pabrik peleburan tembaga utama di Tiongkok semakin dekat untuk mencapai tindakan regulasi yang memungkinkan mereka memangkas produksi hingga 10% tahun ini, dan data satelit mencatat peningkatan pabrik peleburan offline pada bulan Maret. Tindakan tersebut akan terjadi karena pasokan bijih tembaga anjlok akibat permasalahan di tambang-tambang utama di seluruh produsen besar, sehingga menekan pasar pengolahan dan peleburan yang sangat kompetitif untuk menurunkan biaya penyulingan mereka hingga hampir nol. Di antaranya adalah penutupan tambang Cobre di Panama dan tambang lain di Chile yang menjadi penyebab gangguan tersebut. Sumber : TradingEconomics.com
Melemahnya Ekspor Impor China
Ekspor China
Ekspor dari Tiongkok merosot 7,5% tahun-ke-tahun menjadi USD 279,68 miliar, berbalik tajam dari gabungan pertumbuhan 7,1% pada Januari-Februari 2024 dan lebih buruk dari perkiraan pasar yang memperkirakan penurunan sebesar 3%, menyoroti pemulihan yang tidak merata di negara tersebut dan memupuskan harapan bahwa permintaan global akan terus membantu mendorong pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia.
Penurunan ekspor juga disebabkan oleh efek dasar (base effect) yang lebih tinggi pada bulan Maret tahun lalu, ketika negara ini mencatat pertumbuhan yang kuat sebesar 14,8%. Di antara mitra dagang, ekspor ke mitra ASEAN turun 6,3%, naik dari kenaikan 6% di bulan Februari, sementara penjualan ke Rusia anjlok 15,7% setelah melonjak 12,5%. Selain itu, ekspor ke Amerika merosot sebesar 15,9% menyusul kenaikan sebesar 5% pada bulan sebelumnya, dan pengiriman ke UE turun sebesar 14,9% dari penurunan sebesar 1,3%. Pada tiga bulan pertama tahun ini, ekspor tumbuh sebesar 1,5% yoy menjadi USD 807,50 miliar. Sumber : TradingEconomics.com
Impor China
Impor ke Tiongkok turun sebesar 1,9% dari tahun sebelumnya menjadi USD 221,15 miliar pada bulan Maret 2024, meleset dari perkiraan pasar yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 1,2% dan bergeser dari peningkatan sebesar 3,5% pada gabungan Januari-Februari karena melemahnya permintaan domestik setelah dampak dari krisis ekonomi global. Festival musim semi berkurang. Hasil terbaru ini juga menandai penurunan pembelian pertama sejak bulan November lalu, yang mencerminkan tekanan deflasi yang mengkhawatirkan di Tiongkok daratan, seperti yang ditunjukkan oleh harga konsumen yang tidak bergerak pada bulan lalu dan penurunan harga produsen selama 18 bulan berturut-turut.
Pembelian produk baja Tiongkok anjlok 9,26% yoy sementara impor minyak mentah merosot 6,0%. Selain itu, pembelian kedelai juga turun ke level terendah dalam empat tahun terakhir. Sebaliknya, impor bijih besi naik 0,5%, di tengah tanda-tanda bahwa permintaan akan menguat setelah liburan Tahun Baru Imlek karena produsen baja mempercepat produksinya. Selama Q1 tahun 2024, impor naik 1,5% dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2023, pembelian menyusut 5,5% menjadi USD 2,56 triliun. Sumber : TradingEconomics.com
3 Saham Bersinyal Fresh Buy Setelah Libur Lebaran
1. DOID (Delta Dunia Makmur)
DOID (Delta Dunia Makmur) ditutup menguat +2.36% ke level 434 pada perdagangan Jumat (5/4). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk DOID dengan target kenaikan ke 450-460. Secara teknikal, DOID berada dalam fase uptrend karena berada diatas EMA7 dan MA20. Stochastic juga rebound dari middle level 50. Batasi risiko jika DOID berada dibawah <420.
2. INDY (Indika Energy)
INDY (Indika Energy) ditutup menguat tipis +0.67% ke level 1,510 pada perdagangan Jumat (5/4). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk saham INDY degnan target kenaikan ke 1,600-1,625. INDY berada dalam fase uptrend karena berhasil rebound dari support MA20 dan close di atas EMA7. Stochastic keluar dari area overbought. Batasi risiko jika INDY berada dibawah <1,470.
3. ISAT (Indosat)
ISAT (Indosat) ditutup menguat +1.58% ke level 11,250 pada perdagangan Jumat (5/4). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk saham ISAT dengan target kenaikan ke level 12,000-12,250. Secara teknikal, ISAT berada di fase konsolidasi EMA7 dan berada di level stochastic oversold. Batasi risiko jika ISAT diperdagangkan dibawah <10,700.
Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable