IHSG +0.45% Ke 7,253. NFP AS melandai menjadi 206,000
- 6 July 2024
- 0
IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat +0.45% ke level 7,253 pada perdagangan Jumat (5/7). Sebanyak 281 saham menguat, 269 saham melemah, dan 239 saham ditutup flat. Total transaksi IHSG mencapai 9.45 triliun, jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 17.92 miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak 925,525 kali.
Beberapa sentimen yang menggerakan IHSG adalah data non farm payroll (NFP) yang melemah menjadi 206,000 dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 272,000. Dollar pun melemah ke level 104.87 dan Gold pun menguat mendekati all time high di level $2,390/oz. Imbas pelemahan dollar membuat rupiah menguat dan menjadi sentimen positif untuk IHSG
Secara teknikal, IHSG sudah menguat mencapai titik fibonacci retracement 0,618-0,786 dengan rentang area 7,165-7,292. Indikator stochastic juga menguat di area oversold. IHSG masih berpotensu untuk menguat pada pekan depan ke area 7,292-7,300 sebelum ada aksi profit taking mengingat IHSG sudah terapresiasi 8.61% dalam 2 pekan terakhir.
Sektoral Indeks
Sektoral Indeks | Harga Indeks | Perubahan | Persentase |
IDXBASIC | 1,393.75 | -6.06 | -0.43% |
IDXCYCLIC | 729.55 | -0.28 | -0.04% |
IDXENERGY | 2,450.95 | +2.42 | +0.1% |
IDXFINANCE | 1,374.84 | +2.84 | +0.21% |
IDXHEALTH | 1,428.98 | +20.49 | +1.45% |
IDXINDUST | 986.14 | +13.34 | +1.37% |
IDXINFRA | 1,548.53 | -3.42 | -0.22% |
IDXNONCYC | 699.68 | +2.7 | +0.39% |
IDXPROPERT | 600.11 | +4.36 | +0.73% |
IDXTECHNO | 3,260.33 | +16.92 | +0.52% |
IDXTRANS | 1,300.90 | +1.6 | +0.12% |
Sektoral Indeks mayoritas ditutup di zona hijau pada perdagangan Jumat (5/7). Sebanyak 8 sektor menguat dan 3 sektor melemah ditengah kenaikan IHSG +0.45% ke level 7,253. Sektor yang menguat paling signifikan adalah sektor kesehatan dengan kenaikan +1.45% ke level 1,428.98. Beberapa saham IDXHEALTH yang menguat adalah HEAL (+3.08% ke 1,340), MIKA (+3.06% ke 3,030), KLBF (+1.36% ke 1,490). Sedangkan sektor yang melemah paling dalam adalah IDXBASIC dengan koreksi -0.43% ke level -0.43% ke level 1,393.75. Beberapa saham IDXBASIC yang melemah diantaranya adalah BRPT (-3.17% ke 1,220), BRMS (-1.95% ke 151), TKIM (-1.68% ke 8,775).
Saham Top Gainer
Saham | Top Gainer |
SOLA | +32.08% |
PART | +24.76% |
MSKY | +20.37% |
IOTF | +18.03% |
MKAP | +10.24% |
Saham Top Loser
Saham | Top Loser |
SMLE | -17.11% |
ALII | -8.99% |
PRIM | -6.45% |
OASA | -5.38% |
IBOS | -4.14% |
Saham Top Turnover
Saham | Top Turnover |
BBRI | 1,052,196 |
BMRI | 715,096 |
BRPT | 483,568 |
BBCA | 366,766 |
BBNI | 319,591 |
Saham Top Volume Shares
Saham | Top Volume Shares |
ATLA | 30,150,129 |
PART | 4,316,827 |
BULL | 4,003,589 |
DOOH | 3,937,286 |
BRPT | 3,862,800 |
Saham Top Frequency
Saham | Top Frequency |
ATLA | 108,155 |
PART | 42,088 |
BRPT | 38,444 |
BBRI | 30,242 |
WIFI | 16,100 |
Saham Top Net Foreign Buy
Saham | Top Net Foreign Buy |
BMRI | 179,063 |
BBCA | 139,599 |
TLKM | 57,893 |
UNTR | 31,454 |
MIKA | 26,058 |
Saham Top Net Foreign Sell
Saham | Top Net Foreign Sell |
JSMR | 29,088 |
ASII | 23,668 |
BBNI | 20,597 |
BBRI | 20,027 |
AKRA | 13,587 |
Berita Global
Perekonomian AS menambahkan 206 ribu pekerjaan pada bulan Juni 2024, sedikit di bawah revisi turun sebesar 218 ribu pada bulan Mei dan di atas perkiraan sebesar 190 ribu. Data untuk bulan Mei direvisi jauh lebih rendah dari angka awal 272 ribu dan data bulan April juga direvisi turun sebesar 57 ribu menjadi 108 ribu. Dengan revisi ini, jumlah lapangan kerja pada bulan April dan Mei jika digabungkan adalah 111 ribu lebih rendah dari yang dilaporkan sebelumnya. Pada bulan Juni, peningkatan lapangan kerja terjadi di pemerintahan (70 ribu).
Sebagian besar di pemerintah daerah, tidak termasuk sektor pendidikan (34 ribu) dan di pemerintahan negara bagian (26 ribu); pelayanan kesehatan (49K), yaitu pelayanan kesehatan rawat jalan (22K) dan rumah sakit (22K); bantuan sosial (34K); dan konstruksi (27K). Sebaliknya, kehilangan pekerjaan terjadi di sektor perdagangan ritel (-9), manufaktur (-8K) dan jasa profesional dan bisnis (-17K). Angka-angka di bulan Juni terus menunjukkan pasar tenaga kerja yang kuat, meskipun melemah. Rata-rata pertumbuhan gaji bulanan untuk tahun ini adalah 222 ribu, dibandingkan dengan 251 ribu pada tahun 2023 dan 377 ribu pada tahun 2022. sumber: TradingEconomics.com
Berita Domestik
EmitenNews.com – Dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 6%-7% untuk menuju Visi Indonesia Emas 2045, Indonesia tidak bisa hanya bergantung kepada brown economy, tapi juga harus mulai membangun circular economy, green economy, dan blue economy. Proses transformasi perekonomian Indonesia menjadi ekonomi hijau yang berkelanjutan harus menyeimbangkan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan, kemudian sejalan dengan SDGs, Paris Agreement, Visi Indonesia Emas 2045, serta mampu mencapai target Net Zero Emissions (NZE) di 2060.
“Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22% hingga 2045, mengurangi emisi sebesar 86 juta ton CO2-ekuivalen, dan menciptakan hingga 4,4 juta lapangan kerja,” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutannya secara virtual pada pembukaan Green Economy Expo 2024, yang mengangkat tema “Advancing Technology, Innovation, and Circularity”, di Jakarta, Rabu (3/07).
Ekonomi hijau juga menjadi penting dalam mewujudkan transformasi ekonomi menuju negara berpendapatan tinggi setara dengan negara maju, dan keluar dari middle income trap. Terdapat dua peluang yang bisa dimanfaatkan dalam pengembangan ekonomi hijau. Peluang pertama adalah transisi aktivitas ekonomi eksisting. Pada sektor energi, upaya transisi diarahkan melalui penerapan energi baru dan terbarukan, seperti energi surya, angin, hidro, dan biomassa.
“Juga tentunya pengurangan emisi karbon dari PLTU melalui kombinasi dr amonia dan Carbon Capture Storage (CCS). Selanjutnya, ekosistem EV atau e-mobility perlu terus didorong dan ini tentunya mengurangi emisi Gas Rumah Kaca akibat pembakaran BBM,” ungkap Menko Airlangga.
Ekonomi hijau dan sirkular akan membantu industri di Indonesia untuk berdaya saing pada aspek keberlanjutan. Saat ini, telah terdapat 152 perusahaan yang memiliki Sertifikat Industri Hijau, dan tentunya ke depan diharapkan akan semakin bertambah. Sertifikasi Industri Hijau ini memberikan manfaat ekonomi yakni antara lain menghemat energi senilai Rp3,2 triliun per tahun dan penghematan air senilai Rp169 miliar per tahun.
Peluang kedua, yaitu memunculkan pusat pertumbuhan ekonomi baru melalui pengembangan sektor dan aktivitas sirkular yang inovatif, termasuk industri berbasis sumber daya alam hayati berkelanjutan atau bio-ekonomi, ekonomi biru, dan industri pemanfaatan limbah. Sumber : EmitenNews.com
Berita Emiten
EmitenNews.com – Bank Neo Commerce (BBYB) bertekad menjadi bank dengan layanan digital terlengkap. Itu penting untuk mewujudkan inklusi layanan keuangan nasional. Nah, untuk mewujudkan mimpi besar itu perseroan melanjutkan aksi korporasi berupa right issue. Dalam aksi itu, perseroan menjajakan 1.311.666.667 helai alias 1,31 miliar saham dengan nilai nominal Rp100. Penerbitan saham baru setara 9,82 persen dari modal ditempatkan, dan disetor penuh dalam perseroan itu, dibanderol dengan harga pelaksanaan Rp300 per helai.
Menyusul skema harga itu, perseroan akan meraup dana right issue Rp393,50 miliar. Dana right issue akan dialokasikan untuk memperkuat struktur permodalan, dan pertumbuhan berkelanjutan. Melalui permodalan kuat, perseroan akan menggenjot penyaluran pinjaman, dan mengembangkan inovasi untuk menjawab tantangan pasar. Pada aksi itu, setiap pemilik 700 juta saham lawas dengan nama tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada 10 Juli 2024 pukul 16:00 WIB mempunyai 76.267.192 hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Di mana, setiap 1 HMETD memberi hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru.
Pemegang saham pengendali perseroan, PT Akulaku Silvrr Indonesia memberi komitmen sebagai pembeli siaga, yang akan membeli seluruh sisa saham baru tidak diambil bagian oleh pemegang saham lainnya. ”Kami merasa right issue ini akan berdampak strategis untuk perseroan dalam mendukung peningkatan kinerja lebih optimal,” tegas Aditya Windarwo, Pjs Direktur Utama Bank Neo. ”Pada right issue ini, Akulaku sebagai pemegang saham pengendali berkomitmen menjadi standby buyer. Artinya, Akulaku akan melaksanakan seluruh hak, dan membeli slush sisa saham baru yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham lain secara tunai di atas harga pasar saat ini,” imbuhnya.
Tentu, sebum Aditya, langkah itu, menjadi komitmen Akulaku untuk mendukung Bank Neo khususnya dalam meningkatkan pelayanan kepada seluruh nasabah, dan mewujudkan cita-cita inklusi keuangan nasional. ”Kami percaya perbaikan kinerja sejak awal tahun ini, menunjukkan titik balik, dan kami percaya perolehan dana akan mendukung kinerja lebih baik ke depan,” ucapnya.
Beberapa tanggal penting dalam right issue perseroan kali ini antara lain, tanggal pencatatan saham (recording date) pada 10 Juli 2024, periode pelaksanaan dan perdagangan HMETD berlangsung pada 12-18 Juli 2024. Akhir pembayaran pemesanan tambahan pada 22 Juli 2024, dengan tanggal penjatahan pada 23 Juli 2024, dan tanggal pengembalian uang pemesanan pada 24 Juli 2024. Sumber : EmitenNews.com
3 Saham Bersinyal Fresh Buy
1. PNBN (Bank Pan Indonesia)
PNBN (Bank Pan Indonesia) ditutup menguat +4.94% ke level 1,275 pada perdagangan Jumat (5/7). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk PNBN dengan target kenaikan ke level 1,380-1,425. Secara teknikal, PNBN berada dalam fase uptrend diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 1,169-1,211. Indikator stochastic menguat dan mendekati area overbought. Batasi risiko jika PNBN diperdagangkan dibawah 1,210.
2. BNGA (Bank CIMB Niaga)
BNGA (Bank CIMB Niaga) ditutup menguat +1.13% ke level 1,790 pada perdagangan Jumat (5/7). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk BNGA dengan target kenaikan ke level 1,850-1,900. Secara teknikal, BNGA berada dalam fase uptrend diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 1,714-1,756. Indikator stochastic menguat dan mendekati area overbought. Batasi risiko jika BNGA diperdagangkan dibawah 1,735.
3. TSPC (Tempo Scan Pacific)
TSPC (Bank Pan Indonesia) ditutup menguat +1.28% ke level 1,985 pada perdagangan Jumat (5/7). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk TSPC dengan target kenaikan ke level 2,030-2,110. Secara teknikal, TSPC berada dalam fase konsolidasi diantara kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 1,978-1,987. Indikator stochastic melemah dan terkonsolidasi diantara level middle 50. Batasi risiko jika TSPC diperdagangkan dibawah 1,920.
Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable