IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat +0.3% ke level 7,432 pada perdagangan Jumat (16/8). Sebanyak 331 saham ditutup di zona hijau, 225 saham ditutup di zona merah dan 235 saham lainnya ditutup flat. Total transaksi IHSG mencapai 10.7 triliun, jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 18.65 miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak 1,023,581 kali.

Beberapa Sentimen yang menggerakan IHSG adalah trend penguatan rupiah ke level 15,600 per dollar. Pelemahan Dollar disebabkan oleh melemahnya inflasi US menjadi 2.9% YoY pada periode Jul-24. Sektor komoditas seperti Batubara juga menguat diatas $150/mt disebabkan peperangan antara Rusia-Ukraina yang tidak kunjung usai. Komoditas lain seperti emas dan minyak juga dalam trend positif disebabkan ketegangan geopolitik timur tengah.

Secara teknikal, IHSG berada dalam fase uptrend diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 7,281-7,358. Indikator stochastic masih stabil bergerak di area overbought. Investor kami himbau untuk sedikit waspada terhadap potensi penurunan IHSG karena sudah menyentuh all time high di 7,460. Pelaku pasar berpotensi untuk lakukan aksi taking profit dari bursa saham dengan potensi koreksi ke level 7,350 (EMA7).

Sektoral Indeks

Sektoral IndeksNilai IndeksPerubahanPersentase
IDXBASIC1,346.46+0.64+0.05%
IDXCYCLIC827.28+6.96+0.85%
IDXENERGY2,565.01+17.75+0.7%
IDXFINANCE1,436.22+4.35+0.3%
IDXHEALTH1,455.60+0.98+0.07%
IDXINDUST1,038.53+9.05+0.88%
IDXINFRA1,599.97+12.93+0.81%
IDXNONCYC709.44+1.8+0.25%
IDXPROPERT672.40+0.08+0.01%
IDXTECHNO3,353.15+4.9+0.15%
IDXTRANS1,421.32+25.24+1.81%

Semua sektoral Indeks bergerak di zona hijau pada perdagangan Jumat (16/8) seiring dengan kenaikan IHSG +0.3% ke level 7,432.09. Sektor yang menguat paling signifikan adalah sektor transportasi (IDXTRANS) dengan kenaikan +1.81% ke level 1,421.32. Beberapa saham dari sektor IDXTRANS yang menguat diantaranya adalah SMDR (+9.2% ke 356), TMAS (+2.63% ke 156), HATM (+1.55% ke 262). Sedangkan sektor yang alami kenaikan paling minimum adalah sektor properti (IDXPROPERT) dengan kenaikan terbatas +0.01% ke level 672.40. Beberapa saham dari sektor IDX yang bergerak variatif adalah BSDE (+0.43% ke 1,155), SMRA (Flat di level 640), PWON (-0.44% ke 454).

Saham Top Gainer

SahamTop Gainer
CAMP+24.66%
LABA+16.67%
OKAS+14.56%
SMLE+10.53%
BUMI+10%

Saham Top Loser

SahamTop Loser
MANG-10%
CMNT-4.63%
NEST-4.2%
PSAB-4.1%
ISEA-3.77%

Saham Top Turnover

SahamTop Turnover
BBRI725,728
TLKM612,029
ANTM550,930
BMRI454,781
BBCA419,568

Saham Top Volume Shares

SahamTop Volume Shares
BSBK20,023,101
BUMI15,729,379
GOTO7,503,645
ANTM3,775,361
DOOH2,973,956

Saham Top Frequency

SahamTop Frequency
BSBK85,176
ANTM62,717
BBRI27,513
TLKM22,985
WIKA21,172

Saham Top Net Foreign Buy

SahamTop Net Foreign Buy
BBCA220,611
BMRI194,557
TLKM153,300
ANTM79,987
ADRO78,656

Saham Top Net Foreign Sell

SahamTop Net Foreign Sell
TPIA69,710
INCO32,606
FILM18,739
UNVR16,752
BUKA11,949

Berita Domestik

EmitenNews.com – Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan II 2024 tetap terkendali. Posisi ULN Indonesia pada triwulan II 2024 tercatat sebesar 408,6 miliar dolar AS, atau tumbuh sebesar 2,7% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan sebesar 0,2% (yoy) pada triwulan I 2024.


Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resminya menyebut peningkatan tersebut bersumber dari ULN sektor publik maupun swasta. Posisi ULN pemerintah pada triwulan II 2024 sebesar 191,0 miliar dolar AS, atau mencatat kontraksi pertumbuhan 0,8% (yoy). Berlanjut dari kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 0,9% (yoy).


“Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh penyesuaian penempatan dana investor nonresiden pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global,” kata Erwin. Pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara pruden, terukur, oportunistik dan fleksibel untuk mendapatkan pembiayaan yang paling efisien dan optimal.

BUKA AKUN MNC SEKURITAS DENGAN KODE M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY SELAMA 2 BULAN DAN TAMBAHAN SALDO RDN 25%


Sebagai salah satu komponen dalam instrumen pembiayaan APBN, pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk mendukung pembiayaan sektor produktif serta belanja prioritas dengan tetap memperhati?kan aspek keberlanjutan pengelolaan ULN.


Berdasarkan sektor ekonomi, ULN pemerintah utamanya mencakup sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (20,9% dari total ULN pemerintah); Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (18,8%); Jasa Pendidikan (16,8%); Konstruksi (13,6%); serta Jasa Keuangan dan Asuransi (9,5%). Posisi ULN pemerintah tetap terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,99% dari total ULN pemerintah.(*) Sumber : EmitenNews.com

Berita Emiten

EmitenNews.com – PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp80,69 miliar pada semester pertama (1H) 2024, mengalami pertumbuhan 2,24% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Pencapaian ini terjadi meskipun pendapatan operasi perusahaan terkoreksi 1,83% yoy menjadi Rp360,26 miliar.

Keberhasilan IPCC dalam meningkatkan laba bersih di tengah penurunan pendapatan tersebut tak lepas dari upaya efisiensi yang dilakukan sepanjang semester pertama 2024. Beban umum dan administrasi berhasil ditekan hingga 41,46% yoy, beban keuangan turun 50,2% yoy, dan beban operasi lain berkurang 5,6% yoy.

Lini bisnis pelayanan jasa terminal tetap menjadi kontributor terbesar terhadap pendapatan IPCC, dengan nilai pendapatan mencapai Rp340,97 miliar pada 1H 2024. Selain itu, bisnis pelayanan jasa barang menyumbang Rp5,89 miliar, pelayanan rupa-rupa usaha Rp4,9 miliar, serta pengusahaan tanah dan utilitas sebesar Rp8,5 miliar. Berdasarkan data dari idnfinancials.com, total aset IPCC per 30 Juni 2024 tercatat sebesar Rp1,87 triliun, dengan total ekuitas mencapai Rp1,19 triliun. Sumber : EmitenNews.com

Berita Global

Tembaga berjangka naik di atas $4,1 per pon pada pertengahan Agustus, mencapai level tertinggi dalam dua minggu karena pemogokan di tambang tembaga Escondida milik BHP di Chili yang mengancam akan mengganggu lebih dari 5% pasokan global. Tambang tembaga lainnya di Chile juga belum menyelesaikan negosiasi upah, sehingga meningkatkan risiko defisit pasokan dan membuat pasar tetap gelisah. Dari sisi permintaan, data ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan mengurangi kekhawatiran akan terjadinya resesi di negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut.

Taruhan bahwa Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan September di tengah penurunan inflasi juga tetap ada. Sementara itu, tanda-tanda lemahnya permintaan dari konsumen utama Tiongkok terus membebani sentimen. Data menunjukkan bahwa produksi industri Tiongkok meningkat kurang dari yang diperkirakan pada bulan Juli. Laporan PMI manufaktur terbaru di negara tersebut juga menunjukkan kondisi operasional yang memburuk. Sumber : TradingEconomics.com

3 Saham Bersinyal Fresh Buy

1. TLKM (Telekomunikasi Indonesia)

TLKM (Telekomunikasi Indonesia) ditutup menguat +3.14% ke level 2,960 pada perdagangan Jumat (16/8). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk TLKM dengan target kenaikan ke level 3,200-3,280. Secara teknikal, TLKM berada dalam fase memulai uptrend dan ditutup diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 2,885-2,927. Indikator stochastic menguat dan menjauhi area oversold. Batasi risiko jika TLKM diperdagangkan dibawah 2,820.

2. RALS (Ramayana Lestari Sentosa)

RALS (Ramayana Lestari Sentosa) ditutup menguat +1% ke level 406 pada perdagangan Jumat (16/8). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk RALS dengan target kenaikan ke level 424-434. Secara teknikal, RALS berada dalam fase bearish terbatas dan diperdagangkan diantara kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 403-415. Indikator stochastic berada di area oversold. Batasi risiko jika RALS diperdagangkan dibawah 396.

3. POWR (Cikarang Listrindo)

POWR (Cikarang Listrindo) ditutup menguat +0.76% ke level 655 pada perdagangan Jumat (16/8). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk POWR dengan target kenaikan ke level 690-700. Secara teknikal, POWR berada dalam fase konsolidasi panjang diantara kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 662-667. Indikator stochastic menguat dan menjauhi area oversold. Batasi risiko jika POWR diperdagangkan dibawah 645.

Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable