IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat +0.26% ke level 7,269 pada perdagangan Selasa (9/7). Sebanyak 295 saham menguat, 255 saham melemah, dan 240 saham lainnya ditutup flat. Jumlah transaksi IHSG mencapai 11.01 triliun, jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 17.01 miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak 1,158,811 kali.

Beberapa Sentimen yang menguat adalah masuknya investor asing ke dalam saham blue chip seperti BBCA (293 miliar), BBRI (182 miliar), BMRI (96.6 miliar). Pada Kamis (11/7) Amerika akan merilis data Inflasi yang diproyeksikan soft landing ke level 3% pada bulan Juni-24. Harga minyak kembali melemah 3 hari berturut ke level 81 setelah kekhawatiran luas mengenai gangguan pasokan mereda.

Secara teknikal, IHSG masih berada dalam fase uptrend diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang 6,989-7,194. Indikator stochastic masih stabil berada di area overbought. Waspada IHSG berpotensi terkoreksi kembali ke level 7,200 dikarenakan aksi profit taking. Jika IHSG dapat menguat diatas level 7,302 maka IHSG berpotensi melanjutkan kenaikan ke level all time high 7,454-7,500.

Sektoral Indeks

Sektoral IndeksHarga IndeksPerubahanPersentase
IDXBASIC1,385.90-4.75-0.34%
IDXCYCLIC739.12+0.75+0.1%
IDXENERGY2,421.61-18.53-0.76%
IDXFINANCE1,391.87+19.74+1.44%
IDXHEALTH1,428.64-18.54-1.28%
IDXINDUST1,008.74+11.02+1.1%
IDXINFRA1,577.32+4.85+0.31%
IDXNONCYC707.02-1.68-0.24%
IDXPROPERT614.65+1.01+0.17%
IDXTECHNO3,295.35-4.58-0.14%
IDXTRANS1,304.60+1.21+0.09%

Sektoral Indeks mayoritas ditutup menguat pada perdagangan Selasa (9/7). Sebanyak 7 sektor menguat dan 4 sektor melemah ditengah kenaikan IHSG +0.26% ke level 7,269.8. Sektor yang menguat paling signifikan adalah sektor keuangan (IDXFINANCE) dengan kenaikan +1.44% ke level 1,391.87. Big 4 Banks dan Panin Group menjadi pendorong menguatnya IDXFINANCE pada Selasa (9/7). Saham yang menguat diantaranya PNLF (+4.6% ke 364), BBNI (+4.07% ke 4,860), PNIN (+3.89% ke 935), BBRI (+2.53% ke 4,870). Sedangkan sektor yang melemah paling dalam adalah sektor kesehatan dengan koreksi -1.28% ke level 1,428.64. Beberapa saham IDXHEALTH yang melemah adalah SIDO (-2.63% ke 740), HEAL (-2.57% ke 1,325), MIKA (-2.3% ke 2,970).

Saham Top Gainer

SahamTop Gainer
GUNA+34.67%
BLES+24.39%
SURI+21.77%
MSKY+18.64%
BABP+16%

Saham Top Loser

SahamTop Loser
PGAS-6.77%
WEGE-6.76%
WTON-6.52%
BIKE-6.4%
SMSM-5.34%

Saham Top Turnover

SahamTop Turnover
BBRI1,420,137
BBCA624,813
BMRI534,080
BBNI421,723
ASII387,650

Saham Top Volume Shares

SahamTop Volume Shares
ATLA14,262,015
GOLF7,831,900
WIKA4,769,020
BULL4,253,234
PTPP3,641,927

Saham Top Frequency

SahamTop Frequency
ATLA92,672
GOLF56,348
BBRI49,430
BLES36,549
WIKA27,395

Saham Top Net Foreign Buy

SahamTop Net Foreign Buy
BBCA293,345
BBRI182,011
BMRI96,609
AMMN40,718
ADRO37,238

Saham Top Net Foreign Sell

SahamTop Net Foreign Sell
ASII173,120
BBNI82,315
ICBP56,930
INCO46,352
SMGR41,869

Berita Global

Minyak mentah berjangka Brent turun menjadi $85,6 per barel pada hari Selasa, memperpanjang kerugian dari sesi sebelumnya, karena kekhawatiran luas mengenai gangguan pasokan mereda. Badai tropis Beryl, yang pertama kali melanda Texas sebagai badai Kategori 1, telah diturunkan peringkatnya karena penurunan kecepatan angin dan kini tampaknya akan mereda tanpa berdampak pada pasar minyak mentah domestik AS.

Selain itu, kekhawatiran mengenai risiko pasokan akibat kebakaran hutan di Kanada juga berkurang karena kebakaran tersebut tidak menyebar secara signifikan ke infrastruktur Suncor. Sementara itu, investor memantau perkembangan geopolitik di Timur Tengah di tengah prospek kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, sehingga mengurangi kekhawatiran akan semakin intensifnya konflik dan potensi gangguan terhadap pasokan minyak. Sumber : TradingEconomics.com

Berita Emiten

EmitenNews.com – Kinerja PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) terus membaik. Masuk akal kalau direksi KB Bank menambah kepemilikan sahamnya. Sepanjang lima bulan pertama tahun 2024, KB Bank mencatat pertumbuhan pendapatan bunga 11,04% dari Rp1,78 triliun di periode yang sama tahun 2023 menjadi Rp1,98 triliun di tahun 2024. Bagusnya lagi, karena pertumbuhan pendapatan ini juga mampu diimbangi dengan efisiensi beban bunga yang mengalami penurunan 1,04%. Dengan begitu pendapatan bunga bersih (NII) KB Bank mampu tumbuh sebesar 140,93% dari Rp152 miliar tahun 2023 menjadi Rp366 miliar tahun 2024.

Dari informasi yang diterima Selasa (9/7/2024), untuk sisi kualitas aset, rasio kredit berkualitas rendah atau loan at risk (LAR) untuk periode lima bulan pertama tahun 2024 terjaga di 27,05% atau terus membaik dari periode yang sama tahun 2023 yang menyentuh angka 49,64% dan periode akhir tahun 2023 yang berada di 39,22%. Kredit baru KB Bank juga terus bertumbuh. Hingga Mei 2024, KB Bank mencatat pertumbuhan kredit baru sebesar 79,34% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Perseroan juga mencatat pertumbuhan dana giro dan tabungan (current account saving account/CASA) sebesar 33,88% pada periode Mei 2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sehingga, rasio CASA membaik dari 20,04% pada periode lima bulan tahun 2023 menjadi 28,33% pada periode yang sama tahun 2024. Secara operasional, Perseroan juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan operasional lainnya sebesar 92,57% dari Rp162 miliar pada periode Mei 2023 menjadi Rp312 miliar pada periode Mei 2024. Operasional KB Bank juga semakin efisien dengan penurunan beban operasional lainnya sebesar 16,25% secara year-on-year.

Dengan berbagai pertumbuhan kinerja ini, KB Bank mampu mencatatkan laba operasional sebelum beban pencadangan (PPOP) positif sebesar Rp27 miliar sepanjang periode lima bulan pertama tahun 2024. Catatan positif ini sejalan dengan target Perseroan untuk 2024 dan target untuk mencapai laba bersih tahun 2025.

Direksi Tambah Kepemilikan Saham Perseroan

Seiring dengan terus membaiknya kinerja KB Bank, jajaran Direksi KB Bank melakukan penambahan kepemilikan saham Perseroan sebanyak 11.700.000 lembar. Dengan begitu kepemilikan saham oleh Direksi bertambah dari 13.590.039 lembar saham atau 0,0072% dari jumlah saham beredar menjadi 25.290.039 lembar saham atau 0,0135% dari jumlah saham beredar. Penambahan kepemilikan saham ini telah dilaporkan melalui keterbukaan informasi sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Perubahan kepemilikan saham Perseroan oleh Direksi sebagai berikut;

Direktur Utama Woo Yeul Lee sebelumnya memiliki 8.500.000 lembar saham menjadi 11.800.000 lembar saham.

Wakil Direktur Utama, Robby Mondong sebelumnya memiliki 1.107.000 lembar saham menjadi 5.107.000 lembar saham.

Direktur Helmi Fahrudin sebelumnya memiliki 482.951 lembar saham menjadi 2.482.951 lembar saham.

Direktur Dodi Widjajanto sebelumnya memiliki 1.000.088 lembar saham menjadi 2.000.088 lembar saham.

Direktur Henry Sawali sebelumnya memiliki 200.000 lembar saham menjadi 1.600.000 lembar saham. ***

Sumber : EmitenNews.com

Berita Domestik

EmitenNews.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan penerimaan perpajakan mencapai Rp 1.028 triliun pada semester I-2024 atau setara 44,5% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024. Penerimaan perpajakan ini terkontraksi 7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 1.105,6 triliun. Menkeu menyebut penurunan ini terutama dipengaruhi oleh penurunan PPH badan yang mengalami penurunan dari sisi profitabilitas perusahaan, serta PPN yang juga mengalami tekanan akibat restitusi yang meningkat.

BUKA AKUN MNC SEKURITAS DENGAN KODE M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY SELAMA 2 BULAN DAN TAMBAHAN SALDO RDN 25%


“Dari sisi bruto aktivitas ekonominya masih positif pertumbuhannya. Namun kemudian dilakukan restitusi sehingga terjadi penerimaan netto pajak kita terlihat mengalami tekanan 11%,” kata Menkeu dalam Laporan Realisasi Semester I dan prognosis Semester II Pelaksanaan APBN 2024 di gedung DPR RI, Senin (8/7). Aktivitas ekonominya sendiri masih bergerak. Namun penerimaan pajaknya menurun karena adanya restitusi di PPN. Sehingga PPH badan dan PPN yang kontribusinya terbesar mengalami tekanan terhadap penerimaan.


Selanjutnya, Menkeu juga melaporkan PPH 21 mengalami kenaikan signifikan sebesar 28,5% secara bruto dan neto. Hal ini mencerminkan peningkatan dalam aktivitas dan pendapatan karyawan. PPH Orang Pribadi juga mengalami kenaikan sebesar 12%, menunjukkan pertumbuhan dalam penghasilan individu. Sedangkan PPH Final mengalami pertumbuhan 13,8% secara neto yang menunjukkan adanya pemulihan aktivitas dari sisi deposito, konstruksi, sewa tanah/bangunan yang didorong kenaikan aktivitas transaksi.


“Kemudian, untuk PPN impor masih tumbuh tapi tipis dan PPH 26 juga mengalami pertumbuhan 4,8% untuk neto dan 6,2% untuk bruto. Ini berarti tekanan dari penerimaan pajak bisa diidentifikasi berkaitan dengan komoditas dan restitusi, sedangkan aktivitas ekonomi masih relatif terjaga. Namun kita juga tetap harus waspada,” ungkapnya.


Aktivitas ekonomi di sektor lain juga masih membukukan pertumbuhan yang positif. Menkeu menjelaskan, dalam hal ini pertumbuhan positif juga terjadi di sektor jasa dan asuransi, kontruksi dan real estate, informasi dan komunikasi, serta transportasi dan pergudangan. Meski untuk sektor pertambangan masih mengalami kontraksi yang cukup dalam akibat harga komoditas yang menurun dan restitusi yang meningkat. Industri pengolahan juga terpengaruh dengan kontraksi 15,4% dalam penerimaan pajaknya.(*) Sumber : EmitenNews.com

3 Saham Bersinyal Fresh Buy

1. BJTM (Bank Jawa Timur)

BJTM (Bank Jawa Timur) menguat +1.87% ke 545 pada perdagangan Selasa (9/7). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk BJTM dengan target kenaikan ke 565-585. Secara teknikal, BJTM berada dalam fase uptrend diatas kombinasi MA 7&20 dengan rentang area 519-532. Stochastic menguat diatas area overbought. Batasi risiko jika BJTM diperdagangkan dibawah 520.

2. BBRI (Bank Rakyat Indonesia)

BBRI (Bank Rakyat Indonesia) menguat +2.53% ke 4,870 pada perdagangan Selasa (9/7). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk BBRI dengan target kenaikan ke 5,000-5,200 . Secara teknikal, BBRI berada dalam fase uptrend diatas kombinasi MA 7&20 dengan rentang area 4,481-4,721. Stochastic menguat diatas area overbought. Batasi risiko jika BBRI diperdagangkan dibawah 4,650.

3. FILM (MD Pictures)

FILM (MD Pictures) menguat +2.68% ke 4,210 pada perdagangan Selasa (9/7). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk FILM dengan target kenaikan ke 4,500-4,630. Secara teknikal, FILM berada dalam fase konsolidasi diantara kombinasi MA 7&20 dengan rentang area 4,161-4,233. Stochastic masih melemah di area oversold. Batasi risiko jika FILM diperdagangkan dibawah 4,000.

Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable