IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan ditutup menguat +0.24% ke 7,287 pada perdagangan Rabu (10/7). Sebanyak 262 saham menguat, 268 saham melemah, dan 259 saham lainnya ditutup flat. Jumlah transaksi IHSG mencapai 8.99 triliun, jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 22.67 miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak 1,098,268 kali.

Beberapa sentimen yang menggerakan IHSG adalah melemahnya inflasi china menjadi 0.2% pada periode Juni-24 (Vs 0.3% pada Apr dan Mei-24). Harga emas menguat ke level $2,373/oz setelah pidato dovish oleh federal reserve pada Rabu (10/7). Komoditas minyak juga terkoreksi 4 hari berturut ke level $81.67 setelah rilis data inflasi China yang melemah menjadi 0.2% pada Juni-24.

Secara teknikal IHSG masih berada dalam fase uptrend diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 7,007-7,217. Indikator Stochastic masih stabil menguat dan berada di area overbought. Waspada potensi koreksi untuk IHSG karena sudah menyentuh angka psikologiks 7,300 sekaligus resistance fibonacci retracement 0.786nya. Jika terkoreksi, IHSG berpotensi untuk kembali melemah ke level 7,175-7,200.

Sektoral Indeks

Sektoral IndeksHarga IndeksPerubahanPersentase
IDXBASIC1,385.96+0.07+0%
IDXCYCLIC737.03-2.10-0.28%
IDXENERGY2,419.65-1.96-0.08%
IDXFINANCE1,387.54-4.33-0.31%
IDXHEALTH1,434.08+5.45+0.38%
IDXINDUST1,013.99+5.25+0.52%
IDXINFRA1,581.77+4.45+0.28%
IDXNONCYC710.22+3.2+0.45%
IDXPROPERT616.28+1.63+0.27%
IDXTECHNO3,271.96-23.38-0.71%
IDXTRANS1,300.73-3.87-0.3%

Sektoral indeks bergerak variatif pada perdagangan Rabu (10/7). Sebanyak 5 sektor menguat, 5 sektor lainnya melemah dan 1 sektor ditutup flat ditengah kenaikan IHSG +0.24% ke level 7,287. Sektor yang menguat paling signifikan adalah sektor industrial (IDXINDUST) dengan kenaikan +0.52% ke 1,013.99. Beberapa saham IDXINDUST yang menguat adalah ARNA (+4.55% ke 690), KOBX (+3.36% ke 123) dan BHIT (+4.08% ke 51). Sedangkan sektor yang melemah opaling dalam adalah sektor teknologi dengan koreksi -0.71% ke level 3,271.96. Beberapa saham IDXTECHNO yang melemah adalah BUKA (-5% ke 133), EMTK (-2.27% ke 430), DMMX (-0.73% ke 136). Sektor yang ditutup flat adalah IDXBASIC di level 1,385.96.

Saham Top Gainer

SahamTop Gainer
LABS+34.31%
OILS+33.78%
TRUK+33.33%
GUNA+24.75%
ISEA+18.75%

Saham Top Loser

SahamTop Loser
MKAP-12.58%
GOLF-11.76%
BLES-10.46%
IBOS-9.52%
BUKA-5%

Saham Top Turnover

SahamTop Turnover
BBRI816,236
BBCA632,009
SMGR448,628
GOTO397,990
BMRI379,928

Saham Top Volume Shares

SahamTop Volume Shares
GOTO79,371,392
ATLA17,893,391
BBKP5,186,773
BLES3,517,085
SURI2,930,098

Saham Top Frequency

SahamTop Frequency
ATLA100,866
BLES38,253
SURI32,890
SMGR32,484
GOTO31,098

Saham Top Net Foreign Buy

SahamTop Net Foreign Buy
BBCA208,723
TLKM104,603
TPIA100,533
BMRI43,907
AMMN43,035

Saham Top Net Foreign Sell

SahamTop Net Foreign Sell
GOTO179,058
BBRI168,114
BBNI138,610
ASII51,539
INCO26,479

Berita Global

Tingkat inflasi tahunan Tiongkok turun tipis menjadi 0,2% pada Juni 2024 dari 0,3% pada dua bulan sebelumnya, jauh di bawah perkiraan pasar sebesar 0,4%. Ini adalah inflasi konsumen selama lima bulan berturut-turut, namun merupakan angka terendah sejak Maret di tengah rapuhnya pemulihan ekonomi. Harga pangan merosot pada bulan ke-12 (-2.1% vs -2.0%) meskipun harga daging babi meningkat tajam selama Festival Perahu Naga. Sementara itu, inflasi non-makanan stabil (sebesar 0,8%), dengan kenaikan harga pakaian (1,5% vs 1,6% di bulan Mei), perumahan (0,2% vs 0,2%), kesehatan (1,5% vs 1,5%), dan pendidikan. (1,7% vs 1,7%).

Pada saat yang sama, biaya transportasi terus menurun (-0,3% vs -0,2%), karena tindakan beberapa perusahaan utilitas publik Tiongkok untuk menaikkan harga utilitas di awal tahun memiliki dampak yang terbatas. Harga konsumen inti, setelah dikurangi biaya pangan dan energi, meningkat 0,6% yoy, sama seperti di bulan Mei. Secara bulanan, CPI turun sebesar 0,2%, penurunan ketiga kalinya sepanjang tahun ini, dibandingkan dengan konsensus penurunan sebesar 0,1%. sumber: TradingEconomics.com

Berita Domestik

EmitenNews.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara, Selasa (9/7) menghadiri Rapat Paripurna DPR RI dengan agenda Laporan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Mengenai Hasil Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN 2025. Laporan yang disampaikan oleh Wakil Ketua Banggar, Cucun Ahmad Syamsurijal, merupakan hasil dari kesepakatan 4 Panitia Kerja (Panja), yaitu: Panja Asumsi Dasar, Kebijakan Fiskal, Pendapatan, Defisit dan Pembiayaan RAPBN TA 2025, Panja RKP dan prioritas Anggaran RAPBN TA 2025, Panja Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat RAPBN TA 2025, dan Panja Kebijakan Transfer ke Daerah RAPBN TA 2025.


“Kebijakan fiskal tahun 2025 ditempuh tetap ekspansif, terarah, dan terukur untuk mendukung percepatan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dengan tetap menjaga keberlanjutan fiskal jangka menengah dan panjang”, ujar Cucun. Adapun tema RKP Tahun 2025 adalah “Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”, dengan target sasaran dan indikator pembangunan Tahun 2025 sebagai berikut: Pertumbuhan ekonomi 5,3-5,6%, rasio gini 0,379-0,382, tingkat pengangguran terbuka (TPT) 4,5-5,0%, indeks modal manusia (IMM) 0,56%, tingkat kemiskinan 7,0-8,0%, tingkat kemiskinan ekstrem 0%, penurunan intensitas emisi gas rumah kaca 38,6%, nilai tukar petani (NTP) 115-120, dan nilai tukar nelayan (NTN) 105-108.


Selain itu, kisaran asumsi dasar ekonomi makro dalam RAPBN 2025 yaitu pertumbuhan ekonomi 5,1-5,5%, laju inflasi 1,5-3,5%, nilai tukar Rupiah Rp15.300-RP15.900, tingkat suku bunga SBN 10 tahun 6,9-7,2%, harga minyak mentah Indonesia 75-85 USD/Barel, lifting minyak bumi 580-605 ribu barel per hari, dan lifting gas bumi 1.003-1.047 ribu barel setara minyak per hari.(*) Sumber : EmitenNews.com

Berita Emiten

EmitenNews.com – Pasca mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) diam – diam mulai menjalankan aksi pembelian kembali saham (buyback). Dalam Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek GOTO yang dilaporkan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) sore hari ini Selasa (9/7) disebutkan bahwa jumlah saham treasury GOTO mencapai 14,09 miliar atau setara dengan 1,17%. Jumlah saham treasury tersebut meningkat dari posisi sebelumnya yaitu 10,26 miliar atau 0,85% dari jumlah saham beredar.

Perubahan jumlah saham treasury tersebut mengindikasikan bahwa GOTO telah membeli sebanyak 3,83 miliar saham. Apabila mengacu pada harga saham belakangan ini, maka perseroan telah merogoh sebesar Rp 191,25 miliar. Nilai tersebut setara dengan 6% dari nilai yang sudah disetujui yaitu Rp 3,2 triliun. Dengan demikian GOTO masih memiliki likuiditas yang melimpah untuk terus melakukan pembelian saham hingga satu tahun ke depan.

BUKA AKUN MNC SEKURITAS DENGAN KODE M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY 2 BULAN DAN TAMBAHAN SALDO RDN 25%

Memang akhir-akhir ini harga saham GOTO masih terbilang nyender di level ‘gocap’ alias Rp 50 per saham. Likuiditas perdagangan juga menurun setelah harga sahamnya parkir di gocap. Namun dengan adanya buyback hal ini diharapkan nantinya akan menjadi katalis untuk likuiditas perdagangan di pasar.

“Dalam kasus GOTO buyback memiliki dua fungsi utama. Secara temporer buyback memberikan fungsi demand terhadap saham ketika sepi, dan fungsi yang kedua adalah menjadi sinyal untuk memberikan keyakinan terhadap investor bahwa fundamental perusahaan terus membaik serta prospek cerah” ujar Ibrahim Fund Manager Semesta Asset Manajemen.

Ia juga melanjutkan bahwa memang buyback tidak serta merta akan mengerek naik harga suatu saham. Hal ini disebabkan karena implementasi buyback juga harus mematuhi aturan yang berlaku serta mekanisme pasar. Terkait dengan tekanan jual yang cenderung mendera saham GOTO, buyback juga diharapkan setidaknya dapat meredam. Apalagi jika melihat dari sisi besaran nilai yang direncanakan mencapai lebih dari 5% terhadap nilai kapitalisasi pasarnya.

“Apabila terdapat antrean jual sebanyak 23 juta lot di harga sekarang, maka kapasitas GOTO untuk meredam tekanan tersebut masih sangat besar karena nilainya hanya Rp 116 miliar sementara buyback memcapai Rp 3,2 triliun atau hampir mencapai 27,5x” kata Ibrahim. Meski nilai buyback besar, tetapi Ibrahim menilai free float saham GOTO masih sangat banyak sehingga dalam kasus apabila terdapat aksi pembelian dari pasar baik investor baik lokal maupun asing masih akan sangat akomodatif.

“Bagaimanapun juga buyback menjadi salah satu strategi perseroa untuk memberikan nilai pada pemegang saham karena secara keuangan GOTO sudah terhindar dari burning money business setelah divestasi Tokopedia, kebutuhan modal kerja menjadi lebih kecil tetapi semakin on track dengan profitabilitas” pungkas Ibrahim. Sumber : EmitenNews.com

3 Saham Bersinyal Buy

1. TLKM (Telekomunikasi Indonesia)

TLKM (Telekomunikasi Indonesia) ditutup menguat +2.6% ke level 3,160 pada perdagangan Rabu (10/7). Sinyal Sahamology merekomendasikan Buy untuk TLKM dengan target kenaikan ke 3,400-3,430. Secara teknikal, TLKM berada dalam fase uptrend diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 2,977-3,072. Indikator stochastic masih berada dalam area overbought. Batasi risiko jika TLKM diperdagangkan dibawah 3,030.

2. TSPC (Tempo Scan Pacific)

TSPC (Tempo Scan Pacific) ditutup menguat +0.5% ke level 2,020 pada perdagangan Rabu (10/7). Sinyal Sahamology merekomendasikan Buy untuk TSPC dengan target kenaikan ke 2,100-2,200. Secara teknikal, TSPC berada dalam fase uptrend diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 1,986-1,997. Indikator stochastic rebound dari area middle 50 dan mendekati area overbought. Batasi risiko jika TSPC diperdagangkan dibawah 1,950.

3. TCPI (Transcoal Pacific)

TCPI (Transcoal Pacific) ditutup menguat +0.62% ke level 8,125 pada perdagangan Rabu (10/7). Sinyal Sahamology merekomendasikan Buy untuk TCPI dengan target kenaikan ke 8,400-8,650. Secara teknikal, TCPI berada dalam fase uptrend diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 7,555-7,397. Indikator stochastic masih berada dalam area overbought. Batasi risiko jika TLKM diperdagangkan dibawah 7,875.

Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable