IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan ditutup menguat +0.13% ke level 6,889 pada perdagangan Senin (24/6). Sebanyak 312 saham menguat, 247 saham melemah dan 224 saham ditutup flat. Jumlah transaksi IHSG mencapai 9.62 triliun, jumlah saham beredar mencapai 19.33 miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak 863,698 kali.

Beberapa Sentimen yang beredar di tengah market adalah menguatnya rupiah ke level 16,380 per dollar setelah pada perdagangan minggu lalu sempat menyentuh angka 16,500 per dollar. Inflasi negara tetangga, Singapura menjadi 3.1% pada bulan Mei-24 (Vs 2.7% jika dibandingkan pada Inflasi Apr-24). Harga komoditas tembaga menyusut menjadi $4.45 per pound imbas lemahnya permintaan terkait perlambatan industri China.

Secara teknikal, IHSG sedang berada dalam fase konsolidasi cenderung menguat diantara kombinasi Moving Average 7 dan 20 hari di rentang 6,855-6,964. Indikator stochastic berhasil menguat dan keluar dari zona oversold. IHSG masih memiliki potensi untuk menguat ke level psikologis 7,000 menjelang rilisnya data laporan keuangan Q2 dari saham saham berfundamental solid. Investor perlu mewaspadai potensi penurunan IHSG ke level 6,550-6,630 jika IHSG kembali melemah dibawah 6,698.

Sektoral Indeks

Sektoral IndeksHarga IndeksPerubahanPersentase
IDXBASIC1,309.70+2.55+0.2%
IDXCYCLIC718.39+15.37+2.19%
IDXENERGY2,267.07+12.53+0.56%
IDXFINANCE1,337.08-0.93-0.07%
IDXHEALTH1,424.58-5.91-0.41%
IDXINDUST919.22+4.41+0.48%
IDXINFRA1,516.37+3.12+0.21%
IDXNONCYC688.87+4.27+0.62%
IDXPROPERT592.08-4.72-0.79%
IDXTECHNO3,159.25+42.98+1.38%
IDXTRANS1,248.24+10.47+0.85%

Sektoral Indeks mayoritas ditutup menguat pada perdagangan Senin (24/6) seiring dengan kenaikan IHSG +0.13% ke leevl 6,889. Sebanyak 8 sektor menguat dan 3 sektor terkoreksi. Sektor yang menguat signifikan adalah sektor IDXCYCLIC dengan kenaikan +2.19% ke level 718.39. kenaikan sektor IDXCYCLIC ditopang oleh menguatnya saham FILM (+22% ke 5,100), LPPF (+1.74% ke level 1,465), dan DRMA (+1.73% ke 880). Sedangkan sektor yang melemah paling dalam adalah IDXPROPERT dengan penurunan -0.79% ke level 592.08. Beberapa saham properti yang melemah diantaranya adalah CTRA (-2.67% ke 1,095), BSDE (-2.04% ke 960), PWON (-1.04% ke 380).

Saham Top Gainer

SahamTop Gainer
DIVA+35%
MHKI+34.82%
SMLE+18.87%
LABA+16.48%
AREA+16.46%

Saham Top Loser

SahamTop Loser
NICL-18.4%
TRON-15.24%
GRIA-14.8%
MKAP-12.26%
SURI-6.43%

Saham Top Turnover

SahamTop Turnover
BBRI1,349,207
BBCA768,363
BMRI356,074
TLKM329,374
BBNI223,374

Saham Top Frequency

SahamTop Frequency
PAMG90,467
BBRI52,273
BBCA18,614
GOTO13,864
TLKM12,604

Saham Top Volume Shares

SahamTop Volume Shares
GOTO18,983,799
PAMG13,685,092
BBRI3,038,308
TOPS2,986,201
BULL2,863,794

Saham Top Net Foreign Buy

SahamTop Net Foreign Buy
BBCA206,179
BRIS43,064
TLKM30,021
AMMN21,276
FILM18,635

Saham Top Net Foreign Sell

SahamTop Net Foreign Sell
BBRI371,114
BMRI125,021
ASII43,396
BREN25,002
JSMR17,873

Berita Global

Tingkat inflasi tahunan Singapura naik menjadi 3,1% pada bulan Mei 2024 dari 2,7% pada bulan April, melebihi perkiraan pasar sebesar 3,0% dan menunjukkan angka tertinggi sejak Desember 2023. Tekanan kenaikan utama datang dari makanan (2,8% vs 2,8% pada bulan April); perumahan & utilitas (3,8% vs 4,0%), sebagian besar terkait dengan akomodasi; transportasi (2,9% vs 0,9%), terutama disebabkan oleh transportasi pribadi; rekreasi & budaya (5,0% vs 4,5%), didorong oleh biaya liburan dan layanan rekreasi & budaya; pendidikan (3,3% vs 3,3%),

Sebagian besar untuk biaya sekolah dan biaya lainnya; layanan kesehatan (4,8% vs 4,8%), dipimpin oleh layanan rawat jalan; komunikasi (0,4% vs 0,9%); dan aneka barang & jasa (1,6% vs 2,0%), didukung oleh perawatan pribadi. Pada saat yang sama, harga pakaian terus turun (-0.6% vs -0.7%). Tingkat inflasi inti tahunan secara tak terduga mencapai 3,1%, sama dengan dua bulan sebelumnya namun lebih tinggi dari konsensus sebesar 3,0%. Secara bulanan, CPI meningkat sebesar 0,7%, terbesar sejak Februari, setelah naik 0,1% di bulan April. Sumber : TradingEconomics.com

Berita Domestik

EmitenNews.com – Bank Indonesia (BI) memantau ketahanan sistem keuangan tetap terjaga. Ketahanan perbankan tecermin dari likuiditas yang memadai, risiko kredit yang rendah, dan permodalan yang kuat. Likuiditas perbankan yang tecermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tercatat tinggi sebesar 25,78%. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) masih tinggi sebesar 25,97% pada April 2024, sementara rasio kredit bermasalah perbankan (Non-Performing Loan/NPL) tercatat rendah sebesar 2,33% (bruto) dan 0,81% (neto).

BUKA AKUN MNC SEKURITAS DENGAN KODE M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY SELAMA 2 BULAN DAN TAMBAHAN SALDO RDN 25%


“Ketahanan perbankan yang kuat juga didukung oleh kemampuan membayar korporasi dan rumah tangga yang baik,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, sebagaimana dilansir di laman Bank Indonesia. Ketahanan permodalan dan likuiditas perbankan yang kuat juga ditunjukkan dengan hasil stress test perbankan. “Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan bersama KSSK dalam memitigasi berbagai risiko yang berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan,” lanjutnya.(*) Sumber : EmitenNews.com

Berita Emiten

EmitenNews.com – PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menyampaikan bahwa akan membagikan dividen tunai tahun buku 2023 dengan total Rp5,341 triliun setara Rp140 per lembar saham.

Padwestiana Kristanti Corporate Secretary UNVR dalam keterangan resmi Sabtu (22/6) menjelaskan bahwa sebelumnya perseroan telah membagikan dividen interim pada 2023 sebesar Rp63 per lembar dengan total Rp2,403 triliun.

“Sehingga sisa dividen yang akan dibagikan ke pemegang saham untuk tahun buku 2023 dengan total Rp2,937 triliun atau sebesar Rp77 per lembar saham”, tulis Padwestiana.


Adapun jadwal pembagian dividen tersebut sebagai berikut:

– Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi 28 Juni 2024.

–  Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi pada 1 Juli 2024.

–  Cum Dividen di Pasar Tunai pada 2 Juli 2024.

–  Pembayaran Dividen pada 18 Juli 2024.

Data Keuangan per 31 Desember 2023 yang mendasari pembagian Dividen adalah sebagai berikut:

– Laba Bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk Rp4.800.940.000.000.

– Saldo Laba Ditahan yang Tidak Dibatasi Penggunaannya Rp3.193.678.000.000.

– Total Ekuitas Rp3.381.238.000.000. Sumber : EmitenNews.com

3 Saham Bersinyal Fresh Buy

1. PGAS (Perusahaan Gas Negara)

PGAS (Perusahaan Gas Negara) ditutup menguat +1.66% ke level 1,530 pada perdagangan Senin (24/6). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk PGAS dengan target kenaikan ke level 1,585-1,600. Secara teknikal, PGAS berada dalam fase konsolidasi uptrend diantara kombinasi Moving Average 7 dan 20 dengan rentang harga 1,478-1,531. Indikator stochastic menguat dan menjauhi area oversold. Batasi risiko jika PGAS diperdagangkan dibawah 1,490.

2. AKRA (AKR Corporindo)

AKRA (AKR Corporindo) ditutup menguat +3.16% ke level 1,630 pada perdagangan Senin (24/6). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk AKRA dengan target kenaikan ke level 1,670-1,700. Secara teknikal, AKRA berada dalam fase uptrend karena berhasil breakout dari kombinasi Moving Average 7 dan 20 dengan rentang harga 1,595. Indikator stochastic menguat mendekati level middle 50. Batasi risiko jika AKRA diperdagangkan dibawah 1,570.

3. MBMA (Merdeka Battery Minerals)

MBMA (Merdeka Battery Minerals) ditutup menguat +2.59% ke level 595 pada perdagangan Senin (24/6). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk MBMA dengan target kenaikan ke level 615-640. Secara teknikal, MBMA berada dalam fase konsolidasi uptrend diantara kombinasi Moving Average 7 dan 20 dengan rentang harga 581-614. Indikator stochastic cenderung masih berada di area oversold. Batasi risiko jika MBMA diperdagangkan dibawah 565.

Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable