IHSG -0.09% ke 6,882. Inflasi Malaysia naik 2% pada Mei-24
- 25 June 2024
- 0
IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan ditutup melemah -0.09% ke level 6,882 pada perdagangan Selasa (25/6). Sebanyak 241 saham menguat, 308 saham melemah dan 234 saham lainnya ditutup flat. Jumlah total transaksi IHSG mencapai 27.18 triliun, jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23.47 miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak 731,348 kali.
Beberapa Sentimen yang menggerakan IHSG diantaranya Investor domestik sedang wait and see terhadap data inflasi RI yang akan dirilis pada awal pekan Juli. Diproyeksikan Inflasi akan meningkat seiring dengan menguatnya harga beras dan sektor edukasi menyambut pergantian tahun ajaran baru. Disamping itu, investor global sedang menantikan data Personal Consumption Expenditure (CPE) AS terkait inflasi US. Federal Reserve diproyeksikan akan memangkas suku bunga setidaknya 1x sampai akhir tahun 2024.
Secara teknikal, IHSG berada dalam fase kombinasi diantara kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 6,859-6,946. Indikator stochastic berhasil menguat dalam beberapa hari terakhir dan menjauhi area oversold. IHSG masih berpotensi menguat ke level psikologis 7,000 menjelang rilisnya data laporan keuangan Q2 2024 dan potensi Federal Reserve akan menurunkan suku bunga 1x pada tahun 2024. Investor perlu mewaspadai potensi penurunan IHSG ke level 6,550-6,630 jika IHSG tidak mampu bertahan dari level 6,698.
Sektoral Indeks
Sektoral Indeks | Harga Indeks | Perubahan | Persentase |
IDXBASIC | 1,310.02 | +0.32 | +0.02% |
IDXCYCLIC | 706.04 | -12.36 | -1.72% |
IDXENERGY | 2,265.60 | -1.47 | -0.06% |
IDXFINANCE | 1,333.77 | -3.31 | -0.25% |
IDXHEALTH | 1,425.13 | +0.56 | +0.04% |
IDXINDUST | 925.48 | +6.26 | +0.68% |
IDXINFRA | 1,518.43 | +2.06 | +0.14% |
IDXNONCYC | 684.33 | -4.53 | -0.66% |
IDXPROPERT | 588.74 | -3.34 | -0.56% |
IDXTECHNO | 3,135.90 | -23.35 | -0.74% |
IDXTRANS | 1,237.47 | -10.77 | -0.86% |
Sektoral Indeks bergerak di zona merah pada perdagangan Selasa (25/6) seiring dengan melemahnya IHSG -0.09% ke level 6,882. Sebanyak 7 sektor ditutup melemah dan 4 sektor lainnya ditutup menguat. Sektor yang melemah paling signifikan adalah sektor konsumer siklikal (IDXCYCLIC) dengan penurunan -1.72% ke level 706.04. Saham IDXCYCLIC yang terkoreksi paling dalam adalah FILM dengan penurunan -14.12% ke 4,380. Sedangkan sektor yang menguat signifikan adalah IDXINDUST dengan kenaikan +0.68% ke level 925.48. Menguatnya IDXINDUST ditopang oleh kenaikan saham AMFG (+1.08% ke 4,670), MLIA (+1.64% ke 372), KBLI (+1.6% ke 380).
Saham Top Gainer
Saham | Top Gainer |
TRON | +34.83% |
MAJA | +22.11% |
AHAP | +13.48% |
EURO | +9.91% |
MEJA | +9.87% |
Saham Top Loser
Saham | Top Loser |
PAMG | -14.86% |
FILM | -14.12% |
DIVA | -12.96% |
LABA | -5.66% |
BSBK | -5.36% |
Saham Top Turnover
Saham | Top Turnover |
BBRI | 1,660,359 |
BMRI | 943,762 |
BBCA | 765,143 |
TLKM | 266,674 |
AMMN | 235,211 |
Saham Top Volume Shares
Saham | Top Volume Shares |
GOTO | 22,165,098 |
PAMG | 5,958,834 |
BIPI | 4,326,050 |
BBRI | 3,835,725 |
DOOH | 3,711,832 |
Saham Top Frequency
Saham | Top Frequency |
BBRI | 38,243 |
PAMG | 35,926 |
BMRI | 15,618 |
BBCA | 14,626 |
TRON | 13,902 |
Saham Top Net Foreign Buy
Saham | Top Net Foreign Buy |
TPIA | 56,462 |
BRIS | 40,586 |
BBCA | 40,420 |
TLKM | 16,061 |
BUKA | 14,082 |
Saham Top Net Foreign Sell
Saham | Top Net Foreign Sell |
BBRI | 431,346 |
BMRI | 180,769 |
BBNI | 68,719 |
GOTO | 29,520 |
ASII | 21,654 |
Berita Global
Minyak sawit berjangka Malaysia turun hampir 1% menjadi sekitar MYR 3,860 per ton, memperpanjang momentum bearish untuk sesi ketiga dan mencapai titik terendah sejak 27 Mei karena penurunan harga minyak saingannya di Dalian dan CBoT. Sementara itu, kekhawatiran terhadap lemahnya permintaan meningkat menjelang data ekspor pada 1-25 Juni. Selama 20 hari pertama setiap bulan, pengiriman menyusut antara 8,1 hingga 12,9%, menurut surveyor kargo. Sementara itu, produksi diperkirakan akan tetap kuat di bulan Juni setelah produksi bulan Mei mencapai angka tertinggi dalam 6 bulan sebesar 1,7 juta ton.
Sementara itu, importir utama India membeli minyak bunga matahari sebanyak 500.000 ton untuk pengiriman bulan Juni, karena persaingan antara pemasok Rusia dan Ukraina menjadikannya lebih murah dibandingkan minyak kedelai dan minyak sawit. Yang membatasi kemerosotan ini adalah harga minyak mentah yang berada pada level tertinggi dalam dua bulan di tengah risiko geopolitik di Eropa Timur dan Timur Tengah. Di negara lain, pelanggan dari Tiongkok telah memesan kargo untuk pengiriman minyak sawit antara bulan Juni dan September menyusul rendahnya persediaan di negara tersebut. Sumber : EmitenNews.com
Berita Domestik
EmitenNews.com – Bank Dunia (World Bank) mengubah proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 menjadi 5,1 persen dari sebelumnya 4,9 persen. “Bank Dunia baru saja menaikkan growth forecast Indonesia di tahun 2024 dari yang tadinya 4,9 persen menjadi 5,0 persen dan untuk tahun 2025 dari 4,9 persen menjadi 5,1 persen,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Konferensi Pers Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan RAPBN 2025 di Jakarta, Senin (24/6).
Menko menyampaikan di tengah perekonomian dunia mengalami tekanan inflasi tinggi, inflasi Indonesia juga terus terjaga dalam rentang target sasaran di bawah 3 persen. Ia juga memastikan bahwa kondisi fundamental makroekonomi Indonesia relatif lebih baik jika dibandingkan dengan negara lainnya (peers) Airlangga mencontohkan neraca transaksi berjalan atau current account Indonesia yang mengalami defisit 0,64 persen dari produk domestik bruto (PDB). Rentang defisit tersebut lebih aman dibandingkan negara lain seperti Chile yang minus 4,40 persen dan India minus 3,32.
“Jadi negara-negara seperti Indonesia itu relatif lebih baik dari negara ASEAN lain, kecuali Thailand. Kemudian dengan rating yang relatif baik, dengan kita punya inflasi juga relatif baik dibandingkan yang lain,” ujarnya.(*) Sumber : EmitenNews.com
Berita Emiten
EmitenNews.com – Saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) terdaftar di dua indeks berbasis prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), yakni ESG Quality 45 IDX KEHATI dan ESG Sector Leaders IDX KEHATI, yang keduanya efektif dimulai sejak 3 Juni 2024 hingga 29 November 2024.
Index ESG Quality 45 IDX KEHATI merupakan indeks yang berisikan 45 saham terbaik dari hasil penilaian kinerja sustainabilitas dan kualitas keuangan perusahaan serta memiliki likuiditas yang baik untuk bisa ditransaksikan sebagai konstituten indeks. Terdaftarnya saham Mitratel di indeks ESGQ 45 IDX KEHATI merupakan pengakuan bahwa perusahaan menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam pengelolaan bisnisnya.
Sementara itu, indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI merupakan indeks yang berisikan saham dengan hasil penilaian kinerja ESG di atas rata-rata industrinya, sesuai dengan pembagian industri yang dilakukan Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham Mitratel terdaftar dalam jajaran indeks ESG SL IDX KEHATI karena dinilai sebagai salah satu perusahaan yang memiliki kinerja ESG di atas rata-rata industrinya. Kedua indeks tersebut merupakan hasil kerja sama organisasi pengelola dana abadi lingkungan hidup Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) dan BEI.
Susunan saham yang masuk dalam indeks ESG Quality 45 IDX KEHATI dan ESG Sector Leaders IDX KEHATI akan ditinjau ulang dan diperbaharui secara rutin pada bulan Mei dan November. Dengan terdaftarnya saham Mitratel di kedua indeks tersebut, Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan bahwa perusahaan telah dinilai kuat dalam memegang komitmennya terhadap prinsip keberlanjutan dan implementasi aspek lingkungan hidup, sosial, dan tata kelola (ESG) ke dalam pengelolaan seluruh operasional bisnisnya.
“Mitratel meyakini bahwa prinsip keberlanjutan merupakan hal yang tidak terpisahkan dari strategi dan aktivitas bisnis perusahaan. Selain mendukung keberlangsungan dan pertumbuhan secara jangka panjang, penerapan ESG secara menyeluruh akan menciptakan nilai tambah yang bermanfaat untuk masyarakat, lingkungan, karyawan, dan tidak terkecuali para investor,” kata Theodorus atau Teddy. Teddy mengatakan, sebagai penyedia infrastruktur telekomunikasi yang esensial, Mitratel berkomitmen untuk terus meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas layanannya.
Sejalan dengan itu, sejumlah upaya keberlanjutan telah dilakukan Mitratel untuk mengurangi dampak lingkungan, yakni dengan cara penerapan sistem manajemen lingkungan yang tersertifikasi dan penyempurnaan kebijakan lingkungan yang berkelanjutan.
“Mitratel senantiasa melihat peluang besar di tengah berbagai tantangan melalui penciptaan inovasi produk dan layanan berkelanjutan serta meningkatkan daya saing. Mitratel juga akan menyusun strategi keberlanjutan yang komprehensif untuk mendukung langkah pemerintah Indonesia dalam mewujudkan komitmen Net Zero Emission (NZE) tahun 2060, bahkan Mitratel percaya bisa mewujudkannya lebih cepat dari target tersebut. Dengan menerapkan praktik bisnis yang efisien melalui strategi keberlanjutan, Mitratel tidak hanya berbeda dengan pesaing, namun juga mampu meningkatkan kepercayaan dan dukungan dari konsumen, investor, dan pemangku kepentingan lainnya.” pungkas Teddy. Sumber : EmitenNews.com
3 Saham Bersinyal Fresh Buy
1. MDKA (Merdeka Copper Gold)
MDKA (Merdeka Copper Gold) ditutup menguat +3.45% ke level 2,400 pada perdagangan Selasa (25/6). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk MDKA dengan target kenaikan ke level 2,480-2,530. Secara teknikal, MDKA berada dalam fase konsolidasi diantara MA 7&20 dengan rentang harga 2,358-2,517. Indikator stochastic masih stabil di area oversold. Batasi risiko jika MDKA diperdagangkan dibawah 2,320.
2. TKIM (Pabrik Kertas Tjiwi Kimia)
TKIM (Pabrik Kertas Tjiwi Kimia) ditutup menguat +1.20% ke level 8,450 pada perdagangan Selasa (25/6). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk TKIM dengan target kenaikan ke level 8,900-9,075. Secara teknikal, TKIM berada dalam fase konsolidasi diantara MA 7&20 dengan rentang harga 8,349-8,521 . Indikator stochastic masih stabil di area oversold. Batasi risiko jika MDKA diperdagangkan dibawah 8,250.
3. ARNA (Arwana Citramulia)
ARNA (Arwana Citramulia) ditutup menguat +0.87% ke level 580 pada perdagangan Selasa (25/6). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk ARNA dengan target kenaikan ke level 620-630. Secara teknikal, ARNA berada dalam fase downtrend dibawah kombinasi MA 7&20 dengan rentang harga 584-609. Indikator stochastic masih stabil di area oversold. Batasi risiko jika MDKA diperdagangkan dibawah 560.
Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable