IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) konsisten di zona merah pada perdagangan Rabu (20/3). IHSG sempat menyentuh di titik terendahnya di level 7,295.35 dan ditutup melemah – 0.08% ke level 7,331 pada penutupan bursa (20/3). Sebanyak 213 saham menguat, 296 saham melemah, dan 261 saham ditutup flat. Total transaksi IHSG mencapai 10.35 triliun, jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 19.67 miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak 1,124,715 kali. Secara teknikal, IHSG masih berada dalam fase konsolidasi area EMA7 MA20 masing-masing di level 7,331 dan 7,341. Indikator Stochastic cenderung menurun seiring dengan pelemahan IHSG beberapa hari terakhir. Gubernur BI memutuskan menetapkan suku bunga di level 6%. Investor kami himbau untuk wait and see terhadap fluktuasi IHSG. Apabila IHSG berhasil menembus diatas level 7,350, maka IHSG berpotensi untuk kembali menguat ke level all time high area 7,400-7,454. Apabila IHSG kembali terkoreksi dan melemah dibawah 7,295, maka IHSG berpotensi untuk melemah sampai ke level 7,239-7,250.

Sektoral Indeks

Sektoral Indeks ditutup variatif pada perdagangan Rabu (20/3). Sebanyak 6 sektor menguat dan 5 sektor melemah seiring dengan melemahnya IHSG -0.08% ke level 7,331. Sektor yang menguat paling signifikan adalah sektor kesehatan (IDXHEALTH) dengan kenaikan +2.05% ke level 1,357.27. Saham kesehatan yang menguat paling signifikan diantaranya adalah KLBF (+4.59% ke 1,480), SIDO (+4.13% ke 630), dan MIKA (+3.77% ke 2,750). Sedangkan sektor yang melemah paling dalam adalah sektor teknologi (IDXTECHNO) dengan penurunan -3.14% ke level 3,511.95. Saham sektor teknologi yang terkoreksi paling dalam adalah GOTO (-9.7% ke 65) dan BUKA (-4.23% ke level 136). Investor dapat mencermati saham yang terkait kesehatan dan konsumer non siklikal (IDXHEALTH & IDXNONCYC) yang sedang bergerak uptrend.

Saham Top Gainers

Saham Top Losers

Saham Top Volume Shares

Saham Top Frequency

Saham Top Turnover

Saham Top Net Foreign Buy

Saham Top Net Foreign Sell

Berita Global

Tingkat inflasi Inggris turun menjadi 3,4% tahun-ke-tahun pada bulan Februari 2024, turun dari 4% yang tercatat pada bulan Januari dan Desember dan berada di bawah ekspektasi pasar sebesar 3,5%. Angka tersebut merupakan yang terendah sejak September 2021, didorong oleh perlambatan kenaikan harga makanan dan minuman non-alkohol (5,0% vs 6,9% di bulan Januari), restoran dan hotel (6,0% vs 7,0%), rekreasi dan budaya (5,4%). vs 5,7%), dan aneka barang dan jasa (3,6% vs 4,5%). Di sisi lain, biaya turun lebih lambat baik untuk perumahan dan utilitas (-1.7% vs -2.1%) dan transportasi (-0.1% vs -0.3%). Tingkat inflasi inti tahunan, tidak termasuk barang-barang yang mudah berubah seperti energi dan makanan, turun menjadi 4,5%, tingkat terendah sejak Januari 2022 dan sedikit di bawah konsensus pasar sebesar 4,6%. Sumber : TradingEconomics.com

BUKA AKUN MNC SEKURITAS DENGAN KODE M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY SELAMA 2 BULAN

Berita Domestik

Bank Indonesia mempertahankan suku bunga utama tidak berubah sebesar 6% untuk kelima kalinya berturut-turut pada pertemuan bulan Maret 2024, sejalan dengan ekspektasi pasar, dengan tujuan untuk memastikan inflasi tetap berada dalam target 2,5±1% pada tahun ini sambil mendukung pertumbuhan ekonomi dan memperkuat stabilitas rupiah. Bank sentral juga mempertahankan suku bunga deposito semalam dan fasilitas pinjaman masing-masing sebesar 5,25% dan 6,75%.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan kembali bahwa BI melihat adanya ruang untuk menurunkan suku bunga pada paruh kedua tahun ini, dengan inflasi tetap berada dalam target hingga tahun 2025. Selain itu, BI juga mempertahankan perkiraan pertumbuhan untuk tahun 2024 sebesar 4,7% hingga 5,5%, terutama didorong oleh konsumsi rumah tangga dan investasi tetap. Sementara itu, perkiraan defisit transaksi berjalan tidak berubah antara 0,1% hingga 0,9% PDB, dengan defisit pada kuartal pertama tahun 2024 kemungkinan akan sedikit melebar karena penurunan saldo surplus barang. Sumber : TradingEconomics.com

3 Saham Bersinyal Fresh Buy

1. INDF (Indofood Sukses Makmur)

INDF (Indofood Sukses Makmur) ditutup menguat +0.78% ke level 6,475 pada perdagangan Rabu (20/3). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk saham INDF dengan target kenaikan ke 6,600-6,750. Dari sisi teknikal INDF berada dalam fase konsolidasi area EMA7 di level 6,441. Target 6,600-6,750 terealisasi apabila INDF berhasil breakout dari MA20 diatas level 6,525. Batasi risiko jika INDF berada dibawah 6,300.

2. INKP (Indah Kiat Pulp)

INKP (Indah Kiat Pulp) ditutup menguat +0.55% ke level 9,200 pada perdagangan Rabu (20/3). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy dengan target kenaikan ke angka psikologis 10,000. Dari sisi teknikal, INKP berada dalam fase uptrend karena stabil diatas EMA7 dan MA20. Indikator Stochastic juga berada di area overbought. Batasi risiko jika INKP berada dibawah 8,800.

3. ASII (Astra International)

ASII (Astra International) ditutup menguat tipis +0.96% ke level 5,275 pada perdagangan Rabu (20/3). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk saham ASII dengan target kenaikan ke level 5,425 untuk jangka pendek. Dari sisi teknikal, ASII mulai berada dalam fase konsolidasi menuju uptrend karena berhasil ditutup diatas EMA7 dan MA20. Batasi risiko jika ASII diperdagangkan dibawah 5,150.

Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable