DOW Menyusut Terimbas COVID. IHSG Trading Gap Down ?
- 25 June 2020
- 0
DOW mendapatkan pukulan telak tambahan setelah IMF pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global di 2020-2021.Ini berikan pressure disamping COVID
Balas dendam. IHSG seperti hendak membalas penurunan hari Selasa dengan menjadi index bursa regional yang naik tinggi sendirian kemarin. Walaupun global dihantui oleh potensi second wave COVID di USA namun IHSG lebih semangat dengan kabar baik dari bu Sri Mulyani.Keputusan pemerintah untuk tempatkan likuiditas 30T di HIMBARA membuat saham saham FINANCE dorong index melesat. Tapi bisakah IHSG bertahan hari ini setelah semalam DOW terperosok -710 point ? Apakah strategy gap down kita mainkan hari ini ?
Keputusan Menteri Keuangan Taruh Likuiditas 30 Trilyun Pompa Sektor FINANCE
Kemarin market betul betul disemangati oleh turunnya PMK (Peraturan Menteri Keuangan) no 70/2020 tentang Penempatan Uang Negarapada Bank Umum Dalam Rangka Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dana 30 trilyun yang digelontorkan kepada bank milik negara (HIMBARA) BBNI BBRI BBTN BMRI. Kucuran likuiditas ini diharapkan bisa menjadi senjata bagi bank BUMN untuk dapat menggenjot ekspansi kredit ke sektor riil yang terpuruk sejak adanya COVID10.
Keputusan ini membuat index melejit +1.75% dengan sektor FINANCE menjadi leader penguatannya naik +3.1%. Semua sektor pun ikut terkerek dengan putusan ini karena harapan bank bisa topang kembali akses modal kerja beberapa industri yang sempat terpukul. Ada 246 saham yang naik kemarin dan 159 saham yang turun.
Naiknya IHSG kemarin juga ditopang oleh minimnya aksi jual asing di pasar regular yang hanya -11.8 milyar. Memang ada catatan net sell besar -238 milyar di pasar nego, hal ini terjadi karena ada transaksi -304 penjualan di saham TKIM. Yang menarik adalah bank asing kemarin malah amankan posisi dengan melakukan net sell di BBRI -288 milyar dan tetap melakukan outflow pada saham TLKM -124 milyar. Kondisi ini membuat walaupun catatan index alami kenaikan justru hanya terjai net buy yang kecil di FINANCE dan INFRA : +38 milyar dan +1.1 milyar.
Top Net Buy Stock : SMMA ASII BBCA BBNI BBTN JSMR
Top Net Sell Stock : BBRI TLKM UNVR TOWR BMRI GGRM
Detail Market Summary 24 Juni 2020
DOW Turun -710 point Imbas Kasus COVID Dekati Milestone 10 Juta, Benua Amerika Menjadi Episenter
Tiga index utama Wall Street dalam perdagangan semalam ditutup melemah. NASDAQ akhiri 8 hari penguatannya dengan turun -222 point dan keluar dari zona 10ribu. S&P terkoreksi -2.59% dan tutup di level 3050. Sedangkan DJIA turun -710 point dan jadi sebagai penurunan terdalam sejak 11 Juni 2020.
Kekhawatiran akan second wave COVID di beberapa negara bagian mulai tampak. Setelah Texas giliran California yang catatkan lebih dari 7000 kasus baru infeksi coronavirus. Bahkan tiga negara bagian New York,New Jersey dan Connecticut terapkan aturan karantina 14 hari bagi pendatang yang berasal dari 8 negara bagian lain. States tersebut adalah Alabama, Florida, Arkansas, North & South Carolina, Texas dan Utah. Bahkan WHO sudah peringatkan Amerika tentang kondisi penyebaran virus masih belum capai level tertingginya di benua tersebut. Terlebih episenter kasus ini sekarang berada di South dan Central Amerika. Total kasus COVID secara global telah dekati level 10 juta orang dengan 2 negara benua Amerika menjadi kontributor utama : USA 2.46 juta dan Brazil 1.18 juta orang.
IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2020-2021, Harga Minyak Terpangkas 6%
DOW mendapatkan pukulan telak tambahan setelah IMF pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global di 2020-2021. Bila dalam proyeksi yang dirilis bulan April lalu, global GDP terkontraksi 3% di tahun 2020 maka dalam rilis kemarin GDP global akan susut 4.9%. Selain itu untuk tahun 2021 yang awalnya diproyeksi akan tumbuh 5.8% dipangkas menjadi hanya tumbuh 5.4%.
Penurunan ini terjadi karena aturan social distancing masih akan terus terjadi hingga akhir tahun dan beberapa negara yang masih tinggi kasus infeksi atau alami potensi second wave berpeluang untuk jalankan new lockdown. Bila kedua hal ini terjadi kembali maka produktivitas dan aliran barang akan terganggu hingga akhir tahun.
Proyeksi ini serta tingginya cadangan minyak Amerika yang mendadak naik +1.4 juta barrel dari ekspektasi hanya 299 ribu barrel membuat harga minyak terkoreksi. WTI turun USD 2.36 per barrel atau -5.85% dan saat ini berada di level USD 38.01 per barrel nya.
Tak heran DOW tertekan hingga 700 poin karena 3 hal ini : GDP slowdown, kenaikan COVID dan penurunan harga minyak. Dari 30 perusahaan yang tercatat di DJIA saham saham yang related dengan traditional industry dan minyak terpukul sangat dalam. BOEING turun -5.9%, Exxon Mobil dan Chevron juga turun -4.7% dan -4.15%.
IHSG Potensi Gap Down Saat Pembukaan, Bagaimana Peluang Tradingnya ?
Dengan tekanan yang kuat dari global ada potensi IHSG akan dibuka turun dan kemudian terstabilisasi. Perlu dicatat bahwa index saat ini masih berada dalam rentang konsolidasi sideways yang cukup lebar dengan support 4712 dan resisten 5139. Sehingga harga masih akan terus bergerak di dalam rentang tersebut : naik turun bergantian ikuti sentimen berita tanpa merubah trend besarnya yang sideways. Inilah yang oleh sebagian orang disebut periode KANGURU.
Bagaimana tradingnya bila terjadi gap down adalah BUY LOW SELL HIGH untuk INTRADAY (catatan bukan untuk lakukan averaging) :
- Pilih saham saham bluechip yang masih punya pijakan support horizontal atau MA line (MA20 atau MA60)”
- Bila saham tersebut alami koreksi dalam tapi tidak disertai dengan volume tinggi bisa mulai diperhatikan
- Saat mulai terjadi HAKA atau Buy@Bid maka bisa mulai melakukan pembelian
- Akan lebih baik bila indikasi FAKE DISTRI atau REAL ACCUM terjadi saat saham ditarik kembali ke atas
- Jual saham saat mulai terjadi HAKI atau Sell@Offer yang lebih besar, bisa cek dari POWER BUY
- Atau alternatifnya dengan melihat posisi tick chart yang sudah gagal bentuk new high dan sudah bentuk new low
- Bisa juga kriteria pemilihan berdasarkan screening saham yang on running (bid lebih besar dari offer) di nomor 1
Contoh menggunakan MNC TRADER VIEW dari MNC Sekuritas
Analisis Daily IHSG Dan Saham Watchlist Trading Cepat
IHSG masih akan bergerak dalam dua rentang konsolidasi.
Blok yang berasal dari inside bar 4821 4990 dan Weekly Sidewaysnya 4712 – 5139. Hal ini yang menjaga IHSG dalam 3 pekan dan 5 hari terakhir melompat naik turun dinamis di rentang tersebut. Stoch masih potensi GC dan kembali ke area 50-80, namun kondisi global hari ini mungkin akan membuatnya jadi berbeda. Index saat ini sudah memiliki 3 support lagi 4927-4897-4879 namun karena market sedang sideways kondisinya bisa bolak balik di area bawah atau atas supportnya.
Hari ini index akan berpotensi gap down uji area 4880 – 4800 untuk kemudian terstabilisasi dan membentuk pola rejection support. Ingat di Indonesia tidak terjadi second wave karena masih belum selesai first wavenya. Selain itu pemerintah relatif lebih responsif cegah pelanggaran aturan new normal seperti penundaan pelaksanaan CFD lanjutan di DKI, selain itu episenter COVID bergeser dari Ibukota ke Jawa Timur. Selain itu harapan pemulihan ekonomi dan stimulus yang terus bergulir bisa hadang turunnya aktivititas perekonomian.
Beberapa saham yang perlu diperhatikan bila terjadi gap down fokus ke saham market mover : BBCA BBRI BBNI BMRI TLKM UNVR HMSP GGRM TPIA SMGR CPIN BRPT INKP PTBA ADRO UNTR
Tone dan Manner Hari Ini : IHSG Potensi Gap Down, Siapkan TRADER VIEW Untuk Lakukan Scalping
Support – Resisten : 4800 – 4965
INFO SAHAMOLOGY
Telah dibuka tiga kelas bundling untuk mereka yang hendak develop skill dan knowledge trading dan investasi saham
Kelas Investing, Swing Trading dan Intraday Trading akan dimulai bulan Juli 2020.
Langsung book kelas kelasnya di LOKETCOM pada alamat http://loket.com/o/sahamology