Indeks Masih Volatile Namun Tidak Tembus Rentang Konsolidasinya
- 26 June 2020
- 0
Indeks sepekan ini volatile dalam rentang konsolidasi 4820-4990. Tak heran naik turun bergantian ikuti sentimen yang berkembang di pasar
Market bergerak volatile naik turun mengikuti berita dan sentimen. Dua type sentimen yang pengaruhi bursa global. Sentimen buruk terkait dengan COVID dan data ekonomi yang payah. Sentimen baik terkait dengan stimulus dan kebijakan relaksasi yang dilakukan otoritas. Lalu terjadi tarik ulur sentimen yang membuat market alami gap up atau gap down di awal pembukaan. Kemarin IHSG turun -1.36%. Apakah hari ini akan naik ikuti sentimen global yang positif dan gap up di awal perdagangan ?
Index kemarin anjlok -68 point dan ditutup level 4896. Masih di rentang konsolidasi level 1 4821 – 4990. Hanya ada 93 saham naik ditengah kondisi 324 saham yang koreksi. Perbandingan 1 : 3 ini membuat index terkapar -1.36%. Sektor PROPERTY menjadi yang paling anjlok -2.03% disusul oleh CONSUMER -1.71% dan MISC-IND -1.51%. Hampir semua saham big cap alami koreksi di kisaran -2% dan hanya sisakan BBCA yang masih naik +100 atau -0.35%.
Detail Market Summary 25 Juni 2020
Value perdagangan kemarin relatif tipis hanya 6.1 trilyun dengan jumlah saham yang diperdagangkan cuma 72.73 juta lot. Investor asing tidak banyak melakukan aksi jual dan hanya di angka -195 milyar untuk pasar regular. Investor asing masih catatkan aksi beli di saham BBCA +107 milyar ASII +58 milyar BBRI +49 milyar. Catatan outflow masih diseputar saham saham BBNI -117 milyar TLKM -62 milyar dan UNVR -41 milyar. Posisi ini menjaga index tetap di rentang konsolidasi walaupun bergantian naik turunnya.
Wall Street Volatile : Data Jobless Claim Kalah Sentimen Dengan Relaksasi Perbankan
Wall Street volatille dalam perdagangan semalam. Sejak pagi DOWFUT sebagai indikator pembukaan DOW cenderung melemah tajam. DOW dibuka turun di level 25365. Data ekonomi yang rilis semalam tidak berpihak pada market. Initial jobless claim yang sebelumnya tercatat 1.54 juta orang turun menjadi 1.48 juta orang. Angka ini lebih buruk dari ekspektasi analis di level 1.3 juta orang yang menerima benefit pengangguran. Hal ini membuat rata rata dalam 4 pekan jobless claim mencapai 1.62 juta orang. Total penerima jobless claim tercatat 19.52 juta orang lebih rendah dari pekan lalu yang capai 20.28 juta orang.
Jumlah kasus COVID terus bertambah khususnya dari dua states besar yaitu TEXAS dan FLORIDA. Bahkan pemerintah Florida menunda pembukaan aktivitas ekonomi lanjutan di negara bagian semenanjung tersebut. Bahkan Apple memutuskan untuk menutup kembali Apple Store guna mencegah penularan komunal.
Namun dua kondisi diatas tidak membuat market gentar. Munculnya relaksasi perbankan yang membolehkan bank untuk terlibat dalam aktivitas investasi yang beresiko. Aturan ini menganulir aturan Volcker yang muncul pasca krisis finansial 2008. Sontak bank bank besar seperti JP Morgan, Goldman Sachs, Bank of Amerika naik lebih dari +3% karena hal ini. Naiknya saham saham perbankan dorong DOW dan S&P naik signifikan. DJIA +299 point atau +1.18% ke levle 25745 dan S&P 500 ke level 3083 naik +1.1%.
Kabar baik ini tidak berlangsung lama : The FED putuskan untuk batasin aturan pembagian dividen bank bank utama setelah hasil stress test tunjukkan potensi beberapa bank alami masalah permodalan apabila krisis berlanjut. Kondisi ini akan membatasi gerak saham perbankan di di bursa.
IHSG Volatile Lanjutkan Pekan Konsolidasinya, Saham Potensi Menguat Dalam Rentang 4820 – 4990
Hari ini index masih akan lanjutkan pekan konsolidasinya di level 4820-4990. Ada kecenderungan penguatan mengekor sentimen perbankan di Wall Street pada pagi hari. Kondisi yang dinamakan Over Psikologis ini akan menjadi potensi untuk melakukan sell on strength. Market lalu akan mulai terstabilisasi dengan melakukan cross reference dengan market regional indikator di Hangseng dan DOW Futures Index.
Kondisi ini berbeda dengan kondisi kemarin yang cenderung Under Psikologis. Dimana saat dibuka terjadi panic selling karena terimbas sentimen global yang buruk. Terjadi panic selling dan mengakibatkan beberapa saham sentuh level support dan alami rejection. Sebagai trader kita harus bisa pahami dua kondisi pembukaan market ini sehingga tidak alami gocekan.
Jangan panic buying saat over psikologis dan jangan panic selling saat under psikologis
Beberapa saham yang bisa diperhatikan untuk trading cepat hari ini adalah : INTP AKRA BBNI PTPP BMRI PGAS SCMA BULL BBTN
Tone dan Manner Hari Ini : Indek Tutup Pekan Ini Dalam Rentang Konsolidasi
Support – Resisten : 4800 – 4965
Info Mini Class SAHAMOLOGY
Telah dibuka tiga kelas bundling untuk mereka yang hendak develop skill dan knowledge trading dan investasi saham
Kelas Investing, Swing Trading dan Intraday Trading akan dimulai bulan Juli 2020.
Langsung book kelas kelasnya di LOKETCOM pada alamat http://loket.com/o/sahamology