Anjlok Lagi Nyaris -5%, Haruskah Bursa Saham Tutup Beberapa Hari ?
- 18 March 2020
- 0
Apakah bursa melakukan tutup market untuk beberapa hari ? Atau investor yang untuk sementara waktu melakukan “market distancing” ?
Tekanan kepada bursa belum reda. Kemarin IHSG kembali terperosok dekati level batas bawah -5%. Inikah saatnya bursa melakukan tutup market untuk beberapa hari ? Atau investor yang untuk sementara waktu melakukan “market distancing” alias tidak membuka dulu aplikasi transaksi sahamnya ?
Ada 357 saham yang turun kemarin. Sedangkan yang naik hanya 67 emiten itupun saham saham lapis kedua dan ketiga yang relatif tidak punya bobot terhadap IHSG. Belum redanya tekanan jual ini membuat index terpangkas -233 point ke level 4456 dan bentuk lower low. Padahal banyak yang berharap level 4639 sudah menjadi bottom buat index namun takdir berkata lain. Semua sektor melemah dengan sektor sektor dominan turun diatas -5.5%. BASIC-IND dan INFRA menjadi yang paling terjun -5.90% dan -5.87%.
Blue Chip Turun Rasa Gorengan
Saham saham penggerak market dalam Top 10 Mover menjadi penyebab utama koreksi. Melihat 5 saham unggulan BBCA BBRI TLKM BMRI dan UNVR turun mendekati level ARB -7% menjadi sebuah hal yang jarang ditemui dalam 5 tahun terakhir. Bahkan dibeberapa pelaku pasar ada statement inilah saatnya “Blue Chip Turun Rasa Gorengan” Beberapa saham bahkan telah rollback ke harga tahun 2015-2016 saat krisis interim terjadi. Ambil contoh TLKM, di level harga 2940 setara dengan harga bulan Desember 2015. ASII di harga 4270 bahkan roll back ke harga bulan Mei 2010. Masih banyak saham saham unggulan yang turun sangat jauh.
Saham rokok HMSP yang kemarin tutup 1310 harganya kembali ke level harga bulan November 2011. Gudang Garam (GGRM) yang tutup 36450 harganya sama dengan harga bulan Novermber 2013. Rollback nya harga harga saham blue chip ini membuat IHSG telah turun -29.25% selama tahun 2020 dan telah memasuki fase pasar BEAR.
Asing Buang Bank, Indeks Nyungsep
Kemarin juga menjadi babak yang cukup dramatis saat bursa kehilangan lebih dari -1 trilyun dana asing. Total outflow dari pasar regular yang dilakukan asing mencapai -804 milyar yang didominasi oleh sektor FINANCE.
Total dana asing yang cabut dari industri perbankan dan finasial mencapai -846 milyar. Dimana 4 saham unggulan alami outflow diatas -130 milyar setiap sahamnya. BBCA -215 milyar, BMRI -175 milyar, BBRI -144 milyar dan BBNI 137 milyar. Keluarnya asing secara besar besaran dari saham perbankan telah membuat saham saham ini terkoreksi dekati level bawah -7% di perdagangan kemarin.
Volatilitas Market : Ada Stimulus Naik, Ada Bad News Turun
Market global pun masih berfluktuasi. Berita buruk bawa market turun. Berita baik bawa market naik. Bergantian. Komitmen pemimpin-pemimpin pemerintahan di Eurozone untuk memberikan stimulus bawa index STOXX600 naik +2.2%. Masih ada kabar buruk seperti tingginya penyebaran di Italia dan Spanyol serta semakin naiknya penderita di Perancis dan Jerman. Hal ini putuskan EU untuk sementara membatasi gerakan orang dari luar EU Zone selama 30 hari untuk masuk ke benua biru. Hal yang juga telah dilakukan oleh Canada.
Selain lakukan restriction dan lockdown, pemerintah di Europe juga tebar banyak stimulus untuk hambat masalah. Perancis akan gelontorkan USD 50 milyar stimulus dan bantuan untuk UMKM dan karyawan yang terimbas COVID19. Bahkan Spanyo mulai menasionalisasi rumah sakit untuk mempercepat pemberian bantuan kesehatan.
Tunggu Paket Bantuan 1 Trillion Disahkan Congress, Wall Street Masih Volatile
Wall Street naik tajam lebih dari 1000 point setelah alami turbulensi. DOW naik +5.20%, S&P 500 naik +43 point dan NASDAQ loncat +6.23% pada harapan akan ada stimulus dari White House. Kementrian Keuangan sekarang mengajukan dana stimulus USD 1 triliun sebagai relief package termasuk pemberian bantuan tunai kepada masyarakat. Stimulus lain termasuk penundaan pajak hingga 90 hari sampai 10 juta dollar untuk perusahaan dan 1 juta dollar untuk individu. Namun hal ini masih perlu mendapatkan persetujuan Congress. Sehingga after market DOW Future turun -400 point yang merupakan tanda market malam ini akan terkoreksi kembali dari reboundnya bila stimulus ini tidak segera diundangkan.
Hal yang akan menjadi kekhawatiran tambahan di market adalah potensi harga minyak turun dibawah level USD 20 per barrel. Dengan kondisi melemahnya demand serta potensi perang harga antara Rusia dan Saudi membuat minyak terpangkas -6% dan turun di bawah level USD 27 per barrel. Turunnya harga dan minimnya demand akan berpengaruh kepada industri minyak yang sangat besar beban utangnya. Ini akan menjadi beban tambahan untuk resesi khususnya di Amerika.
Perlukah Bursa Tutup Sementara ?
Telah turun lebih dari -29% dan sudah lampaui level krisis 2015 membuat banyak investor khawatir akan terus meluruhnya nilai saham. Kebijakan ARB dan circuit breaker dinyatakan belum cukup masif meredam psikologi investor yang terkoyak. Apakah index harus terus meluruh additional 25% – 30% lagi sehingga samai krisis 2008
Banyak yang berharap otoritas melakukan hal paling ekstrem : menutup perdagangan bursa selama beberapa hari. Pemerintah Filipina sudah lakukan ini sejak kemarin. Bahkan dalam sejarah pun IDX dan Bapepam pernah tutup bursa selama 3 hari saat krisis 2008. Apalagi saat ini IHSG masih sisakan 3 support sebelum betul betul terjun bebas dibawah level 4000.
Setelah kemarin break low 4639, IHSG saat ini menyisakan 3 support horizontal : 4408 – 4330 -4033. Melihat masih volatile nya market dan belum adanya aksi riil pemerintah terkait containment dari COVID19 ada potensi level level ini akan teruji. The baddest of the bad belum muncul di berita media. Berbeda dengan Amerika yang sudah mencapai level peak volatilitasnya +82 saat The FED pangkas bunga dan lakukan QE 700 milyar USD.
Support dan Resisten untuk hari ini 4033 – 4600
Tone dan Manner IHSG : Anjlok Lagi Nyaris -5%, Haruskah Perdagangan Bursa Stop Beberapa Hari ?
Potensi Pergerakan : 4033 – 4600
******
Tahun 2015 Index terkoreksi -25%, saat krisis 2008 IHSG terpangkas 61%. Pantau 3 saham ini yang akan menjadi penggerak market bila krisis mulai memantul. Ada 2 skenario yang bisa dipakai : Worst dan Good Scenario
Siap siap tangkap peluang dari BBCA BBRI dan BMRI saat krisis berakhir https://sahamology.id/pantau-skenario-3-saham-ini-untuk-jadi-kaya-pasca-krisis-usai/
*******
Untuk memberikan kemudahan pembelajaran kepada semua investor dan trader saham. Dalam moment market bearish dan imbauan utk tetap di rumah selama penyebaran COVID19, kami akan berikan program baru.
Semua paket pembelajaran online Sahamology kami berikan diskon 50%.
Harga lama utk buku dan video tutorial yang awalnya 499,000 kami turunkan menjadi 249,000
Dapatkan melalui Offical Store kami di Tokopedia http://tokopedia.com/bukusaham
*******