depresi

IHSG kembali terkoreksi dan membentuk new low. Area support 4408 pun sudah dibreak. Kini kita sama sama menanti kapan dan dimanakah bottom IHSG yang solid terbentuk ?

IHSG kembali terkoreksi dan membentuk new low. Area support 4408 pun sudah dibreak. Kini kita sama sama menanti kapan dan dimanakah bottom IHSG yang solid terbentuk ? Apakah level pertahanan psikologis 4000 akan dibreak atau tertahan di kisarannya. Semua masih belum pasti namun ada baiknya di antsipasi

Indeks bursa kemarin terpangkas lagi -2.82% atau terkoreksi -126 point setelah 319 saham serempak turun dalam satu hari. Walaupun sempat memantul dari level intraday terendah 4284 kondisi penurunan kemarin telah bawa IHSG break support 4408 nya. Semua sektor alami tekanan dengan sektor INFRA dan CONSUMER menjadi yang paling terkoreksi -3.84% dan -3.76%.

Bertumbangannya saham saham unggulan hingga dekati ambang batas bawah -7% jelas membuat parno sebagian orang. Bayangkan UNVR sudah tiga hari ARB. Kemarin pun BMRI BBNI dan CPIN turun di level terendah -7%. Ini tandakan masih rentannya psikologi pasar menghadapi kekhawatiran dampak terburuk dari COVID19.  Dari 10 saham top mover IHSG semuanya tertekan mulai dari BBCA hingga CPIN. Dari juara perbankan sampai leader auto industri. Heavy weight nya telekomunikasi sampai jagoan kebul rokok. Tak ada satupun yang bisa mengelak dari tajamnya sabetan virus corona.

Tekanan Jual Asing Berkurang, Lower Shadow Jadi Tanda Bottom IHSG ?

Ada dua good things yang terjadi kemarin : tekanan jual asing tidak sederas hari Selasa. Walaupun kemarin lakukan outflow tapi besarannya hanya 50% hari sebelumnya. Net sell hanya sebesar -262 milyar. Hal ini karena aksi jual asing di saham saham perbankan mulai terbatas -170 milyar saja. Walaupun terjadi outflow -140 milyar dan -83 milyar di saham BMRI dan BBNI namun ada aksi beli di saham BBCA senilai +78 milyar. Too bad hal yang sama tidak terjadi di saham BBRI. Saham bank BUMN retail ini sempat kebanjiran inflow di sesi pertama perdagangan dan capai level harga 3440, sebelum akhirnya asing keluar di sesi 2 dan tekan harganya turun -120 dan tutup di 3140.

Hal yang kedua adalah bentukan lower shadow yang mulai tandakan ada kekuatan beli. Setelah 2 hari turun sempurna dan membentuk perfect black candle, IHSG kemarin sisakan  buntut yang merupakan pantulan di area support 4330. Angka ini sama dengan angka penutupan IHSG kemarin. Apakah ini berarti untuk sementara index tertahan di level ini dan 4284 adalan support barunya ? Ini masih harus kembali di uji hari ini.

Red is the New Normal. Minyak Turun dibawah level USD 25 per barrel

Market global pun masih dalam tekanan yang kuat. Wall Street naik  turun bergantian terjadi sentimen berita yang muncul. DOW semalam terpangkas (lagi) -1338 point. S&P 500 juga alami nasib yang sama -5.18% dan NASDAQ terkoreksi -4.70%. Penurunan semalama bawa DJIA turun di bawah level support 20.000-nya. Walaupun 3 index utama terkoreksi namun indikator volatilitas VIX hanya naik tipis +0.71% ke 76.45 dan belum sampai sentuh kembali level tertingginya di 82. Ini artinya market sudah melihat kondisi ini sebagai ‘new normal’.Turunnya harga minyak di bawah level USD 25 per barrel  serta meningkatkan yield treasury membuat market worry bahwa resesi bukan menjadi isapan jempol belaka. Tingginya yield surat utang akan menambah masalah baru mahalnya pembiayaan di tengah krisis yang terjadi. Saat Fed Rate justru dekati 0%, yield malah lompat menjadi +1.21% untuk 10 tahun dimana sebelumnya hanya bergerak di level 0.77%.

Harga minyak acuan WTI turun -24% ke level USD 20.3 per barrel menjadi yang terendah sejak tahun 2002. Sedangkan acuan Brent juga turun -14% ke level USD 24.67 terendah sejak 2003. Tingginya surplus dan rendahnya demand akan menjadi issue yang besar. Bisa bawa harga minyak ke belasan dollar per barrel dalam waktu dekat. Logam safe haven seperti emas pun tak luput dari tekanan. Investor saat ini prefer cash sehingga emas turun di bawah level USD 1500 per ounce. Harga spot emas di perdagangan semalam turun -2.8% ke level USD 1485. Ini membuat harga emas sudah turun lebih dari 12% dari level tertingginya USD 1700 tahun ini.

ECB Luncurkan Stimulus Jumbo Ikuti The FED

Setelah Amerika sahkan stimulus baik oleh Dep Keuangan dan The FED kini giliran ECB (Euro Central Bank) kucurkan dana jumbo USD 819 milyar atau EUR 750 milyar. Dana ini akan dipakai untuk melakukan pembelian surat berharga hingga akhir tahun 2020 termasuk pembelian surat utang negara. Harapannya adalah agar likuiditas tetap terjaga khususnya di sektor kredit. Program yang dinamakan Pandemic Emergency Purchase Programme di harapkan bisa mengurangi efek dari tekanan COVID yang sekarang membuat Eropa sebagai epincenter nya.

Kucuran stimulus ini sedikit banyak telah membuat market hari ini lebih stabil. Pasar Australia dibuka menguat +2% di awal pembukaan. Sedangkan DOW FUT juga mulai rebound +500 point yang tandakan potensi DOW malam ini dibuka positif.

Bisakah Sentimen ECB Bawa IHSG Rebound Saat Indikator Cepat Masih Negatif ?

Tertahannya IHSG di support 4330 dan bentuk lower wick menjadi harapan trader hari ini akan terjadi rebound mini. Bisakah ini menjadi bottom IHSG sementara ? Walaupun belum ada aksi konkret dari pemerintah dan masih bertambahnya korban baru membuat market akan wait and see. Jumlah meninggal sudah capai 19 orang dan membuat mortality rate di Indonesia 2x dari global. Masih ramainya kegiatan pengumpulan massa di Sulawesi Selatan dan NTT terkait aktivitas keagamaan dapat menyebarkan pandemik ini lebih luas di luar Jabodetabek.

Rendahnya aksi jual asing diharapkan bisa jadi katalis bahwa net sell jor joran sementara waktu mereda. Hari ini index akan menguji kembali apakah support 4330 cukup kuat sehingga index temporarily tidak mengarah ke level 4030-4000. Walaupun ada potensi memantul  karena sentimen global ECB namun secara teknikal 2 indikator cepat : Stoch dan MACD belum positif.

Support 4030 Resisten 4552

Tone dan Manner IHSG :  Bersama Menanti Bottom IHSG. Sementara Terhenti di 4330 atau Berlanjut ke 4030

Potensi Pergerakan :  4033 – 4600

******

Banyak trader dan investor yang sering pusing menyikapi data yang beredar. Walaupun fokus gunakan Analisis Teknikal maupun Fundamental namun sering tergoda tambahkan variable lain sebagai sentimen.

Bagaimana menggunakan market variable yang optimal . Jangan terlalu banyak pakai parameter buat dianalisis apakah akan punya direct impact ke pergerakan harganya

Nanti puyeng sendiri kalau semua mau dipakai : DOW, EIDO, Commodities, Futures dll https://sahamology.id/trading-saham-dengan-market-variabel-yang-optimal/

*******