IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tajam +1.42% ke level 7,176.02 pada perdagangan Kamis (14/12). Penguatan IHSG hari ini didukung oleh saham saham berkapitalisasi pasar besar (Big Caps) yang kompak menguat pada hari ini. Dari sisi teknikal, IHSG masih berada dalam fase uptrend karena berhasil reject dari MA20 dan cross up EMA7. Disamping itu, IHSG juga menyentuh Bollinger Upper Bands di level 7,191.17. Outlook untuk IHSG berpotensi melanjutkan penguatan ke level all time high 7,377 imbas The Fed menahan suku bunga di level 5.25-5.5%.

BUKA MNC SEKURITAS DENGAN KODE SALES M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY 2 BULAN

Index Sectoral

Index SectoralIndex ScoreMovementPercentage
IDXBASIC1,276.28-16.18-1.25%
IDXCYCLIC793.26+5.70+0.72%
IDXENERGY2,057.11+33.21+1.64%
IDXFINANCE1,452.06+30.56+2.15%
IDXHEALTH1,346.95-3.78-0.28%
IDXINDUST1,080.10+13.26+1.24%
IDXINFRA1,548.84-30.11-1.91%
IDXNONCYC725.65+2.86+0.4%
IDXPROPERT697.04+15.73+2.31%
IDXTECHNO4,563.90+255.60+5.93%
IDXTRANS1,603.17+24.64+1.56%

8 sektor berhasil menguat dan hanya ada 3 sektor yang ditutup terkoreksi ditengah melonjaknya IHSG pada Kamis (14/12). Sektor yang berhasil menguat signifikan adalah sektor teknologi (IDXTECHNO) dimana saham GOTO menguat +5.6% ke level 94. Disamping teknologi, adapula sektor perbankan (IDXFINANCE) dan properti (IDXPROPERT) yang masing masing menguat +2.15% dan +2.31% imbas penahanan suku bunga oleh Federal Reserve di level 5.25-5.5%. The Fed juga mengisyaratkan akan memangkas suku bunga sebanyak 3 kali pada tahun 2024 yang merupakan angin segar untuk Perbankan dan Properti. Saham Saham Big Caps dari perbankan seperti BBCA BBRI BBNI BMRI juga kompak menguat pada hari ini, sedangkan saham properti yang menguat SMRA, CTRA, PWON, BSDE juga ikut menguat. Sektor yang terdampak paling parah adalah sektor infrastruktur (IDXINFRA) dan sektor industri dasar (IDXBASIC) yang terkoreksi masing masing -1.91% dan -1.25% diakibatkan oleh terkoreksinya saham saham yang berkaitan dengan Grup Prajogo Pangestu seperti BRPT, TPIA dan BREN.

Berita Global

Indeks dolar turun di bawah 102,5 pada hari Kamis, meluncur ke level terendah dalam empat bulan karena Federal Reserve mempertahankan suku bunga stabil untuk pertemuan ketiga berturut-turut dan mengisyaratkan total penurunan suku bunga sebesar 75 basis poin pada tahun 2024. Angka tersebut masih kurang dari pasar. perkiraan penurunan suku bunga penuh pada tahun depan, namun lebih agresif dari yang ditunjukkan oleh pejabat Fed sebelumnya. Bank sentral juga mengatakan bahwa inflasi telah “menurun selama setahun terakhir” sambil tetap mempertahankan gambarannya mengenai harga yang meningkat. Dari segi data, harga konsumen dan produsen AS sedikit berubah dan sebagian besar sejalan dengan ekspektasi pada bulan November. Dolar melemah tajam secara keseluruhan dan jatuh ke posisi terendah dalam beberapa bulan terhadap dolar Australia dan Selandia Baru serta yen Jepang. Sumber : TradingEconomics.com

Berita Domestik

Bank Dunia (World Bank) memproyeksikan perekonomian Indonesia rata-rata hanya 4,9% selama 2024-2026. Hal itu mencerminkan perlambatan pertumbuhan ekonomi dibandingkan 2022 yang berada di level 5,3% dan 2023 yang diperkirakan masih di kisaran 5%. “Indonesia diproyeksikan akan mencatat pertumbuhan yang kuat sepanjang proyeksi ini, namun risiko penurunannya semakin besar. Perekonomian diproyeksikan tumbuh rata-rata tahunan sebesar 4,9% selama 2024-2026, mencerminkan perlambatan pertumbuhan ekonomi,” tulis laporan Bank Dunia dalam Indonesia Economic Prospects, Rabu (13/12/2023).

Melambatnya proyeksi ekonomi Indonesia di 2024-2026 sejalan dengan kondisi perdagangan yang lebih lemah. Konsumsi swasta disebut akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di tahun depan. “Konsumsi swasta akan menjadi pendorong utama pertumbuhan yang didukung oleh belanja selama Pemilu pada 2024. Pertumbuhan konsumsi masyarakat di tahun depan juga sejalan dengan rencana kenaikan gaji PNS pada 2024,” tuturnya. Bank Dunia juga memprediksi investasi di Indonesia akan moncer. Meski begitu, kegiatan ekspor dan impor diperkirakan hanya tumbuh tipis karena volume sudah meningkat pada 2021-2022 menyusul pertumbuhan yang sangat kuat.


“Defisit transaksi berjalan secara bertahap akan meningkat menjadi 1,4% PDB pada 2026 seiring dengan rendahnya harga komoditas dan lemahnya pertumbuhan global menghambat ekspor,” imbuhnya. Saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia disebut tetap kuat meskipun belum sepenuhnya pulih seperti sebelum pandemi COVID-19. Berakhirnya booming harga komoditas dan prospek suku bunga global tinggi untuk jangka waktu lama menjadi hambatan bagi ekonomi Indonesia. “Perekonomian Indonesia saat ini lebih besar dibandingkan sebelumnya, namun angka tersebut masih 6,9% lebih kecil untuk kembali pulih ke tren sebelum pandemi. Hal ini mencerminkan dampak buruk dari pandemi ini,” ucapnya. Sumber : DetikFinance.com

3 Saham Dengan Sinyal Fresh Buy

1. PGEO (Pertamina Geothermal Energy)

PGEO (Pertamina Geothermal Energy) ditutup menguat +1.63% ke level 1,245 pada perdagangan Kamis (14/12). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk saham PGEO dengan target kenaikan ke Bollinger Upper Bands di 1,275. PGEO berada dalam fase uptrend karena berada jauh diatas EMA7 dan MA20. Batasi risiko jika PGEO terkoreksi dan berada dibawah 1,195.

2. BBRI (Bank Rakyat Indonesia)

BBRI (Bank Rakyat Indonesia) menguat drastis +4.72% ke level 5,550 pada perdagangan Kamis (14/12). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk saham BBRI dengan harapan kenaikan ke titik all time highnya di 5,750. BBRI berada dalam fase bullish karena stabil diatas EMA7 dan MA20. Batasi risiko jika BBRI berada dibawah 5,400.

3. SMRA (Summarecon Agung)

SMRA (Summarecon Agung) menguat drastis +5.56% ke level 570 pada perdagangan Kamis (14/12) imbas penahanan suku bunga oleh The Fed. SMRA berada dalam fase minor bullish karena pada perdagangan hari ini berhasil ditutup diatas EMA7. Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk SMRA dengan target kenaikan singkat ke MA20 di 590-600. Batasi risiko jika SMRA diperdagangkan dibawah 550.

Dapatkan Fitur Screener Untuk memudahkan trading plan kamu dengan mendownload Sahamology