PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berencana untuk memulai perjalanan transformasi digital pada tahun 2024. Rencana tersebut didukung oleh investasi signifikan dalam pendirian pusat data canggih. Direktur Keuangan perusahaan, Vera Eve Lim, memprediksi peningkatan besar dalam investasi keseluruhan, khususnya dalam bidang teknologi. Pusat data baru yang terletak di Cikarang dan dijadwalkan beroperasi penuh pada awal 2025, menandakan komitmen BCA terhadap kemajuan teknologi.

“Pembangunan gedung sudah selesai. Untuk pusat data, ada investasi yang besar diperlukan, termasuk perangkat lunak dan keras, dan saat ini dalam proses,” ungkap Vera saat Public Expose 2023 pada 29 November 2023.

Dengan pusat data baru ini, BCA mengantisipasi lonjakan investasi di sektor teknologi, sejalan dengan visinya untuk terus berinovasi dan melakukan transformasi digital. Langkah strategis ini menempatkan BCA untuk menawarkan layanan perbankan digital yang kuat dan inisiatif teknologi.

Investasi Keuangan dan Komitmen

Vera menyoroti bahwa investasi keseluruhan BCA berada pada tren peningkatan. Belanja modal (capex) mencapai sekitar Rp 8,3 triliun tahun ini. Modal tambahan akan disesuaikan dengan kebutuhan bisnis anak perusahaan. Hal tersebut menunjukkan komitmen BCA terhadap pertumbuhan berkelanjutan dan daya saing di pasar keuangan yang dinamis.

Sebagai bukti kekuatan keuangan, BCA akan mendistribusikan dividen interim tunai sebesar Rp 42,50 per saham atau total Rp 5,23 triliun pada 20 Desember 2023. Hal tersebut memperkuat komitmennya untuk memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham.

Performa Keuangan Solid di Tengah Tantangan Ekonomi

Meskipun menghadapi tantangan ekonomi, terutama selama pandemi COVID-19, BBCA melaporkan pertumbuhan laba bersih yang mencengangkan sebesar 25,8% YoY. Dimana laba tersebut mencapai Rp 36,4 triliun pada kuartal III 2023. Pertumbuhan ini disebabkan oleh peningkatan volume kredit di semua segmen, perbaikan kualitas pinjaman secara konsisten, dan peningkatan volume transaksi dan pendanaan.

Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama BCA, mengaitkan pertumbuhan kredit yang solid dengan strategi seperti BCA Expo 2023, mendukung pertumbuhan kredit konsumen. Khususnya, kredit UKM mencatat peningkatan signifikan sebesar 16,4% YoY, mencapai Rp 104,8 triliun.

Dalam menghadapi pandemi, BCA berhasil memperbaiki rasio loan at risk (LAR) dan rasio kredit bermasalah (NPL), mencerminkan ketangguhan dalam manajemen risiko. Rasio pencadangan NPL dan LAR yang kokoh mencapai 226,9% dan 66,6%, masing-masing.

Baca juga: BRIS JADI BANK SYARIAH PERTAMA YANG TAWARKAN RDN ONLINE

Vera Eve Lim menyatakan optimisme terkait pertumbuhan penyaluran kredit hingga akhir 2023, dengan proyeksi pertumbuhan di kisaran 10-11%. Meskipun terjadi perlambatan dalam kredit korporasi, pertumbuhan kredit secara keseluruhan dianggap solid, dengan sektor konsumen, KPR, KKB, dan UMKM tetap positif.

Lebih dari Sekadar Perbankan: Pertumbuhan Basis Pelanggan Berkecukupan

BCA tidak hanya fokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga mencatat peningkatan jumlah nasabah tajir hingga semester I 2023. Dengan total 205 ribu nasabah tajir. BCA Solitaire dan Prioritas berhasil menarik perhatian dari berbagai generasi, mulai dari baby boomer dan Gen X hingga milenial dan Gen Z.

Dengan investasi digital, pertumbuhan kredit yang solid, dan komitmen terhadap pelayanan optimal. BCA terus menegaskan posisinya sebagai pemain utama dalam industri perbankan Indonesia. Transformasi digital yang terus berlanjut diharapkan dapat memperkuat posisi perusahaan dalam menghadapi dinamika pasar keuangan yang terus berkembang.

Analisa saham BBCA lebih mudah pakai SAHAMOLOGY Download sekarang https://cutt.ly/SahamologyApp