Anjlok Di Ujung Agustus, Apakah September Ceria Akan Awali Bulan Ini ?
- 1 September 2020
- 0
Apakah bulan September akan menjadi ceria atau redup seperti halnya 2 tahun terakhir dimana September IHSG cenderung terkoreksi ?
Menutup perdagangan Agustus index alami koreksi tajam lebih dari -2%. Bantingan IHSG ini seperti menjadi antiklimaks dari perdagangan selama bulan Agustus yang baik. Index masih ditutup di posisi green sepanjang bulan terapresiasi +1.7%. Pertanyaannya adalah apakah bulan September akan menjadi ceria atau redup seperti halnya 2 tahun terakhir dimana September IHSG cenderung terkoreksi ?
Dalam perdagangan kemarin hanya sektor AGRI yang ditutup positif, sedangkan 8 sektor lain berdarah. MISC-IND dan FINANCE menjadi yang paling besar penurunannya -3.11% dan -2.91%. Jumlah saham yang turun mendominasi perdagangan dengan 313 emiten alami koreksi berbanding 124 yang naik. Dari Top 10 Mover hanya TPIA dan SMMA yang ditutup di zona hijau. Saham saham perbankan ambrol dan dorong IHSG koreksi dalam. BBCA sebagai leader -.3.38%, BBRI dan BMRI bahkan njlok -4.87% dan -4.41%. ASII sebagai jawara di sektor MISC-IND nasibnya tak kalah jelek, turun -4.22%
Aktivitas investor asing menggila setelah catat outflow masif -1.92 trilyun. Catatan outflow kemarin : -1.81 trilyun terjadi di pasar regular dan -106 milyar di pasar tunai/negosiasi. Sektor FINANCE menjadi yang paling besar catatan net sell nya kemarin capai -1.2 trilyun disusul oleh INFRA -342 milyar dan CONSUMER -153 milyar. Saham saham Bank BUMN dihajar jual oleh asing setelah naik cukup tinggi. BBRI jadi yang terbesar outflow -446 milyar, BMRI -299 milyar dan BBNI -291 milyar. Tak ketinggalan BUMN telekomunikasi TLKM ikut dihajar juga -243 milyar dan BBCA -145 milyar. Melihat kondisi ini tak heran IHSG bergerak hancur hancuran.
Detail Market Summary Senin 31 Agustus 2020
Index Sudah Berada Diatas MA5 Weekly Sejak Akhir Mei 2020, Koreksi Adalah Hal Wajar
Dari kacamata teknikal, penurunan IHSG sendiri merupakan sebuah yang bisa terjadi kapan saja. Trend IHSG sejak minggu terakhir Mei 2020 memang selalu berada diatas garis MA5 Weekly dan sejak minggu ketiga Juni 2020 berada diatas MA20 weekly. Hal ini tandakan IHSG sudah alami uptrend cukup lama. Kita pernah alami kondisi kaget di awal pekan Agustus 2020 saat keluar penantian data soal GDP terkontraksi -5,3%. Banyak trader ambil posisi cut loss dan kemudian index diangkat hingga bentuk long lengged doji. Belajar dari pengalaman ini kita harus menunggu market stabil sebelum melakukan transaksi beli dan jual.
IHSG sendiri sepanjang bulan Agustus bergerak antara level 4928-5381. Trend nya secara jangka pendek masih cenderung menguat. 5 candle putih sejak terjadi big correction di bulan Maret 2020 saat pandemi COVID diterapkan. Kalau pun bulan ini terjadi black candle maka merupakan area konsolidasi inside bar antara 5000-5300 dimana level MA5 monthly 4952 dapat dijadikan sebagai support terdekat.
Banyak yang menafsirkan koreksi kemarin dengan hal hal yang multitafsir. Keluarnya asing dikaitkan dengan kekhawatiran terjadinya resesi teknikal. Apalagi mulai muncul kabar dari para Menteri Kabinet. Ada lagi yang mengkaitkan aksi jual dikaitkan dengan RUU baru tentang pengembalian pengawasan perbankan ke Bank Indonesia dari OJK. Sebagian berasumsi bahwa independensi Bank Indonesia akan dipangkas sehingga bikin rontok perbankan. Ada yang kaitkan juga dengan revisi dana pemerintah di bank bank HIMBARA dan Swasta terkait dengan PEN. Ada lagi yang memberikan argumen bahwa investor asing sedang melakukan rebalancing terhadap portofolionya. Semua bisa memberikan alasan dan argumen. Namun ada baiknya kita kembali ke prinsip dasar DOW Theory : Market Discounts Everything. Harga sudah menggambarkan apa yang kita ketahui dan tidak ketahui.
Koreksi Saatnya Membeli Bagi Investor, Saham Kembali Undervalue di September
Turunnya sebuah harga saham merupakan kabar buruk bagi seorang trader yang memiliki posisi. Namun menjadi kabar bahagia bagi investor yang memiliki dana untuk melakukan reakumulasi. Saat harga terjadi koreksi artinya saham kembali menjadi undervalue. Akan menjadi banyak pilihan saham saham yang dengan PBV dibawah 1 dan PER dibawah 7/8. Saat ini PBV IHSG adalah 1,8 dan average PER IHSG adalah 11,5.
Secara trend sendiri IHSG dalam perspective daily masih dalam kondisi sideways UP. Index masih berada diatas MA20 daily di 5217. Yes kemarin memang IHSG break down dari level support EMA7 dan MA5 nya. Namun perlu dicatat bahwa index saat ini belum terlalu keluar dari area stoch 80 yang sudah bertahan sejak awal Agustus 2020. Selain itu kita masih menunggu konfirmasi dari histogram MACD untuk deadcross untuk konfirmasi apakah index akan berbalik arah.
Sektor yang masih Sideways UP : AGRI, BASIC-IND, CONSUMER, FINANCE, PROPERTY. Sedangkan yang Downtrend : INFRA, MINING dan MISC-IND. Sideways DOWN : TRADE. Untuk sektor sideways up bila berhasil break resisten atas ada peluang akan melanjutkan trend naiknya kembali.
Hari ini index diproyeksikan akan uji area support MA20 5217 untuk mengkonfirmasi patahnya pertahanan kedua dari IHSG. Ada potensi index akan bergerak dibawah level 5217 di awal awal perdagangan untuk kemudian rebound dan bentuk wick/shadow rejection.
Beberapa saham yang dapat masuk dalam wacthlist hari ini : AGRO BBKP SMA BRIS BNLI BTPS SSMS CPIN JPFA MAIN
Tone dan Manner Hari Ini : Koreksi Adalah Jamak Dalam Pergerakan Harga IHSG, Jangan Disesali
Support – Resisten : 5144 – 5327
Pertajam Knowledge dan Skill Lewat Online Video Edukasi
Dapatkan video video edukasi terbaik SAHAMOLOGY di aplikasi TETRA SAHAM. Ketinggalan workshop mini class ? Bisa beli videonya dengan skema rental 30 hari melalui http://tetrasaham.com/vod
Ikut workshop tapi lupa beli paket dengan playback ? Bisa juga beli Video On Demand nya. Murah banget. Cuma Rp 100.000 dengan rata rata durasi 2 jam edukasi
Topiknya mulai dari Scalping, Psikologi Trading, Investasi dan Fast Trading.
Download dan install update terbaru ini dari link http://onelink.to/tetrasaham