Tak Beri Dividen, Saham GGRM Dibuang Investor Hingga Anjlok -5.10%
- 31 August 2020
- 0
GGRM yang rampungkan RUPS Tahunan berikan kejutan investor dengan tidak memberikan dividen tahunan. Sahamnya punt terhempas hingga -5.10% ke level 49250.
Menutup perdagangan jelang akhir pekan IHSG terkoreksi -0.46%. Anjloknya dua saham utama BBCA dan GGRM menjadi penyebabnya. BBCA yang punya kontribusi 12.76% turun -1.59%. Sedangkan GGRM yang rampungkan RUPS Tahunan memberikan kejutan kepada investor dengan tidak memberikan dividen tahunan. Sahamnya punt terhempas hingga -5.10% ke level 49250.
Index pada hari Jumat cenderung mixed. Padahal masih ada 5 sektor yang menguat IHSG namun gagal naik setelah 3 sektor utamanya anjlok. INFRA CONSUMER dan FINANCE yang merupakan komponen terbesar market mover IHSG merah. Tak heran bilsa index terseret turun -24.81 point ke level 5346. Apalagi jumlah saham yang turun jauh lebih banyak dari jumlah yang naik : 238 berbanding 189.
Selain itu mayoritas saham penggerak index berkecenderungan ditutup koreksi. Hanya sisakan ASII dan TPIA yang ada di zona hijau. TLKM kembali turun -1.00% setelah dihempaskan oleh investor asing dalam aksi jual masif sebanyak -304 milyar. Tiga bank besar BBNI BBCA BBRI tak lepas dari aksi ambil untung asing. Sama halnya dengan MDKA yang alami outflow -125 milyar.
Detail Market Summary Jumat 28 Agustus 2020
Laba Naik 40% Tapi GGRM Tak Bagikan Dividen, Investor Kecewa
Ada kejutan besar di saham bluechip pemberi dividen jumbo GGRM pada hari Jumat. Walaupun alami kenaikan laba 40% di tahun 2019 namun memutuskan untuk tidak memberikan dividen tahun buku 2019. Laba 2019 sebesar 10.88 trilyun jelas lebih tinggi dari laba tahun 2018 7.79 trilyun Keseluruhan laba tersebut digunakan sebagai laba ditahan perusahaan guna antisipasi penurunan performa 2020 sebagai dampak COVID19.
Padahal biasanya GGRM konsisten memberikan dividen dengan payout ratio pada rentang 64% -77%. Dengan EPS tahun 2019 sebanyak Rp 5655 per saham banyak yang berharap bisa tangguk dividen minimal sama dengan tahun lalu Rp 2600 atau setara dengan 45% laba yang dihasil perusahaan. Alih alih dapat yield 5.2% dari harga penutupan kemarin malah ZONK. Tiada Dividen. Apalagi ada kabar sebagian laba akan digunakan untuk pengembangan Bandara Kediri. Padahal bisnis penerbangan sedang dalam masa keterpurukan post COVID sehingga investasi itu baru akan punya impact masa depan.
Investor berharap banyak terhadap saham yang masuk dalam komponen IDXHIDIV20 sebagai emiten yang rajin bagi dividen jumbo. Tidak diberinya dividen tahun ini jelas menjadi catatan terhadap GGRM sebagai konstituen index tersebut.
Wujud kekecewaan investor terhadap GGRM dinyatakan dengan aksi jual bersih asing -32 milyar dan hempaskan saham ini dibawah level kunci Rp 50ribu. Saham ini bahkan break dua resisten kunci 51725-50250. Beruntung aksi jual ini tertahan dan memantul di support 48950 sehingga masih bisa tutup di level 49250.
Ada potensi saham GGRM akan akhiri pendakian dan menjadi downtrend. Saat ini masih akan sideways dalam rentang 47300-55000.
Saham AISA Dibuka Suspensi Hari Ini, DOW Akhiri Fase Negatif 2020
Kabar baik dari bursa global : DOW akhiri fase negatif tahun 2020 setelah naik +161 point ke level 28653. Hal ini membuat index 30 saham terbesar Amerika ini menjadi yang ketiga YTD-nya positif menyusul NASDAQ dan S&P yang sudah lebih dulu cetak skor. Kini DOW sudah naik +0.4% untuk tahun 2020 dan tinggal menunggu break high di Februari 2020 rekor. Kenaikan pada hari Jumat juga tandakan rekor rally bulan Agustus yang terbaik selama 30 tahun setelah S&P500 naik +7.2% apalagi saat index ATH di atas level 3500.
Dari bursa lokal ada juga kabar baik untuk retail investor. Saham sejuta ummat AISA alias Tiga Pilar akhirnya dibuka suspensinya setelah 2 tahun nyangkut di level 168. Banyaknya kasus yang terjadi sepanjang 2017-2018 mulai dari beras oplosan, gagal bayar obligasi hingga kisruh management buat saham ini distop perdagangannya 5 Juli 2018. Dari hasil penilaian jasa penilai publik berdasarkan tahun buku 2019 nilai pasar wajar saham AISA adalah 558.69 milyar atau setara dengan Rp 173.58 per saham
Tidak seperti bursa global, IHSG masih berkutat di zona negatif YTD -15.13%. Walaupun sudah alami rally namun belum bisa kembali ke level awal tahun. Setidaknya IHSG sudah membaik dan kini di posisi 3 bursa ASEAN di bawah Malaysia dan Vietnam dalam perbaikan performanya. Hari ini index masih akan bergerak dalam rentang konsolidasi 5295-5385 dengan potensi penguatan mengekor sentimen global. Melemahnya USD membuat harga emas memantul ke level USD 1981 jadi kabar baik buat saham MDKA PSAB dan ANTM. Selain itu masih terus solidnya harga CPO di level MYR 2781 per ton bagus untuk saham AALI LSIP SIMP. Penguatan timah dan nikel juga akan buat INCO dan TINS aktif kembali hari ini. Saham saham coal seperti ADRO PTBA juga bisa dimasukkan dalam watchlist.
Beberapa saham yang bisa dimasukkan dalam watchlist hari ini : BRIS JSMR INKP LUCK ASII ERAA MTDL SCMA TCPI HKMU SCMA
Tone dan Manner Hari Ini : 3 Index Global Sudah Keluar dari Zona Negatif, Index Potensi Mixed Konsolidasi
Support – Resisten : 5295 – 5385
INFO VOD SAHAMOLOGY
Dapatkan video video edukasi terbaik SAHAMOLOGY di aplikasi TETRA SAHAM. Ketinggalan workshop mini class ? Bisa beli videonya dengan skema rental 30 hari melalui link https://tetrasaham.com/Vod
Ikut workshop tapi lupa beli paket dengan playback ? Bisa juga beli Video On Demand nya. Murah banget. Cuma Rp 100.000 dengan rata rata durasi 2 jam edukasi
Topiknya mulai dari Scalping, Psikologi Trading, Investasi dan Fast Trading.
Download dan install update terbaru ini dari link http://onelink.to/tetrasaham