PT Vale Indonesia Tbk (INCO) telah mengumumkan kinerja perseroan selama enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2023, dan kabar baik datang dari perusahaan tambang tersebut. Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (28/7/2023), INCO berhasil mencatatkan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Pendapatan Mencatatkan Peningkatan 16,73 Persen

Selama periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2023, INCO berhasil mencatatkan pendapatan sebesar USD 658,97 juta atau sekitar Rp 9,93 triliun (kurs Rp 15.067,50 per USD). Pendapatan INCO meningkat 16,73% dibandingkan periode sama tahun lalu, yang hanya USD 564,54 juta.

Meskipun beban pokok pendapatan lebih tinggi, laba kotor mencapai USD 220,47 juta di semester pertama 2023. Angka ini menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 5,88% dibandingkan dengan laba kotor semester pertama tahun 2022 yang mencapai USD 208,22 juta. Hal ini menunjukkan kemampuan perseroan dalam mengatasi tantangan dan mempertahankan pertumbuhan positif di tengah kondisi ekonomi yang dinamis. Prestasi ini mencerminkan strategi INCO untuk meningkatkan kinerja bisnis dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham serta pasar tambang Indonesia.

Faktor Penyebab Pertumbuhan Pendapatan dan Beban Pokok Pendapatan

Di sisi lain, Febriany Eddy, CEO dan Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk, menyatakan bahwa pertumbuhan pendapatan pada semester pertama 2023 sebesar 17 persen terutama disebabkan oleh peningkatan volume pengiriman yang mencapai 6.208 ton. Ia mengakui peningkatan beban pokok pendapatan USD 438,4 juta pada semester pertama 2023. Kenaikan disebabkan biaya konsumsi bahan bakar dan harga diesel yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

Baca juga: ASII MELANGKAH MAJU: KUASAI 99,98% SAHAM PT TOKOBAGUS (OLX) UNTUK EKSPANSI DI PASAR E-COMMERCE INDONESIA

Pencapaian Laba Bersih dan Kinerja Keuangan Lainnya

Meskipun demikian, pada paruh pertama tahun ini, perseroan berhasil mencatatkan laba usaha sebesar USD 198,59 juta. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 1,57 persen dari posisi pada Juni 2022 yang mencapai USD 195,52 juta. Setelah mengurangi biaya keuangan dan beban pajak, perseroan mencatat laba bersih USD 168,52 juta atau sekitar Rp 2,54 triliun bagi pemilik entitas induk.

Penguatan Aset dan Kondisi Keuangan Perseroan

Dalam hal ini, Total aset INCO mencapai USD 2,81 miliar pada Juni 2023, naik dari USD 2,66 miliar tahun sebelumnya. Sementara itu, liabilitas juga mengalami kenaikan menjadi USD 345,85 juta dari USD 303,34 juta pada Desember 2022. Sedang ekuitasnya mencapai USD 2,43 miliar pada Juni 2023, meningkat dari akhir tahun lalu USD 2,35 miliar.

Singkatnya, INCO menunjukkan komitmennya dalam berkontribusi bagi pasar tambang di Indonesia dengan kinerja dan pertumbuhan positif di semester pertama tahun 2023.

Analisa saham INCO lebih mudah pakai SAHAMOLOGY Download sekarang https://cutt.ly/SahamologyApp