PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), atau lebih dikenal dengan BRI, telah mencatatkan prestasi gemilang pada semester I tahun 2023. Pertumbuhan dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) perusahaan ini tumbuh sebesar 20,42 persen secara tahunan atau year-on-year (YoY). Tidak hanya itu, jumlah nasabah BRI juga mengalami peningkatan sebesar 19,84 persen YoY pada periode yang sama.

Keberhasilan ini didukung oleh komitmen dan upaya keras yang telah dilakukan oleh Direktur Bisnis Konsumer BRI, Handayani. Beliau mengungkapkan bahwa perseroan senantiasa memperkuat strategi dan edukasi terkait pengelolaan keuangan kepada seluruh lapisan masyarakat. Dengan demikian, minat masyarakat dalam investasi meningkat, yang mengantarkan pertumbuhan kinerja wealth management perusahaan.

Sinergi dalam BRI Group: Kolaborasi Anak Perusahaan untuk Layanan Wealth Management

BRI tidak berhenti di situ saja. Perusahaan ini terus mengoptimalkan sinergi dalam BRI Group dengan melakukan kolaborasi dengan anak perusahaan terkait layanan wealth management. BRI juga berfokus pada meningkatkan kapabilitas karyawannya melalui akselerasi sertifikasi bidang pengelolaan keuangan secara masif. Semua upaya ini bertujuan untuk memberikan layanan financial advisory terbaik kepada nasabah dan seluruh masyarakat Indonesia.

Selain itu, BRI menegaskan visinya untuk menjadi pilihan utama nasabah dalam mempercayakan seluruh transaksi perbankan. Peran ini sejalan dengan konsep finansial supermarket yang dapat menjawab beragam kebutuhan investasi dan proteksi nasabah.

Baca juga: PERTUMBUHAN POSITIF PARUH PERTAMA 2023 PT VALE INDONESIA TBK (INCO)

Salah satu keunggulan layanan keuangan BBRI adalah instrumen produk yang ditawarkan dengan risiko yang relatif aman. BRI bekerja sama dengan manajer investasi, asuradur, dan sekuritas yang terpercaya, sehingga nasabah dapat merasa aman dan terjamin dalam melakukan investasi dan proteksi keuangan.

Digitalisasi dan Pulihnya Ekonomi Nasional

Dalam mendukung pertumbuhan kinerja, BRI juga semakin menyelaraskan strategi bisnisnya dengan digitalisasi. Dengan semakin pulihnya kondisi ekonomi nasional, perusahaan optimistis kinerjanya akan semakin baik di paruh kedua tahun 2023.

Direktur Manajemen Risiko BRI, Agus Sudiarto, menegaskan bahwa perseroan menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 10-12 persen pada tahun ini. Beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan ini adalah kondisi ekonomi makro Indonesia yang masih kondusif, perbaikan permintaan domestik, dan tetap positifnya kinerja ekspor.

Stimulus dari pemerintah juga tetap berjalan, yang akan mendorong bisnis di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal ini penting karena BRI fokus pada pertumbuhan UMKM sebagai bagian dari bisnisnya.

Kebijakan suku bunga yang kondusif untuk pertumbuhan ekonomi turut berperan dalam mendorong permintaan kredit di industri perbankan. Agus juga menyebut bahwa Bank Indonesia (BI) tidak menaikkan suku bunga secara agresif, yang memberikan dorongan bagi pertumbuhan ekonomi.

Selain mengalami pertumbuhan yang positif, BRI juga berhasil mencatatkan penurunan jumlah restrukturisasi kredit pasca pandemi. Hal ini menunjukkan pemulihan yang semakin baik bagi perusahaan. Dengan kondisi ini, BRI berusaha menerapkan strategi konservatif dengan mengalokasikan dana pencadangan yang lebih dari memadai sebagai salah satu upaya mitigasi risiko. Perusahaan ini tetap waspada terhadap ketidakpastian kondisi ekonomi global, seperti kondisi geopolitik di Eropa yang memanas dan tren era suku bunga tinggi di beberapa bank sentral termasuk Amerika Serikat.

Dengan segala pencapaian dan upaya yang telah dilakukan, BRI semakin kuat dalam menyediakan layanan keuangan terbaik bagi nasabah individu maupun bisnis. Instrumen produk yang aman dan beragam serta layanan financial advisory yang handal menjadikan BRI sebagai pilihan utama dalam mempercayakan kebutuhan investasi dan proteksi keuangan.

Analisa saham BBRI lebih mudah pakai SAHAMOLOGY Download sekarang https://cutt.ly/SahamologyApp