Emiten kelapa sawit, PT Triputra Agro Persada Tbk, mencatatkan laba bersih sebesar 1.1 triliun rupiah selama periode 9 bulan tahun 2023. Jika dibandingkan dengan Q3 pada tahun sebelumnya, laba perseroan merosot jauh sebesar 52% dimana pada Q3 tahun 2022 TAPG mencatatkan laba bersih sebesar 2.2 triliun. Kumulatif EPS pada Q3 tahun lalu sebesar 118, sedangkan tahun 2023 kumulatif EPS TAPG hanya sebesar 56. Koreksi laba itu tidak lepas dari penjualan Rp6,03 triliun, turun 10% dari posisi sama tahun lalu Rp6,74 triliun. Beban pokok penjualan Rp4,53 triliun, naik 14% dari edisi sama tahun sebelumnya Rp3,96 triliun. Laba kotor Rp1,5 triliun, longsor 46% dari periode sama tahun lalu Rp2,78 triliun. 

BACA JUGA : TEKNIK TRADING MENGGUNAKAN APPS SAHAMOLOGY

Laba usaha Rp913,5 miliar, menukik 59 persen dari edisi sama tahun lalu Rp2,27 triliun. Biaya keuangan Rp119,96 miliar, menurun dari periode sebelumnya sebesar Rp233,1 miliar. Pendapatan keuangan Rp82,18 miliar, meningkat dari Rp31,09 miliar. Bagian laba dari ventura bersama Rp465,95 miliar, menyusut dari Rp801,31 miliar. Laba sebelum pajak penghasilan Rp1,34 triliun, mengalami koreksi dari edisi sama tahun lalu Rp2,87 triliun. Laba periode berjalan Rp1,13 triliun, melorot dari edisi sama tahun lalu Rp2,42 triliun. Total ekuitas Rp10,79 triliun, menanjak dari akhir 2022 sebesar Rp10,41 triliun. Jumlah liabilitas Rp2,76 triliun, susut signifikan dari akhir tahun lalu Rp4,11 triliun. Jumlah aset Rp13,56 triliun, melejit dari akhir tahun lalu Rp14,52 triliun.

TAPG (Triputra Agro Persada) pada break session market Rabu (26/10) diperdagangkan di level 550, menguat +1.85% dari harga pembukaan di 540. TAPG diperdagangkan dengan jumlah turnover sebesar 8.12 miliar, volume saham yang diperjualbelikan sebesar 14.78 juta dan ditransaksikan sebanyak 1,020x

Dapatkan fitur fresh buy dan fresh sell dengan berlangganan Sahamology